definisi
diartikan
sebagai
tumbuhan yang tidak dikehendaki manusia karena tumbuh di tempat yang tidak
diinginkan dan mempunyai pengaruh negatif terhadap manusia baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Keberadaan gulma tidak dikehendaki karena
gulma mempunyai daya kompetisi yang tinggi (ruang, air, udara, unsur hara)
terhadap tanaman yang dibudidayakan, sehingga mengganggu pertumbuhan dan
menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen tanaman budidaya.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini diharapkan agar kita dapat mengetahui
pengertian gulma, diharapkan pula agar kita dapat mengetahui model penyebaran
maupun pertumbuhan gulma serta tindakan pengendalian yang dapat dilakukan
agar gulma yang dianggap merugikan tidak menyebar luas.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gulma
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan
pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Batasan
gulma bersifat teknis dan plastis. Teknis, karena berkait dengan proses produksi
suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena
mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Plastis, karena
batasan ini tidak mengikat suatu spesies tumbuhan. Pada tingkat tertentu, tanaman
berguna dapat menjadi gulma. Sebaliknya, tumbuhan yang biasanya dianggap
gulma dapat pula dianggap tidak mengganggu. Contoh, kedelai yang tumbuh di
sela-sela pertanaman monokultur jagung dapat dianggap sebagai gulma, namun
pada sistem tumpang sari keduanya merupakan tanaman utama. Meskipun
demikian,
beberapa
jenis
tumbuhan
dikenal
sebagai
gulma
utama,
seperti teki dan alang-alang. Ilmu yang mempelajari gulma, perilakunya, dan
pengendaliannya dikenal sebagai ilmu gulma.
2.2 Klasifikasi Gulma
Klasifikasi gulma atau pengelompokan gulma berdasarkan kesamaan
aspek-aspek biologi yang terkait dengan adaptasi lingkungan, kemampuan
bersaing
terhadap
tanaman
pokok,
atau
responnya
terhadap
tindakan
memiliki
Gramineae, Imperata
ciri-ciri
berdaun
pita.
Contoh
Famili
berupa tumbuhan berkeping dua dan tidak berdaun pita. Contoh gulma
ini ceplukan (Physalis angulata L.), wedusan (Ageratum conyzoides
L.), sembung rambut (Mikania michranta), dan putri malu (Mimosa
pudica).
d. Fern (Pakisan), yaitu kelompok gulma yang berasal dari keluarga
pakisan/paku-paku. Misalnya pakis kadal (Dryopteris Aridus), pakis
kinca (Neprolepsis Biserata).
2. Berdasar daur hidup
a. Annual Weeds (Gulma semusim), gulma yang menyelasaikan siklus
hidupnya dalam satu musim (satu tahun) mulai dari perkecambahan
biji hingga menghasilkan biji lagi. Memiliki ciri-ciri umur kurang dari
1 tahun, organ perbanyakan berupa biji, umumnya mati setelah biji
masak, produksi biji melimpah untuk regenerasi. Contoh Eluesine
indica, Cyperus iria, dsb.
b. Biennial Weeds (Gulma dwi musim), memiliki ciri-ciri umur 12
tahun, tahun pertama membentuk organ vegetatif dan tahun kedua
menghasilkan biji. Contoh Typhonium trilobatum, Cyperus difformis.
c. Perennial Weeds (Gulma tahunan), memiliki ciri-ciri umur lebih dari 2
tahun, perbanyakan vegetatif dan atau generatif, organ vegetatif
bersifat dominasi apikal sehingga cenderung tumbuh pada ujung, bila
organ vegetatif terpotong-potong semua tunasnya mampu tumbuh.
Contoh : Alang-alang (Imperata cyllindrica), Chromolaena odorata,
Cyperus rotundus.
3. Berdasarkan habitat
a. Terrestrial Weeds (Gulma darat)
b. Aquatic Weeds (Gulma air)
c. Areal Weeds (Gulma menumpang pada tanaman)
4. Berdasarkan tipe cara tumbuhnya :
a. Erect / tumbuh tegak
b. Creeping / tumbuh menjalar
c. Climbing / tumbuh memanjat
5. Berdasarkan struktur batang
a. Herba / tidak berkayu
b. Vines / sedikit berkayu
c. Woody Weeds / berkayu
2.3 Persebaran Gulma
Gulma dapat menyebar melalui biji maupun rambatan akar di bawah
permukaan tanah. Gulma yang menyebar dengan biji diantaranya Stellaria media,
Dengan
pembersihan
bibit-bibit
pertanaman
dari
c.
d.
e.
f.
Pengolahan tanah
Pengolahan tanah menggunakan alat-alat seperti cangkul, garu,
bajak, traktor yang berfungsi untuk memberantas gulma. Efektifitas alatalat pengolah tanah di dalam memberantas gulma tergantung beberapa
faktor seperti siklus hidup dari gulma, penyebaran akar, umur dan ukuran
infestasi,
efektif
untuk
memberantas
gulma
dengan
dapat
menyebabkan
kerugian
pada
berbagai
bidang
asiatica) dapat menjadi parasit pada tanaman jagung dan padi ladang,
gulma Orobanche spp. pada padi, jagung, tebu, gandum, dan tembakau. Gulma
juga dapat menimbulkan alelopati pada tanaman yang menyebabkan penurunan
pertumbuhan tanaman.
b. Bidang Peternakan
Pada bidang peternakan, gulma menyebabkan penurunan produksi pakan
ternak akibat adanya kompetisi ataupun alelopati gulma yang menyebabkan mutu
hasil
ternak
menurun. Sebagai
contoh,
gulma Allium
sp.,
Hymenoxys
odorata dan Ambrosia trifida bila termakan sapi perah akan menyebabkan susu
yang dihasilkan berbau tidak enak dan mutu wol juga menurun. Terdapat spesies
gulma tertentu beracun dan menyebabkan kematian pada ternak. Gulma kirinyuh
(Eupathorium sp.) di Flores dilaporkan dapat mematikan sapi.
c. Bidang Perikanan
Pada
bidang
kerugian. Gulma
perikanan,
air
gulma
dapat
menyebabkan
beberapa
hilangnya
air
mempercepat
besar
dibandingkan
dengan
tanpa
gulma Salvinia
lapangan
golf,
pekarangan,
rel
kereta
api
meningkat
dengan
adanya
pereda
berkhasiat
demam,
peluruh
peluruh
dahak,
kuning
peluruh
ketidakteraturan
siklus
haid
serta
meringankan
sindrom
Antitoksik,
Menghentikan perdarahan (hemostatis)
Peluruh haid (emenagog)
Peluruh kencing (diuretik)
Pelumuh kentut (kaiminatit)
BAB III
PENUTUP
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan
pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Gulma
diklasifikasikan berdasarkan sifat morfologi, berdasarkan daur hidup, habitat, cara
tumbuh dan tipe batang. Beberapa cara dalam mengendalikan gulma dengan cara
preventif atau bida disebut pencegahan, yang ke dua secara fisik dan mekanis dan yang
terakhir dengan cara kimiawi. Tumbuhan yang biasa dianggap gulma tidak selamanya
merugikan, tanaman tesebut juga bisa memberi manfaat pada beberapa bidang seperti
bidang obat-obatan.
DAFTAR PUSTAKA
Eprim, Yeheskiel Sah. 2006. Periode Kritis Tanaman Kedelai (Glycine max (L.)
Merr.)
Fadhly, A.F. dan Tabri, F. 2004. Pengendalian Gulma pada Pertanaman Jagung.
Balai
Tanaman. Kedelai
.http://breederlifeblogspot.com/2010/02/persaingan- gulma-teki-dengan
tanamanhtml/ (diakses 3 Maret 2015).