Anda di halaman 1dari 5

PENGANTAR E- BUSINESS

INTRODUCTION TO E-BUSINESS AND E-COMMERCE

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Surabaya , 19 Februari 2016

Penyusun
( TIM KELOMPOK 4 PEB )

LATAR BELAKANG
pengantar
Dalam ekonomi global yang muncul, e-commerce dan e-bisnis telah semakin menjadi
komponen penting dari strategi bisnis dan katalis yang kuat untuk pembangunan ekonomi.
Integrasi teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam bisnis telah merevolusi hubungan
dalam organisasi dan orang-orang di antara dan di antara organisasi dan individu. Secara
khusus, penggunaan ICT dalam bisnis telah meningkatkan produktivitas, mendorong
partisipasi pelanggan yang lebih besar, dan memungkinkan kustomisasi massal, selain
mengurangi biaya.
Dengan perkembangan Internet dan teknologi berbasis Web, perbedaan antara pasar
tradisional dan pasar-seperti elektronik global ukuran modal usaha, antara lain-secara
bertahap sedang dipersempit. Nama permainan ini adalah posisi strategis, kemampuan
perusahaan untuk menentukan peluang yang muncul dan memanfaatkan keterampilan sumber
daya manusia yang diperlukan (seperti sumber daya intelektual) untuk membuat sebagian
besar dari peluang tersebut melalui strategi e-bisnis yang sederhana, yang bisa diterapkan dan
praktis dalam konteks lingkungan informasi global dan lingkungan ekonomi baru. Dengan
efek meratakan lapangan bermain, e-commerce ditambah dengan tepat strategi dan kebijakan
pendekatan memungkinkan usaha kecil dan menengah untuk bersaing dengan perusahaan
besar dan kaya modal.
Di pesawat lain, negara-negara berkembang diberikan peningkatan akses ke pasar global, di
mana mereka bersaing dengan dan melengkapi ekonomi lebih berkembang. Kebanyakan, jika
tidak semua, negara-negara berkembang sudah berpartisipasi dalam e-commerce, baik
sebagai penjual maupun pembeli. Namun, untuk memfasilitasi pertumbuhan e-commerce di
negara-negara, infrastruktur informasi yang relatif terbelakang harus ditingkatkan. Di antara
area untuk intervensi kebijakan adalah:
Tinggi biaya akses internet, termasuk biaya layanan koneksi, biaya komunikasi, dan biaya
hosting untuk situs web dengan bandwidth yang cukup;
terbatasnya ketersediaan kartu kredit dan sistem kartu kredit secara nasional;

infrastruktur transportasi Tertinggal mengakibatkan pengiriman lambat dan tidak pasti


barang dan jasa;
masalah keamanan jaringan dan perlindungan keamanan yang tidak memadai;
Kurangnya sumber daya manusia yang terampil dan teknologi kunci (yaitu, tidak memadai
profesional IT tenaga kerja);
Konten pembatasan keamanan nasional dan alasan kebijakan publik lainnya, yang sangat
mempengaruhi bisnis di bidang jasa informasi, seperti media dan sektor hiburan;
isu lintas batas, seperti pengakuan transaksi di bawah hukum negara-negara anggota
ASEAN lainnya, jasa sertifikasi, perbaikan metode pengiriman dan fasilitasi pabean; dan
Biaya yang relatif rendah tenaga kerja, yang menyiratkan bahwa pergeseran untuk solusi
intensif relatif modal (termasuk investasi pada peningkatan infrastruktur fisik dan jaringan)
tidak jelas.
Hal ini diakui bahwa di Era Informasi, Internet commerce adalah alat yang ampuh dalam
pertumbuhan ekonomi dari negara-negara berkembang. Meskipun ada indikasi e-commerce
patronase antara perusahaan-perusahaan besar di negara berkembang, tampaknya ada
penggunaan sedikit dan diabaikan dari Internet untuk perdagangan antara perusahaan kecil
dan menengah. E-commerce menjanjikan bisnis yang lebih baik bagi UKM dan
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan bagi negara-negara berkembang. Namun, hal ini
didasarkan pada kemauan politik yang kuat dan tata pemerintahan yang baik, serta pada
sektor swasta yang bertanggung jawab dan mendukung di dalam kerangka kebijakan yang
efektif. primer ini bertujuan untuk memberikan pedoman kebijakan menuju akhir ini.
E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan
teknologi elektronik seperti komputer dan internet. E-business memungkinkan suatu
perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara
lebih efisien dan fleksibel. Contoh dari e-business misalnya pembelian barang secara online
melalui www.tokopedia.com. Dari proses pemesanan barang, konfirmasi pembayaran, hingga
konfirmasi bahwa pengiriman barang tersebut sudah sampai kepada customer dilakukan
secara elektronik.

E-business memiliki karakteristik tujuan yang sama dengan bisnis


secara konvensional, hanya saja e-business memiliki cakupan yang
berbeda. Bisnis mengandalkan pertemuan antar pebisnis seperti
halnya rapat ditempat khusus, atau sekadar untuk berkenalan

dengan partner bisnis, sedangkan e-business mengandalkan media


internet sebagai sarana untuk memperoleh tujuannya.
Dalam kegiatan e-business, ada lima kemungkinan bentuk
hubungan bisnis berdasarkan transaksinya, yaitu :
1. Business to Business (perdagangan antar pelaku usaha bisnis)
2. Business to Consumer (perdagangan antar pelaku usaha bisnis
dengan konsumen)
3. Consumer to Consumer (perdagangan antar konsumen yang satu
dengan konsumen yang lain)
4. Consumer to Business (perdagangan antar konsumen dengan
pelaku bisnis atau perusahaan)
5. Intrabusiness e-business (perdangan dalam lingkup intranet
perusahaan yang melibatkan pertukaran barang, jasa, dan
informasi.
Sasaran dari e-business adalah pasar atau market. Menurut
Forrester Research, telah terjadi perkembangan yang sangat
fantastis terhadap jumlah komputer yang terhubung dalam internet,
termasuk penggunanya. E-business market ini menyimpan peluang
omset yang besar yang dapat diperebutkan oleh para pebisnis.
Tahapan E-business
Ada empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan internet
untuk tujuan e-business, di mana terjadi transformasi perusahaan
tradisional ke e-business, diantaranya sebagai berikut:
1.
Mendayagunakan komputer
2.
Mendayagunakan jaringan dan internet (seperti email, chat
messanger, IRC, dll,.)
3.
Membangun dan mendayagunakan web
4.
E commerce
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian e-commerce dan ebusiness apabila tidak dipahami terlebih dahulu akan membuat
pembahasan tentang hal tersebut menjadi tidak sistematis. Hal ini
dikarenakan kebingungan dalam menentukan istilah yang paling
cocok untuk mewakili konsep perdagangan dengan sarana
elektronik.

Perbedaan yang mendasar antara e-commerce dan e-business


adalah bahwa tujuan e-commerce berorientasi pada bagaimana
memperoleh keuntungan, sedangkan e-business berorientasi pada
kepentingan jangka panjang dan sifatnya abstrak seperti
kepercayaan konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan
kerja, relasi antar mitra bisnis, dan penanganan masalah sosial
lainnya. Selain dari perbedaan yang dimiliki oleh keduanya, ternyata
keduanya juga memiliki persamaan tujuan yaitu memajukan
perusahaan menjadi perusahaan yang lebih besar dari sebelumnya.

E-bussss (Inggris: Electronic Business, atau "E-business") dapat diterjemahkan


sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis
dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali
diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM ini, sekarang
merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan
teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk
berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka
secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk
berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi
permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang
(perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih
merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam
fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran
Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-dagang lebih berfokus
pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan
sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah
revenu dari perusahaan [1] .
Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis
termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing),
manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order
elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama
dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di
antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet,
intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.

Anda mungkin juga menyukai