Anda di halaman 1dari 1

Epidemiologi Kista Bartolini

Dua persen wanita mengalami kista Bartolini atau abses kelenjar pada suatu saat dalam kehidupannya.
Abses umumnya hampir terjadi tiga kali lebih banyak dari pada kista. Salah satu penelitian kasus kontrol
menemuikamn bahwa wanita berkulit putih dan hitam yang lebih cenderung untuk mengalami kista
bartolini atau abses bartolini dari pada wanita hispanik, dan bahwa wanita dengan paritas yang tinggi
memiliki risiko terendah. Kista bartolini, yang palling umum terjadi pada labia major. Involusi terhadap
kelenjar Bartolini dapat terjadi pada saat seorang wanita mencapai usia 30 tahun. Hal ini mumgkin
menjelaskan lebih seringnya terjadi kista bartolini dan abses selama usia reproduksi.
Biopsy eksisional mungkin diperlukan lebih dini karena massa pada wanita pasca menopause dapat
berkembang menjadi kanker. Beberapa penelitan telah menyarankan bahwa eksisi pembehana tidak
diperlukan karena rendahnya risiko kanker bartolini (0,114 kakker per 100.000 wanita-tahun). NAmun,
jika diagnosis kanker tertunda, prognosis dapat menjadi lebih buruk. Sekitar 1dalam 50 wanita akan
mengalami kista bartolini atau abses didalam hidup mereka. Jadi, hal ini adalah masalah yang perlu
dicermati. Kebanyakan kasus terjadi pada wanita usia 20 sampai 30 tahun. Namun, tidak menutup
kemungkinan dapat terjadi pada wanita yang lebih tua atau lebih muda ( Ashari, 2010)
Ashari, M.A. (2010). Materi Kuliah Tumor Jinak Ginekologi. Yogyakarta : SMF Ilmu Kebidanan dan
KAndungan RSD Panembahan Senopati Bantul

Anda mungkin juga menyukai