Sebagian besar wilayah DKI Jakarta adalah dataran yang letaknya lebih rendah dari permukaan laut.
Kota ini dialiri oleh tiga belas sungai yang bermuara di Laut Jawa. Saat ini, Jakarta juga merupakan
kota dengan jumlah penduduk tertinggi di Indonesia dan jumlah ini terus bertambah karena daya
tarik kota ini sebagai pusat perekonomian.
Perpaduan antara kondisi geografis dengan dataran yang rendah dan dialiri oleh banyak sungai,
serta kian rusaknya lingkungan hidup akibat tekanan pertumbuhan penduduk, menyebabkan Jakarta
kian lama kian rentan terhadap ancaman bencana banjir.
Secara hidrogeologi, wilayah Provinsi DKI Jakarta merupakan bagian dari geohidrogeologi Kawasan
JABODETABEK dan BOPUNCUR. Oleh karena itulah, potensi hidrologi wilayah Provinsi DKI Jakarta
terbagi dalam dua wilayah yaitu Wilayah Jakarta Bagian Utara dan Wilayah Jakarta Bagian Tengah
sampai Selatan.
Wilayah Jakarta Bagian Utara memiliki karakteristik akifer dengan aliran melalui ruang antarbutir
produktifitas sedang dengan penyebaran luas dengan resapan air rendah, di mana kumpulan atau
lapisan batuannya mengandung atau menyimpan dan meneruskan air dalam jumlah yang cukup dan
muka airtanahnya dangkal atau di atas muka tanah dengan debit sumur umumnya 5 sampai 10
I/detik sehingga waktu untuk menyerap air permukaan rendah.
Wilayah Jakarta bagian Tengah sampai Selatan merupakan daerah yang memiliki karakteristik akifer
dengan aliran melalui ruang antarbutir produktifitas tinggi dengan penyebaran luas dan merupakan
daerah dengan resapan air tinggi, di mana kumpulan atau lapisan batuannya mengandung atau
menyimpan dan meneruskan air dalam jumlah sedang sampai tinggi dan muka airtanahnya dangkal
atau di atas muka tanah dengan debit sumur umumnya lebih dari 10 I/detik sehingga waktu untuk
menyerap air permukaan tinggi.
Air permukaan terbagi atas air sungai dan air situ/waduk, yang mana kondisi pada kedua jenis air
permukaan tersebut dapat dijabarkan, sebagai berikut:
Air Sungai
Jumlah sungai dan kanal yang berada dan melintasi wilayah DKI Jakarta terdapat 19 buah
yang juga dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Antara lain digunakan untuk usaha
perkotaan, air baku untuk air minum, perikanan dan lain-lain. Fungsi utama dari jaringan
sungai dan kanal tersebut adalah sebagai sarana drainase.
Air Situ/Waduk
Jumlah Situ dan Waduk seluruhnya ada 73 buah di wilayah DKI Jakarta terdiri dari Situ 15
buah dan Waduk 58 buah yang juga dikelola oleh Pemda DKI Jakarta. Fungsi utama dari Situ
atau Waduk tersebut adalah sebagai wadah retention atau tempat menahan sementara
luapan air sungai pada saat muka air sungai meningkat.
Sumber:
Suyono Sosrodarsono & Kensaku Tekada .2006. Hidrologi Untuk Pengairan. Cetakan ke 10: Pradnya
Paramita. Jakarta
BPLHD Jakarta
http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index.php/Karakteristik_Hidrologi_DKI_Jakarta