Anda di halaman 1dari 5

Dx 1: Kurangnya kepedulian anggota komunitas terhadap lingkungan yang dapat

menyebabkan banjir
Tujuan:
Sasaran : seluruh anggota komunitas, lintas sektoral yang terkait.
Waktu/tempat: balai pertemuan
Tujuan
a. Jangka panjang:
anggota komunitas
peduli lingkungan
yang dapat
menyebabkan
bencana banjir
a. Jangka pendek:
anggota komunitas
berpartisipasi
mencegah
terjadinya bencana
banjir

Intervensi
Penyuluhan tentang
pentingnya menjaga
lingkungan yang dapat
mencegah terjadinya
bencana banjir (tidak
membuang sampah
sembarangan)
Pendidikan kesehatan di
sekolah, kantor swasta,
dan pemerintah
mengenai kepedulian
lingkungan sekitar
Penyebaran pamflet
untuk mengingatkan
anggota komunitas untuk
menjaga lingkungan
Kerjasama lintas sektoral:
a. Pengeruk
sungai/kali dan
saluran air yang
ada
b. Membuat sumur
resapan air
disekitar rumah
kita
c. Membuat lubanglubang biopori
d. Memperlebar dan
merehabilitasi
kali/sungai, untuk
menambah
kapasitas sungai
dalam
menampung debit
air

Rasional

Evaluasi:
Anggota komunitas dapat melakukan kegiatan rutin dalam membersihkan
lingkungan yang dapat mencegah terjadinya bencana banjir.
Kriteria hasil:
Anggota komunitas peduli terhadap pencegahan terjadinya banjir
Standar:
Tidak membuang sampah ke saluran air/sungai

Dx 2: kurang pengetahuan mengenai tanda bencana banjir


Sasaran: semua anggota komunitas yang berada di daerah rawan banjir
Tempat/tanggal: balai pertemuan pada saat libur
Tujuan
Tujuan
Jangka panjang:
komunitas mengenal dan
siap siaga bila tandatanda banjir datang

Intervensi
Penyuluhan tentang
tanda-tanda banjir

Jangka pendek:
komunitas mengenal
tanda-tanda bencana
banjir, berkumpul di
tempat yang ditentukan
bila ada bukti sirine
tanda banjir

Kerjasama lintas sektoral


dengan BMKG untuk
deteksi dini adanya
tanda banjir

Simulasi dengan setting


bencana banjir

Sosialisasi jalur evakuasi


menuju tempat
penampungan
Menyiapkan/ membentuk
tim yang bertindak
sebagai koordinator
evakuasi bila banjir tibatiba datang
Kerjasama dengan pihak
pemerintah setempat
menyediakan area yang
khusus tempat
pengungsian bila terjadi
banjir

Rasional

Evaluasi:
Kriteria hasil:
Komunitas mengenal tanda banjir
Bila mendengar sirine, anggota komunitas dengan sigap berkumpul di tempat
evakuasi yang sudah disiapkan sebelumnya
Standar:
Bila ada simulasi anggota kelompok komunitas dapat merespon dan menyiapkan
diri menghadapi banjir.
Dx 3. Ketidak mampuan anggota komunitas menolong diri sendri dan anggota
bila ada yang cedera akibat bencana banjir
Sasaran: anggota komunitas usia remaja sampai dewasa
Waktu/tempat: balai pertemuan
Tujuan
Jangka panjang: anggota
komunita mampu
mengenal cara
penanganan cedera
akibat banjir, sehingga
meminimalisasi
penderitaan yang
ditanggung oleh individu
dan masyarakat yang
terkena bencana
Membantu individu dan
masyarakat yang terkena
bencana supaya dapat
hidup dengan cara
melepaskan penderitaan
yang langsung dialami

Intervensi
Identifikasi anggota
komunitas yang tidak
mampu menolong dirinya
sendiri bila terjadi
bencana banjir (lansia
dan balita

Jangka pendek: anggota


komunitas mampu
mengenal jenis cedera
dan cara pertolongan
pertama sebelum
petugas tim bencana
datang.

Memberikan tanda
khusus terhadap tempat
tinggal anggota
komunitas yang berisiko
(lansia dan balita) dan
mensosialisasikannya
kepada semua anggota
masyarakat

Evaluasi:

Pelatihan cara
penanganan cedera
sederhana seperti bidai
sederhana, perlakuan
terhadap korban cedera
untuk meminimalisasi
cedera, dan cara
menghentikan
perdarahan

Rasional

Kriteria: anggota komunitas mampu melakukan pertolongan/ penanganan


sederhana terhadap korban yang mengalami cedera
Standar: pada saat simulasi anggota komunitas mengenali jenis cedera dan cara
penanggulangan sederhana ketika terjadi kegawatdaruratan.

Diagnosa keperawatan
Risiko infeksi
Definisi: peningkatan
resiko masuknya
organisme patogen
Faktor risiko:
- Ketidakcukupan
pengetahuan
untuk menghindari
paparan patogen
- Kerusakan jaringan
dan peningkatan
paparan
lingkungan
- Peningkatan
paparan
lingkungan
patogen
- Tidak adekuat
pertahanan
sekunder
(penurunan Hb,
leukopenia,
penekanan respon
inflamasi).
- Tidak adekuat
pertahanan tubuh
primer (kulit tidak
utuh, trauma

tujuan
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam status
kekebalan pasien
meningkat dengan
indikator:
- Tidak didapatkan
infeksi berulang
- Temperatur badan
sesuai yang
diharapkan
- Integritas kulit
- Integritas mukosa
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam pasien
mengetahui cara-cara
mengontrol infeksi
dengan indikator:
- Mendeskripsikan
proses penularan
penyakit
- Mendeskripsikan
faktor yang
mempengaruhi
terhadap proses
penularan
penyakit.

NIC
KONTROL INFEKSI
Definisi: meminimalkan
mendapatkan infeksi dan
transmisi agen infeksi
Intervensi :

jaringan,
penurunan kerja
silia, cairan tubuh
statis, perubahan
sekresi pH,
perubahan
peristaltik

Mendeskripsikan
tindakan yang
dapat dilakukan
untuk pencegahan
proses penularan
penyakit.
Mendeskripsikan
tanda dan gejala
infeksi
Mendeskripsikan
penatalaksaan
yang tepat untuk
infeksi

Daftar Pustaka:
Effendy, Ferry dan Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori
dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai