Return Optimal|19
Ratih Paramitasari
Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Terbuka
UPBJJ-UT Surakarta 57554
e-mail:
ratih_paramita@ut.ac.id
I. Pendahuluan
Investasi merupakan penanaman sejumlah dana dalam bentuk
uang maupun barang yang diharapkan akan memberikan hasil di
kemudian hari. Investasi dalam bentuk surat berharga (sekuritas)
biasanya dapat dilakukan melalui pasar uang atau pasar modal. Pada
umumnya tujuan investor berinvestasi di pasar modal adalah
mengharapkan tingkat keuntungan lebih besar dibandingkan tingkat
keuntungan di pasar uang yang ditanamkan dalam bentuk deposito
(Astuti dan Sugiharto 2005).
Investor tidak mengetahui dengan pasti hasil yang akan
diperoleh dari investasi yang dilakukan. Dalam keadaan semacam ini,
dapat dikatakan bahwa investor tersebut menghadapi risiko dalam
investasi yang dilakukan. Jogiyanto (2003) mengemukakan bahwa
risiko investasi pada dasarnya merupakan penyimpangan tingkat
keuntungan yang diperoleh dengan tingkat keuntungan yang
diharapkan.
Harapan akan peran pasar modal sebagai wahana alternatif bagi
investor dipengaruhi oleh faktor kemampuan investor memilih saham
secara rasional dari cara memilih saham yang memberikan hasil
(return) maksimum pada tingkat risiko tertentu atau mempunyai
risiko minimum pada tingkat return tertentu. Langkah pendekatan
yang dapat dilakukan para investor adalah melakukan penghitungan
dalam pemilihan dan penentuan portofolio serta pola perilaku investor
di bursa dalam transaksi jual beli saham (Harmono 1999). Hakikat
pembentukan portofolio adalah mengalokasikan dana pada berbagai
alternatif investasi atau melakukan diversifikasi pada beberapa aktiva
finansial, sehingga risiko investasi secara keseluruhan akan dapat
diminimalkan (Utomo 2007).
Burgess dan Bey (2014) menyebutkan pendekatan dalam
pembentukan portofolio dengan menggunakan Model Indeks Tunggal
(Single Index Model) telah digunakan oleh Elton, Gruber, dan Padberg
tahun 1976. Prosedur Elton, Gruber, Padberg (EGP) mengasumsikan
bahwa Single Index Model mendeskripsikan return untuk sekuritas
individu. EGP terdiri dari tiga langkah, yaitu 1) merangking aset
dengan reward to beta ratio; 2) menghitung cut off point; dan 3)
menghitung komposisi (proporsi) portofolio yang diinvestasikan untuk
Keterangan:
= return saham bulanan individu
R
i
Pt
Pt-1
Keterangan:
c.
= return pasar
R mt
IHSGt = IHSG sekarang
IHSGt- = IHSG periode
1
sebelumnya
Menentukan
expected return
E(R ) i 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . .(3)
i
E(Ri )
Ri
N
E(Ri ) <
Rf
mak
a
ei
Ri i i .Rm t
n i1
Keteranga
n:
= varians (risiko tidak sistematis)
ei
Ri
i Rmt Jika i
.......................
. . . . (4)
=
alf
a
sa
ha
m
E(Ri )
Rf
i
*
Ci
...............................
. . . . . . . (6)
Aj
j 1
1 m2 . Bj
j 1
ej
Bj
j
.....................................
ej . . . . . . . . . (8)
Ci
m2
[E(Rj ) R ]. j
j 1
1 m
ej 2
2 i
j 2
j 1
..........................
. . . . .(9)
2
ej
Keteranga
n:
= Varians dari return indeks pasar
2m
E(Rj )
Rf
j
ej
Dengan mensubsitusi
Zi
i
2
ei
(ERB i C ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
i
. . .(11)
Keterangan:
Wi
= persentase alokasi dana untuk setiap sekuritas
2ei
i
ERBi
Ci
Zj
p Wi . i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . .(12)
i1
n
p Wi . i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . (13)
i1
Keterangan:
Wi
= persentase alokasi dana untuk setiap sekuritas
i
i
2
k. Menghitung risiko dari portofolio ( P ) dengan rumus sebagai
berikut :
2
P P .
2
m
(W i. ei )
i 1
..........................
. . .(14)
2
Keteranga
n:
= beta portofolio yang merupakan sensitivitas return portofolio
P
terhadap return
m2
pasar
= varian return pasar
2
e
i
E(Rp )
....................................
. . . . . . . (16)
Keteranga
n:
CV
= coefficient of variance
= risiko portofolio
p
E(Rp )
Proporsi
E
0.3961
35
0.2288
12
-
11.95
26.21
34.64
36.08
40.87
Sumber: Data
diolah
Keterangan :
A = PT. Bakrie Telecom, Tbk
B = PT. Indosat, Tbk
C = PT. Smartfren Telecom, Tbk
D = PT. Telekomunikasi
TbkTbk
E = Indonesia,
PT. XL Axiata,
Proporsi
E
0.1696
41
0.1065
99
0.0987
72
-
33.515
23
46.839
42
51.915
41
65.634
23
72.469
93
Sumber: Data
diolah
Keterangan :
A = PT. Bakrie Telecom, Tbk
B = PT. Indosat, Tbk
C = PT. Smartfren Telecom, Tbk
D = PT. Telekomunikasi
Indonesia,
TbkTbk
E = PT.
XL Axiata,
Proporsi
E
0.0784
23
0.0741
03
0.0588
9
0.0531
15
-
48.008
51.913
56.175
85.324
131.713
CV
Proporsi
A
B Dana (%)
Kombi
nasi
Saha
m
1.
ABCDE
0.074904 0.16561
Sumber: Data
diolah
Keterangan :
A = PT. Bakrie Telecom, Tbk
B = PT. Indosat, Tbk
C = PT. Smartfren Telecom, Tbk
D = PT. Telekomunikasi
Indonesia,
TbkTbk
E = PT.
XL Axiata,
0.3734
0.33691
0.04914 153.701
Kombinasi Saham
0.373
4
0.5377
13
0.5377
13
0.3369
1
r
o
p
o
r
s
i
D
a
n
a
(
%
)
C
V
1.
AE
0.603865
2.
0.5717
0.2586
ABE
58
3.
0.2643
0.119548
ABDE
16
4.
0.2643
0.119548
ABDE
16
5.
0.074904 0.1656
ABCDE
1
Sumber: Data
diolah
Keterangan :
A = PT. Bakrie Telecom, Tbk
B = PT. Indosat, Tbk
C = PT. Smartfren Telecom, Tbk
D = PT. Telekomunikasi
Indonesia,
TbkTbk
E = PT.
XL Axiata,
0,396135
0.169641
0.078423
0.078423
0.04914
11,95
33.515
48.008
48.008
153.701
Proporsi
E
0.
50.
5
0.
5
11.83798
15.92419
15.96908
16.79252
16.84948
Sumber: Data
diolah
Keterangan :
A = PT. Bakrie Telecom, Tbk
B = PT. Indosat, Tbk
C = PT. Smartfren Telecom, Tbk
D = PT. Telekomunikasi
TbkTbk
E = Indonesia,
PT. XL Axiata,
Sumber: Data
diolah
Keterangan :
A = PT. Bakrie Telecom, Tbk
B = PT. Indosat, Tbk
C = PT. Smartfren Telecom, Tbk
D = PT. Telekomunikasi
TbkTbk
E = Indonesia,
PT. XL Axiata,
Proporsi
E
0.3
3
0.3
3
0.3
30.3
3
21.47798
21.48576
22.98282
30.71424
31.47833
Proporsi
E
0.2
5
0.2
5
0.2
5
0.2
5-
20.43406
22.45405
22.49826
30.47435
51.47344
Sumber: Data
diolah
Keterangan :
A = PT. Bakrie Telecom, Tbk
B = PT. Indosat, Tbk
C = PT. Smartfren Telecom, Tbk
D = PT. Telekomunikasi
TbkTbk
E = Indonesia,
PT. XL Axiata,
Proporsi
E
0.
2
60.8929
Sumber: Data
diolah
Keterangan :
A = PT. Bakrie Telecom, Tbk
B = PT. Indosat, Tbk
C = PT. Smartfren Telecom, Tbk
D = PT. Telekomunikasi
TbkTbk
E = Indonesia,
PT. XL Axiata,
Kombinasi Saham
0.25
0.2
0.33
0.25
0.2
0.5
0.3
3
0.2
5
0.2
r
o
p
o
r
s
i
D
a
n
a
(
%
)
C
V
1. AE
0.5
2. ADE
0.33
3. ACDE
0.25
4. ABCDE
0.2
0.
2
Sumber: Data
diolah
Keterangan :
A = PT. Bakrie Telecom, Tbk
B = PT. Indosat, Tbk
C = PT. Smartfren Telecom, Tbk
D = PT. Telekomunikasi
Indonesia,
TbkTbk
E = PT.
XL Axiata,
11.837
98
21.477
98
20.434
06
60.892
9
IV. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris
menggunakan analisis portofolio untuk mendapatkan alternatif
investasi saham yang menghasilkan expected return saham yang
optimal dan meminimalkan risiko investasi. Dari hasil penentuan
contoh, terdapat lima perusahaan yang dapat dibentuk menjadi
portofolio saham dengan kombinasi antara 2 saham sampai dengan 5
saham. Penentuan portofolio optimal dilakukan dengan Single Index
Model dan Equally Weighted Method.
Dari semua kombinasi saham yang dapat dibentuk, kemudian
diperingkat berdasarkan nilai Coefficient of Variance (CV). Portofolio
yang paling optimal adalah portofolio yang memiliki nilai CV terkecil.
Dari hasil pemeringkatan portofolio optimal berdasarkan Coefficient
of Variance (CV) terkecil dari kombinasi 2 saham sampai dengan
kombinasi 5 saham dengan menggunakan Single Index Model
V. Daftar Pustaka
Astuti D, Sugiharto T. 2005. Analisis pembentukan portofolio optimal
pada perusahaan industri plastic and packaging yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta studi kasus (1999-2003). Proceeding, Seminar
Nasional PESAT; 2005 Agustus 23-24; Jakarta,
Indonesia. hlm 251-260.
Burgess CR, Bey PR. 2014. Optimal portfolio: Markowitz full
covariance versus simple selection rule.
The Journal
of
Financial Research,
11(2): 153-163. DOI: 10.1111/j.14756803.1988.tb00077.x