Anda di halaman 1dari 12

OTONOMI

Joko Widodo

Gubernur DKI Jakarta

Survei Capres Itu


Urusan Ibu Ketua Umum
(Urusan Saya : Jakarta)
Jangan harap dia terpancing. Joko Widodo tetap tidak mau serius
menanggapi soal namanya yang kian melejit jauh mengungguli
sederet nama tokoh nasional dalam panggung politik kiwari.

INTEGRITAS - November 2013

35

OTONOMI

antan Walikota Solo yang


akrab disapa Jokowi itu
sampai kini masih lebih
mencintai negaranya dalam posisi
sebagai gubernur ibu kota Republik
Indonesia.
Sekalipun sejumlah lembaga survei
selalu menempatkan Jokowi di urutan
teratas sebagai capres 2014, suami Ny
Hj Iriana Joko Widodo itu tidak gede
rumongso alias gede rasa, juga tidak
hanyut terbawa arus deras dukungan
masyarakat.
Alaah.Saya ndak ngurusi survaisurvei, ndak ngurusi elektabilitas,
ndak ngurusi copras-capres. Urusan
saya, ya mengurusi Jakarta, saya kerja
untuk Jakarta, kata Jokowi kepada kru

36

Majalah INTEGRITAS dalam wawancara


khusus di ruang kerjanya, 2 Oktober
lalu.
Dengan gaya bicaranya yang khas,
santai, Jokowi menyerahkan urusan
politik pencapresan kepada Ketua
Umum Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan
(PDI-P)
Megawati
Soekarnoputri. Sebab, sebagai kader
Partai Banteng itu, Jokowi tunduk
kepada ketua umum.
Urusan pilpres itu urusan partai, ya
urusan partai politik. Itu bukan urusan
saya, itu urusan ketua umum, ujarnya
santai.
Jokowi, gubernur Jakarta ke-16,
lagi-lagi menegaskan, sampai saat ini
dia tetap harus melaksanakan tugas

INTEGRITAS - November 2013

dan tanggung jawab yang diembannya


sebagai gubernur.
Jadi, ya saya ndak ngurusi coprascapres, ndak ngurusi survai-survei. Kita
fokus urus Jakarta, ujarnya.

Dia terkekeh.

Pagi hari, tepat di Hari Batik


Internasional, Jokowi sibuk menerima
tetamunya
yang
silih
berganti
ditemuinya di kantornya yang terletak
di Gedung Balai Kota Jakarta di Jalan
Medan Merdeka Selatan Nomor 8-9,
Jakarta Pusat.
Dengan mengenakan batik cokelat,
pria jebolan Universitas Gajah Mada
(UGM) Yogyakarta itu memiliki
sejumlah agenda penting pada hari itu,

termasuk agenda penandatanganan


memorandum of understanding (MOU)
dengan Menteri Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) Dahlan Iskan terkait
pembangunan waduk di wilayah
Jakarta.
Pembangunan waduk itu sebagai
langkah mengurangi volume air di
Kali Ciliwung. Bendungan itu nantinya
dapat menampung sekitar tiga ribu
meter kubik air. Penandatanganan kerja
sama ini mengikutsertakan BUMD,
khususnya PAM Jaya. Hal itu dilakukan
agar nantinya air yang ditampung dapat
dimanfaatkan untuk menciptakan air
bersih bagi masyarakat Jakarta.
Di dalam ruang kerjanya, dia
diampingi dua stafnya. Dengan logat
Jawa yang khas, Jokowi jelas betul
menguasai persoalan yang sedang
dihadapinya. Sesekali, gaya ceplasceplos meluncur dari pria bertubuh
jangkung ini. Jarang pejabat sekelas
dirinya bergaya seperti itu.
Daripada sibuk bicarakan wacana
pilres, Jokowi memilih fokus saja
membahas
dan
mempersiapkan
pelaksanaan program-program besar
yang sedang dan akan digarapnya di
Jakarta.
Salah satu program yang sedang
dijalankannya adalah mengupayakan
revitaslisasi waduk dan mengangkat
masyarakat kumuh yang bermukim di
sepanjang bantaran kali atau sungai
yang berada di wilayah provinsi ini agar
memperoleh tempat tinggal yang layak
dan sehat.
Di Jakarta ini, sekarang ada
sebanyak 13 sungai besar dan ada
sebanyak 30-an waduk. Sebelumnya
ada ratusan, namun kini sekitar 30an saja, serta sungai-sungai kecil.
Kondisinya sangat memprihatinkan,
sangat tidak layak, dengan permukiman
penduduk di bantaran kiri-kanannya,
papar Jokowi.
Menurut
lulusan
Jurusan
Kehutanan, Fakultas Kehutanan UGM
itu, ke-13 sungai besar yang melintasi
wilayah Jakarta itu sebenarnya masuk

dalam urusan tanggung jawab dan


kewenangan pemerintah pusat.

rusun yang ada dekat-dekat situ,


tambahnya.

Termasuk air besar yang datang


dari atas (banjir kiriman dari Bogor),
tidak mungkin Pemerintah DKI Jakarta
saja yang menangani, sebab itu datang
dari daerah lain. Nah, pemerintah
pusat memiliki tugas dan kewenangan
di situ, ujarnya.

Misalnya, di sepanjang bantaran


Kali Ciliwung terdapat sekitar 34 ribu
keluarga yang harus dipindahkan.
Pemindahan tentu harus dilakukan
secara bertahap, dengan terlebih
dahulu menyediakan rusun yang
memadai, sementara ketersediaan
rusun sampai saat ini masih terbatas.

Alaah.Saya
ndak ngurusi survaisurvei, ndak ngurusi
elektabilitas, ndak
ngurusi copras-capres.

Beberapa rencana pembangunan


rusun baru bagi warga harus melalui
proses yang tidak mudah. Dari pembelian
lahan untuk rusun, pembebasan lahan,
persiapan
pembangunan
hingga
pembangunannya
selesai
untuk
kemudian siap huni.

Urusan saya, ya
mengurusi Jakarta, saya
kerja untuk Jakarta.

Problem-problem seperti itu


yang harus diselesaikan. Dan saya
yakin, kalau ada proses dan tahapan
waktu pelaksanaan, prose itu semua
bisa dilaksanakan. Memang butuh
waktu untuk membangun rusunnya
dan merampungkannya. Itu semua
tidak gampang. Tetapi kita harus yakin
bahwa itu memang bisa dilaksanakan,
jelasnya.

Untuk mengatasi banjir dan


permukiman kumuh di bantaran kali,
proses normalisasi kali dan waduk pun
dengan gencar dilakukan Pemprov DKI
Jakarta. Persoalan demi persoalan masih
menumpuk sehingga membutuhkan
waktu untuk penyelesaiannya secara
bertahap.
Jokowi
mengakui
proses
pemindahan warga dari bantara kali
saja mengalami kerumitan. Untuk
melakukan normalisasi kali dan waduk,
serta merevitalisasi kembali saluransaluran dan penampungan air itu
dilakukan pengurukan besar-besaran.
Normalisasi mulai berjalan. Tapi, sering
terjadi problem dan benturan dengan
warga kita yang berada di bantaran.
Untuk
memindahkan
warga
ke permukiman yang layak yang
disediakan oleh pemerintah pun tidak
mudah. Memang, Pemprov DKI Jakarta
menyediakan rumah susun (rusun).
Mereka memang mau pindah ke
rusun, tetapi mereka meminta agar
rusun itu berada dekat dengan tempat
tinggalnya. Lha, kita kan tidak punya

Persoalan
revitalisasi
dan
normalisasi waduk juga tak kalah
peliknya. Sekalipun dalam program
pemerintahan sebelum-sebelumnya
sudah
direncanakan
melakukan
pengurukan waduk, tetapi hal itu tidak
pernah jalan dengan baik.
Bayangkan, waduk tidak dikeruk
selama 30 tahun, tidak pernah
dipelihara, lha bagaimana bisa
menampung air? Terjadi pendangkalan
terus menerus, ujar Jokowi.
Sejumlah program pengurukan
waduk pun kini digalakkan Jokowi.
Sebut saja Waduk Pluit, Ria Rio, Pondok
Labu, dan Waduk Pademangan. Di
sekitar waduk pun telah bermukim
masyarakat. Di Waduk Pluit saja ada
7.000 keluarga yang harus direlokasi
dan di Waduk Ria Rio 600 keluarga juga
direlokasi.
Dengan proses dialog, dan
memberikan solusi, tentu hal itu secara

INTEGRITAS - November 2013

37

OTONOMI
bersama-sama bisa diselesaikan. Untuk
Pluit saja membutuhkan waktu dua
tahun agar bisa terjadi penormalan
waduknya, kata dia.
Jokowi meminta pemerintah pusat
segera turun tangan dan melakukan
upaya
normalisasi,
memelihara,
dan membuat tanggul-tanggul di 13
sungai dan sejumlah waduk di Ciawi,
Bogor, Jawa Barat. Itu kan menjadi
kewenangan pemerintah pusat, dan
pemerintah pusatlah yang harusnya
men-drive prosesnya agar berjalan
lancar.
Memang, pemerintah pusat telah
menjalin komunikasi yang baik untuk
melakukan semua rencana itu. Di
antara sebegitu banyaknya tangggung
jawab pemerintah pusat ke seluruh
Indonesia, Jokowi berharap ada juga
upaya yang fokus untuk pembenahan
di sungai dan waduk yang dimaksud.
Asal jangan dijadikan sekedar
rutinitas saja. Jika hanya rutinitas,
pasti tidak akan bisa menyelesaikan
persoalan. Kita yakin, semua bisa
diatasi asal fokus, ujarnya.

Program Dasar Pemprov DKI Jakarta


Dua program unggulan pemerin-

38

tahan Jokowi-Ahok adalah bidang


pendidikan dan kesehatan yang
diwujudkan dalam bentuk Kartu
Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta
Pintar (KJP) bagi warga miskin dan tak
mampu.
Program ini menurut Jokowi adalah
hal paling dasar yang semestinya sudah
diperoleh masyarakat sejak lama.
Itu sangat mendasar, kesehatan dan
pendidikan itu sangat mendasar. Rakyat
kita ini sudah sakit selama bertahuntahun dan dibiarkan tergeletak begitu
saja di rumah.
Sejak diluncurkan, KJS sudah
dimanfaatkan 510 ribu penduduk
Jakarta untuk berobat. Bahkan, antrean
panjang terjadi di hampir semua rumah
sakit di Jakarta serta di klinik-klinik.
Tapi sekarang sudah mulai normal
lagi, tidak berbondong-bondong seperti
pada awal itu. Memang itu adalah
kebutuhan dasar, sama juga dengan
pendidikan. Nah, program-program
ini juga harus dirampungkan, jelas
Jokowi.
Selain memberikan KJS, Jokowi
menekankan
perlunya
perbaikan
lingkungan dan sanitasi yang sehat.
Sebab, hanya dengan lingkungan
yang bersih dan sehat kesehatan akan
terjaga.

INTEGRITAS - November 2013

Dia menyadari betul, KJS bukanlah


segala-galanya
untuk
membuat
manusia sehat, bila tak didukung
dengan kesadaran untuk menjaga
kesehatan itu sendiri.
Memang sudah mulai diberikan
KJS, tetapi yang paling penting adalah
upaya preventifnya, antara lain
membuat lingkungan yang sehat,
makanan yang sehat, penggunaan
septic tank, penghijauan, ya kita juga
membangun kampong deret untuk
tujuan itu. Lha, gimana mau sehat bila
selokan saja. Perhatikan sendirilah,
semua isi ada di dalamnya. Itu kan
mendasar sekali. Maka lingkungan yang
sehat harus diupayakan, paparnya.
Memang, belum semua warga
Jakarta yang sudah bisa mengakses
KJS dan KJP. Warga yang benar-benar
membutuhkan secara bertahap masih
terus didata dan dibenahi.
Untuk bidang pendidikan, Jokowi
menjelaskan, pendidikan gratis buat
rakyat harus diperjelas karena selama
ini ada anggapan bahwa dengan
membebaskan
uang
sumbangan
pengembangan pendidikan (SPP) atau
uang sekolah sudah dianggap sebagai
program pendidikan gratis.
Kalau hanya SPP yang gratis, lalu
apanya yang gratis? Baju sekolah,

buku, les dan seterusnya gimana?


Ada 13 komponen pendidikan, bukan
hanya SPP saja. Lihat saja, di kampungkampung di Jakarta saja masih banyak
anak-anak yang tidak sekolah, ya
karena yang gratis hanya SPP saja.
Pendidikan gratis katanya, yang gratis
apanya? Mesti dibuat sistim seperti
apa pendidikan gratis itu, dan juga
bagaimana
mengontrolnya,
ujar
Jokowi.
Dengan program yang menguras
dan mempergunakan banyak anggaran
itu, Jokowi optimistis bahwa semuanya
bisa tercapai. Kita memakai anggaran
APBD. Masak dari kantong saya! Ya, dari
APBD-lah. Yang penting, penggunaan
APBD itu tepat sasaran dan kena
sasaran, juga kelihatan hasilnya.

untuk warga Jakarta yang membutuhkan


dan memiliki kartu tanda penduduk
(KTP) Jakarta. Sekalipun begitu, banyak
lokasi di Jakarta yang belum memiliki
KTP, meski mereka adalah penduduk
Jakarta yang sudah puluhan tahun
tinggal dan hidup di Jakarta.
Untuk menghindari salah sasaran
dalam pelaksanaan program-program
Pemprov DKI Jakarta, Jokowi melakukan
pembenahan kependudukan. Memang,
menjadi warga yang memiliki KTP
Jakarta sulit. Lha, kalau mudah nanti
semua orang akan berbondongbondong ke Jakarta dong.
Di Jakarta ada 35 titik lokasi yang
banyak penduduknya tidak memiliki
KTP Jakarta.

Jokowi tidak risau dengan sumber


penghasilan dan pendapatan daerah
akan menipis, sebab masih banyak
sumber-sumber APBD. Saya masuk
(jadi Gubernur DKI Jakarta) SPBD
itu 40 triliun rupiah, saya kira nanti
sudah naik menjadi 68 triliun, jadi ada
kenaikan dan lonjakan sebanyak 28
triliun. Sebab, salah satunya, pajak kita
efektifkan, parkir, juga restoran, dan
lain-lainnya.

Mereka adalah warga DKI Jakarta.


Dan itu banyak sekali, ada yang sudah
20 tahun tinggal di Jakarta, seperti yang
terjadi di Tanah Merah dan juga Kebon
Sayur. KTP itu adalah hak warga, dan
itu akan kita urus. Itu harus diberikan.
Semua akan dirampungkan hingga
Desember mendatang, jelas Jokowi.

Jokowi menegaskan, programprogram itu memang diperuntukkan

Salah satu persoalan yang belum


terpecahkan di Kota Jakarta adalah

Transportasi

kepadatan
kendaraan
bermotor
dan kemacetan yang kian hari kian
menggila.
Jokowi sendiri mengakui, upaya
yang baru bisa dilakukan Pemrov
DKI Jakarta sampai saat ini untuk
mengurangi kemacetan belumlah
sempurna. Kemacetan, menurut dia,
takkan pernah terpecahkan bila model
transportasi massal yang memadai dan
baik tidak tersedia terlebih dahulu.
Selama trasportasi massal untuk
masyarakat seperti MRT (mass
rapid transportation), monorel, dan
Transjakarta, tidak disiapkan, jangan
harap kemacetan ini akan bisa teratasi.
Tak mungkin persoalan kemacetan
akan selesai bila transportasi massal
tidak baik, ujarnya.
Menurut
dia
rancangan
pembangunan monorel sudah ada
sejak 20 tahun lalu, tetapi hingga kini
belum terealisasi. Ini kita baru mulai
sekarang. Coba kalau sekiranya sudah
dimulai sejak 20 tahun lalu, mungkin
tidak seperti sekarang kemacetan yang
terjadi.
Sejumlah upaya yang coba
dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk
mengurangi kemacetan, antara lain
adalah penertiban badan-badan jalan
dari pedagang asongan dan pedagang

INTEGRITAS - November 2013

39

OTONOMI
kaki lima yang membuat kondisi jalan
kian sempit. Selain itu, kebijakan
melepas pentil kendaraan yang parkir
sembarangan atau menggembosi
kendaraan yang parkir sembarangan di
badan jalan, juga dilakukan.
Tetapi itu semua hanya mengurangi
saja, bukan solusi, ujar Jokowi.
Pemprov DKI Jakarta juga sedang
mempersiapkan Sistem electronic road
pricing (ERP) atau sistem jalan berbayar
elektronik. Tarif sistem ERP ditentukan
dari kepadatan lalu lintas. Jadi, semakin
macet kondisi arus lalu lintas besaran
tarifnya semakin mahal.
Nantinya, pada setiap jalur yang
telah ditentukan sebagai lokasi sistem
ERP nantinya dipasang alat semacam
pemindai sehingga mobil yang melewati
jalan itu akan dikenakan tarif secara
otomatis. Di dalam mobil nanti ditanam
chip yang ada saldonya sehingga
kalau lewat jalan ERP otomatis akan
terpotong. Tidak perlu berhenti seperti
di tol. Kalau habis bisa diisi ulang.
Sistem ERP rencananya diterapkan
di jalur Sudirman-Thamrin karena
kawasan itu merupakan jalan yang
paling padat kendaraan. Berdasarkan
data Dinas Perhubungan, setiap hari
jalur ini dilintasi sekira 200 ribu unit
kendaraan. Tarif ERP paling mahal Rp
21 ribu. Tarif turun ketika arus lalu
lintas sepi.
Penerapan tarif parkir yang tinggi
juga menjadi salah satu upaya yang
bisa dilakukan untuk mengurangi
kemacetan. Selain itu, kebijakan
menggunakan kendaraan dengan
nomor ganjil-genap juga dimaksudkan
untuk mengurangi kemacetan itu juga.
Termasuk menerapkan pajak
yang tinggi kepada kendaraan
bermotor, diharapkan bisa mengurangi
kemacetan, ujar Jokowi.
Baru-baru ini Jokowi menolak
program mobil murah ala pemerintah
pusat. Dalam kondisi transportasi
Jakarta yang kian sesak, kebijakan mobil
murah tidak efektif di Jakarta. Itu adalah

40

kebijakan pemerintah pusat. Kami


juga tidak diajak bicara. Dalam situasi
macetnya jalanan Jakarta seperti ini,
kurang pas. Sebaiknya, ya transportasi
massal yang murah, memadai dan baik
yang harus diupayakan.

Manajemen
pengawasan, manajemen
control, sangat inti
dalam pelaksanaan. Itu
kelemahan pemerintahan
kita selama ini. Sejak
perencanakaan sampai
pelaksanaan harus
dikontrol. Orang kerja
harus diawasi dan harus
merasa terawasi, ada
kontrol harian, mingguan
dan seterusnya. Dan
yang lebih penting, harus
ada index government
service, tingkat
pelayanan dan kepuasan
pelayanan harus ada,
Dengan situasi semua angkutan
umum pun berjejalan setiap harinya,
menurut Jokowi, kebijakan pemerintah
pusat terkait mobil murah itu tidak
tepat. Semua jenis transportasi
massal belum tersedia dengan baik.
Jika sudah tersedia, tentu mobil murah
seperti itu nantinya juga bisa muncul.
Tapi pastikan transportasi massal yang
murah, terjangkau, dan nyaman, sudah
ada dulu.
Saat ini saja Pemprov DKI Jakarta
sedang menambah armada angkutan
umum, seperti Metro Mini dan Kopaja,
3000 unit lagi.
Birokrasi

INTEGRITAS - November 2013

Lelang jabatan lurah dan camat


merupakan salah satu terobosan
yang dilakukan Jokowi-Ahok dalam
upaya
pembenahan
pelayanan
masyarakat. Didapatkannya lurah
dan camat berkualitas dan siap
melayani masyarakat diharapkan bisa
menyelesaikan persoalan.
Pembenahan birokrasi hingga ke
tingkat terendah, menurut Jokowi
adalah sebuah keharusan dalam upaya
menciptakan penyelesaian berbagai
problema yang ada. Sekalipun ada
saja penolakan yang dicoba dilakukan
oleh segelintir masyarakat tertentu
atas kehadiran lurah yang lulus lelang
jabatan, Jokowi meyakinkan bahwa hal
itu akan dihadapi dengan lapang dada.
Penolakan lurah hasil lelang jabatan
seperti yang terjadi di Lenteng Agung,
Jakarta Selatan, tidak perlu terjadi.
Ini kan seleksi dan promosinya
terbuka dengan lelang jabatan. Ini kan
good governance. Kalau dulu saya tidak
pergunakan sistem ini, orang Lenteng
Agung bisa berpikir lurah itu milik saya,
katanya.
Dia menegaskan, dalam sistem
ini lurah dipilih karena prestasi,
kemampuan manajerial, kemampuan
menganalisis masalah, kemampuan
menyelesaikan masalah. Bukan karena
etnisnya apa, bukan karena sukunya
apa, bukan karena agamanya apa, tetapi
kualitas, kemampuan menganalisis
masalah, kemampuan menyelesaikan
masalah, dan kompetensi.
Jokowi sebagai gubernur adalah
pelaksana konstitusi, karena itu lurah
dan camat hasil lelang jabatan juga
bekerja sesuai dengan konstitusi.
Dengan sistem seperti itu, pelayanan
akan merata dan tidak pilih-pilih kasih.
Jadi, tidak ada urusan senang
dan tidak senang, ganteng dan tidak
ganteng. Mereka siap ditempatkan di
mana saja, katanya.
Dengan kualifikasi lurah dan
camat hasil lelang jabatn, Jokowi
akan memastikan bahwa semua
perangkat itu harus bekerja dan turun

ke masyarakat secara langsung. Siapa


yang rajin akan ketahuan. Cek saja,
sekarang lurah dan camat sekarang
turun semua. Karena problema itu
ada di lapangan, di kampung, ada di
rakyat, bukan di kantor. Yang penting,
persoalan-persoalan yang terjadi di
lapangan harus diselesaikan.
Pelaksanaannya
pun
tidak
terlepas dari kontrol. Dari proses
perencanaan hingga pelaksanaan,
sistem pengawasan harus diterapkan.
Manajemen pengawasan, manajemen
control, sangat inti dalam pelaksanaan.
Itu kelemahan pemerintahan kita
selama ini.
Sejak
perencanaan
sampai
pelaksanaan harus dikontrol. Orang
kerja harus diawasi dan harus merasa
terawasi, ada kontrol harian, mingguan
dan seterusnya. Dan yang lebih penting,
harus ada index government service,
tingkat pelayanan dan kepuasan
pelayanan harus ada, paparnya.
Jokowi juga takkan segan-segan
menjatuhkan sanksi tegas kepada
lurah atau camat atau siapa pun
perangkatnya yang melenceng atau
menyalahgunakan kewenangan.

Selain lelang jabatan lurah


dan camat, Jokowi juga sedang
mempersiapkan lelang jabatan untuk
kepala sekolah dan kepala puskesmas.
Itu semua adalah upaya memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara
langsung dan baik.

Masa Kuliah dan Berwirausaha

Masa Kecil

Selepas kuliah, dia bekerja di


BUMN tapi hanya sebentar. Jokowi
memutuskan keluar dan memulai usaha
dengan menjaminkan rumah kecil satusatunya, dan akhirnya berkembang
sehingga membawanya bertemu Micl
Romaknan, yang akhirnya memberinya
panggilan yang populer hingga kini,
Jokowi.

Joko Widodo lahir dari pasangan Noto


Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo.
Hidup dalam keluarga tidak mampu
membuatnya harus mencari duit
sendiri. Dia berdagang, mengojek
payung, dan jadi kuli panggul untuk
keperluan sekolah dan uang jajan.
Saat anak-anak lain ke sekolah
dengan sepeda, ia memilih untuk
tetap berjalan kaki. Mewarisi keahlian
bertukang kayu dari ayahnya, dia mulai
menggergaji pada umur 12 tahun.
Tiga kali penggusuran yang
dialaminya di masa kecil memengaruhi
cara berpikirnya dan kepemimpinannya
kelak setelah menjadi Wali Kota Solo
saat harus menertibkan permukiman
penduduk.

Dengan performa akademis yang


dimiliki, Jokowi diterima di Jurusan
Kehutanan,
Fakultas
Kehutanan
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk
belajar struktur kayu, pemanfaatan,
dan teknologinya.

Dengan kejujuran dan kerja


kerasnya, dia diberi kesempatan
berkeliling Eropa.
Penataan kotakota di Eropa memberinya inspirasi.
Dia ingin menerapkan kepemimpinan
manusiawi serta mewujudkan kota
yang bersahabat. Dan itulah yang
dilakukannya di Solo, juga di Jakarta.

Tim Redaksi

INTEGRITAS - November 2013

41

OTONOMI
Karier Politik
Wali Kota Solo
Berbekal pengalaman masa muda,
dia mengembangkan Solo. Di bawah
kepemimpinannya, Solo berubah pesat
sehingga menjadi kajian di universitas
di berbagai negara.

Rebranding Solo
Branding
untuk
Kota
Solo
dilakukan dengan menyetujui slogan
Solo: The Spirit of Java. Langkah
yang dilakukannya cukup progresif
untuk ukuran kota di Jawa: ia mampu
merelokasi pedagang barang bekas di
Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak
untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau
terbuka, memberi syarat pada investor
untuk mau memikirkan kepentingan
publik, melakukan komunikasi langsung
rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi
lokal) dengan masyarakat.
Taman Balekambang, yang telantar
sejak ditinggalkan oleh pengelolanya,
dijadikan taman. Jokowi juga tak segan
menampik investor yang tidak setuju
dengan prinsip kepemimpinannya.
Sebagai tindak lanjut branding dia
mengajukan Solo menjadi anggota
Organisasi Kota-kota Warisan Dunia
dan diterima pada tahun 2006.
Langkahnya berlanjut dengan
keberhasilan Solo menjadi tuan rumah
Konferensi organisasi tersebut pada
Oktober 2008. Satu sebelumnya, Solo
juga menjadi tuan rumah Festival Musik
Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks
Benteng Vastenburg yang terancam
digusur untuk dijadikan pusat bisnis
dan perbelanjaan. FMD pada 2008
diselenggarakan di kompleks Istana
Mangkunegaran.

Mendamaikan Keraton Surakarta


Pada 11 Juni 2004 Paku Buwono
XII wafat tanpa sempat menunjuk
permaisuri maupun putra mahkota
sehingga terjadi pertentangan di antara

42

Saat anak-anak lain ke


sekolah dengan sepeda,
ia memilih untuk tetap
berjalan kaki. Mewarisi
keahlian bertukang kayu
dari ayahnya, dia mulai
menggergaji pada umur
12 tahun.
Tiga kali penggusuran
yang dialaminya di
masa kecil memengaruhi
cara berpikirnya dan
kepemimpinannya kelak
setelah menjadi Wali
Kota Solo saat harus
menertibkan permukiman
penduduk.
kedua putranya, Sampeyan Dalem
Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan
(SDISKS) Paku Buwono XIII dan
Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH)
Panembahan
Agung
Tedjowulan.
Selama tujuh tahun ada dua raja yang
ditunjuk oleh kedua pihak di dalam
satu Keraton.
Konflik ini akhirnya mendorong
campur tangan pemerintah Republik
Indonesia
dengan
menawarkan
dualisme kepemimpinan, dengan
Paku Buwono XIII sebagai raja dan
KGPH Panembahan Agung Tedjowulan
sebagai wakil atau mahapatih.
Penandatanganan
kesepahaman
ini didukung oleh empat menteri,
yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Pekerjaan Umum serta Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namun
konflik belum selesai karena beberapa
keluarga keraton masih menolak
penyatuan ini.
Puncaknya adalah penolakan atas
Raja dan Mahapatih untuk memasuki

INTEGRITAS - November 2013

Keraton pada tanggal 25 Mei 2012.


Keduanya dicegat di pintu utama
Keraton di Korikamandoengan. Jokowi
akhirnya berperan menyatukan kembali
perpecahan ini setelah delapan bulan
menemui satu per satu pihak keraton
yang terlibat dalam pertentangan.
Pada 4 Juni 2012 Ketua DPR Marzuki
Alie menyatakan berakhirnya konflik
Keraton Surakarta yang didukung oleh
pernyataan kesediaan melepas gelar
oleh Panembahan Agung Tedjowulan,
serta kesiapan kedua keluarga untuk
melakukan rekonsiliasi.

Penghargaan
Pada 12 Agustus 2011, Jokowi
mendapat penghargaan Bintang Jasa
Utama untuk prestasinya sebagai
kepala daerah mengabdikan diri
kepada rakyat. Bintang Jasa Utama
ini adalah penghargaan tertinggi yang
diberikan kepada warga negara sipil.
Pada Januari 2013, Jokowi dinobatkan
sebagai wali kota terbaik ketiga di dunia
atas keberhasilannya dalam memimpin
Solo sebagai kota seni dan budaya, kota
paling bersih dari korupsi, serta kota
yang paling baik penataannya.

Kursi Gubernur
Jokowi diminta secara pribadi
oleh Jusuf Kalla untuk mencalonkan
diri
sebagai
Gubernur
DKI
Jakarta pada Pilgub DKI tahun
2012. Karena merupakan kader PDI
Perjuangan, Jusuf Kalla meminta
dukungan dari Megawati Soekarnoputri,
yang awalnya terlihat masih ragu.
Sebagai wakil, Ahok yang saat itu
menjadi anggota DPR dicalonkan
mendampingi Jokowi dengan pindah ke
Gerindra karena Golkar telah sepakat
mendukung Alex Noerdin sebagai
cagub.
Pasangan ini awalnya tidak
diunggulkan. Hal ini terlihat dari klaim
calon petahana yang diperkuat oleh
Lingkaran Survei Indonesia bahwa
pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi

Ramli akan memenangkan pilkada


dalam satu putaran.
Selain itu, PKS yang meraup lebih
dari 42 persen suara untuk Adang
Daradjatun di Pilkada 2007 juga
mengusung Hidayat Nur Wahid yang
sudah dikenal rakyat sebagai Ketua
MPR periode 2004-2009.
Dibandingkan dengan partai lainnya,
PDIP dan Gerindra hanya mendapat
masing-masing 11 dan 6 kursi dari total
94 kursi, jika dibandingkan dengan 32
kursi milik Partai Demokrat untuk Fauzi
Bowo, serta 18 kursi milik PKS untuk
Hidayat Nur Wahid. Namun, LP3ES
sudah memprediksi Jokowi dan Fauzi
Bowo akan bertemu di putaran kedua.
Hitung cepat yang dilakukan
sejumlah lembaga survei pada hari
pemilihan, 11 Juli 2012 dan sehari
setelah itu, memperlihatkan Jokowi
memimpin, dengan Fauzi Bowo di
posisi kedua. Pasangan ini berbalik
diunggulkan
memenangi
Pilkada
Jakarta 2012 karena kedekatan Jokowi
dengan Hidayat Nur Wahid saat Pilkada
Solo 2010 serta pendukung Faisal Basri
dan Alex Noerdin dari hasil survei
cenderung beralih kepadanya.
Pilkada Jakarta 2012 Putaran Kedua

Jokowi berusaha menghubungi dan


mengunjungi seluruh calon, termasuk
Fauzi Bowo, namun hanya berhasil
bersilaturahmi dengan Hidayat Nur
Wahid dan memunculkan spekulasi
adanya koalisi di putaran kedua.
Setelahnya, Fauzi Bowo juga bertemu
dengan Hidayat Nur Wahid.
Namun keadaan berbalik setelah
partai-partai
pendukung
calon
lainnya di putaran pertama, malah
menyatakan dukungan kepada Fauzi
Bowo. Hubungan Jokowi dengan
PKS juga memburuk dengan adanya
tudingan bahwa tim sukses Jokowi
memunculkan isu mahar politik Rp 50
miliar. PKS meminta isu ini dihentikan,
sementara tim sukses Jokowi menolak
tudingan menyebutkan angka imbalan
tersebut.
Kondisi
kehilangan
potensi
dukungan dari partai-partai besar
diklaim Jokowi sebagai fenomena
Koalisi Rakyat melawan Koalisi
Partai. Klaim ini dibantah pihak Partai
Demokrat karena PDIP dan Gerindra
tetap merupakan partai politik yang
mendukung Jokowi, tidak seperti Faisal
Basri dan Hendardji yang merupakan
calon independen. Jokowi akhirnya
mendapat dukungan dari tokoh-tokoh
penting seperti Misbakhun dari PKS,

Jusuf Kalla dari Partai Golkar, Indra J


Piliang dari Partai Golkar, serta Romo
Heri yang merupakan adik ipar Fauzi
Bowo.
Pertarungan politik juga merambah
ke dunia media sosial dengan peluncuran
Jasmev, pembentukan media center,
serta pemanfaatan media baru dalam
kampanye politik, seperti Youtube.
Pihak Fauzi Bowo menyatakan juga ikut
turun ke media sosial, tetapi mengakui
kelebihan tim sukses dan pendukung
Jokowi di kanal ini.
Putaran kedua juga diwarnai
berbagai tudingan kampanye hitam,
yang antara lain berkisar dalam isu
SARA, isu kebakaran yang disengaja,
korupsi, dan politik transaksional.
Menjelang putaran kedua, berbagai
survei kembali bermunculan yang
memprediksi kemenangan Jokowi,
antara lain 36,74 persen melawan
29,47 persen (SSSG), 72,48 persen
melawan 27,52 persen (INES), 45,13
persen melawan 37,53 persen
(IndoBarometer), dan 45,6 persen
melawan 44,7 persen (Lembaga Survei
Indonesia).
Setelah
pemungutan
suara
putaran kedua, hasil penghitungan
cepat Lembaga Survei Indonesia
memperlihatkan pasangan JokowiAhok sebagai pemenang dengan 53,81
persen. Sementara rivalnya, Fauzi
Bowo-Nachrowi Ramli, mendapat 46,19
persen. Hasil serupa juga diperoleh
oleh quick count IndoBarometer 54.24
persen melawan 45.76 persen, dan
lima stasiun TV.
Perkiraan sementara oleh metode
quick count diperkuat oleh real count
PDIP, dengan hasil 54,02 persen
melawan 45,98 persen dan Cyrus
Network
54,72 persen melawan
45,25 persen. Dan akhirnya, pada 29
September 2012 KPUD DKI Jakarta
menetapkan pasangan Jokowi-Ahok
sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur
Jakarta 2012-2017 menggantikan Fauzi
Bowo-Prijanto.
Tim Redaksi

INTEGRITAS - November 2013

43

OTONOMI

Wawancara INTEGRITAS
bersama Jokowi
Anda pernah mengatakan tujuh cara untuk
mengatasi banjir, yaitu pembuatan deep tunel,
pengerukan 13 kali, pembuatan 100 ribu sumur
resapan, penambahan ruang terbuka hijau, sodetan
Ciliwung, tanggul raksasa di Jakarta Utara. Saat ini,
mana saja yang sudah berjalan dan sudah sampai
tahap apa?
Jokowi :
Program yang sudah berjalan salah satunya
pengerukan kali dan normalisasi waduk. Kita saat
ini fokus di normalisasi wasuk, seperti Waduk Pluit
kemudian Waduk Ria Rio karena waduk itu kan bisa
berfungsi untuk menampung air, terutama di musim
hujan.
Penambahan ruang terbuka hijau sudah berjalan dan
kami selalu menyambut baik niat warga yang bersedia
menjual lahannya pada Pemprov DKI Jakarta. Terkait
100 ribu sumur resapan, pastinya kami akan terus
maksimalkan. Saya rasa itu yang saat ini mendesak untuk
dilakukan.
Apa kendala yang dihadapi Pemprov DKI dalam
tiap program tersebut?
Jokowi :
Sejauh ini belum ada kendala yang berarti. Kami saat
ini sedang giat-giatnya mengampanyekan Jakartaku
Bersih, terutama bagi warga yang tinggal di bantaran
kali. Mereka harus mulai mengubah perilakunya karena
sampah-sampah itu menyebabkan pendangkalan sungai
dan berpotensi menimbulkan banjir.
Apakah ada program tambahan yang akan
dilakukan untuk mengatasi banjir? Untuk
mewujudkannya tentu perlu bersinergi dengan
pemerintah daerah lain di sekitar Jakarta. Bisa Anda
jelaskan?
Jokowi :
Koordinasi pastinya dilakukan. Kami terus
berkomunikasi dengan pemerintah daerah penyangga
agar ikut sama-sama menjaga kebersihan lingkungan.
Saat ini sedang dimatangkan konsepnya. Saya ingin
warga tersosialisasi dan tereduksi dengan baik. Memang,

44

INTEGRITAS - November 2013

saat ini kami masih focus pada normalisasi waduk.


Ada beberapa program yang digulirkan Pemprov
DKI untuk bidang transportasi. Program apa saja
yang saat ini sudah berjalan dan sampai tahap apa?
Jokowi :
Penambahan armada bus Transjakarta sudah berjalan. Ke
depan kami akan terus meremajakan bus-bus yang sudah
tidak layak jalan. Begitu juga dengan armada Kopaja dan
Metro Mini. Saat ini kami terus sosialisasikan kendaraan
yang tidak lolos uji KIR yang tidak bisa dipakai dan
nantinya akan diganti dengan armada baru. Saya rasa
sejauh ini juga belum ada kendala berarti. Masih bisa
diatasilah ....
Ada program tambahan?
Jokowi :
Kajian untuk transportasi DKI ini kan sudah sangat
banyak. Ya, tinggal pilih yang pas dan langsung eksekusi.
Untuk program terkait transportasi intinya kan kita
pengembangan angkutan massal, tetap urusan busway,
MRT, monorail. Kemudian, rencana pembatasan lalu
lintas dan pengendalian-penataan parkir, peningkatan
kapasitas jalan, dan penertiban PKL. Sejauh ini
koordinasi terus dilakukan.
Dalam rapat paripurna DPRD, Bapak mengatakan
ada beberapa program pemprov DKI di bidang
kesehatan. Yaitu KJS, peningkatan kinerja pelayanan
kesehatan, pembangunan baru RSUD, peningkatan
pelayanan KB Gratis di Puskesmas, RSUD dan rumah
sakit yang ditunjuk serta pembangunan, rehab total,
rehab berat dan perluasan puskesmas rawat inap.
Dari semua programitu, program apa saja yang saat
ini sudah berjalan dan sampai tahap apa?
Jokowi :
Pelayanan publik di bidang kesehatan yang lainnya yaitu
pelayanan puskesma (puskesmas 24 jam, rawat inap),
pelayanan rumah sakit, jaminan persalinan, KB gratis,
ambulan gratis, posyandu, pemberian vitamin.

Untuk pengobatan penyakit seperti kanker, jantung dan


cuci darah biaya ditanggung juga asal mengikuti syaratsyarat yang sudah ditetapkan.
Untuk tenaga medis, memang diajukan penambhannya
bersamaan dengan penambahan fasilitas kamar kelas III
dan fasilitas lainnya sepertiNICU, ICU, dan ICCU di
seluruh RSUD di Jakarta. Kalau fasilitasnya ditambah,
maka tenaga medisnya juga perlu ditambah.
Kondisi saat ini di Jakarta masih kekurangan fasilitas
kamar kelas III yang bisa melayani pasien dengan
program KJS. Setidaknya dari 92 rumah sakit yang
ada, hanya terdapat 6.818 tempat tidur di kelas III.
Jumlah itu terdiri dari 4.052 tempat tidur di rumah
sakit pemerintah dan 2.766 tempat tidur di rumah
sakit swasta. Sementara jumlah pasian melonjak hingga
70%. Sebelum penambahan berbagai fasilitas dan tenaga
medis ini terealisasi, sudah dikeluarkan kebijakan dengan
mengubah 75 persen kamar kelas II menjadi kelas III.
Untuk program Kartu Jakarta Sehat (KJS), meskipun
ada kekurangan di sana sini, terbukti sangat dibutuhkan
masyarakat. Sejak diluncurkan 10 November 2012,
jutaan warga telah memanfaatkan KJS. Tahun 2013 saja
sebanyak hamper 2 juta warga yang memanfaatkan KJS
untuk kesehatannya. Selain itu kami memperbaiki sistem
rujukan dan membuat call center 119 untuk informasi
ketersediaan tempat di rumah sakit.
Memang tidak mudah untuk menyatukan semua pihak.
Memang yang namanya pemberian informasi dan
komunikasi penting dilakukan.

pembangunan. Pembangunan di DKI Jakarta tidak


akan berhasil jika tidak ada sinergi antara pemerintah
pusat dan daerah. Ekonomi secara nasional hanya bisa
berkembang jika pemerintah dari tingkat provinsi,
kabupaten dan kota bisa saling mendukung. Apalagi,
Jakarta sebagai ibu kota negara sekaligus pusat bisnis
ekonomi harus mampu menjadi contoh bagi daerah
lainnya. Karena itu DKI Jakarta tentunya akan terus
bersinergi dan saling mendukung.

Bapak pernah mengungkapkan bahwa bapak


membawa metode bapak bekerja sebagai pengusaha
mebel kedalam birokrasi yaitu bekerja efesien
(anggaran), mengutamakan kualitas (pembangunan
berkualitas untuk rakyat) dan tepat waktu. Apa saja
kendala yang bapak hadapi dalam menerapkan tiga
prinsip tersebut dalam mengelola Jakarta?
Jokowi:
Menurut saya sejauh ini kendala DKI Jakarta
itu adalah proses monitoringdancontrollingyang
bagus. Dalam sebuah manajemen kalau tidak
memilikimonitoringdancontrolling yang bagus yan
semua jadi sia-sia. Dalam banyak hal, DKI Jakarta masih
lemah dalam halmonitoring, misalnya penertiban PKL,
habis ditertibkan lalu tidak adacontrollinglagi, seminggu
atau sebulan kemudian yang pasti banyak PKL nya
balik lagi. Itu salah satu contoh dan banyakmonitoringmonitoringlainnya yang tidak berjalan sebagaimana
mestinya.

Bagaimana sinergi antara


Pemerintah Provinsi
DKI dengan DPRD,
Pemrintah pusat, pemrintah
daerah lainnya (detabek)
dan pengusaha dalam
mengimplementasikan
semua program tersebut?
Jokowi:
Pada dasarnya, rencana
pembangunan di Jakarta
bagian dari persiapan
penyusunan APBN dan
nota keuangan 2014.
Tentunya harus ada sinergi
antara pemerintah pusat
dengan pemerintah pusat
dengan pemerintah daerah
lainnya, apalagi dalam hal

INTEGRITAS - November 2013

45

OTONOMI

Setelah sekian lama menjabat sebagai Gubernur DKI,


apa pandangan bapak tentang kondisi Jakarta?
Jokowi:
Jakarta pastinya terus berbenah untuk menjadi kota yang
aman, nyaman dan manusiawi. Sesuai visi Jakarta baru
sebagai kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat
hunian layak dan manusiawi, memiliki masyarakat
yang berkebudayaan dan dengan pemerintahan yang
berorientasi pada pelayanan publik. Kita masih dalam
proses menuju kesana.

Apa akar permasalahan kota Jakarta?


Jokowi:
Ya itu tadi, lemahnya moni-toringdancontrollingdalam
sebuah sistem pemerintahan. Peraturan dibuat tapi tidak
dijalankan, akhirnya banyak yang melanggar aturan dan
dibiarkan saja.

Dalam berbagai kesempatan bapak mengatakan


bahwa pengontrolan adalah hal yang sangat penting
dalam pelaksanaan program. Apakah menurut bapak
jajaran Pemprov DKI masih harus dibenahi terkait
fungsi pengontrolan tersebut?
Jokowi:
Tidak hanya jajarannya saja yang dibenahi. Pembenahan
akan dilakukan dalam semua aspek.

46

INTEGRITAS - November 2013

Apa tantangan terbesar yang bapak


rasakan selama menjabat sebagai
gubernur?
Jokowi:
Belum ada tantangan yang berarti, biasa
saja.

Bapak katakan bahwa setiap hari


hanya tidur dua jam, tapi tetap terlihat
energik dan fresh. Apa rahasianya?
Jokowi:
Jamu bikinan isteri di pagi hari.
Apa harapan bapak untuk kota Jakarta
dan Indonesia secara keseluruhan?
Jokowi:
Ingin mewujudkan visi Jakarta baru tadi.

Dalam memimpin warga Jakarta


bapak terlihat menggunakan pendekatan
mendengarkan aspirasi warga dengan hati. Tapi
pendekatan kepemimpinan seperti apa yang bapak
terapkan untuk jajaran Pemprov DKI?
Jokowi:
Pendekatannya biasa saja. Yang penting ada yang sudah
direncanakan ya harus tuntas. Kalau tidak berjalan
sebagaimana mestinya ya diganti. Begitu saja.

Apa harapan bapak ke depan untuk diri dan karir


politik bapak?
Jokowi:
Harapan saya semoga visi Jakarta Baru dapat terwujud.
Itu saja.

Apakah bapak komitmen akan menyelesaikan tugas


bapak sebagai gubernur DKI sampai akhir periode?
Jokowi:
Ya pasti dong, kerja masa setengah-setengah.

Banyak permasalahan daerah lainnya kesulitan


membuat program terkait keterbatasan anggaran. Apa
solusi bapak untuk daerah-daerah seperti itu?
Jokowi:
Selama bisa mengelolanya dengan baik semua
keterbatasan itu pasti dapat diatasi.

Anda mungkin juga menyukai