Anda di halaman 1dari 6

Teknik Survei

Teknik survey merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara
menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden. Dalam penelitian survei, peneliti
meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel tanpa adanya intervensi
peneliti.
Adapun pengertian penelitian survai menurut para ahli, yaitu :
1. W. Lawrence Neuman (2006) berpendapat bahwa penelitian survei adalah penelitian yang
dilakukan pada populasibesar maupun kecil, data yang dipelajari diambil dari populasi
tersebut sehingga dapat ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan
antarvariabel, sosiologis maupun psikologis.
2. Menurut M. Ali (2010), survei pada dasarnya merupakan pemeriksaan secara teliti tentang
fakta atau fenomena perilaku dan sosial terhadap subyek dalam jumlah besar. Dalam riset
pendidikan, survai bukan semata-mata dilakukan untuk mengumpulkan data atau
informasi, seperti tentang pendapat atau sikap, tetapi juga untuk membuat deskripsi
komprehensif maupun untuk menjelaskan hubungan antar berbagai variabel yang diteliti.
3. Menurut Purwanto (2010), metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan
secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik, dari suatu kelompok
atau suatu daerah
Tujuan Survei
Penelitian survey menurut Soehartono (2000:54) diklasifikasikan mempunyai dua tujuan,
1. Bertujuan untuk memberikan gambaran/penjelasan tentang sesuatu
Survey dapat dilakukan dengan tujuan semata-mata untuk memberikan gambaran tentang
sesuatu. survey semacam itu disebut survey deskriptif. Survey deskriptif berkaitan dengan
situasi yang memerlukan teknik pengumpulan data tertentu seperti wawancara, angket,
atau observasi. Apabila survey deskriptif ini menggunakan teknik statistik, maka statistik
yang digunakan adalah statistik deskriptif (tendensi sentral, ukuran penyebaran, dan
ukuran korelasi).

2. Bertujuan untuk melakukan analisis


Data dalam survey analitik biasanya merupakan data kuantitaif. Maksud metode survey
analitik untuk menarik kesimpulan dan menafsirkan data atau pengujian hipotesis. Statistik
yang digunakan adalah statistik inferensial.
Jenis Survei
Ada beberapa kategori penelitian survei dilihat dari proses pelaksanaannya dan perlakuan
terhadap sampel.
1. Survei Sekali Waktu (Cross-sectional Survei). Data hanya dikumpulkan untuk waktu
tertentu saja dengan tujuan menggambarkan kondisi populasi.
2. Survei Rentang Waktu (Longitudinal Survei). Survei dilakukan berulang untuk
mengetahui kecenderungan suatu fenomena dari waktu ke waktu.
3. Survei Tracking/Trend. Survei dilakukan pada populasi yang sama namun dengan sampel
berbeda untuk mengetahui kecenderungan suatu fenomena dari waktu ke waktu.
4. Survei Panel. Survei dilakukan terhadap sampel yang sama untuk memahami suatu
fenomena dari waktu ke waktu.
5. Survei Cohort. Survei dilakukan pada sekelompok populasi yang spesifik untuk

mengetahui perkembangan suatu fenomena dari waktu ke waktu.


Tahapan Survei
1.

Menentukan masalah penelitian


Setiap penelitian diawali dari adanya masalah. Masalah Penelitian adalah konseptualisasi
(pemakaian konsep) atas sebuah fenomena atau gejala sosial yang akan diteliti.

2.

Menentukan konsep dan desain penelitian


Desain penelitian merupakan konseptualisasi atas sebuah fenomena atau gejala sosial
yang akan diturunkan menjadi variabel-variabel penelitian sampai ke tingkat indikator.
Jika digambarkan secara sistematis, maka desain penelitian survei tampak dalam hierarki
sebagai berikut:
a.

Teori

b.

Konsep

c.

Variabel

d.

Dimensi

e.

Indikator

f.

Skala/ Pengukuran

g.

Pertanyaan

3.

Mengembangkan instrumen survei (menyusun kuisioner/ pertanyaan)


Tahap selanjutnya yaitu mengembangkan instrumen penelitian dari matriks menjadi
daftar pertanyaan. Dalam penelitian survei, data dapat diperoleh dengan berbagai
alternatif cara pengumpulan data. Berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data
dalam survei.
a. Kuesioner langsung
b. Kuesioner via pos
c. Wawancara tatap muka
d. Wawancara via telepon
e. Pengisian kuesioner via komputer
f. Wawancara online (chatting, dsb)
g. Polling
Dari sekian banyak teknik, kuesioner merupakan teknik yang dianggap paling efisien.
Meski demikian, kuesioner memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan:
a.

Relatif hemat biaya dan waktu

b. Anonimity (jaminan kerahasiaan)


c.

Keseragaman kata dan istilah

d. Tidak ada bias pewawancara


e.

Menjangkau banyak responden

Kelemahan:
a. Tidak fleksibel
b. Tidak ada kendali atas urutan pertanyaan
c. Ada pertanyaan tidak terjawab
d. Respons rate rendah (terutama bila melalui pos)
e. Hanya perilaku verbal yang tercatat
f. Tidak bisa merekam jawaban spontan
Tahap akhir dalam menyusun instrumen penelitian survei adalah menurunkan matriks
operasionalisasi ke dalam item-item pertanyaan. Pertanyaan survei yang baik dapat
menjaring informasi yang lebih tepat. Berikut adalah ciri-ciri pertanyaan penelitian yang
baik:
a. Jelas dan menggunakan bahasa yang sederhana
b. Padat
c. Spesifik
d. Bisa dijawab

e. Memiliki relevansi dengan responden


f. Tidak menggunakan kalimat negatif
g. Hindari menggunakan terminology yang bias
h. Hindari menanyakan dua hal sekaligus dalam suatu pertanyaan
Pertanyaan survei yang baik dapat menjaring informasi yang lebih tepat. Berikut adalah
ciri-ciri pertanyaan penelitian yang baik:
a. Jelas dan menggunakan bahasa yang sederhana
b. Padat
c. Spesifik
d. Bisa dijawab
e. Memiliki relevansi dengan responden
f. Tidak menggunakan kalimat negatif
g. Hindari menggunakan terminology yang bias
h. Hindari menanyakan dua hal sekaligus dalam suatu pertanyaan
4.

Pengambilan sampel
Menentukan sampel artinya memilih teknik dan metode yang akan digunakan untuk
mengambil sampel yang didasarkan pada keadaan dan kebutuhan data penelitian,
keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga untuk meneliti suatu populasi menyebabkan
perlunya dilakukan penentuan sampel.

5.

Pengumpulan dan pengolahan data


Pengumpulan data merupakan aksi langsung ke lapangan yang artinya mengumpulkan
data. Dalam kaitan ini peneliti dalam riset survei tidak harus turun sendiri ke lapangan.
Sesuai dengan perannya, peneliti dapat mengambil salah satu peran, beberapa peran,
atau semua peran sekaligus dalam penelitian survei. Posisi tersebut yakni:
a. Pembuat desain instrumen/konseptor riset
b. Pengumpul data/enumerator
c. Pengolah dan interpreter data/analis
d. Penyusun laporan
Pemeriksaan data dilakukan dengan beberapa langkah:
a. Menyortir kuesioner yang masuk apakah layak diproses atau didrop,
misalnya untuk jawaban yang tidak lengkap
b. Memberi nomor kuesioner sebagai kendali
c. Memeriksa kelengkapan jawaban dan kejelasan makna jawaban
d. Memeriksa konsistensi antar jawaban dan relevansinya

6.

Analisis Data
Agar dapat menjawab pertanyaan penelitian dan membuktikan hipotesis, peneliti harus
memilih teknik analisis data yang tepat. Karena penelitian survei menyangkut banyak
kasus, maka umumnya teknik analisis data berhubungan dengan statistik. Analisis data
dilakukan tidak hanya dengan membaca data, tapi juga menghubungkan data yang
diperoleh dari hasil pengolahan data dan sejumlah informasi lainnya. Peneliti perlu
melakukan komparasi teoritis untuk mengkritisi fenomena yang dikaji, atau sebaliknya,
mengkritisi teori yang ada.

7.

Membuat kesimpulan
Tahap terakhir dari rangkaian penelitian survei adalah membuat kesimpulan.
Cara membuat kesimpulan:
a. Perhatikan permasalahan dan tujuan penelitian
b. Perhatikan hipotesis
c. Buat kesimpulan umum
d. Buat kesimpulan-kesimpulan khusus
e. Kesimpulan harus bersandar pada hasil analisis data dan hasil interpretasi data

Kelebihan dan Keterbatasan Survei


Sebagaimana umunya sebuah metode penelitian, survei juga memiliki kelebihan dan
kekurangan. Menurut Wimmer dan Dominick (2003: 167-168), kelebihan survei meliputi
sejumlah aspek, yaitu:
1. Dapat digunakan untuk melakukan investigasi masalah dalam setting yang alamiah tanpa
harus dilakukan dalam laboratorium atau melalui perancangan suatu kondisi tertentu.
Karenanya, survei dapat menguji pola-pola perilaku bermedia, seperti membaca surat
kabar, menonton televisi, mendengarkan radio, dan sebagainya.
2. Dari sisi pembiayaan, survei paling masuk akal karena dapat disesuaikan dengan
jangkauan informasi yang ingin dikumpulkan.
3. Data yang luas dapat dikumpulkan dari responden yang bervariasi dengan cara yang relatif
mudah, sebab survei memperbolehkan peneliti memilih dan menguji sejumlah variabel.
Peneliti juga dapat menggunakan beragam statistik untuk menganalisis data.
4. Survei tidak dihalangi oleh batas-batas gegografi dan dapat dilakukan di mana saja,
tergantung kepentingan dan sumber daya yang dimiliki oleh peneliti.
5. Data yang telah ada di lapangan memberikan kemudahan survei, seperti dokumendokumen pemerintah, data sensus, rating media, dan sebagainya.

Di samping kelebihan tersebut, survei pun memiliki sejumlah keterbatasan sebagimana


disampaikan Wimmer dan Dominick (2003: 168) dan Rahayu (2008: 76), yaitu:
1. Variabel independen tidak dapat dimanipulasi seperti halnya metode eksperimental. Tanpa
kontrol pada variabel independen, peneliti tidak dapat meyakini sepenuhnya apakah
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen memiliki hubungan sebab
akibat (causal) atau bukan (noncausal). Survei hanya mampu memproyeksikan adatidaknya hubungan antara kedua variabel tersebut, sebab untuk menilai hubungan sebab
akibat (causal linked) terdapat sejumlah variabel yang kemungkinan berada di antara
keduanya.
2. Instrumen kuesioner memiliki potensi bias yang cukup besar karena pertanyaan yang
tertuang di dalamnya tidak selalu menampung persoalan penelitian. Selain itu, ada
kemungkinan kuesioner dipahami secara berbeda oleh responden.
3. Ada kemungkinan responden yang terlibat dalam survei tidak sesuai dengan karakteristik
sampel yang dituju. Misalnya, dalam wawancara melalui telepon, responden bisa saja
mengklaim dirinya berkesesuaian dengan karakteristik tertentu (umur, pendidikan,
pekerjaan, dan sebagainya).
4. Beberapa survei cukup sulit dilakukan, terutama terkait dengan kesediaan berpartisipasi.
5. Survei tak cukup fleksibel menangkap sejumlah perbedaan atau perubahan sosial yang
terjadi karena tidak mampu diprediksi sebelumnya oleh peneliti.
6. Survei mensyaratkan kerangka operasional yang ketat, sedangkan tidak semua fenomena
dapat diukur atau terukur sehingga survei tidak bisa menjangkau semua persoalan.
7. Survei terlalu mengandalkan statistik sehinga mereduksi data-data kualitatif yang
sebenarnya dapat memperkaya penjelasan sebuah persoalan.

Anda mungkin juga menyukai