Anda di halaman 1dari 8

> KESEMUTAN, MATI RASA, KEBAS, BAAL :

HM Bambang Irawan S., Isteri & Kel. Besar NurSyifa'.

Kesemutan Gejala Kerusakan Saraf


Jum'at, 15 Mei 2009 - 08:11 wib

Kesemutan dalam bahasa medis disebut paresthesia. Gangguan ini terjadi karena gangguan
saraf tepi (perifer), yakni saraf di luar jaringan otak. Misalnya di tangan, kaki, dan bagian
badan lainnya. Gangguan saraf tepi yang menimbulkan kesemutan dapat disebabkan oleh
berbagai faktor. Di antaranya, tertekan pada area kesemutan. Misalnya, jika daerah lengan
atas tertekan oleh sesuatu atau terlipat (tertekuk), maka akan terjadi gangguan aliran darah
pada area di bawahnya sehingga menimbulkan kesemutan di bagian bawah area yang tertekan
atau tertekuk tersebut. "Kesemutan jenis ini bisa saja terjadi saat mengemudikan motor dalam
tempo lama dan berulang. Mirip dengan kabel listrik yang tertekan, maka aliran setrum listrik
akan terganggu," katanya.
Sementara posisi duduk dengan lengan tertekuk pada siku dalam waktu lama dapat
mengakibatkan kesemutan di lengan bawah karena berkurangnya sirkulasi darah. Demikian
pula jika lutut tertekuk dalam waktu lama, maka daerah betis ke bawah dapat mengalami
kesemutan.
Kesemutan juga bisa terjadi karena gangguan metabolisme. Misalnya pada penderita diabetes
di mana dapat terjadi mikroangiopati (kekurangan makanan pada saraf) sehingga pembuluh
darah dan saraf tepi (perifer) mengalami gangguan. Akibatnya,akan timbul kesemutan.
"Infeksi pada jaringan ikat juga dapat menimbulkan kesemutan karena tekanan terjadi pada
serabut saraf di daerah yang terkena infeksi," tutur dia.
Tidak sampai di situ saja, gangguan pembuluh darah, pada beberapa penyakit dengan
penyempitan pembuluh darah (atherosclerosis) dapat menimbulkan kesemutan karena
kekurangan asupan makanan di daerah yang dialiri pembuluh darah yang terganggu tersebut.
Selain itu kekurangan vitamin B12 pada penderita defisiensi B 12 bisa pula menyebabkan
kesemutan.
"Defisiensi B12 bisa menyebabkan demyelinisasi atau gangguan pada selaput (myelin) yang
membungkus saraf sehingga menimbulkan kesemutan," katanya.
Untuk mengobati kesemutan yang terkadang mengganggu, apalagi jika berlarut-larut,
menurut Irwan, adalah kenali dulu gejala awal kesemutan tersebut. Kalau hanya karena kaki
atau tangan tertekuk terlalu lama, biasanya kesemutan akan hilang dengan sendirinya, setelah
kaki atau tangan diluruskan.
Sementara kesemutan yang disebabkan faktor lain, maka pengobatannya disesuaikan dengan
faktor penyebabnya, yakni dengan menghilangkan atau meminimalisasi faktor penyebab
tersebut. Jika disertai nyeri, salah satu kemungkinan adalah myalgia, yakni nyeri otot dan
jaringan ikat. "Pada umumnya, diperlukan vitamin B 12 (cyanocobalamine) untuk

memperbaiki myelin (selaput) saraf dalam waktu lama. "Namun, vitamin B 12 hanya bersifat
simptomatis (mengurangi keluhan), kecuali pada kesemutan yang nyata-nyata disebabkan
defisiensi B 12," sebutnya.
Kesemutan yang disebabkan kurangnya asupan vitamin B12, ternyata tidak saja dialami
orang tua. Namun, Siswi SMA Tarakanita Jakarta, Dwi Athawijaya mengaku telah menjalani
pengobatan sejak tiga bulan lalu ke dokter neurologis atau spesialis saraf. Gejala awal
kesemutan itu menurut Dwi dialaminya di sekitar jari-jari tangan.
"Awalnya, saya kira biasa saja. Namun, kesemutan tidak berhenti. Setelah diperiksa ternyata
penyebabnya adalah kekurangan asupan vitamin B 12," tutur Dwi Athawijaya.
(Koran SI/Koran SI/tty)

Kesemutan, Gejala Penyakit Serius

Apakah kesemutan?
Kesemutan atau parestesia dalam ilmu kedokteran,
adalah sensasi pada permukaan tubuh tertentu
yang tidak dipicu rangsangan dari dunia luar.
Sebenarnya parestesia adalah sensasi rasa dingin
atau panas di suatu bagian tubuh tertentu, atau
sensasi rasa dirambati sesuatu. Parestesia itu
timbul bila terjadi iritasi pada serabut saraf yang
membawa sensasi kesemutan.

Apa penyebabnya?
Kesemutan terjadi jika syaraf dan pembuluh darah mengalami tekanan Misalnya, saat duduk
bersimpuh atau menekuk kaki terlalu lama, maka syaraf dan aliran darah terganggu. Umumnya
kesemutan akan mereda jika bagian tubuh yang mengalaminya digerakkan.

da segera memeriksakan diri ke dokter. Kesemutan jenis ini merupakan gejala penyakit serius.

Dokter akan menyelidiki bagian tubuh yang mengalami kesemutan, luasnya, tempat awal
kesemutan, dan perkembangan kesemutan itu sejak awal. Semua informasi ini akan menunjukkan
penyebab masalah. Bisa jadi pada saraf tepi, pada otot, sumsum tulang belakang, atau bahkan otak.

Jumat, 04 April 2008

0 komentar

Kesemutan, Jangan Anggap Enteng?


SEPERTI semut, kesemutan pun terkadang Anda anggap remeh. Padahal kesemutan ternyata
dapat merupakan gejala penyakit serius.
Sistem saraf sensorik mempunyai prosedur kerja baku. Stimulus berupa sentuhan, tekanan,
rasa sakit, dan suhu panas atau dingin diterima oleh reseptor di kulit, yang lalu dikirimkan ke
saraf tepi, lalu masuk ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang. Di sini
stimulus diteruskan ke atas sampai ke thalamus (pusat penyebaran utama impuls-impuls
sensoris). Dari sini stimulus dikirimkan ke kulit otak (cerebral cortex). Baru pada saat inilah
apa yang dirasakan tadi disadari oleh si individu.
Kalau ada gangguan dalam jalur sensori baku tadi, timbullah kesemutan. Kesemutan yang
tidak disertai gejala-gejala lain biasanya menandakan adanya gangguan pada reseptor di kulit
atau pada cabang-cabang saraf tepi. Umumnya, bila bagian tubuh itu dikibas-kibaskan atau
digoyang-goyangkan, kesemutan akan hilang. Namun kita mesti lebih waspada jika ada
gejala lain di luar kesemutan; kelumpuhan, gangguan penglihatan, pendengaran, gabungan
keduanya, atau lainnya. Kalau ada tumor di otak selain gejala kesemutan atau tebal tadi, ada
juga sakit kepala, muntah-muntah, dan kelumpuhan kecil.
Kesemutan sebagai bagian dari gejala penyakit sebenarnya tahap paling awal dari suatu
proses kehilangan rasa. Kalau tahap paraesthesia (ya kesemutan tadi) sudah terlampaui,
pasien meningkat pada hypaesthesia (baal) sampai akhirnya mengalami anaesthesia (hilang
rasa sama sekali).
"Kalau gejala kesemutan itu makin lama makin berat, intensitasnya makin tinggi, bidang
cakupannya makin luas dan frekuensinya makin sering, segeralah periksakan diri ke dokter,"
kata dr. Yusuf Misbach, ketua Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
Kesemutan bisa merupakan gejala penyakit serius, tetapi bisa juga hanya akibat sampingan.
Orang yang terlalu banyak berbaring atau kurang gerak, entah karena sakit, lemah, atau
obesitas, bisa juga menderita kesemutan akibat bagian-bagian tertentu tubuhnya terusmenerus tertekan. Bahkan penciutan otot bisa juga terjadi. Kasus yang dinamakan neuropathy
tekanan ini sering dijumpai pada pasien TBC kronik dan stroke yang lumpuh sebelah dan
kurang mendapat perawatan fisioterapi. Istilah neuropati sendiri berkaitan dengan segala
macam penyakit, radang atau kerusakan yang menimpa saraf tepi.
Sebagai efek sampingan obat, kesemutan dapat juga timbul, misalnya bila mengkonsumsi
INH (obat TBC) atau furadatin (obat infeksi). Di samping itu, kesemutan juga dapat

disebabkan oleh faktor imunologi. Poly neuroradiculopathy mengenai akar-akar saraf yang
masuk atau meninggalkan tulang belakang dan terjadi karena ada zat-zat tertentu di dalam
tubuh yang tidak dapat ditoleransi oleh tubuh.
Pada orang dewasa, terkadang kesemutan itu didahului oleh flu berat. Kesemutan itu semakin
menghebat, naik dari ujung jari menjalar sampai ke pusar. Gejalanya berkembang menjadi
rasa tebal. Lalu penderita sukar berjalan. Ini gejala radang sumsum tulang belakang, yang
terjadi karena serangan virus. "Biasanya cytomegalovirus," jelas dr. Yusuf Misbach.
Maka menghadapi pasien kesemutan, dokter selalu akan menyelidiki bagian tubuh yang
mengalami kesemutan, luasnya, tempat awal kesemutan, dan perkembangan kesemutan itu
sejak awal. Semua informasi ini akan menunjukkan penyebab masalah. Barangkali pada saraf
tepi, pada otot, sumsum tulang belakang, atau bahkan otak.
Ada orang-orang yang memang condong gampang kesemutan. Bisa karena ia pada dasarnya
sensitif. Namun bisa juga hanya karena ia terlampau kurus, sehingga sarafnya bertonjolan.
Para penggemar minuman keras pun ada yang akrab dengan kesemutan, bila takaran alkohol
yang merasuki tubuhnya sudah terlalu banyak. Soalnya, alkohol merusak metabolisme
vitamin B. Pada saat yang bersangkutan kekurangan vitamin B1, timbullah neuropati. Tentu
saja, karena vitamin ini salah satu unsur yang diperlukan untuk penghantaran rangsang listrik
pada saraf. Dalam hal ini neuropati terjadi bukan karena tekanan, tetapi karena fungsi saraf
terganggu.
Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Untuk pegang kancing saja di pagi
hari saat berpakaian rasanya tak enak. Namun, di siang hari gejala-gejala itu hilang. Gejala
kesemutan karena rematik hilang sendiri bila rematiknya sembuh. Berbeda dengan neuropati
diabetes yang pengobatannya membutuhkan waktu 6 bulan - 1 tahun. Karena di sini
kesemutan itu tergolong concomitant disease, penyakit yang menyertai, ia harus diobati
secara tersendiri.
Timbulnya neuropati pada penderita diabetes tidak tergantung pada kadar gula darah, tetapi
pada lamanya si penderita mengidap diabetes. Semakin lama "jam terbang"-nya sebagai
penderita diabetes, semakin tinggi kemungkinan "semut-semut" itu muncul. Jadi bisa saja
seorang penderita merasakan kesemutan meskipun diabetesnya sendiri terkontrol dengan
baik. Yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas (seperti
kecabean), kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang
menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.
Bagi mereka yang tidak punya "bakat" khusus untuk kesemutan atau mengidap penyakit
tertentu yang salah satu gejalanya kesemutan, ada kiat sederhana yang ditawarkan dr. Yusuf
Misbach bila ingin terhindar dari kesemutan. Hindari posisi tubuh yang tidak enak, seperti
nonton TV sambil tiduran atau menulis di lantai sambil tengkurap atau nungging. Bila duduk
menulis, duduklah di kursi dengan pantat merapat ke belakang dan punggung lurus
menempel pada sandaran. Dengan sendirinya, pilihlah kursi yang ergonomik.
Bila Anda terlalu sensitif sehingga gampang kesemutan pun dapat mengurangi
kecenderungannya dengan berolah raga secara kontinyu, sambil tetap menjaga sikap tubuh
yang baik, mempertahankan pola makan sehat, dan menghindari stres. Ternyata dalam hal
kesemutan pun kita tidak terhindar dari resep klasik yang telah diajarkan ayah ibu dan kakek-

nenek kita. Ingin jauh dari kesemutan, jauhilah penyakit dengan melakukan hal-hal yang
menyehatkan.

Mati Rasa dan Kesemutan


April 26th, 2010

Obat Penyakit

Deskripsi
Mati rasa dan kesemutan sensasi abnormal dapat terjadi di bagian tubuh manapun, tetapi
paling seringkali dirasakan di tangan, kaki, lengan, atau kaki.
Ada banyak kemungkinan penyebabnya:
* Posisi duduk atau berdiri untuk waktu yang lama.
* Melukai saraf tubuh memasok bagian di mana merasakan sensasi. Jika seseorang
mengalami cedera leher, misalnya, kemungkinan merasakan sensasi di sepanjang lengan atau
tangan. Demikian pula, cedera punggung yang rendah dapat menyebabkan linu panggul
sebuah sensasi mati rasa atau kesemutan di bagian belakang kaki.
* Kurangnya aliran darah ke daerah tertentu. Sebagai contoh, penumpukan plak dari
aterosklerosis di kaki dapat menyebabkan nyeri, mati rasa, dan kesemutan sambil berjalan.
* Tekanan pada saraf tulang belakang.
* Kondisi medis tertentu, termasuk diabetes, tiroid kurang aktif, multiple sclerosis, kejang,
migrain atau sakit kepala biasa.
* Tingkat abnormal kalsium, kalium, atau natrium dalam tubuh.
* Kekurangan Vitamin B-12.
* Pengobatan tertentu.
Tanda
Mati rasa atau kesemutan pada bagian tubuh tertentu.
Beberapa langkah berikutini dapat membantu beberapa gejala:
* Latihan untuk mempertahankan otot. Dokter atau ahli terapi fisik dapat membimbing dan
merancang program yang sesuai.

* Istirahat dan latihan teknik relaksasi.


* Hindari suhu ekstrem.

VIVAnews - Telapak, jari-jari, dan pergelangan tangan Anda sering nyeri dan kesemutan?
Wah, jangan-jangan Anda mengalami gejala awal carpal tunnel syndrome, yaitu gangguan
saraf tangan akibat tekanan terus-menerus.
Menurut National Institute of Health, USA, wanita tiga kali berisiko terkena penyakit ini
daripada pria. Ini pencegahannya:
1 Saat mengetik di depan komputer
Duduk tegak, kaki rata. Posisi keyboard sedikit lebih rendah dari siku sehingga tangan
membentuk sudut 90 - 110 derajat.
2 Saat SMS
Sesekali gunakan jari lain selain jempol. Jika memungkinkan, gunakan stylus pen, keypad,
atau touch screen secara bergantian.
3 Saat menyetir
Posisikan tangan hingga siku membentuk sudut 60 derajat. Jika menyetir lama, usahakan
merenggangkan tangan setiap 1 jam.

Kesemutan Bukan Perkara Remeh


Senin, 21/05/2007

Lama duduk bersila, ketika bangun kaki terasa kesemutan nyeri dan kaku. Keluhan ini sangat umum
dialami hingga dianggap sebagai sesuatu hal normal. Benarkah?
KESEMUTAN dalam ilmu kedokteran merupakan sebuah gejala gangguan pada fungsi saraf atau
aliran darah seseorang. Dengan begitu, terjadi perubahan sensasi yang dirasakan seseorang.
Semula dari sensasi yang tidak terasa menjadi kesemutan, baal, atau sedikit nyeri bila anggota
tubuh bergerak sedikit saja, tutur ahli akupunkturis dan fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia dr Tomi Hardjatmo. Menurut dia, kesemutan bisa pula terjadi tanpa suatu stimulasi,
misalnya,dalam kondisi diam terlalu lama pun dapat membuat orang kesemutan.
Gangguan fungsi saraf bisa disebabkan banyak macam.Bisa disebabkan saraf terganggu.Hal
tersebut karena ada kerusakan. Ada pula karena gangguan aliran darah yang menimbulkan
pemberian makanan di saraf terhambat dan menyebabkan sensasi kesemutan. Penyebabnya
beda-beda. Bisa karena hanya tangan kita tertekuk lama atau tertindih sehingga menghambat aliran
darah dan menjadi kesemutan,ujarnya. Lalu, apa yang perlu dilakukan bila mengalami kesemutan?
Caranya tidak terlalu sulit, cukup dengan memperbaiki aliran darah di bagian tubuh yang kesemutan.
Boleh dengan cara memijat atau melepaskan bendungan yang jadi penghambat aliran darah. Atau,
dengan memberikan obat-obatan untuk mengembalikan fungsi saraf sehingga kesemutan hilang.
Misalnya, kalau kita terlalu lama duduk bersila, biasanya ketika bangun akan mengalami
kesemutan.
Tomi menyarankan, bila seseorang mengalami kesemutan, perlu dicari penyebabnya. Terlebih lagi
bila kesemutan tersebut bertahan dalam waktu beberapa lama. Padahal, berbagai upaya perbaikan
aliran darah sudah dilakukan, misalnya dengan memijat.Tapi bila ternyata masih kesemutan, ada
baiknya segera berobat ke dokter. Tujuannya untuk mencari tahu pasti apa penyebabnya.
Seandainya hanya disebabkan gangguan fungsi saraf, biasanya dokter memberikan obat berupa
vitamin B1, B6, dan B12. Atau, untuk memperbaiki aliran darah dengan jalan memberikan obatobatan
yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lancar,ungkapnya. Dia
menambahkan, teknik akupunktur pun dapat dilakukan untuk memperbaiki aliran darah dan
memperbaiki fungsi saraf.
Pada awalnya,mungkin agak sedikit sakit melakukan terapi akupunktur, tapi dengan menjalankan
beberapa kali terapi, masalah kesemutan tadi dapat terobati secara bertahap. Senada dengan Tomi,
spesialis penyakit dalam RSCM dr Reno Gustaviani SpPD mengatakan bahwa kesemutan itu dapat
disebabkan banyak macam.Ada yang dikarenakan infeksi bagian dalam saraf.Atau, bisa pula
berupa penjepitan saraf.

Back to Top | Home

Sistem saraf sensorik mempunyai prosedur kerja yang baku. Stimulus berupa sentuhan,
tekanan, rasa sakit, dan suhu panas atau dingin diterima oleh reseptor di kulit, yang
dikirimkan ke saraf tepi, lalu masuk ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang
belakang. Kemudian stimulus diteruskan ke atas sampai ke thalamus (pusat penyebaran
utama impuls-impuls sensoris). Dari sini, stimulus dikirimkan ke kulit otak (cerebral cortex).
Pada saat inilah, apa yang dirasakan tersebut disadari oleh si individu.
`
1Kesemutan sebagai bagian dari gejala penyakit sebenarnya tahap paling awal dari
suatu proses kehilangan rasa. Kalau tahap paraesthesia (kesemutan) sudah terlampaui, pasien
meningkat pada hypaesthesia (baal) sampai akhirnya mengalami anaesthesia (hilang rasa
sama sekali).
Bila kesemutan tidak hilang hanya dengan dikibaskan, bila tadinya hanya terasa di dua jari
kemudian di semua jari, lalu merambat ke tangan; bila tadinya hanya terjadi sekali-sekali

namun kini hampir tiap hari, atau bila kesemutannya telah meningkat menjadi baal, itu
saatnya kita harus pergi ke dokter.

Anda mungkin juga menyukai