Nama : Tn Tedeu
Pasien :
Nama Klinik : RSUD Panglima Sebaya Paser
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan penglihatan mata kanan yang kabur sejak 6
bulan yang lalu karena terkena pelepah sawit. Penglihatan kabur perlahan. Pasien juga
mengatakan merasa silau ketika melihat cahaya. Pasien tidak merasakan adanya nyeri kepala
dan mata merah. Nyeri mata kanan (-), mata merah (-). Pasien tidak mengeluhkan gatal, rasa
mengganjal (-), silau (-).Riwayat menderita katarak (-). Riwayat diabetes dan hipertensi
disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Kondisi Umum : Baik
Berat badan : 65 kg ; Tinggi badan : 160 cm
Kesadaran : Compos mentis E4V5M6
Vital Sign : TD : 140/90 mmHg , N : 84 x/menit, RR : 20 x/menit, Temp : 36,5oC
Kepala : konjungtiva : anemis -/Thoraks : Inspeksi: bentuk dada simetris
Palpasi : pergerakan dinding dada simetris
Pemeriksaan
OD
OS
1.
Palpebra
Edema (-)
Edema (-)
2.
App. Lakrimalis
Lakrimasi (-)
Lakrimasi (-)
3.
Silia
Normal
Normal
4.
Konjungtiva
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
5.
Bola mata
Ke segala arah
Ke segala arah
6.
Mekanisme
muskular
7.
Kornea
Jernih
Jernih
8.
Kesan normal
Kesan normal
9.
Iris
10
Pupil
11.
Lensa
Keruh
Kesan normal
PALPASI
No
Pemeriksaan
OD
OS
1.
Tensi Okuler
Meningkat
Tn
2.
Nyeri Tekan
(-)
(-)
3.
Massa Tumor
(-)
(-)
4.
Glandula periaurikuler
Pembesaran (-)
Pembesaran (-)
Tonometri
: OD : 52,3 OS : 17,7
Visus
: VOD = 1/~
VOS = 20/20
Light projection
Campus visual
Color Sense
Light Sense
Penyinaran Oblik
Pemeriksaan
OD
OS
Konjungtiva
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Kornea
Jernih
Kesan normal
Kesan normal
Iris
Pupil
Lensa
cahaya (+)
cahaya (+)
Keruh
Jernih
Diafanoskopi
Funduskopi
Slit Lamp
- SLOD : Konjungtiva hiperemis (+), BMD
PLT : 234
2. Riwayat Pengobatan :
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit :
Riwayat diabetes melistus : (-)
Riwayat penyakit jantung : (-)
Riwayat penyakit ginjal
: (-)
: (-)
Riwayat hipertensi
4. Riwayat Keluarga :
: (-)
ANATOMI LENSA
Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna dan hampir transparan sempurna,
lensa juga tidak memiliki inervasi persarafan. Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm. Di
belakang iris, lensa digantung oleh zonula zinni, yang terdiri dari serabut yang lembut tetapi
kuat, yang menghubungkannya dengan korpus siliare. Di sebelah anterior lensa terdapat humor
aquaeus; di sebelah posteriornya, vitreus. Lensa disusun oleh kapsul, epitel lensa, korteks, dan
nucleus. 4, 5
1. Kapsul
Kapsul lensa adalah membrane yang transparan dan elastic yang terdiri dari kolagen tipe IV.
Kapsul mengandung substansi lensa dan mampu untuk membentuknya pada saat perubahan
akomodatif. Lapisan paling luar dari kapsul lensa, zonullar lamella, juga berperan sebagai
titik perlekatan untuk serabut zonular. Kapsul lensa yang paling tebal ada pada bagian
perrquatorial anterior dan posterior dan paling tipis pada bagian kutub posterior sentral.
Kapsul lensa bagian anterior lebih tebal daripada kapsul bagian posterior pada saat lahir dan
meningkat ketebalannya seiring dengan berjalannya waktu.5
2. Epitel lensa
Dibelakang kapsul lensa anterior adalah sebuah lapisan tunggal sel epitel. Sel-sel ini aktif
secara metabolis dan melakukan semua aktivitas sel yang normal, yang mencakup biosintesis
DNA, RNA, protein dan lemak; mereka juga menghasilkan adenoid trifosfat untuk
memenuhi kebutuhan energy lensa.5
3. Nucleus dan korteks
Nucleus lensa lebih keras daripada korteksnya. Sesuai dengan bertambahnya usia, serat-serat
lamellar subepitel terus diproduksi, sehingga lensa lama-kelamaan menjadi lebih besar dan
kurang elastic. Nukleus dan korteks terbentuk dari dari lamellae konsentris yang panjang.
Garis-garis persambungan yang terbentuk dengan persambungan lamella ini ujung-ke-ujung
berbentuk [Y] bila dilihat dengan slitlamp. Bentuk [Y] ini tegak di anterior dan terbalik di
posterior. Masing-masing serat lamellar mengandung sebuah inti gepeng. Pada pemeriksaan
mikroskop, inti ini jelas di bagian perifer lensa didekat ekuator dan bersambung dengan
lapisan epitel subkapsul.4
Gambar 1. Anatomi lensa tampak anterior dan lateral (dikutip dari kepustakaan no 7)
Enam puluh lima persen lensa terdiri dari air, sekitar 35% protein (kandungan protein
tertinggi di antara jaringan tubuh yang lain), dan sedikit sekali mineral yang biasa ada di jaringan
tubuh lainnya. Kandungan kalium lebih tinggi di lensa daripada di sebagian besar jaringan yang
lain. Asam askorbat dan glutation terdapat dalam bentuk teroksidasi maupun tereduksi.4