Daftar Isi
[1. Keutamaan Kalimat L Ilha Illallh] ................................. 4
[3. Dua Kandungan Pokok L Ilha Illallh: Penafian dan
Penetapan] .................................................................................... 9
[4. Makna Ulhiyyah di Kalangan Kaum Musyrikin Masa Kini]
...................................................................................................... 11
[5. Dua Perkara yang Memperjelas Makna L Ilha Illallh]
...................................................................................................... 13
[6. Kaum Musyrikin Mengakui Tauhid Rubbiyyah] .............. 15
[7. Pokok Kekafiran Kaum Musyrikin] ..................................... 17
[8. Hakikat Kesyirikan Kaum Musyrikin pada Masa Nabi n]
...................................................................................................... 19
[9. Syubhat Klasik Kaum Musyrikin Masa Kini] ...................... 21
[10. Keterangan Tentang Tauhid yang Benar] ...................... 23
[11. Nasihat agar Berpegang dengan Pokok Agama] ............ 25
[12. Perbandingan antara Musyrikin Masa Dahulu dan Masa
Sekarang] ..................................................................................... 27
"
" : :
:
:
:
:
.]28: [:q
Kalimat yang kekal pada keturunannya supaya
mereka kembali (kepada kalimat tauhid itu). [Az-Zukhruf:
28]
Pembahasan:
1. Perintah mempelajari ilmu
2. Doa rahmat untuk penuntut ilmu
3. Beberapa keutamaan L Ilha Illallh
:
" n
" ":
" ":
"
.
Barangsiapa yang mengucapkan L Ilha Illallh
dalam keadaan ikhlas.
dalam sebuah riwayat (disebutkan),
Barangsiapa yang mengucapkan L Ilha Illallh
dan kafir terhadap segala sesuatu yang diibadahi selain
Allah.
serta dalil-dalil lain yang menunjukkan kejahilan
banyak manusia terhadap syahadat ini.
Pembahasan:
Ilha Illallh
n
:
10
Pembahasan:
1. Dua rukun asasi pada L Ilha Illallh
2. Makna penafian ulhiyyah dari selain Allah Tal
11
:
:
:
:
:
:
:
:
.
:
12
Pembahasan:
1. Makna ulhiyyah di masyarakat awam pada masa
Penulis
2. Makna L Ilha Illallh bertentangan dengan membuat
perantara kepada Allah Tal
13
n
:
:
]31: [
14
rubbiyyah
3. Makna tauhid rubbiyyah
15
:
:
:
.
Pembahasan:
1. Semata pengakuan kepada tauhid rubbiyyah tidaklah
memasukkan seseorang ke dalam Islam
16
17
:
:
18
Pembahasan:
1. Kekafiran kaum musyrikin adalah karena tidak bersaksi
dengan tauhid ulhiyyah Allah Tal
2. Makna tauhid ulhiyyah
3. Konsekuensi tauhid ulhiyyah
19
n
:
:
:
.n
20
Pembahasan:
1. Di antara bentuk kesyirikan kaum musyrikin pada
masa jahiliah
2. Penegasan makna L Ilha Illallh dan pokok kekafiran
kaum musyrikin pada masa Nabi n
21
:
:
: :
:
:
:
]
3: [
.]18: [
22
Tidaklah kami menyembah mereka, kecuali supaya
mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan
sedekat-dekatnya. [Az-Zumar: 3]
Allah berfirman (tentang mereka),
Dan mereka menyembah sesuatu, selain Allah,
yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada
mereka tidak pula kemanfaatan, dan mereka berkata,
Mereka adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi
Allah.. [Ynus: 18]
23
:
:
:
:
: " :n
".
24
.
Islam dimulai dalam keadaan asing, dan akan
kembali asing sebagaimana permulaannya .
25
:
:
:
:
:
.
26
27
:
:
:
n
[.]67:
.
:
:
:
n
:
: :
.
28
Dan apabila kalian ditimpa oleh bahaya di lautan,
niscaya hilanglah (sembahan) apapun yang kalian seru,
kecuali Dia. [Al-Isr`: 67]
Allah Tala telah menyebutkan dari orang-orang
kafir bahwa, apabila ditimpa oleh bahaya, mereka
meninggalkan sayyid-sayyid dan syaikh-syaikh mereka.
Mereka tidak berdoa tidak pula memohon kepada (sayyid
dan syaikh) tersebut, tetapi mereka justru ikhlas kepada
Allah semata, tiada serikat bagi-Nya, mereka memohon
perlindungan kepada-Nya, dan menauhidkan-Nya. Akan
tetapi, bila kelapangan datang, mereka (kembali) berbuat
kesyirikan. Sementara itu, engkau melihat bahwa kaum
musyrikin pada masa kita -barangkali sebagian mereka
mengaku berilmu serta memiliki zuhud, kesungguhan,
dan ibadah- apabila ditimpa oleh bahaya, memohon
pertolongan kepada selain Allah, seperti Marf dan Abdul
Qdir Al-Jailny, dan (kadang) kepada yang lebih mulia
29
daripada mereka, seperti Zaid bin Al-Khattb dan AzZubair, serta (kadang) kepada yang lebih mulia daripada
itu, seperti Rasulullah n. Wallhu Al- Mustan!
Hal yang lebih besar, dan lebih besar lagi, adalah
bahwa mereka memohon perlindungan kepada thaghutthaghut, orang-orang kafir nan durjana, seperti Syamsn,
Idrs, Yusuf, dan semisalnya. Wallhu Alam.
30