Edi Sukmoro
Direktur Aset Non Railways PT KAI
K
ebijakan restrukturisai di tubuh pemberdayaan terbagi dalam dua menjalankan apa yang menjadi tugas
PT. KAI, kemudian melahirkan kategori, yaitu pertama, menyewakan utamanya. Tugas utama itu, meliputi
salah satu direktorat untuk lebih rumah dinas diluar dari yang dipakai penertiban, sertipikasi dan penjagaan
fokus mengurusi aset non produksi perseorangan baik pegawai, pensiunan aset ditambah dengan tugas ekstra
milik PT. KAI yang selama ini lepas dari ataupun umum, sebanyak kurang mencakup seluruh aset termasuk
pengawasan dan penjagaan. Direktorat lebih 16.000 unit rumah. Yang kedua, bangunan yang mempunyai nilai
itu adalah Direktorat Pengelolaan Aset bangunan atau tanah, ada beberapa heritage seperti : stasiun, bangunan
Non Railways. yang sudah di KSO-kan (Kerjasama dan benda-benda bersejarah, misalnya
operasi atau disewakan kepada pihak Gedung lawang sewu, Stasiun
Direktorat Pengelolaan Aset Non lain). ambarawa dengan sepur bergerigi dan
Railways (D8), di bawah kepemimpinan yang lainnya.
Edy Sukmoro, mengelola aset non Lanjut Edi, persoalan dalam
railways, meliputi, aset tanah, rumah, menertibkan aset-aset yang dimiliki Adapun aset tanah yang dimiliki oleh
dan bangunan diluar railway. PT. KAI muncul, karena banyak sekali PT.KAI merupakan aset-aset negara
aset-aset PT.KAI sudah terlalu lama yang dipisahkan yang diberikan kepada
Edi mengatakan, pihaknya sudah tidak diurusi, sehingga banyak pihak- PT.KAI sebagai penyertaan modal
membukukan rumah dinas, buku tanah, pihak yang menggunakan aset-aset negara seperti Badan-Badan Usaha
buku bangunan dinas (ada mess dan itu tanpa ada ikatan kontrak dengan Negara (BUMN) yang 100 persen
kantor) yang terbit bulan Maret 2013. PT. KAI. Bahkan ada yang berusaha modalnya berasal dari negara.
Tujuannya membuat buku kepemilikan untuk mensertipikatkan secara
aset adalah melindungi aset-aset kita, sepihak,katanya dia. Beda lagi dengan aset tanah yang
dengan cara memberitahu ke semua berada di sekitar rel kereta api, Edi
pihak, termasuk Badan Pertahanan Itu sebabnya buku yang dibuat tadi mengatakan, 11 meter sebelah kiri dan
Negara (BPN), supaya kalau tanah dan dikirimkan ke BPN juga, supaya kalau 11 meter sebelah kanan jalur kereta
aset kita mau diserobot orang dengan ada usaha untuk mensertipikatkan api adalah aset pemerintah c.q Dirjen
cara mensertipikasikan. Umumnya tanah PT. KAI secara sepihak, BPN bisa Kereta Api (DJKA) kira-kira luasnya 27
masyarakat tahu, bahwa aset yang terlebih dahulu memberitahu PT. KAI juta meter persegi. Di luar dari aset
diserobotnya itu adalah aset milik PT. Buku Aset tersebut tiap tahunnya pasti yang dikelola oleh Direktorat Aset
KAI . diperbaharui. Karena tiap tahun bisa Non Railways. Meskipun kepemilikan
ada penambahan atau pengurangan Dirjen KA, pengelolaannya diserahkan
Dalam pembukuan itu tanah non aset, tandas dia. kepada kereta api untuk melaksanakan
railway yang dikelola oleh Direktorat perawatan Jalan Rel Kereta Api
Aset Non Railways luasnya sekitar 270 Targetan Edi dalam memimpin dengan pola pemberian Infrastructure
juta meter persegi. Dari luas tanah Direktorat aset non produksi adalah Maintenace Operation (IMO).
270 juta persegi itu, Direktorat Aset
Non Railways ini sudah mensertipikasi
tanah seluas 90 juta meter persegi, dan
yang belum disertipikasi seluas 180 juta
meter persegi.