Definisi ulama: aqwal, af’al, taqrirat, shifat yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW
Mengapa Hadis Nabi SAW perlu dipelajari?
Landasan Filosofis
o Apa itu Hadis Nabi ?: ”rekaman” sahabat atas aktivitas Nabi
o Mengapa penting? : Nabi adalah sosok penyampai-penjelas alQur’an dan uswah
hasanah
o Siapa yang peduli?: Sahabat (yang beriman kepada Nabi dan hidup pada
masanya), dengan cara menghafal, mengamalkan dan mengajarkan serta ada
sebagian yang mencatatnya
o Bagaimana sampai kepada kita: Hafalan, amalan serta ajaran sahabat kepada
generasi berikutnya (tabi’in) yang ditransmisikan secara beruntut ke genarasi
berikutnya menjadi komitmen mereka seperti yang pernah dipesankan Rasulullah
(rubba muballagh au’a min sami’), demikian pula catatan sebagian sahabat.
puncaknya ada pada penulisan masal dan pembukuannya.
o Tentukan (tema/ topik): tema besar atau tema kecil/ sub tema)
o Telusurilah (hadisnya): berdasar tema, atau berdasar lafad)
o Kumpulkan (hadisnya): yang semakna, atau se-periwayat)
o Kritisilah (kualitas hadis): baik sanadnya, maupun matannya)
o Susunlah (Jelaskan isi hadis dengan pertanyaan 5w 1H serta kesesuaian dengan
payung al-Quran)
o Simpulkan (hasilnya, secara pointers)
“Dari riwayat ‘Abdullah b. ‘Umar ia berkata: Seseorang berdiri (shalat) di belakang Nabi Saw.
kemudian ia mengucapkan Allahu akbar kabira walhamdulillahi katsira, wasubhanallahi
bukratan wa ashila (Allah maha besar dengan sebesar-besarnya dan segala puji bagi Allah
dengan sebanyak-banyaknya, Maha suci Allah pagi dan petang), kemudian Nabi Saw. berkata:
siapa pemiliki kalimat tadi?, maka seseorang tadi menjawab: aku, saya wahai Nabi, kemudian
beliau berkata: sungguh 12 malaikat berlomba-lomba mendapatkannya”
Inti hadis di atas adalah: