PENDAHULUAN
nyamuk
merupakan
ektoparasit
pengganggu
yang
peran nyamuk
sebagai
vektor
dari agen
penyakitnya
Nile Virus, filariasis, Japanese enchepalitis, St Louis encephalitis. Selain itu, Culex
sp. juga merupakan vektor penyakit ensefalitis yang disebabkan oleh virus yang
menyerang susunan saraf pusat. Sampai dengan tahun 2010 jumlah kasus penderita
filariasis di Jawa Barat mencapai 253 kasus, tersebar di 30 kabupaten/kota, 147
kecamatan, dan 208 desa/kelurahan. Melihat begitu berbahayanya nyamuk ini, perlu
untuk ditangani lebih serius agar penularan maupun penyebarannya tidak terus
meluas.
Berbagai cara telah dilakukan manusia untuk menghindari serangan
nyamuk. Dalam mengatasi gangguan nyamuk secara kimia antara lain
menggunakan anti nyamuk semprot (aerosol) atau lotion anti nyamuk yang
sudah banyak beredar di pasaran. Namun cara ini dapat berakibat buruk bagi
kehidupan manusia dan lingkungannya. Berbagai insektisida yang beredar
dan dipasarkan dengan bebas umumnya dibuat dari bahan-bahan kimia.
Walaupun pemakaian insektisida kimia ini sangat mudah dan membunuh
organisme pengganggu dengan cepat, namun efek yang ditinggalkannya
adalah berupa residu yang dapat masuk ke dalam komponen lingkungan
sangat sulit terurai di alam. Bahkan dampak negatif lain dari insektisida
kimia yang penggunaannya tidak sesuai dengan aturan pemakaiannya adalah
resistensi serangga yang
memungkinkan
aman
ini sering
disebut sebagai
pestisida
yang
penanganan nyamuk dengan menggunakan zat ini patut dan perlu untuk dikaji
lebih lanjut.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti telah melakukan penelitian tentang
pemanfaatan tanaman Krisan dalam menangani nyamuk. Adapun judul
penelitian yang peneliti ajukan adalah PENGARUH PEMBERIAN
BERBAGAI KONSENTRASI HASIL MASERASI BUNGA KRISAN
(Chrysantemum cinerariaefolium) TERHADAP KEMATIAN JENTIK
NYAMUK Culex sp.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah pemberian hasil maserasi bunga Krisan
(Chrysantemum cinerariaefolium) berpengaruh terhadap kematian jentik
nyamuk Culex sp. Selanjutnya, dari rumusan masalah di atas, peneliti
menjabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.
2.
nyamuk
Culex sp ?
Berapa konsentrasi pemberian hasil maserasi bunga Krisan
(Chrysantemum cinerariaefolium) yang menghasilkan kematian jentik
nyamuk Culex sp yang optimal?
C. Batasan Masalah
Supaya masalah yang dibahas dalam penelitian menjadi lebih terarah
dan tidak terlalu meluas, maka peneliti membuat beberapa batasan masalah
sebagai berikut :
Objek yang diteliti adalah tanaman Krisan pada bagian bunga atau
1.
2.
3.
D. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1.
Pengaruh pemberian hasil maserasi bunga Krisan (Chrysantemum
2.
E. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dilakukannya penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi salah satu
2.
3.
F. Asumsi
Indonesia memiliki banyak keanekaragaman tanaman yang memiliki
1.
kandungan
bahan
biopestisida
diantaranya
bunga
Krisan
2.
3.
G. Hipotesis
Hipotesa penelitian yang diajukan pada penelitian ini adalah :
H0: Tidak terdapat pengaruh pemberian berbagai konsentrasi hasil
maserasi bunga Krisan (Chrysantemum cinerariaefolium) terhadap
kematian jentik nyamuk Culex sp.
Ha: Terdapat pengaruh pemberian berbagai konsentrasi hasil maserasi
bunga Krisan (Chrysantemum cinerariaefolium) terhadap kematian
jentik nyamuk Culex sp.