Anda di halaman 1dari 3

Kearifan Lokal Desa Nelayan Cikahuripan

Oleh: Ludi Jalaludin


Desa Cikahuripan, itulah salah satu desa nelayan yang berada di
Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi. Wilayah ini sebagian besar di
dominasi oleh wilayah pantai. Desa ini terbagi menjadi 4 dusun yaitu
Dusun Tugu, Dusun Ci Tiis, Dusun Pajagan, dan Dusun Cibangban.
Berdasarkan data Profil Kependudukan Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga, Desa Cikahuripan tahun 2015 bahwa jumlah
kepadatan penduduk Desa Cikahuripan sebesar 982,91 km 2. Untuk lebih
lengkapnya bisa dilihat di tabel berikut ini:
Luas
Dusun

Wilayah

Jumlah Penduduk

Kepadatan
Total

Penduduk

Laki-

Perempua

(km2)

Laki

Tugu

2,02

1053

994

2047

1013,37

Citiis

1,85

1262

1128

2390

1291,89

Pajagan

1,25

825

731

1554

1243,20

Cibangba

1,90

478

431

909

478,42

3618

3284

6900

982,91

n
Jumlah

7,02

(jiwa/km2)

Sumber: Survei Lapang Profil Kependudukan Keluarga Berencana dan


pembangunan keluarga, Desa Cikahuripan, 24-27 April 2016

Sebagian besar mata pencaharian penduduk Desa Cikahuripan


bergantung pada sektor perikanan, sehingga nelayan menjadi profesi
utamanya. Namun jika kondisi cuaca tidak mendukung untuk melaut,
penduduk Desa Cikahuripan akan berkebun sebagai pekerjaan alternatif.
Sebagian wilayah nelayan, Desa Cikahuripan memiliki kearifan lokal
yang menjadi khas. Adat istiadat yang dimilikinya menjadi identitas yang
unik sebagai pembeda dari daerah lain.
Secara teoretis, Kearifan lokal merupakan tata nilai kehidupan yang
terwarisi dari satu generasi ke generasi berikutnya yang berbentuk religi,
budaya ataupun adat istiadat yang umumnya dalam bentuk lisan dalam
suatu bentuk sistem sosial suatu masyarakat.
Peran dan status kearifan lokal sebagai tradisi yang dilaksanakan
secara turun menurun sangatlah penting karena didapatkan dari hasil

proses yang begitu panjang dan sebagai perwujudan dari identitas yang
diwariskan oleh para leluhurnya. Keberadaan kearifan lokal dapat
dijadikan sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan alam di sekitarnya
sebagai bentuk interaksi dengan alam yang sangat mempengaruhi
kelestarian lingkungan manusia sebagai tempat tinggal khususnya di
wilayah pesisir pantai. Kearifan lokal dapat menjadi petunjuk hidup bagi
masyarakat yang menganutnya, karena hal tersebut merupakan sesuatu
yang dianggap penting dan dianggap benar.
Kearifan lokal yang menjadi identitas Desa Cikahuripan adalah
Festival Nelayan. Festival tersebut sekaligus menjadi pariwisata budaya
yang dapat menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata di Desa
Cikahuripan khususnya, dan Kecamatan Cisolok umumnya, sehingga
dapat menarik wisatawan yang berasal dari domestik maupun dari luar
daerah. Festival ini ditujukan sebagai bentuk rasa syukur para nelayan
atas hasil tangkapan yang didapat. Tempat kegiatan festival nelayan di
pusatkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Dusun Pajagan. Selama
proses syukuran dan pesta berlangsung, diadakan pula berbagai kesenian
daerah juga hiburan untuk masyarakat. Kesenian daerah yang ditampilkan
berupa permainan alat musik tradisional sunda tarian tradisional, dan lainlain.
Puncak perayaan diawali dari upacara adat. Upacara adat terdiri
dari karnaval putri nelayan, upacara tabur bunga di tepi pantai, gotong
royong merias perahu nelayan, dan makan besar ikan.
Upacara karnaval putri nelayan dilakukan oleh semua penduduk
perempuan yang ada di Desa Cikahuripan. Setiap peserta karnaval akan
memakai kostum khas yang berhubungan dengan dunia kelautan. Selain
itu, ada upacara tabur bunga di tepi pantai. Upacara tersebut sebagai
bentuk sesajen untuk mensyukuri atas nikmat yang sudah tuhan
anugerahkan berupa potensi ikan yang ada di pesisir pantai Desa
Cikahuripan. Juga perayaan makan besar yang tidak kalah pentingnya.
Semua masyarakat berbondong bondong dari keempat dusun
merasakan hasil tangkapan ikan nelayan.
Kegiatan ini diadakan satu kali setiap tahunnya tepatnya pada bulan Juli
hingga bulan September. Bulan tersebut sangat cocok dirayakan karena
jatuh pada musim kemarau. Setiap perayaan festival tersebut, suasana
begitu hangat terjalin karena menjadi ajang silaturahmi antar masyarakat
setempat. Rupanya festival tersebut tidak hanya dihadiri oleh masyarakat
setempat saja, melainkan dari luar desa tersebut pun turut datang,
sehingga setiap tahunnya selalu ramai yang hadir.

Festival Nelayan di Desa Cikahuripan merupakan salah satu


perwujudan dari sekian banyak kearifan lokal yang ada di wilayah Pesisir
Indonesia. Tradisi tersebut haruslah selalu dijaga keberadaannya
mengingat hal tersebut merupakan wujud dari identitas masyarakat Desa
Cikahuripan yang diwariskan oleh para leluhurnya yang diturunkan secara
turun temurun. Esensi yang terkandung dalam perayaan festival nelayan
diharapkan akan terus tertanam di dalam benak masyarakat karena
potensi perikanan yang ada di daerah tersebut merupakan anugerah dari
tuhan yang harus selalu dijaga dan disyukuri, dimanfaatkan sebaik
mungkin, tanpa merusak ekosistem yang ada di daerah sekitarnya.
Sumber:
Hagi Primadasa Juniarta, Edi Susilo,Mimit Primyastanto. 2013. Kajian Profil
Kearifan Lokal
Masyarakat Pesisir Pulau Gili Kecamatan Sumberasih
Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Jurnal ECSOFiM Vol. 1 No. 1,
Survei Lapang KKL 1 Geografi Tanggal 24-27 April 2016

Anda mungkin juga menyukai