Wilayah
Jumlah Penduduk
Kepadatan
Total
Penduduk
Laki-
Perempua
(km2)
Laki
Tugu
2,02
1053
994
2047
1013,37
Citiis
1,85
1262
1128
2390
1291,89
Pajagan
1,25
825
731
1554
1243,20
Cibangba
1,90
478
431
909
478,42
3618
3284
6900
982,91
n
Jumlah
7,02
(jiwa/km2)
proses yang begitu panjang dan sebagai perwujudan dari identitas yang
diwariskan oleh para leluhurnya. Keberadaan kearifan lokal dapat
dijadikan sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan alam di sekitarnya
sebagai bentuk interaksi dengan alam yang sangat mempengaruhi
kelestarian lingkungan manusia sebagai tempat tinggal khususnya di
wilayah pesisir pantai. Kearifan lokal dapat menjadi petunjuk hidup bagi
masyarakat yang menganutnya, karena hal tersebut merupakan sesuatu
yang dianggap penting dan dianggap benar.
Kearifan lokal yang menjadi identitas Desa Cikahuripan adalah
Festival Nelayan. Festival tersebut sekaligus menjadi pariwisata budaya
yang dapat menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata di Desa
Cikahuripan khususnya, dan Kecamatan Cisolok umumnya, sehingga
dapat menarik wisatawan yang berasal dari domestik maupun dari luar
daerah. Festival ini ditujukan sebagai bentuk rasa syukur para nelayan
atas hasil tangkapan yang didapat. Tempat kegiatan festival nelayan di
pusatkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Dusun Pajagan. Selama
proses syukuran dan pesta berlangsung, diadakan pula berbagai kesenian
daerah juga hiburan untuk masyarakat. Kesenian daerah yang ditampilkan
berupa permainan alat musik tradisional sunda tarian tradisional, dan lainlain.
Puncak perayaan diawali dari upacara adat. Upacara adat terdiri
dari karnaval putri nelayan, upacara tabur bunga di tepi pantai, gotong
royong merias perahu nelayan, dan makan besar ikan.
Upacara karnaval putri nelayan dilakukan oleh semua penduduk
perempuan yang ada di Desa Cikahuripan. Setiap peserta karnaval akan
memakai kostum khas yang berhubungan dengan dunia kelautan. Selain
itu, ada upacara tabur bunga di tepi pantai. Upacara tersebut sebagai
bentuk sesajen untuk mensyukuri atas nikmat yang sudah tuhan
anugerahkan berupa potensi ikan yang ada di pesisir pantai Desa
Cikahuripan. Juga perayaan makan besar yang tidak kalah pentingnya.
Semua masyarakat berbondong bondong dari keempat dusun
merasakan hasil tangkapan ikan nelayan.
Kegiatan ini diadakan satu kali setiap tahunnya tepatnya pada bulan Juli
hingga bulan September. Bulan tersebut sangat cocok dirayakan karena
jatuh pada musim kemarau. Setiap perayaan festival tersebut, suasana
begitu hangat terjalin karena menjadi ajang silaturahmi antar masyarakat
setempat. Rupanya festival tersebut tidak hanya dihadiri oleh masyarakat
setempat saja, melainkan dari luar desa tersebut pun turut datang,
sehingga setiap tahunnya selalu ramai yang hadir.