Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. C


DENGAN DHF DI RUANG IRNA C1 LT 1
SEMARANG
Pengkajian dilakukan
pada tanggal 6 Maret 2007. Jam 09. 00 WIB
I. IDENTITAS DATA
Nama : An. C
Umur : 6 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Nama Ayah : Tn. A
Nama Ibu : Ny. R
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Wiraswasta
Alamat : Genuk, krang roto, semarang
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan Ayah : SMP
Pendidikan Ibu : SD
Tgl MRS : 5 Maret 2007
No. reg : 5477905
dx. medis : DHF
II. KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan anaknya panas
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Kurang lebih 3 hari yang lalu anak panas tinggi, mendadak, timbul bintik- bintik dikulit seperti digigit
nyamuk, gusi berdarah, tidak mimisan, pusing, muntah 2 kali gelas belimbing dengan konsistensi
cair seperti apa yang dimakan dan diminum, batuk, tidak pilek dan oleh keluarga untuk dibawa berobat
kepuskesmas Bangetayu dan dilakukan pemeriksaan darah tetapi hanya beberapa saat anak dirujuk ke
RSDK semarang untuk memperoleh perawatan lebih lanjut.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Ibu mengatakan anaknya baru pertama kali ini dirawat dirumah sakit, sebelumnya belum pernah
dirawat di RS.
Tindakan operasi
An.C belum pernah dilakukan tindakan operasi.
Kecelakaan
An.C tidak pernah mengalami kecelakaan.
Imunisasi
An. C sudah lengkap mendapatkan imunisasi dasar
Usia 1 bulan : BCG
Usia 2-3 bulan : Hep. B I, II, III, Polio I, II dan DPT I, II
Usia 4 bulan : DPT III dan Polio III
Usia 9 bulan : Polio IV dan Campak
V. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
Pre Natal
Selama kehamilan Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan rutin kebidan kurang lebih 6x dan
mendapatkan imunisasi TT 2x. ibu pertama kali periksa kehamilan pasa saat usia 4 bulan kehamilan.
Ibu juga menyatakan tidak pernah menderita sakit selama hamil, obat yang diminum selama hamil
yaitu tablet penambah darah dari bidan.
Natal
An. C lahir ditolong oleh dukun, lahir spontan, langsung menangis, lahir cukup bulan (9 bulan 4 hari).
BBL tidak ditimbang dan untuk panjang badan, LK, LLA, LD juga tidak diukur karena didukun tidak
ada alatnya.
Post Natal

An. C diasuh sendiri oleh kedua orang tuanya dan diberi ASI sejak lahir sampai usia 2 tahun. Sejak usia
6 bulan An. C diberikan susu formula dan bubur tim dan diberi makan nasi biasa sampai sekarang.
VI. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit seperti klien, ibu juga menyatakan tidak
ada tetangganya yang menderita penyakit yang sama dengan yang diderita An.C.
VII. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: An. R (pasien)
A : Ny. S
B : Tn. S
-------- : Tinggal serumah
VIII. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
1. Pertumbuhan
Ibu menyatakan An. C lahir cukup bulan (9 bulan 4 hari), menurut ibu An. C tumbuh normal seperti
anak- anak yang lain. Ibu menyatakan BBL dan PB tidak diukur, BB Sekarang : 14,4 Kg, dengan TB :
102 cm.
2. Perkembangan
Menurut keterangan ibunya An. C saat usia 11 bln sudah bisa berjalan dengan dipegangi kedua
lengannya. Saat ini semenjak sakit An. C lebih banyak berada di tempat tidur karena badanya lemas
dan anak juga kurang gerak. Perkembangan bahasa An. C sudah mulai mengoceh sejak usia 6,5 bln dan
sekang anak sudah bisa mengucapkan kata-kata dan menyusun kalimat serta menjawab pertanyaan
yang diberikan kepadanya.
IX. PENGKAJIAN NUTRISI
Berat badan : 6,5 kg
Tinggi badan : 102 cm
Kebiasaan pemberian makanan
Sebelum sakit, An. C biasa makan 3 x/hari (pagi, siang, malam) dengan menu lengkap (nasi, lauk pauk
dan sayur). An. C terbiasa minum susu Bendera di rumah.
- Selama sakit, anak C makan dengan diet 3x Lunak dan susu 3 x 200 cc, An. C tidak bisa makan
seperti biasa, tetapi harus memerlukan bantuan perawat/ortu
Diet khusus
Sebelum sakit, An. C tidak sedang menjalani diet khusus.
Saat sakit, An. C harus diberikan diet 3x Lunak dan susu 3 x 200cc.
X. PEMARIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Baik
Keasadaran : composmentis
Vital sign :
N : 100 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 38,6 o C
2. Sistem pernafasan
Nafas melalui hidung, tidak ada nafas cuping hidung, dan tidak menggunakan otot bantu pernafasan,
RR 20 x/menit (reguler).
Paru-paru
Ins : Simetris statis dinamis (SSD)
Pal : taktil fremitus teraba sama kuan pada paru kanan-kiri
Pe : sanor di semua lapang paru.
Aus: Vesikuler
3. Sistem kardiovaskuler
Tidak ada cyanosis, kapiler refill 3 detik, akral hangat.

Jantung :
Ins : ictus cordis tak tampak
Pal : ictus cordisr teraba di IC ke V
Pe : pekak
Aus: S1 dan S2 murni, tidak ada suara tambahan (s3)
4. Sistem Pencernaan
Ibu mengatakan sebelum dirawat anaknya BAB 1-2 x/hari, konsisitensi padat, warna coklat, saat ini an.
C BAB 1-2 x/hari, konsistensi lembek, warna hitam.
Ins : Perut datar
Aus : Bising Usus 20 x/menit
Per : Timpani
Pal : Hepar dan Lien tidak teraba
5. Sitem perkemihan
Ibu menyatakan sebelum dirawat anak BAK tidak mengalami keluhan sakit, dan BAK 6-8 x/hari,
selama dirawat anak BAK 6-7 x/hari, warna kuning, bau khas. Anak tidak mengelug saat berkemih.
6. Sistem Muskuloskletal
Anak tidak mengalami kelemahan otot, naka kurang gerak hanya tiduran ditempat tidur, ADL
sepenuhnya dibantu oleh orang tua, kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah 5. pada tangan kanan
terpasang infuse Z-A N 15 tpm. Dengan tonus otot baik.
7. Sistem reproduksi
Anak berjenis kelamin laki-laki, tidak ada pembesaran pada scrotum, tidsak ada hipospadia.
8. Sistem Integumen
Kulit anak berwarna coklat, turgor kulit cukup, tekstur kenyal, anak terpasang infus di tangan kanan
dan terdapat bintik-bintik warna merah dibawah kulit. (ptecie).
XI. DATA PENUNJANG
Hasil laboratorium tanggal 05 Maret 2007
Hb : 11,70 gr%
Ht : 35,3 %
Erit : 4,20 jt/mmk
MCH : 27,60 pg
MCV : 83,80 fl
MCHC : 33,10 gr/dl
Leukosit : 6,10 rb/mmk
Trombosit : 19,50 rb mmk
XII. PROGRAM TERAPY
- Infus Z- A N 15 tpm
- Inj. Amoxan 3x 250 mg i.v
- Inj. Kalmetason 3x1/2 amp. i.v
- Sanmol 3x11/2 sendok teh p.o
- Diet : Diet 3x Lunak dan susu 3 x 200 cc
Keseimbangan cairan
Intake
Out put
Makan/minum : 400 cc
Infus : 430 cc
Urine : 1100
Iwl : 84
: 830 cc : 1184 cc
Bc : - 354 cc
ANALISA DATA
Nama : An. C

Umur : 6 th
No Hari/tanggal Data Etiologi Masalah
1. Selasa, 06 Maret 2007 Ds :
Ibu klien mengatakan An.c badanya panas semakin tinggi sudah tiga hari.
Do ;
S : 38,6 0 C
N : 100x/mnt
RR : 20x/menit
Badan teraba hangat
Proses penyakit Peningkatan suhu tubuh (hipertermi)
2. Selasa, 06 Maret 2007 Ds :
Ibu mengatakan sejak panas an. C ,malas minum dan makan
Do :
- Mukosa bibir kering
- Mata terlihat cekung
- Turgor kulit cukup.
- Perdarahan bawah kulit (pticie).
- Ht : 35,3 %
- Trombosit : 19.50 rb/mmk
- Balance cairan : - 354 cc Out put berlebih akibat Peningkatan permeabilitas kapiler
Ganguan kesembangan cairan
3 Selasa, 06 Maret 2007 Ds :
Ibu klien mengatakan An. C badanya lemas dan lemah
Do:
Klien terlihat lemah
Klien hanya di tempat tidur
ADL dibantu sepenuhnya oleh Ortu Kelemahan Intoleransi Aktifitas
4 Selasa, 06 Maret 2007 Ds:
Ibu mengatakan anaknya rewal sejak dibawa ke Rs. Terutama saat didatangi oleh dokter dan perawat.
Do :
pada saat perawat datang An. C menangis.
Anak rewel dan tidak kooperatif dengan tindakan keperawatan Hospitalisasi Kecemasan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) b.d proses penyakit.
2. Ketidakseimbangan volume cairan b.d peningkatan permeabilitas kapiler ditandai dengan kebocoran
plasma.
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
4. Kecemasan b.d hospitalisasi

RENCANA KEPERAWATAN
Nama : An. C
Umur : 6 tahun
No. DP Hari/tanggal Tujuan/ KH intervensi rasional
1. Selasa, 06 Maret 2007 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan hipertermi
teratasi dgn KH;
- Suhu tubuh normal : 36-37 Oc
- Keluhan panas berkurang/turun
1. Berikan kompres air biasa
2. Monitor TTV terutama suhu
3. anjurkan banyak minum air putih kurang lebih 600-800 ml/hari.
4. anjurkan memakai pakaian yang tipis.
5. berikan antibiotik/ antipiretik sesuai program:
- sanmol 3x11/2 sendok teh

- amoxsan 3x250 mg i.v.


- kalmetason 3x1/2 ampul - Memberikan pengeluaran panas dengan cara konduksi
- Untuk mengetahui keadaan umum pasien
- Mengganti cairan yang hilang akibat evaporasi
- Memberikan rasa nyaman memperbesar penguapan
- Menurunkan panas
2.Selasa, 06 Maret 2007 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan volume cairan
adekuat dgn KH;
- Mukosa bibir lembab
- TTV dalam batas normal
- Haluaran urine normal 1. Kaji tanda tanda dehidrasi
2. Minitor TTV
3. Motivasi klien untuk banyak minum air putih kurang lebih 600-800 ml/hari.
4. Catat intake dan output dan hitung balance cairan
5. Berikan cairan tambahan infuse ZA N 15 tetes/menit
6. Timbang BB tiap hari.
- Deteksi dini dapat mencegah terjadi ketidakseimbangan volume cairan dan menentukan pilihan
intervensi
- Mengetahui ketidak adekuatan perfusi gagal
- Mengganti cairan yang hilang.
- Kehilangan urine yang berlebihan dapat menunjukkan terjadi dehidrasi.
- Mengganti cairan yang hilang.
- Penambahan BB cepat dapat menimbulkan edema pulmonal.
3 Selasa, 06 Maret 2007 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan klien dapat
beraktivitas sesuai dengan kemampuannya dgn KH:
- Klien dapat beraktivitas secara minimal
- Banyak gerak
1. observasi adanya takikardi, pusing, berkeringat dan perubahan warna kulit.
2. bantu klien dalam aktivitas sehari-hari yang mungkin diluar batas toleransi anak.
3. bantu pada aktivitas yang memerlukan kerja fisik.
4. berikan aktivitas bermain sebagai pengalihan yang sesuai dengan toleransi.
- Informasi tentang derajat keadekuatan perfusi jaringan membantu menentukan kebutuhan intervensi
- Keseimbangan antara kemampuan anak dan aktivitas yang dilakukan akan mempertahankan tingkat
energi anak
- Meningkatkan secara bertahap tingkat aktivitas sampai batas normal.
- Mencegah kelelahan dan tetap memberikan stimulasi bagi tumbangnya.
4 Selasa, 06 Maret 2007 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan kecemasan anak
berkurang dgn KH:
- Anak tidak menangis saat bertemu dengan petugas kesehatan
- Anak mau diajak bermain oleh perawat
- Anak kooperatif saat dilakukan tindakan keperawatan
1. Kaji tingkat ansietas
2. Bina hubungan saling percaya dengan klien/ortu
3. Libatkan ortu pada setiap tindakan keperawatan
4. Pertahankan kontak kepada anak/ortu dengan pendekatan kondusif (bermain).
5. Berikan mainan sesuai dengan kesukaan anak - Menentukan pilihan intervensi
- Meningkatkan kerja sama
- Mengurangi kecemasan anak
- Meningkatkan kerja sama
- Berguna mengalihkan perhatian

Anda mungkin juga menyukai