Anda di halaman 1dari 6

I.

IDENTITAS
Nama
Usia

: Ny. Kah Atikah


: 49 tahun

Jenis kelamin : Perempuan


Alamat

: Desa Suka maju

Suku bangsa

: Sunda

Agama

: Islam

II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan autoanamnesis pada tanggal 16 Juni 2016 di Poli klinik THT
RSUD Kota Banjar
I.

Keluhan Utama
Mengeluh nyeri dalam telinga sebelah kanan dirasakan kurang lebih 20 hari
SMRS .

II.

III.

Riwayat Penyakit Sekarang


Seorang pasien perempuan usia 49 tahun dating ke poli klinik THT Kota Banjar
dengan keluhan nyeri pada telinga dalam sebelah kanan sejak kurang lebih 20 hari
SMRS. Pasien mengatakan nyeri telinga ini dirasakan awalnya perlahan lahan
kemudian lama kelamaan semakin sakit dan disertai dengan pusing kepala,
namun pusingnya tidak berputar dan tidak sampai menyebabkan mual muntah.
Sebelum keluhan yang sekarang muncul, pasien juaga mengatakan awal mula
kejadiannya kareana kemasukan serangga pada telinga kanan sejak kurang lebih 5
tahun yang lalu setelah itu pasien mengeluh gatal gatal dan sakit pada telinga
sebelah kanan, kemudian lama kelamaan pendengaran berkurang disertai
keluarnya cairan berwarna kuning kental, agak berbau, tapi tidak banyak dari
telinga sebelah kanan. Saat itu pasien pergi ke dokter untuk berobat, pasien jugga
pernah berobat ke Poli Klinik THT RSUD Kota Banjar pada tanggal 07 juni 2016
dan mendapatkan obat obatan seperti : Tarivid tetes telinga 2 x v gtt, cefadroxil
500 mg 2 x 1 kap, MPS 4mg 2 x 1 tab PC, dan Cerini 10 mg 1 x1 tab, setelah
obatnya habis pasien sekarang control ke Poli THT dengan keluhan yang hampir
sama dengan apa yang dikeluhkan pasien sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota kelurgga pasien yang mengalami seperti apa yang dikeluhkan
pasien saat ini

IV.

Riwayat pengobatan
Pernah berobat ke dokter 5 tahun yang lalu dengan keluhan sakit telinga dan
pasien juga bilang dirinya pernah disedot cairan pada telinga kanan.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan umum

: Tampak sakit ringan

Kesadaran

: Compos Mentis

Tanda tanda vital

TD
N
RR
Suhu

Kepala
Mata
Hidung

Telinga
Mulut

Leher
Thorak
Abdomen

: 110/80 mmHg
: 84 X / menit
: 18 X/ menit
: 36,6 C
Normocehal, rambut hitam. Distribusi rata, tidak mudah rontok
Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), reflek cahaya lansung
dan tak lansung(+/+), pupil isokor 3 mm (+/+)
Normonasi, mukosa hiperremis (-/-), secret (-/-), eutropi konka
nasalis (-/-), furunkel (-), deviasi septum ,NCH(+/+) , Polips (+/+),
nyeri tekan (+)
Normotia(+/+), CAE serumen (-/-), sekeret (+/-), MT intak (-/+),
MT tenang (+/+ ), pembesaran KGB pre pos auricular (-/-)
Mukosa mulut lembab, stomatitis (
+), gingivitis(-), gigi bolong (-), glossitis (-), Tonsil T1/T1, abses
peritonsil (-)
Pembesaran KGB at region colli (-/-), submandibularis (-/-), sub
mentalis (-), KGB rantai jugular (-/-), supra dan infraclavicula (-/-)
Pergerakan didnding dada simetris, retraksi ICS (-/-), suara nafas
normal, BJ 1 dan BJ II (+), Suara tambahan (-)
Supel, BU (+) Normal, turgor kulit normal, perkusi abdomen
timpani (+)
Tidak diperiksa
Akaral hangat dan CRT Kurang dari 2 detik

Kelamin
Exteremitas
IV. RESUME
Pasien perempuan, 49 tahun dating ke poli klinik THT RSUD Kota Banjar dengan
keluhan nyeri pada telinga dalam sebelah kanan sejak kurang lebih 20 hari SMRS.
Nyeri telinga ini dirasakan awalnya perlahan lahan kemudian lama kelamaan
semakin sakit dan disertai dengan pusing kepala. Pasien mengatakan nyeri.

Sebelum keluhan yang sekarang muncul, pasien juaga mengatakan awal mula
kejadiannya kareana kemasukan serangga pada telinga kanan sejak kurang lebih 5
tahun yang lalu setelah itu pasien mengeluh gatal gatal dan sakit pada telinga
sebelah kanan, kemudian lama kelamaan pendengaran berkurang disertai
keluarnya cairan berwarna kuning kental, agak berbau, tapi tidak banyak dari
telinga sebelah kanan. Saat itu pasien pergi ke dokter untuk berobat, pasien jugga
pernah berobat ke Poli Klinik THT RSUD Kota Banjar pada tanggal 07 juni 2016
dan mendapatkan obat obatan seperti : Tarivid tetes telinga 2 x v gtt, cefadroxil
500 mg 2 x 1 kap, MPS 4mg 2 x 1 tab PC, dan Cerini 10 mg 1 x1 tab, setelah
obatnya habis pasien sekarang control ke Poli THT dengan keluhan yang hampir
sama dengan apa yang dikeluhkan pasien sebelumnya.

V. DIAGNOSA KERJA
Otitis Media Supuratip Kronik
VI. PENATALKSANAAN
Suction telinga kanan
Tarivid AD 2 x v gtt pada telinga kanan
cefadroxil 500 mg 2 x 1 kap, MPS 4mg 2 x 1 tab PC, dan
Cerini 10 mg 1 x1 tab,
Edukasi selama pengobatan tidak boleh kena air, kalau obatnya habis control ke
poli THT

ANATOMY TELINGA
Secara anatomy telinga dibagi menjadi telinga luar, tengah dan dalam. Telinga tengah
dan luar berkembang dari alat brankial. Telinga dalam seluruhnya berasal dari
plakoda otika. Dengan demikin satu bagian mengalami kelainan konenital sementara
bagian lain tidak.

Telinga luar atau pinna merupakan gabungan dari rawan yang dilapisi kulit. Bentuk
rawan ini unik dan dalam merawat telinga luar harus diushakan mempertahankan
bangunan ini.
Liang telinga memiliki 2/3 tulang rawan pada bagian lateral namun 1/3 bertulang
disebelah medial.
Telinga tengah berasal dari celah brankial pertama endoderm. Rongga berisi udara ini
meluas kedalam resus tubotimpanikus. Yang selanjutnya meluas disekitar tulang
tulang dan syafaf dari telinga tengahdan meluas kurang lebih didaerah mastoid.
Osikula berasal dari rawan brankialis. Untuk mempermudah pemikiran maleus
berasal dari rawan arkus brankialis pertama, sedangkan incus dan stapes rawan
brankialis kedua.
Telinga dalam berasal dari plkoda ottika ectoderm terletak pada permukaan lateral
dari kepala embrio. Plakoda ini kemudian tenggelam dan membentuk suatu lekukan
otika dan akhirnya terkubur dibawah permukaan sebagai vesikel otika.

OTITIS MEDIA SUPURATIP KRONIS


DEFINISI
Otitis media supuratip kronik adalah radang kronik telinga tengah dengan perforasi
memberan timpani dan riwayat keluarnya secret dari telinga tersebut lebih dari 2
bulan, baik terus menerus atau hilang timbul. 1
EPIDEMIOLOGI
Survey prevalensi diseluruh dunia yang walaupun masih berpariasi dalam hal definisi
penyakit dan metode sampling serta mutu metodelogi menunjukkan beban dunia
akibat OMSK melibatkan 65-330 juta orang dengan otorea, 60% diantaranya
menderita kurang pendengaran, yang signifikan.
Di Negara lain bervariasi dari Negara ke Negara, WHO mengklasifikasikan menjadi
Negara bervalensi paling tinggi (>4%), tinggi (2-4 %), rendah (1-2%), dan paling
rendah (dibwah 1%), 1
ETIOLOGI

Kuman geram negative dan gram positif aerob dan anaerob berperan dalam OMSK
dengan insiden yang berbeda beda. Pseudomonas aeruginosa merupakan kuman
tersering ditemukan pada biakan secret OMSK tanpa kolesteatoma.
Kuman yang ditemukan pada OMSK dengan kolesteatoma dari data yang bias
dikumpulkan dari rekam medik pasien pasien yang menjalni mastoidektomi radikal
di RSUPN Cipto Mangunkusumo yang paling sring ditemukan adalah Proteus
mirabilis sebanyak 58,5% sedangkan pseudomonas ditemukan pada 31,5 %.
PATOGENESIS
OMSK Benigna
Oleh karena proses patologi telinga tengah pada tipe ini didahului oleh kelainan
fungsi tuba, maka sering juga disebut sebagai penyakit tubotimpanik. Terjadinya
OMSK hamper selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak jarang dimulai
setelah dewasa. Terjadinya otitis media disebabkan multifactor antaralain infeksi
virus, bakteri, gangguan fungsi tubae, alergi, kekebalan tubuh, lingkungan dan social
ekonomi. Anak lebih mudah mengalami infeksi telinga tengah karena struktur tuba
anak yang berbeda dengan dewasa serta kekebalan tubuh yang belum berkembang
sempurna sehingga bila terjadi infeksi saluran nafas atas, maka otitis media
merupakan komplikasi yang sering terjadi. Focus infeksi biasanya berasal dari
tonsillitis, rhinitis, dan sinusitis yang mencapai telinga tengah melalui tuba
eustachius.

OMSK Tipe Bahaya


OMSK tipe bahaya adalah OMSK yang mengandung kolesteatoma disebut tipe
bahaya karena sering menimbulkan komplikasi berbaahaya.
Kolesteatoma adalah epitel gepeng dan debris tumpukan pengelupasan keratin
yang terjebak didalam rongga timpanomastoid.
DIAGNOSIS
Diagnosis tepat memerlukan beberapa alat pemeriksaan antaralain head lamp
yang cukup baik, corong telinga, alat pembersih telinga, aspirator, otoskop, atau
endoscope. Secret telinga dibersihkan dengan alat pembersih secret atau aspirator
selanjutnya digunakan otoskop untuk melihat lebih jelas lokasi perforasi , kondisi
sisa memberan timpani dan kavum timpani. Tidak jarang pula diagnosis yang
tepat tentang tipe OMSK baru dapat diteggakan dengan bantuan mikroskop atau
endoskop. Diagnosis OMSK ditegakkan bila ditemukan perforasi memeberan

timpani dengan riwayat otore menetap atau berulang lebih dari 2 bulan. Sebainyak
diagnosis OMSK disertai dengan keterangan jenis dan derajat ketulian.
Pemeriksaan pencitraan mastoid bukan pemeriksan rutin tetapi perlu untuk
melihat perkembangan pneumatisasi mastoid dan perluasan penyakit.
Pemeriksaan mikrobiologi secret telinga penting untuk menentukan antibiotic
yang tepat. Tetapi antibiotic lini pertama tidak harus menunggu pemeriksaan ini.
Tanda OMSK tipe bahaya harus dikenali , perforasinya di atik, atau marginal atau
total,. Mukosa sekitar perforasi diganti oleh epitel berlapis gepeng. Debris
kolesteatoma dapat ditemukan disekitar perforasi.
PENATALAKSANAAN
Sejak awal harus dibedakan OMSK yang sebaiknya mendapatakan terapi opratif
untuk menghindarkan penundaan tindakan oprasi pada pasien yang memang
penyakit mediknya tidak dapat sembuh. 1
Terapi OMSK tidak jarang memerlukan waktu lama , serta harus berulang ulang.
Secret yang keluar tidak cepat kering atau selalu kambuh lagi.
Perinsip terapi OMSK tipe aman adalah konservatif atau dengan medika mentosa.
Bila secret keluar terus menerus maka diberikan obat pencuci telinga berupa
larutan H202 3% selama 3 sampai5 hari.
Bila secret telah kering tetapi perforasi masih ada stelah observasi Selma 2 bulan
maka idealnya dilakukan miringoplasti atau timpanoplasti.
Bila terdapat sumber infeksi yang menyebabkan secret tetap ada maka sumber
infeksi harus diobati terlebih dahulu.
Perinsip terapi OMSK tipe bahaya ialah pembedahan., yaitu mastoidektomi. Jadi
bila terdapat OMSK tipe berbhya maka terapi yang tepat adalah dengan
melakukan mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti.

Anda mungkin juga menyukai