Anda di halaman 1dari 2

PENGUJIAN UNIFORMITY DAN STABILITY PENGUKURAN PADA

ALAT KALIBRATOR TEMPERATUR PELEBURAN DAN PEMBEKUAN


BAHAN PHASE CHANGE MATERIAL

1,2

Ida Bagus Putu Sukadana(1)*, I Made Sugina(2)


Program Studi Teknik Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Negeri Bali
Bukit Jimbaran, P.O Box 1064 Tuban, Badung-Bali Tlp.(0361)701981
a
grantangs@ymail.com, b msugina@yahoo.co.id

Abstrak: Alat uji yang telah dibuat dalam penelitian sebelumnya adalah alat uji temperatur
peleburan dan pembekuan PCM tipe bath yang terdiri atas empat sistem utama yaitu: bak
dan pompa sirkulasinya, sistem refrigerasi, sistem pemanas dan sistem kontrol temperatur.
Phase Change Material merupakan substansi yang dapat menyimpan energi dan mengalami
perubahan fase pada saat terjadi transfer energi ke dalam atau ke luar substansi.
Dalam bidang refrigerasi dan tata udara, PCM dapat digunakan sebagai media pendingin
sekunder dengan tujuan utama meningkatkan efisiensi energi. Materialnya lebih banyak
menggunakan substansi organik berbasiskan asam lemak yang saat ini mulai dikembangkan
potensinya. Tujuan penelitian ini adalah menguji kinerja kalibrator temperatur peleburan dan
pembekuan PCM dengan kapasitas -20 0C hingga 80 0C dalam hal uniformity dan stabilitynya. Sistem pendinginnya menggunakan siklus kompresi uap dengan kompresor hermetik
jenis torak, dengan daya input 1 PK. Bak (bath) terbuat dari bahan acrylic sehingga dapat
mempermudah pengamatan terhadap PCM. Fluida yang digunakan adalah propylene glycol
dengan konsentrasi 50% dan titik beku di bawah -35C. Glycol yang disirkulasikan oleh
pompa akan bersirkulasi melewati evaporator dan heater dimana glycol akan didinginkan atau
dipanaskan sesuai dengan seting temperatur yang diinginkan. Temperatur diset pada sistem
kontrol temperatur. Berikut skema alat kalibrator yang dimaksud.
Bak sirkulasi
Evaporator

Kompresor
Pompa sirkulasi
Kondensor

Gambar 1. Sketsa tampak depan alat kalibrator temperatur


Pengujian performa alat dilakukan dengan metode eksperimental. Pengukuran dilakukan pada
beberapa titik/lokasi di dalam bak setelah seting temperatur ditetapkan, dengan menggunakan
data logger (lay-out percobaan seperti pada gambar 2).

Gambar 2.Skematik pengujian alat


Lokasi pengukuran temperatur glikol dalam bak berjumlah 12 titik. Pengukuran serupa juga
akan dilakukan terhadap sampel PCM, untuk tujuan mendapatkan data pembanding yang
menunjukkan bahwa sistem bath telah bekerja dengan benar. Hasil rekaman data logger
yang dilakukan selama 30 menit untuk 3 kondisi (3 titik temperatur: max,min,ambient).Hasil
penelitian mendapatkan uniformity atau keseragaman distribusi temperatur yang dihasilkan
sistem pada bak sirkulasi adalah sebesar 96% dengan stability sebesar 0.15C.
Kata kunci: siklus kompresi uap, PCM, uniformity, stability
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Sharma, A., Tyagi, W., Chen, C.R. and Buddhi, W. 2009. Review on thermal energy
storage with phase change materials and applications. Renewable and Sustainable
Energy Reviews 13, 318-45
[2]. Kusnandar, Feri. 2010. Kimia Pangan Komponen Makro. Dian Rakyat. Jakarta
[3]. Arora, C.P.2000. Refrigeration and Air Conditioning. Tata McGraw-Hill Publishing
Company Ltd. New Delhi
[4]. Callister, W.D.2003. "Appendix B". Materials Science and Engineering - An Introduction.
John Wiley & Sons.Pte.Ltd. Singapore
[5]. Stoecker, W.F. 1998. Industrial Refrigeration Handbook. McGraw-Hill. New York

Anda mungkin juga menyukai