Anda di halaman 1dari 27

IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH

RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP)

Mata Kuliah : PAI I (AQIDAH)


Semester : 1 (Satu) - Ganjil
Pertemuan Ke : 8-9 (delapan-sembilan)
Alokasi Waktu : 2 x 50 menit

Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, dan menghayati Aqidah Islam, serta memiliki
kesadaran untuk beriman dan mampu mengaplikasikan keimanannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar:
Mendeskripsikan pemahaman tentang Rukun Iman II ((Iman kepada kitab dan rasul
Allah, serta implikasinya bagi manusia)
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian kitab yang diturunkan kepada para
Rasul.
2. Mahasiswa dapat memahami pengertian Nabi dan Rasul dan dapat
membedakannya..
3. Mahasiswa memahami fungsi, dan kedudukan masing-msing kitab, nabi, dan
rasul.
I. Indikator:
 Mahasiswa dapat mendeskripsikan tentang pengertian kitab dan dapat
membedakannya dengan istilah shuhuf
 Mahasiswa dapat mendeskripsikan dan menjelaskan pengertian nabi dan
rasul Allah, serta dapat membedakannya.
 Mahasiswa dapat mendeskripsikan dan menjelaskan inti isi kitab-kitab yang
diturunkan kepada para rasul.
II. Materi Perkuliahan:
 Beriman Kepada Kitab Allah;
 Makna Beriman Kepada Kitab Allah;

 Pengertian Kitab

 Perintah Beriman Kepada Kitab Allah;

 Beriman Kepada Empat Kitab (Zabur, Taurat, Injil dan, Al-Qur'an)

 Beriman Kepada Nabi Rasul Allah


 Makna Beriman Kepada Nabi Rasul Allah

 Urgensi Kenabian

 Pengertian Nabi & Rasul Secara Etimologis & Terminologis

 Persamaan dan Perbedaan Nabi & Rasul.

 Sifat-Sifat Para Nabi/rasul Allah

 Jumlah Nabi & Rasul Sejak Adam hingga Muhammad Saw.

 Nabi Muhammad Saw NAbi dan Rasul Allah Terakhir)


 Masa Prakelahiran, Kelahiran, dan Kenabian;

 Masa Muhammad Rasulullah;

 Reaksi Terhadap Muhammad;

 Ayat Al-Qur’an dan Al-Sunnah tentang Muhammad Rasulullah

 Keistimewaan Muhammad Rasulullah.

III. Metoda Perkuliahan:


Pemberian Informasi dan Tanya Jawab.

-2-
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


A. Kegiatan Awal:
Apersepsi; mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dibahas, melalui pertanyaan lisan.
B. Kegiatan Inti:
 Mahasiswa mengkaji konsep tentang pengertian Nabi & Rasul Secara
Etimologis & Terminologis.
 Mahasiswa mengkaji konsep tentang Perbedaan Nabi & rasul, Aulia dan
Ulama; Rasul Ulul Azmi dan mengkaji konsep tentang kebutuhan
manusia terhadap risalah
 Mahasiswa mengkaji konsep tentang pengertian Kitab secara etimologis
dan terminologis dan mengkaji pemahaman tentang Empat Kitab (Zabur,
Taurat, Injil dan, Al-Qur'an)
 Mahasiswa melakukan tanya jawab dengan dosen dan antar mahasiswa
terkait materi Nabi & Rasul, Perbedaan Nabi & rasul, Aulia dan Ulama;
Rasul Ulul Azmi dan mengkaji konsep tentang kebutuhan manusia
terhadap risalah
 Mahasiswa melakukan tanya jawab dengan dosen dan antar mahasiswa
terkait materi Kitab secara etimologis dan terminologis dan mengkaji
pemahaman tentang Empat Kitab (Zabur, Taurat, Injil dan, Al-Qur'an)
C. Kegiatan Akhir :
o Mahasiswa dengan bimbingan dosen menyimpulkan seluruh materi yang
dibahas secara representative.
o Mahasiswa diberi tugas mempelajari bahan yang akan dibahas pada
minggu berikutnya.
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar:
 Bahan ajar materi Aqidah (handouts) hasil dosen.
 Buku-buku sumber pengayaan lain
VI. Penilaian:
 Jenis Tagihan: Tulisan
 Mahasiswa ditugaskan untuk menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an terkait dengan
nabi, rasul, dan kitab.

---

-3-
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

Beriman Kepada Kitab Allah


Beriman kepada kitab-kitab Allah adalah salah satu Rukun Iman. Maksudnya
membenarkan dengan penuh keyakinan bahwa Allah Swt mempunyai kitab-kitab yang
diturunkan kepada hamba-hamba-Nya dengan kebenaran yang nyata dan petunjuk
yang jelas. Bahwasanya ia adalah kalam Allah yang Ia firmankan dengan sebenarnya,
seperti yang Ia kehendaki dan menurut apa yang Ia ingini, sebagaimana firman Allah:

.‫ﻮن‬ َ ‫ﯾُ َ ِّﲋ ُل اﻟْ َﻤ َﻼﺋِ َﻜ َﺔ ِﺎﺑ ُّﻟﺮوحِ ِﻣ ْﻦ َٔا ْﻣ ِﺮ ِﻩ َ َﲆ َﻣ ْﻦ َﺸَ ﺎ ُء ِﻣ ْﻦ ِﻋ َﺒﺎ ِد ِﻩ َٔا ْن َٔاﻧْ ِﺬ ُروا َٔاﻧ َّ ُﻪ َﻻ ا َ َ ا َّﻻ َٔا‬
ِ ‫ﻓَﺎﺗ َّ ُﻘ‬
ِٕ ِٕ
Dia (Allah) menurunkan para Malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-
Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: "Peringatkan-
lah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka
hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku"(QS Al-Nahl [16]: 2).

1. Pengertian Kitab
Secara bahasa “kutubun” bentuk jamak dari “kitâbun”. Sedangkan “kitâb” adalah
masdar (kata kerja) yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang ditulisi di
dalamnya. Ia pada awalnya adalah nama shahifat (lembaran) bersama tulisan yang
ada di dalamnya.
Menurut terminology, Kitâb adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada
rasul-Nya agar mereka menyampaikannya kepada manusia dan yang membacanya
bernilai ibadah.

2. Perintah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah


Pertama, beriman kepada kitab-kitab secara umum, ini sebagaimana diterangkan
oleh Al-Quran Surat Al-Baqarah (2): 136 dan 285 dan QS. Al-Nisa, 4: 136.

‫ﻮب‬ َ ‫ُﻗ ْﻮﻟُ ْﻮا ا ٓ َﻣ َّﺎ ِﺎﺑ ِ َو َﻣﺎ ُٔا ْ ِﺰ َل اﻟَ ْﯿﻨَﺎ َو َﻣﺎ ُٔا ْ ِﺰ َل ا َﱃ ا ْ َﺮا ِﻫ َﲓ َوا ْ َﲰﺎ ِﻋﯿ َﻞ َوا ْﲮ ََﺎق َوﯾ َ ْﻌ ُﻘ‬
‫ﻮن ِﻣ ْﻦ ِٕ َر ِ ّ ِﲠ ْﻢ َﻻ ﻧ ُ َﻔ ّ ِﺮ ُِٕق ﺑ َ ْ َﲔ َٔا َ ٍﺪ ِﻣ ْﳯُ ْﻢ‬ ِٕ ِٕ ‫و ْ َٔااﻟﺳ ﺒ ِﺎط وﻣﺎ ُٔاوﰐ ﻣﻮﳻ ِٕو ِ ﴗ وﻣﺎ ُٔا‬
َ ُّ ِ َّ‫وﰐ اﻟﻨ‬
َِ ََ َ َ َ ُ َِ ََ َ ْ َ
[136 :‫ﻮن ]اﻟﺒﻘﺮة‬ َ ‫َو َ ْﳓ ُﻦ َ ُ ُﻣ ْﺴ ِﻠ ُﻤ‬
-4-
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

Katakanlah (hai orang-orang mukmin): Kami beriman kepada Allah dan apa yang
diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq,
Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang
diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun
diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya (QS. Al-Baqarah [2]: 136).

‫ﰻ ا ٓ َﻣ َﻦ ِﺎﺑ ِ َو َﻣ َﻼﺋِ َﻜ ِ ِﻪ َو ُﻛ ُﺘ ِﺒ ِﻪ َو ُر ُﺳ ِ ِ َﻻ ﻧ ُ َﻔ ّ ِﺮ ُق‬ َ ُ ‫ﻮل ِﺑ َﻤﺎ ُٔا ْ ِﺰ َل اﻟَ ْﯿ ِﻪ ِﻣ ْﻦ َ ِرﺑ ّ ِﻪ َواﻟْ ُﻤ ْﺆ ِﻣ‬
ٌّ ُ ‫ﻮن‬ ُ ‫ا ٓ َﻣ َﻦ ا َّﻟﺮ ُﺳ‬
[285 :‫ﺑ َ ْ َﲔ َٔا َ ٍﺪ ِﻣ ْﻦ ُر ُﺳ ِ ِ َوﻗَﺎ ِٕﻟُﻮا َ ِﲰ ْﻌﻨَﺎ َو َٔا َﻃ ْﻌﻨَﺎ ُﻏ ْﻔ َﺮاﻧ ََﻚ َرﺑَّﻨَﺎ َواﻟَ ْﯿ َﻚ اﻟْ َﻤ ِﺼ ُﲑ ]اﻟﺒﻘﺮة‬
Rasul telah beriman kepada Al-Quran ِٕ yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. Mereka mengatakan): "Kami tidak
membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya",
dan mereka mengatakan "kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah
kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali (QS. Al-Baqarah [2]: 285).

‫َ َٔاﳞُّ َﺎ ا َّ ِ َﻦ ا ٓ َﻣ ُﻮا ا ٓ ِﻣ ُﻮا ِﺎﺑ ِ َو َر ُﺳﻮ ِ ِ َوا ْﻟ ِﻜ َ ِﺎب ا َّ ِ ي َ َّﺰ َل َ َﲆ َر ُﺳﻮ ِ ِ َوا ْﻟ ِﻜ َ ِﺎب ا َّ ِ ي َٔا ْ َﺰ َل ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْ ُﻞ‬
[136 :‫َو َﻣ ْﻦ َ ْﻜ ُﻔ ْﺮ ِﺎﺑ ِ َو َﻣ َﻼﺋِ َﻜ ِ ِﻪ َو ُﻛ ُﺘ ِﺒ ِﻪ َو ُر ُﺳ ِ ِ َواﻟْ َﯿ ْﻮ ِم ْااﻟ ٓ ِﺧ ِﺮ ﻓَ َﻘ ْﺪ ﺿَ َّﻞ ﺿَ َﻼ ًﻻ ﺑ َ ِﻌﯿﺪً ا ]اﻟﻨﺴﺎء‬
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah
sesat sejauh-jauhnya (QS. Al-Nisa [4]: 136).
Dari ayat-ayat di atas dapat disimpulkan, bahwa:
1) Allah Swt memerintahkan orang-orang beriman agar beriman kepada Allah dan
kepada apa yang telah Ia turunkan kepada mereka melalui nabi mereka,
Muhammad Saw, yaitu Al-Qur’an.
2) Agar beriman kepada apa yang telah diturunkan kepada para nabi dari Tuhan
mereka tanpa membeda-bedakan antara satu dengan yang lain, karena tunduk
kepada Allah serta membenarkan apa yang diberitakan-Nya.
3) Orang yang mengingkari salah satu dari apa yang telah diturunkan sebelum Al-
Qur’an, orang tersebut dipandang kafir/sesat.
Kedua, beriman kepada kitab-kitab secara secara rinci, meliputi beriman
kepada:
a. Kitab Taurat. Kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa. Ini sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Quran sebagai berikut:

‫ﻮن ا َّ ِ َﻦ َٔا ْﺳﻠَ ُﻤﻮا ِﻟ َّ ِ َﻦ ﻫَﺎ ُدوا‬ َ ُّ ِ َّ‫ا َّ َٔا ْ َﺰﻟْﻨَﺎ اﻟﺘَّ ْﻮ َرا َة ِﻓﳱَﺎ ﻫُﺪً ى َوﻧ ٌُﻮر َ ْﳛ ُ ُﲂ ﲠِ َﺎ اﻟﻨ‬
‫ﷲ َو َﰷﻧُﻮا َﻠَ ْﯿ ِﻪ ُﺷﻬَﺪَ َاء ﻓَ َﻼ َ ْﲣﺸَ ُﻮا‬ ِ ‫ﻮن َو ْ َٔااﻟ ْﺣ َ ُﺎر ِﺑ َﻤﺎ ْاﺳ ُﺘ ْﺤ ِﻔ ُﻈﻮا ِﻣ ْﻦ ِﻛ َﺘ ِﺎب‬ ِٕ
َ ُّ‫َو َّاﻟﺮ َّﺎﺑ ِﻧﯿ‬
‫اﻟﻨَّ َﺎس َواﺧْﺸَ ْﻮ ِن َو َﻻ َ ْﺸ َ ُﱰوا ِﺑا ٓ َ ِﰐ ﺛَ َﻤﻨًﺎ ﻗَ ِﻠ ًﯿﻼ َو َﻣ ْﻦ ﻟَ ْﻢ َ ْﳛ ُ ْﲂ ِﺑ َﻤﺎ َٔا ْ َﺰ َل ا َّ ُ ﻓَأُوﻟَ ِﺌ َﻚ ُ ُﱒ‬
[44 :‫ون ]اﳌﺎﺋﺪة‬ َ ‫ا ْﻟ َﲀ ِﻓ ُﺮ‬
Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk
dan cahaya (yang menerangi). Dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang
Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerahkan diri kepada Allah, oleh orang-orang
alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan

-5-
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

memelihara Kitab-Kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu,
janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah
kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang murah. Barangsiapa yang tidak
memutuskan menurut apa yang di-turunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-
orang yang kafir (QS. Al-Maidah [5]: 44)

‫ ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْ ُﻞ ﻫُﺪًى ِﻟﻠﻨَّ ِﺎس َو َٔا ْ َﺰ َل‬.‫َ َّﺰ َل َﻠَ ْﯿ َﻚ ا ْﻟ ِﻜ َ َﺎب ِﺎﺑﻟْ َﺤ ّ ِﻖ ُﻣ َﺼ ِّﺪﻗًﺎ ِﻟ َﻤﺎ ﺑ َ ْ َﲔ ﯾَﺪَ ﯾْ ِﻪ َو َٔا ْ َﺰ َل اﻟﺘَّ ْﻮ َرا َة َو ْاﻻ ْ ِﳒﯿ َﻞ‬
ِٕ ِ ‫اﻟْ ُﻔ ْﺮﻗَ َﺎن ا َّن ا َّ ِ َﻦ َﻛ َﻔ ُﺮوا ِﺑا َٓ ِت‬
[4 -3 :‫ﷲ َﻋ ِﺰ ٌﺰ ُذو اﻧْ ِﺘ َﻘﺎ ٍم ]آل ﻋﻤﺮان‬ ُ ‫ﷲ ﻟَﻬ ُْﻢ َ َﺬ ٌاب َﺷ ِﺪﯾ ٌﺪ َو‬
Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan ِٕ
kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,
sebelum (Al-Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-
Furqan1. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan
memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mem-punyai balasan
(siksa) (QS. Ali Imran: 2-4).2
b. Kitab Zabur. Kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud, perhatikan QS. Al-Nisa
(4): 163:

[163 :‫ا َّ َٔا ْو َﺣ ْﻨَﺎ اﻟَ ْﯿ َﻚ َ َ َٔا ْو َﺣ ْﻨَﺎ ا َﱃ ﻧ ُﻮحٍ َواﻟﻨَّ ِﺒ ِ ّ َﲔ ِﻣ ْﻦ ﺑ َ ْﻌ ِﺪ ِﻩ … َوآﺗَ ْ َﺎ د َُاوو َد َﺑزُ ًﻮرا ]اﻟﻨﺴﺎء‬
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
ِٕ ِٕ ِٕ
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, …. dan Kami
berikan Zabur kepada Daud.
c. Kitab Injil. Kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa, ini sebagaimana diungkapkan
Al-Quran dalam Surat Al-Maidah (5): 46 sebagai berikut:

‫َوﻗَﻔَّ ْﻨَﺎ َ َﲆ ا ٓ َ ِر ِ ْﱒ ِﺑ ِﻌ َﴗ ا ْ ِﻦ َﻣ ْﺮ َ َﱘ ُﻣ َﺼ ِّﺪﻗًﺎ ِﻟ َﻤﺎ ﺑ َ ْ َﲔ ﯾَﺪَ ﯾْ ِﻪ ِﻣ َﻦ اﻟﺘَّ ْﻮ َرا ِة َوآﺗَ ْ َﺎ ُﻩ ْاﻻ ْ ِﳒﯿ َﻞ‬
ِٕ [46 :‫… ]اﳌﺎﺋﺪة‬
dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan Isa putera
Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah
memberikan kepadanya Kitab Injil …
d. Al-Qur’an. Kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw yang meng-
himpun seluruh isi kitab-kitab sebelumnya. Tentang hal ini dijelaskan dalam Al-
Quran Surat Al-Nahl [16]: 89.

‫ﰻ ُٔا َّﻣ ٍﺔ َﺷﻬِﯿﺪًا َﻠَ ْ ِﳱ ْﻢ ِﻣ ْﻦ َٔاﻧْ ُﻔ ِﺴﻬ ِْﻢ َو ِﺟ ْﺌ َﻨﺎ ﺑ َِﻚ َﺷﻬِﯿﺪًا َ َﲆ ﻫ َُﺆ َﻻ ِء َو َ َّﻟْﺰﻨَﺎ َﻠَ ْﯿ َﻚ‬
ّ ِ ُ ‫َوﯾ َ ْﻮ َم ﻧ َ ْﺒ َﻌ ُﺚ ِﰲ‬
[89 :‫ُﴩى ِﻟﻠْ ُﻤ ْﺴ ِﻠ ِﻤ َﲔ ]اﻟﻨﺤﻞ‬ َ ْ ‫ﳾ ٍء َوﻫُﺪًى َو َر ْ َﲪ ًﺔ َو‬ َْ ‫ﲁ‬ ِّ ُ ‫ا ْﻟ ِﻜ َ َﺎب ِﺗ ْ َﺎ ً ِﻟ‬
(dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang
saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad)
menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab
(Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
Selain itu, kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa di samping diberi kitab juga
diberikan ajaran melalui shuhuf. Hal ini dijelaskan Al-Quran Surat Al-Najm (53): 36-37.
1
Al-Furqan ialah kitab yang membedakan antara yang benar dan yang salah.
2
Dalam ayat lain Taurat bukan hanya diberikan kepada Nabi Musa saja, tapi juga kepada Nabi
Harun: dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun kitab Taurat dan
penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. 21:48 dan 37:117)

-6-
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

[37-36 :‫ َوا ْ َﺮا ِﻫ َﲓ ا َّ ِ ي َو َّﰱ ]اﻟﻨﺠﻢ‬.‫ﻮﳻ‬ ُ ُ ‫َٔا ْم ﻟَ ْﻢ ﯾُ َ َّأْ ِﺑ َﻤﺎ ِﰲ‬


َ ‫ﲱ ِﻒ ُﻣ‬
ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran (shuhuf) ِٕ
Musa? Dan lembaran-lembaran (shuhuf) Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?
Juga diungkapkan dalam Surat Al-`Ala (87): 18-19.
ُ ُ .‫اﻟﺼ ُﺤ ِﻒ ْ ُٔااﻟ َوﱃ‬
َ ‫ﲱ ِﻒ ا ْ َﺮا ِﻫ َﲓ َو ُﻣ‬
[19-18 :‫ﻮﳻ ]اﻷﻋﻠﻰ‬ ُّ ‫ا َّن ﻫ ََﺬا ﻟَ ِﻔﻲ‬
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) shuhuf ِٕ ِٕ
Ibrahim dan Musa.

3. Isi Kitab
Isi seluruh kitab yang diturunkan kepada para nabi/rasul berisi mengajak
kepada pengesaan Allah dalam ibadah (menyembah) atau sama dalam hal ushul
(pokok) sekalipun berlainan dalam syariatnya (tatacara). Hal tersebut sebagaimana
diungkap ayat-ayat Al-Quran sebagai berikut:

‫َو َٔا ْ َ ﻟْﺰﻨَﺎ اﻟَ ْﯿ َﻚ ا ْﻟ ِﻜ َ َﺎب ِﺎﺑﻟْ َﺤ ّ ِﻖ ُﻣ َﺼ ِّﺪﻗًﺎ ِﻟ َﻤﺎ ﺑ َ ْ َﲔ ﯾَﺪَ ﯾْ ِﻪ ِﻣ َﻦ ا ْﻟ ِﻜ َ ِﺎب َو ُﻣﻬَ ْﯿ ِﻤﻨًﺎ َﻠَ ْﯿ ِﻪ ﻓَ ْﺎﺣ ُ ْﲂ ﺑ َ ْﳯَ ُ ْﻢ ِﺑ َﻤﺎ َٔا ْ َﺰ َل‬
[48 :‫ﴍ َ ًﺔ َو ِﻣ ْﳯَﺎ ًﺟﺎ… ]اﳌﺎﺋﺪة‬ ْ ِ ‫ﲁ َﺟ َﻌﻠْﻨَﺎ ِﻣ ْ ُ ْﲂ‬ ٍّ ُ ‫ﷲ َو َ ِٕﻻ ﺗَ َّ ِ ْﻊ َٔاﻫ َْﻮ َاء ُ ْﱒ َ َّﲻﺎ َﺟ َﺎءكَ ِﻣ َﻦ اﻟْ َﺤ ّ ِﻖ ِﻟ‬
ُ
dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)
dan batu ujian[ 3] terhadap kitab-kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara
mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-
tiap umat diantara kamu (umat Nabi Muhammad Saw dan umat-umat yang
sebelumnya) Kami berikan aturan dan jalan yang terang… (QS. Al-Maidah [5]: 48).

‫ﷲ َو ِﻣ ْﳯُ ْﻢ َﻣ ْﻦ‬
ُ ‫ﻮت ﻓَ ِﻤ ْﳯُ ْﻢ َﻣ ْﻦ ﻫَﺪَى‬ َ ‫ﰻ ُٔا َّﻣ ٍﺔ َر ُﺳ ًﻮﻻ َٔا ِن ا ْﻋ ُﺒﺪُ وا‬
َ ‫ﷲ َوا ْﺟ َ ِﻨ ُﺒﻮا ا َّﻟﻄﺎ ُﻏ‬ ّ ِ ُ ‫َوﻟَ َﻘ ْﺪ ﺑ َ َﻌﺜْﻨَﺎ ِﰲ‬
[36 :‫َﺣﻘَّ ْﺖ َﻠَ ْﯿ ِﻪ اﻟﻀَّ َﻼ َ ُ ﻓَ ِﺴ ُﲑوا ِﰲ ْ َٔااﻟ ْر ِض ﻓَﺎﻧ ُْﻈ ُﺮوا َﻛ ْﯿ َﻒ َﰷ َن َﺎ ِﻗ َ ُﺔ اﻟْ ُﻤ َﻜ ِّﺬﺑ َِﲔ ]اﻟﻨﺤﻞ‬
Sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut4 itu", maka di antara umat itu ada
orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang
yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-
rasul) (QS. Al-Nahl [16]: 36).

ِ ُ‫َو َﻣﺎ َٔا ْر َﺳﻠْﻨَﺎ ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْ ِ َ ِﻣ ْﻦ َر ُﺳﻮلٍ ا َّﻻ ﻧ ُﻮ ِ اﻟَ ْﯿ ِﻪ َٔاﻧ َّ ُﻪ َﻻ ا َ َ ا َّﻻ َٔا َ ﻓَﺎ ْﻋ ُﺒﺪ‬
[25 :‫ون ]اﻷﻧﺒﻴﺎء‬
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul-pun (wahai Muhammad) sebelum kamu
ِٕ ِٕ ِٕ ِٕ
melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak)
melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku" (QS. Al-Anbiya [21] 25).

َ ‫ﷲ َﻣﺎ ﻟَ ُ ْﲂ ِﻣ ْﻦ ا َ ٍ َ ْ ُﲑ ُﻩ َٔاﻓَ َﻼ ﺗَﺘَّ ُﻘ‬


[65 :‫ﻮن ]اﻷﻋﺮاف‬ ْ ُ ‫َوا َﱃ َﺎ ٍد َٔا‬
َ ‫َﺎﱒ ﻫُﻮدًا ﻗَﺎ َل َ ﻗَ ْﻮ ِم ا ْﻋ ُﺒﺪُ وا‬
dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Ad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai
ِٕ ِٕ
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka
mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" (QS. Al-Araf [7]: 65).

3 Al-Qur’an adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan
dalam Kitab-Kitab sebelumnya.
4 Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah Swt.

-7-
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

‫ﷲ َﻣﺎ ﻟَ ُ ْﲂ ِﻣ ْﻦ ا َ ٍ َ ْ ُﲑ ُﻩ ﻗَ ْﺪ َﺟ َﺎء ْ ُ ْﲂ ﺑ َ ِ ّ َ ٌﺔ ِﻣ ْﻦ َ ِرّ ُ ْﲂ َﻫ ِﺬ ِﻩ َ ﻗَ ُﺔ‬


َ ‫َﺎﱒ َﺻﺎ ِﻟ ًﺎ ﻗَﺎ َل َ ﻗَ ْﻮ ِم ا ْﻋ ُﺒﺪُوا‬ْ ُ ‫َوا َﱃ ﺛَ ُﻤﻮ َد َٔا‬
ِٕ ِ ِٕ
[73 :‫اب َٔا ِﻟ ٌﲓ ]اﻷﻋﺮاف‬ ٌ ‫ﷲ َو َﻻ ﺗَ َﻤ ُّﺴﻮﻫَﺎ ُِﺴﻮ ٍء ﻓَ َأْ َُﺬ ُ ْﰼ َ َﺬ‬
ِ ‫ﰻ ِﰲ َٔا ْر ِض‬ ْ ُ ْٔ‫ﷲ ﻟَ ُ ْﲂ آﯾ َ ًﺔ ﻓَ َﺬ ُروﻫَﺎ ﺗَا‬
dan (kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata:
"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya.
Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhammu. Unta
betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan
janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu
akan ditimpa siksaan yang pedih." (QS. Al-Araf [7]: 73)

‫ﷲ َﻣﺎ ﻟَ ُ ْﲂ ِﻣ ْﻦ ا َ ٍ َ ْ ُﲑ ُﻩ ﻗَ ْﺪ َﺟ َﺎء ْ ُ ْﲂ ﺑ َ ِ ّ َ ٌﺔ ِﻣ ْﻦ‬ ْ ُ ‫َوا َﱃ َﻣ ْﺪ َ َﻦ َٔا‬


َ ‫َﺎﱒ ُﺷ َﻌ ْﯿ ًﺒﺎ ﻗَﺎ َل َ ﻗَ ْﻮ ِم ا ْﻋ ُﺒﺪُ وا‬
َ‫َ ِرِّٕ ُ ْﲂ ﻓَأَ ْوﻓُﻮا ْاﻟ َﻜ ْ َﻞ َواﻟْ ِﻤ َﲒ َان َو َﻻ ﺗَ ْﺒﺨ َُﺴﻮا اﻟﻨَّ َﺎس َٔا ْﺷ َﯿ َﺎء ُ ْﱒ َ ِٕو َﻻ ﺗُ ْﻔ ِﺴﺪُ وا ِﰲ ْ َٔااﻟ ْر ِض ﺑ َ ْﻌﺪ‬
[85 :‫ا ْﺻ َﻼ ِ َ ﺎ َذ ِﻟ ُ ْﲂ ْ ٌَﲑ ﻟَ ُ ْﲂ ا ْن ُﻛ ْﻨ ُ ْﱲ ُﻣ ْﺆ ِﻣ ِ َﲔ ]اﻷﻋﺮاف‬
dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan5 saudara mereka, Syu'aib. Ia
ِٕ ِٕ
berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya.
Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi
manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. yang demikian itu lebih
baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman". (QS. Al-Araf [7]: 85)
Selanjutnya, Allah melalui Al-Quran menjelaskan bahwa Kitab Taurat dan
Injil telah diubah oleh pengikutnya, sebagaimana ayat berikut:

‫اﲰ ْﻊ َ ْ َﲑ ُﻣ ْﺴ َﻤﻊ ٍ َو َرا ِﻋﻨَﺎ‬ َ ُ‫ﻮن ا ْﻟ َ ِﳫ َﻢ َﻋ ْﻦ َﻣ َﻮ ِاﺿ ِﻌ ِﻪ َوﯾ َ ُﻘﻮﻟ‬


َ ْ ‫ﻮن َ ِﲰ ْﻌﻨَﺎ َو َﻋ َﺼ ْﯿ َﻨﺎ َو‬ َ ُ‫ِﻣ َﻦ ا َّ ِ َﻦ ﻫَﺎ ُدوا ُ َﳛ ّ ِﺮﻓ‬
َ ْ ‫ﻟَ ًّﯿﺎ ِﺑأَﻟْ ِﺴ َﳤِ ِ ْﻢ َو َﻃ ْﻌﻨًﺎ ِﰲ ا ّ ِ ِﻦ َوﻟَ ْﻮ َٔاﳖَّ ُ ْﻢ ﻗَﺎﻟُﻮا َ ِﲰ ْﻌﻨَﺎ َو َٔا َﻃ ْﻌﻨَﺎ َو‬
‫اﲰ ْﻊ َواﻧ ُْﻈ ْﺮ َ ﻟَ َﲀ َن ْ ًَﲑا ﻟَﻬ ُْﻢ َو َٔا ْﻗ َﻮ َم‬
[46 :‫ﻮن ا َّﻻ ﻗَ ِﻠ ًﯿﻼ ]اﻟﻨﺴﺎء‬ َ ُ ‫َوﻟَ ِﻜ ْﻦ ﻟ َ َﻌﳯَ ُ ُﻢ ا َّ ُ ِ ُﻜ ْﻔ ِﺮ ِ ْﱒ ﻓَ َﻼ ﯾُ ْﺆ ِﻣ‬
Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya.6
ِٕ
Mereka berkata: "Kami mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya.7 Dan (mereka
mengatakan pula): "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa.8 Dan
(mereka mengatakan): "Râ'ina",9 dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama.
Sekiranya mereka mengatakan: "Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan
perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi

5
Madyan adalah nama putera Nabi Ibrahim as. Kemudian menjadi nama kabilah yang terdiri
dari anak cucu Madyan itu. Kabilah ini mendiami suatu tempat yang juga dinamai Madyan,
terletak di Pantai Laut Merah di Tenggara Gunung Sinai.
6 Maksudnya: mengubah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi.
7 Maksudnya mereka mengatakan : Kami mendengar, sedang hati mereka mengatakan: Kami

tidak mau menuruti.


8 Maksudnya mereka mengatakan: dengarlah, tetapi hati mereka mengatakan: Mudah-

mudahan kamu tidak dapat mendengarkan (tuli).


9 Râ'ina berarti: sudilah kiranya kamu memperhatikan kami. Di kala para sahabat

menghadapkan kata ini kepada Rasulullah, orang Yahudipun memakai kata ini dengan
digumam seakan-akan menyebut Râ'ina padahal yang mereka katakan ialah Ru'ûnah yang
berarti kebodohan yang sangat, sebagai ejekan kepada Rasulullah. Itulah sebabnya Tuhan
menyuruh supaya sahabat-sahabat menukar perkataan Raa'ina dengan Unzhurna yang
juga sama artinya dengan Râ'ina.

-8-
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. mereka tidak beriman kecuali iman
yang sangat tipis (QS. Al-Nisa [4]: 46).

َ ‫ﻮن َٔا ْن ﯾُ ْﺆ ِﻣ ُﻮا ﻟَ ُ ْﲂ َوﻗَ ْﺪ َﰷ َن ﻓَ ِﺮ ٌﯾﻖ ِﻣ ْﳯُ ْﻢ َْﺴ َﻤ ُﻌ‬


‫ﻮن َ َ َم ا َّ ِ ُ َّﰒ ُ َﳛ ّ ِﺮﻓُﻮﻧ َ ُﻪ ِﻣ ْﻦ ﺑ َ ْﻌ ِﺪ َﻣﺎ‬ َ ‫َٔاﻓَ َ ْﻄ َﻤ ُﻌ‬
[75 :‫ﻮن ]اﻟﺒﻘﺮة‬ َ ‫َﻋ َﻘﻠُﻮ ُﻩ َو ُ ْﱒ ﯾ َ ْﻌﻠَ ُﻤ‬
Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal
segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah
mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (QS. Al-Baqarah [2]: 75)10.

Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah


Terkait dengan keimanan kita seorang muslim terhadap Nabi dan Rasul,
perlu kita pahami hal-hal sebagai berikut:

1. Makna Beriman Kepada Segenap Rasul


Beriman kepada segenap rasul artinya membenarkan dengan seyakin-
yakinnya bahwa Allah Swt mengutus nabi/rasul kepada setiap umat untuk
mengajak mereka beribadah kepada Allah semata, tanpa menyekutukan-Nya dan
untuk kufur kepada selain-Nya. Serta kepercayaan bahwa semua rasul adalah benar,
mulia, luhur, mendapat petunjuk serta menunjuki orang lain.

2. Urgensi Kenabian
Ketika membahas tentang kenabian pertanyaan mendasar yang muncul
adalah mengapa harus ada nabi? Untuk menjawab persoalan ini dapat dilihat dari
dua sudut penddekatan.
Pertama, Pendekatan Doktrinal. Yang dimaksud pendekatan doktrinal ini
yakni dari sudut pendekatan Allah sendiri, apakah sebenarnya yang dikehendaki
Allah dengan mengutus para nabi itu?

10 Yang dimaksud ialah nenek-moyang mereka yang menyimpan Taurat, lalu Taurat itu
diubah-ubah mereka; di antaranya sifat-sifat Nabi Muhammad Saw yang tersebut dalam
Taurat itu.

-9-
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

Dilihat dari sudut pandangan firman, doktrin atau normatif, maka keda-
tangan atau kelahiran nabi-nabi dalam realitas masyarakat adalah merupakan
nikmat yang diberikan Allah kepada masyarakat itu sendiri, agar kehidupan
masyarakat dapat berjalan seimbang, selamat dari konflik yang menghancurkan diri
mereka sendiri. Dengan kata lain, para nabi itu adalah suara hati nurani masyarakat
yang harus ada dan tidak boleh mati.
Karena jika dalam masyarakat telah kehilangan hati nuraninya atau hati
nuraninya mati, maka masyarakat itu menjadi rusak karena konflik yang terjadi
sudah tidak terkendali yang dapat menimbulkan kekerasan dan kekakacauan.
Perhatikan, ayat-ayat di bawah ini:
a. QS. Al-Maidah (5): 20

‫ﻮﳻ ِﻟ َﻘ ْﻮ ِﻣ ِﻪ َ ﻗَ ْﻮ ِم ْاذ ُﻛ ُﺮوا ِﻧ ْﻌ َﻤ َﺔ ا َّ ِ َﻠَ ْﯿ ُ ْﲂ ا ْذ َﺟ َﻌ َﻞ ِﻓ ُ ْﲂ َٔاﻧْ ِ َ َﺎء َو َﺟ َﻌﻠَ ُ ْﲂ ُﻣﻠُ ًﻮﰷ‬


َ ‫َوا ْذ ﻗَﺎ َل ُﻣ‬
ِٕ [20 :‫وِٕا ٓ َ ُ ْﰼ ﻣﺎ ﻟَﻢ ﯾﺆ ِت َٔا ﺪً ا ِﻣﻦ اﻟْﻌﺎﻟَ ِﻤﲔ ]اﳌﺎﺋﺪة‬
َ َ َ َ ُْ ْ َ َ
dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat
Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu
orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-
Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain".
b. QS. Hud (11): 116-119.

‫ون ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْ ِﻠ ُ ْﲂ ُٔاوﻟُﻮ ﺑ َ ِﻘ َّ ٍﺔ َ ْﳯَ ْﻮ َن َﻋ ِﻦ اﻟْ َﻔ َﺴﺎ ِد ِﰲ ْ َٔااﻟ ْر ِض ا َّﻻ ﻗَ ِﻠ ًﯿﻼ ِﻣ َّﻤ ْﻦ ا ْ ََٔﳒ ْﯿﻨَﺎ ِﻣ ْﳯُ ْﻢ‬ِ ‫ﻓَﻠَ ْﻮ َﻻ َﰷ َن ِﻣ َﻦ اﻟْ ُﻘ ُﺮ‬
‫( َو َﻣﺎ َﰷ َن َﺑر ُّ َﻚ ِﳱُِٕ ْ ِ َ اﻟْ ُﻘ َﺮى ﺑ ُِﻈ ْ ٍﲅ َو َٔا ْﻫﻠُﻬَﺎ‬116) ‫َواﺗ َّ َﺒ َﻊ ا َّ ِ َﻦ َﻇﻠَ ُﻤﻮا َﻣﺎ ُٔا ْ ِﺮﻓُﻮا ِﻓ ِﻪ َو َﰷﻧُﻮا ُﻣ ْﺠ ِﺮِﻣ َﲔ‬
‫( ا َّﻻ َﻣ ْﻦ َر ِﺣ َﻢ َﺑر ُّ َﻚ‬118) ‫ﻮن ُﻣ ْﺨ َﺘ ِﻠ ِﻔ َﲔ‬ َ ُ‫( َوﻟَ ْﻮ َﺷ َﺎء َﺑر ُّ َﻚ ﻟَ َﺠ َﻌ َﻞ اﻟﻨَّ َﺎس ُٔا َّﻣ ًﺔ َوا ِﺪَ ًة َو َﻻ َ َﺰاﻟ‬117) ‫ﻮن‬ َ ‫ُﻣ ْﺼ ِﻠ ُﺤ‬
ِٕ
[119 -118 :‫( ]ﻫﻮد‬119) ‫َو ِ َ ِ َ َﻠَ َﻘﻬ ُْﻢ َوﺗَ َّﻤ ْﺖ َ ِﳇ َﻤ ُﺔ َﺑر ّ َِﻚ َ َٔاﻟ ْﻣ َ َٔ َّن َ َﲌَّ َ ِﻣ َﻦ اﻟْ ِﺠﻨَّ ِﺔ َواﻟﻨَّ ِﺎس َٔا ْ َﲨ ِﻌ َﲔ‬
Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang
mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka
bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di
antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang
mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. Dan
Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang
penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. Jikalau Tuhanmu meng-hendaki,
tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih
pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. dan untuk itulah
Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan:
Sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang
durhaka) semuanya.
Kedua, Pendekatan Sosial Historis. Apakah memang kehadiran para nabi
diperlukan dalam realitas kehidupan suatu masyarakat sehingga Allah perlu
mengutusnya untuk masyarakat itu?
Jika dilihat dari kontek sosial, sejarah menjelaskan, misalnya, pada saat
kelahiran Nabi Muhammad Saw keadaan masyarakat waktu itu sedang dilanda krisis
moral yang fundamental.
Hal tersebut ditandai oleh adanya perbudakan dan penindasan yang kuat
terhadap yang lemah sehingga manusia menjadi suatu komoditi dalam pasar jual beli
budak, penindasan terhadap kaum perempuan yang dibunuh sejak diketahui jenis

- 10 -
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

kelamin, system politik yang dikuasai oleh fanatisme kesukuan yang sempit, serta
landasan sistem ketuhanan yang memuja materi yang diwujudkan dalam
penyembahan berhala-berhala.
Krisis moral itu telah menghancurkan kehidupan dalam berbagai aspeknya;
social, politik, ekonomi,budaya, dan agama. Barangkali karena kenyataan itulah Nabi
Muhammad Saw sendiri menegaskan bahwa sesungguhnya ia diutus untuk
menyempurnakan akhlak (budi pekerti) yang mulia masyarakatnya yang telah sakit
dan berada dalam jurang kehancuran.
Terkait dengan hal di atas, maka sangat wajar Allah menurunkan para nabi/
rasul, karena kondisi setiap umat terdahulu pun memiliki kemiripan dalam krisis
moral dan ketuhanan, seperti yang terjadi ketika kelahiran Nabi Muhammad Saw,
sehingga Allah Swt dalam Al-Quran menjelaskan, bahwa:
1) Kepada setiap umat diutus Rasul sebagaimana dijelaskan Al-Quran sebagai berikut:
Surat Al-Nahl (16): 63
‫اﻟﺸ ْﯿ َﻄ ُﺎن َٔا ْ َﲻﺎﻟَﻬ ُْﻢ ﻓَﻬ َُﻮ َو ِﳱُّ ُ ُﻢ اﻟْ َﯿ ْﻮ َم َوﻟَﻬ ُْﻢ‬
َّ ‫َ ِ ﻟَ َﻘ ْﺪ َٔا ْر َﺳﻠْﻨَﺎ ا َﱃ ُٔا َﻣ ٍﻢ ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْ ِ َ ﻓَ َﺰ َّ َﻦ ﻟَﻬُ ُﻢ‬
ِٕ
[63 :‫اب َٔا ِﻟ ٌﲓ ]اﻟﻨﺤﻞ‬ ٌ ‫َ َﺬ‬
Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-
umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik
perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari
itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.
Surat Fathir (35): 24
‫ا َّ َٔا ْر َﺳﻠْﻨَﺎكَ ِﺎﺑﻟْ َﺤ ّ ِﻖ َ ِﺸ ًﲑا َوﻧ َ ِﺬ ًﺮا َوا ْن ِﻣ ْﻦ ُٔا َّﻣ ٍﺔ ا َّﻻ‬
[24 :‫ََﻼ ِﻓﳱَﺎ ﻧ َ ِﺬ ٌﺮ ]ﻓﺎﻃﺮ‬
ِٕ
Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan ِٕ membawa kebenaran sebagai
ِٕ 11

pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu
umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.
Surat Al-Ra`du (13) : 7
ِّ ُ ‫َﻠَ ْﯿ ِﻪ آﯾ َ ٌﺔ ِﻣ ْﻦ َ ِﺑر ّ ِﻪ اﻧ َّ َﻤﺎ َٔاﻧ َْﺖ ُﻣ ْ ِﺬ ٌر َوِﻟ‬
[7 :‫ﲁ ﻗَ ْﻮ ٍم ﻫَﺎ ٍد ]اﻟﺮﻋﺪ‬ ‫ﻮل ا َّ ِ َﻦ َﻛ َﻔ ُﺮوا ﻟَ ْﻮ َﻻ ُٔا ْ ِﺰ َل‬
ُ ‫َوﯾ َ ُﻘ‬
Orang-orang yang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya ِٕ
(Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Tuhannya?" Sesungguhnya kamu
hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang
memberi petunjuk.
2) Tujuan rasul diutus, antara lain: Menyeru manusia untuk beribadah kepada Allah
dan menegakkan agama-Nya. Hal tersebut dapat kita lihat dalam:
Surat Al-Anbiya (21):25.
َ ‫َو َﻣﺎ َٔا ْر َﺳﻠْﻨَﺎ ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْ ِ َ ِﻣ ْﻦ َر ُﺳﻮلٍ ا َّﻻ ﻧ ُﻮ ِ اﻟَ ْﯿ ِﻪ َٔاﻧ َّ ُﻪ َﻻ ا َ َ ا َّﻻ َٔا‬
[25 :‫ون ]اﻷﻧﺒﻴﺎء‬
ِ ُ‫ﻓَﺎ ْﻋ ُﺒﺪ‬
ِٕ ِٕ ِٕ
dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami
ِٕ
wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku,
maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".
Surat Al-Nahl (16):36

11 Yang dimaksud dengan kebenaran di sini ialah agama tauhid dan hukum-hukumnya.

- 11 -
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

‫ﷲ َو ِﻣ ْﳯُ ْﻢ َﻣ ْﻦ‬ُ ‫ﻮت ﻓَ ِﻤ ْﳯُ ْﻢ َﻣ ْﻦ ﻫَﺪَى‬ َ ‫ﰻ ُٔا َّﻣ ٍﺔ َر ُﺳ ًﻮﻻ َٔا ِن ا ْﻋ ُﺒﺪُ وا‬
َ ‫ﷲ َوا ْﺟ َ ِﻨ ُﺒﻮا ا َّﻟﻄﺎ ُﻏ‬ ّ ِ ُ ‫َوﻟَ َﻘ ْﺪ ﺑ َ َﻌﺜْﻨَﺎ ِﰲ‬
َٔ ْ ‫َﺣﻘَّ ْﺖ َﻠَ ْﯿ ِﻪ اﻟﻀَّ َﻼ َ ُ ﻓَ ِﺴ ُﲑوا ِﰲ‬
[36 :‫ااﻟ ْر ِض ﻓَﺎﻧ ُْﻈ ُﺮوا َﻛ ْﯿ َﻒ َﰷ َن َﺎ ِﻗ َ ُﺔ اﻟْ ُﻤ َﻜ ِّﺬﺑ َِﲔ ]اﻟﻨﺤﻞ‬
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara
umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di
antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah
kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
mendustakan (rasul-rasul).
Surat Al-Syura (42):13

‫ﻮﳻ‬ َ ‫ﴍ َع ﻟَ ُ ْﲂ ِﻣ َﻦ ا ّ ِ ِﻦ َﻣﺎ َو َّﴅ ِﺑ ِﻪ ﻧ ُﻮ ً ﺎ َوا َّ ِ ي َٔا ْو َﺣ ْﻨَﺎ اﻟَ ْﯿ َﻚ َو َﻣﺎ َو َّﺻ ْﯿﻨَﺎ ِﺑ ِﻪ ا ْ َﺮا ِﻫ َﲓ َو ُﻣ‬ ََ
‫ﻮﱒ اﻟَ ْﯿ ِﻪ ِٕ ا َّ ُ َ ْﳚ َﺘ ِﱯ اﻟَ ْﯿ ِﻪ‬ ِٕ
ِ ْ ‫َو ِ َﴗ َٔا ْن َٔا ِﻗﳰُﻮا ا ّ ِ َﻦ َو َﻻ ﺗَ َﺘ َﻔ َّﺮ ُﻗﻮا ِﻓ ِﻪ َﻛ ُ َﱪ َ َﲆ اﻟْ ُﻤ‬
ْ ُ ‫ﴩ ِﻛ َﲔ َﻣﺎ ﺗ َْﺪ ُﻋ‬
ِٕ ِٕ [13 :‫ﺐ ]اﻟﺸﻮرى‬ ُ ‫َﻣ ْﻦ َﺸَ ﺎ ُء َوﳞَ ْ ِﺪي اﻟَ ْﯿ ِﻪ َﻣ ْﻦ ﯾُ ِﻨ‬
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
ِٕ
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah
Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu: Tegakkanlah agama12 dan
janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik
agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu
orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya
orang yang kembali (kepada-Nya).
Surat Al-Nisa (4): 165

ُ ‫ﷲ ُﺣ َّ ٌﺔ ﺑ َ ْﻌﺪَ ا ُّﻟﺮ ُﺳ ِﻞ َو َﰷ َن‬


‫ﷲ َﻋ ِﺰ ًﺰا‬ َ ‫ﴩ َﻦ َو ُﻣ ْ ِﺬ ِر َﻦ ِﻟﺌَ َّﻼ َ ُﻜ‬
ِ ‫ﻮن ِﻟﻠﻨَّ ِﺎس َ َﲆ‬ ِ ّ ِ َ ‫ُر ُﺳ ًﻼ ُﻣ‬
[165 :‫َﺣ ِﻜﳰًﺎ ]اﻟﻨﺴﺎء‬
(mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah
diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Surat Al-Araf (7): 188.

‫ﷲ َوﻟَ ْﻮ ُﻛ ْﻨ ُﺖ َٔا ْ َ ُﲅ اﻟْ َﻐ ْﯿ َﺐ َﻻ ْﺳ َﺘ ْﻜ َ ْﱶ ُت ِﻣ َﻦ‬ ُ ‫ﴐا ا َّﻻ َﻣﺎ َﺷ َﺎء‬ ًّ َ ‫ُﻗ ْﻞ َﻻ َٔا ْﻣ ِ ُ ِﻟﻨَ ْﻔ ِﴘ ﻧ َ ْﻔ ًﻌﺎ َو َﻻ‬
ِٕ
[188 :‫ﻮن ]اﻷﻋﺮاف‬ َ ُ ‫اﻟْ ْ َِﲑ َو َﻣﺎ َﻣ َّﺴ ِ َﲏ ا ُّﻟﺴﻮ ُء ا ْن َٔا َ ا َّﻻ ﻧ َ ِﺬ ٌﺮ َو َ ِﺸﲑٌ ِﻟ َﻘ ْﻮ ٍم ﯾُ ْﺆ ِﻣ‬
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula)
ِٕ ِٕ
menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku
mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan
aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan,
dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman".
3) Setiap Nabi/Rasul itu seorang laki-laki, sebagaimana dijelaskan ayat-ayat berikut:
Surat Al-Anbiya [21]:7.

12
Yang dimaksud: agama di sini ialah meng-Esakan Allah Swt, beriman kepada-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat serta mentaati segala perintah dan larangan-
Nya.

- 12 -
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

َ ‫ِّ ْﻛ ِﺮ ا ْن ُﻛ ْﻨ ُ ْﱲ َﻻ ﺗَ ْﻌﻠَ ُﻤ‬


[7 :‫ﻮن ]اﻷﻧﺒﻴﺎء‬ ‫َو َﻣﺎ َٔا ْر َﺳﻠْﻨَﺎ ﻗَ ْ َ َ ا َّﻻ ِر َﺟ ًﺎﻻ ﻧ ُﻮ ِ ا َ ْ ِﳱ ْﻢ ﻓَ ْﺎﺳأَﻟُﻮا َٔا ْﻫ َﻞ ا‬
Kami tiada mengutus ِٕ sebelum kamuِٕ (Muhammad),
rasul-rasul ِٕ melainkan
beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka Tanya-
kanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.
Surat Al-Ra’du [13]: 38.

‫َوﻟَ َﻘ ْﺪ َٔا ْر َﺳﻠْﻨَﺎ ُر ُﺳ ًﻼ ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْ ِ َ َو َﺟ َﻌﻠْﻨَﺎ ﻟَﻬ ُْﻢ َٔا ْز َوا ًﺟﺎ َو ُذ ّ ِرﯾ َّ ًﺔ َو َﻣﺎ َﰷ َن ِﻟ َﺮ ُﺳﻮلٍ َٔا ْن ﯾَأْ ِ َﰐ ِﺑآﯾ َ ٍﺔ‬
[38 :‫ﺎب{ ]اﻟﺮﻋﺪ‬ ِّ ُ ‫ا َّﻻ ِﺎﺑ ْذ ِن ا َّ ِ ِﻟ‬
ٌ ‫ﲁ َٔا َﺟ ٍﻞ ِﻛ َﺘ‬
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum kamu dan Kami ِٕ ِٕ
memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi
seorang rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin
Allah. Bagi tiap-tiap masa ada kitab (yang tertentu)[13].
Surat Al-Furqan [25]: 20.

‫ﻮن ِﰲ ْ َٔااﻟ ْﺳ َﻮ ِاق َو َﺟ َﻌﻠْﻨَﺎ‬ َ ‫َو َﻣﺎ َٔا ْر َﺳﻠْﻨَﺎ ﻗَ ْ َ َ ِﻣ َﻦ اﻟْ ُﻤ ْﺮ َﺳ ِﻠ َﲔ ا َّﻻ اﳖَّ ُ ْﻢ ﻟَ َﯿأْ ُ ُﳇ‬
َ ‫ﻮن ا َّﻟﻄ َﻌﺎ َم َوﯾ َ ْﻤ ُﺸ‬
ِٕ ِٕ
[20 :‫ون َو َﰷ َن َرﺑ ُّ َﻚ ﺑ َ ِﺼ ًﲑا ]اﻟﻔﺮﻗﺎن‬ َ ‫ﺑ َ ْﻌﻀَ ُ ْﲂ ِﻟ َﺒ ْﻌ ٍﺾ ِﻓ ْﻨَ ًﺔ َٔاﺗ َْﺼ ِ ُﱪ‬
dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh
memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebahagian kamu
cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan adalah Tuhanmu
Maha melihat.
4) Di antara para nabi/rasul itu ada yang disebutkan dan tidak disebutkan
namanya dalam Al-Qur’an. Tentang ini dapat dilihat dalam ayat Al-Quran Surat
Al-Nisa [4]: 164.

‫ﻮﳻ َ ْ ِﳫﳰًﺎ‬ ُ ‫ﺎﱒ َﻠَ ْﯿ َﻚ ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْ ُﻞ َو ُر ُﺳ ًﻼ ﻟَ ْﻢ ﻧ َ ْﻘ ُﺼ ْﺼﻬ ُْﻢ َﻠَ ْﯿ َﻚ َو َﳇَّ َﻢ‬


َ ‫ﷲ ُﻣ‬ ْ ُ َ‫َو ُر ُﺳ ًﻼ ﻗَ ْﺪ ﻗَ َﺼ ْﺼﻨ‬
[164 :‫]اﻟﻨﺴﺎء‬
Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang
mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang
mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung14.

3. Pengertian Nabi & Rasul


Secara bahasa, “NABI” berasal dari kata “nabba`a – anba`a” yang mengandung
arti “akhbara” (mengabarkan). Jadi, Nabi adalah yang memberitakan dari Allah dan
ia diberi kabar dari sisi-Nya. Atau berasal dari kata “NAB” yang berarti ’alâ wa
arfa’a (tinggi dan naik). Dengan arti ini, Nabi adalah orang yang mulia dan tinggi

13 Tujuan ayat ini ialah pertama-tama untuk membantah ejekan-ejekan terhadap Nabi
Muhammad Swt dari pihak musuh-musuh beliau, karena hal itu merendahkan martabat
kenabian. Kedua, untuk membantah pendapat mereka bahwa seorang rasul itu dapat
melakukan mukjizat yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya bilamana diperlukan, bukan
untuk dijadikan permainan. bagi tiap-tiap rasul itu ada kitabnya yang sesuai dengan
keadaan masanya.
14
Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa As merupakan keistimewaan Nabi Musa As.,
dan karena Nabi Musa As disebut: Kalimullah sedang rasul-rasul yang lain mendapat wahyu
dari Allah dengan perantaraan Jibril. Dalam pada itu Nabi Muhammad Saw pernah
berbicara secara langsung dengan Allah pada malam hari di waktu mi'raj.

- 13 -
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

derajat atau kedudukannya. Karena itu orang 'yang di tempat tinggi' semestinya punya
penglihatan ke tempat yang jauh (prediksi masa depan) yang disebut nubuwwah.
Sementara secara terminologi, Nabi adalah seorang laki-laki yang diberi
kabar (wahyu) oleh Allah berupa syari’at yang dahulu (sebelumnya), ia mengajarkan
kepada orang-orang di sekitarnya dari umatnya (penganut syariat itu).
Adapun rasul secara bahasa ialah orang yang mengikuti berita-berita orang
yang mengutusnya; diambil dari ungkapan “ja`at al-ibil rasalu” (unta itu datang
secara beriringan). Rasul adalah nama bagi “risalah” (ajaran) atau bagi yang diutus.
Sedang irsal adalah pengarahan.
Adapun secara terminologi, “Rasul adalah seorang laki-laki merdeka yang diberi
wahyu oleh Allah dengan membawa syari’at dan ia diperintahkan untuk menyampai-
kannya kepada umatnya, baik orang yang tidak ia kenal maupun yang memusuhinya”.
Di samping itu, hal-hal yang perlu diketahui terkait dengan kenabian dan/
atau kerasulan, antara lain:
(1) Nubuwah/kenabian bukanlah suatu tujuan yang dapat diraih dengan cara-cara
tertentu, sehingga bisa dicapai oleh orang yang bersungguh-sungguh;
(2) Kenabian, juga bukanlah pangkat yang dapat ditempuh melalui perjuangan/ sekolah.
(3) Kenabian adalah kedudukan yang tinggi dan pangkat istimewa yang diberikan
Allah Swt karena karunia-Nya kepada siapa saja dari hamba-Nya yang Dia kehendaki.
(4) Allah yang mempersiapkannya agar mampu memikulnya.
(5) Allah menjaganya dari pengaruh setan dan memeliharanya dari kemusyrikan
karena rahmat dan kasih sayang-Nya semata.
(6) Tanpa ada upaya yang ia kerahkan untuk mendapatkan dan untuk mencapai
derajat kenabian itu.
(7) Bahkan ia hanyalah karunia Allah dan nikmat Ilahi semata. Mereka itu adalah
orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para Nabi dari keturunan
Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan
Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah
Kami pilih. apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka,
maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis (QS. Maryam [19]: 58)

4. Persamaan dan Perbedaan antara Nabi dengan Rasul


Dari pengertian Nabi dan Rasul di atas dapat diambil hal-hal sebagai berikut:
(1) Seluruh Nabi dan Rasul menerima wahyu dari Allah Swt. Itulah yang menjadi
kesamaan antara Nabi dan Rasul.
(2) Kenabian (nubuwah) adalah syarat kerasulan (risalah). Maka tidak bisa menjadi
rasul orang yang bukan nabi.
(3) Kenabian lebih umum daripada kerasulan. Setiap rasul pasti nabi, tapi tidak
setiap nabi adalah rasul.
(4) Rasul membawa risalah (syariat) kepada orang yang tidak mengerti agama dan
syariat Allah, atau kepada kaum yang telah mengubah syariat dan agama, untuk
mengajari mereka atau mengembalikan mereka kepada syariat Allah.
(5) Rasul adalah hakim bagi mereka. Sedang nabi diutus dengan dakwah kepada
syariat nabi/rasul sebelumnya.

5. Sifat-Sifat Nabi dan Rasul


Seluruh Nabi dan Rasul memiliki sifat-sifat berikut:

- 14 -
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

a. Siddiq
Siddiq berarti benar perkataan dan perbuatan. Jadi mustahil jika seorang nabi
dan rasul adalah seorang pembohong yang suka berbohong.
b. Amanah
Amanah artinya terpercaya atau dapat dipercaya. Jadi mustahil jika seorang nabi
dan rasul adalah seorang pengkhianat yang suka khianat.
c. Fathanah
Fathanah adalah cerdas, pandai atau pintar. Jadi mustahil jika seorang nabi dan
rasul adalah seorang yang bodoh dan tidak mengerti apa-apa.
d. Tabligh
Tabligh adalah menyampaikan wahtu atau risalah dari Allah Swt. kepada orang
lain. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rasul menyembunyikan dan merahasiakan
wahyu /risalah AlLah Swt.

6. Jumlah Nabi dan Rasul Sejak Zaman Nabi Adam.


Dalam satu riwayat Abu Dzar bertanya kepada Rasulullah Saw tentang jumlah
nabi dan rasul.
Berapakah jumlah para nabi, ya Rasulullah…? Beliau Saw menjawab,

َ َ ‫ون َٔاﻟْ ًﻔﺎ ا ُّﻟﺮ ُﺳ ُﻞ ِﻣ ْﻦ َذ ِ َ ﺛَ َﻼ ُث ِﻣﺎﺋ َ ٍﺔ َو َ ْﲬ َﺴ َﺔ ﻋ‬


‫َﴩ َ ًّﲨﺎ ﻏَ ِﻔ ًﲑا‬ َ ‫ﴩ‬ُ ْ ‫ِﻣﺎﺋ َ ُﺔ َٔاﻟْ ٍﻒ َو َٔا ْ ﺑر َ َﻌ ٌﺔ َو ِﻋ‬
Mereka berjumlah 124.000 orang, sebanyak 315 dari mereka adalah Rasul (HR.
Ahmad dalam musnadnya dan Al-Bani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Adapun jumlah yang wajib diimani dan diketahui melalui Al-Quran ada 25
nabi/rasul.
Al-Quran menyebutkan secara tegas nama dua puluh lima Nabi/Rasul;
delapan belas (18) di antaranya disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-An'am (6): 83-
86, yang lainnya tersebar dalam berbagai ayat.
‫َو ِﺗ ْ َ ُﺣ َّﺠ ُﺘﻨَﺎ آﺗَ ْ َﺎﻫَﺎ ا ْ َﺮا ِﻫ َﲓ َ َﲆ ﻗَ ْﻮ ِﻣ ِﻪ َ ْﺮﻓَ ُﻊ د ََر َﺟ ٍﺎت َﻣ ْﻦ َﺸَ ﺎ ُء ا َّن َﺑر َّ َﻚ َﺣ ِﻜ ٌﲓ‬
ٌ ‫َ ِﻠ‬
[83 :‫ﲓ ]اﻷﻧﻌﺎم‬
dan itulah hujjah Kami yang Kamiِٕ berikan kepada Ibrahim (disebut ِٕ 60 kali) untuk
menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat.
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.

َ ُّ ‫ﻮب ُ ًّ ﻫَﺪَ ﯾْﻨَﺎ َوﻧ ُﻮ ًﺎ ﻫَﺪَ ﯾْﻨَﺎ ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْ ُﻞ َو ِﻣ ْﻦ ُذ ّ ِرﯾ َّ ِﺘ ِﻪ د َُاوو َد َو ُﺳﻠَ ْﯿ َﻤ َﺎن َو َٔاﯾ‬
‫ﻮب‬ َ ‫َو َو َﻫ ْﺒﻨَﺎ َ ُ ا ْﲮ ََﺎق َوﯾ َ ْﻌ ُﻘ‬
ِٕ
[84 :‫ﲔ ]اﻷﻧﻌﺎم‬ َ ‫ون َو َﻛ َﺬ ِ َ َ ْﳒ ِﺰي اﻟْ ُﻤ ْﺤ ِﺴ ِﻨ‬
َ ‫ﻮﳻ َوﻫ َُﺎر‬ َ ‫َوﯾُ ُﻮﺳ َﻒ َو ُﻣ‬
dan Kami telah menganugerahkan Ishak (disebut 15 kali) dan Ya’qub (disebut 16
kali) kepadanya. kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan
kepada Nuh (disebut 22 kali) sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada
sebahagian dari keturunannya yaitu Daud (disebut 13 kali), Sulaiman (disebut 13
kali), Ayyub (disebut 4 kali), Yusuf (disebut 13 kali), Musa (disebut 17 kali) dan
Harun (disebut 20 kali). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang
yang berbuat baik.
‫اﻟﺼﺎ ِﻟ ِ َﲔ‬ ٌّ ُ ‫َو َز َﻛ ِﺮ َّ َو َ ْﳛ َﲕ َو ِ َﴗ َواﻟْ َﯿ َﺎس‬
َّ ‫ﰻ ِﻣ َﻦ‬
[85 :‫]اﻷﻧﻌﺎم‬
dan Zakaria (disebut 6 kali), Yahya (disebut 2 kali), Isa (disebut ِٕ 19 kali) dan Ilyas
(disebut 2 kali). Semuanya termasuk orang-orang yang shaleh.

- 15 -
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

ً ُ‫َوا ْ َﲰﺎ ِﻋﯿ َﻞ َواﻟْ َ َﺴ َﻊ َوﯾُﻮ ُ َﺲ َوﻟ‬


‫ﻮﻃﺎ َو ُ ًّ ﻓَﻀَّ ﻠْﻨَﺎ َ َﲆ اﻟْ َﻌﺎﻟَ ِﻤ َﲔ‬
[86 :‫]اﻷﻧﻌﺎم‬
dan Ismail (disebut 12 kali), ’Ilyasa’ (disebut 2 kali), Yunus (disebut 4 kali), dan Luth ِٕ
(disebut 22 kali). Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya).
Lainnya, tujuh (7) nabi/rasul dijelaskan dalam ayat-ayat berikut:
1) Nabi Adam As, disebut 15 kali, antara lain:

‫َو َ َّ َﲅ ا ٓ َد َم ْ َٔااﻟ ْ َﲰ َﺎء ُﳇَّﻬَﺎ ُ َّﰒ َﻋ َﺮﺿَ ﻬ ُْﻢ َ َﲆ اﻟْ َﻤ َﻼﺋِ َﻜ ِﺔ ﻓَ َﻘﺎ َل َٔاﻧْ ِ ﺌُ ِﻮﱐ ِﺑأَ ْ َﲰﺎ ِء ﻫ َُﺆ َﻻ ِء ا ْن ُﻛ ْﻨ ُ ْﱲ‬
ِٕ (31 :‫ﲔ )اﻟﺒﻘﺮة‬ َ ‫َﺻﺎ ِد ِﻗ‬
dan Dia (Allah) mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang
benar!" (QS. Al-Baqarah [2]: 31).

[37 :‫]اﻟﺒﻘﺮة‬ ‫ﺎب َﻠَ ْﯿ ِﻪ اﻧ َّ ُﻪ ﻫ َُﻮ اﻟﺘَّ َّﻮ ُاب َّاﻟﺮ ِﺣ ُﲓ‬ ٍ ‫ﻓَ َﻠَﻘَّﻰ ا ٓ َد ُم ِﻣ ْﻦ َ ِرﺑ ّ ِﻪ َ ِﳇ َﻤ‬
َ َ َ‫ﺎت ﻓ‬
kemudian Adam menerima beberapa kalimat15 dari Tuhannya, maka Allah menerima ِٕ
taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang (QS. Al-
Baqarah [2]: 37).16
2) Nabi Idris As disebutkan pada QS. Maryam [19]: 56 dan QS. Al-Anbiya [21]: 85.

[56 :‫]ﻣﺮﱘ‬ ‫َو ْاذ ُﻛ ْﺮ ِﰲ ْاﻟ ِﻜ َ ِﺎب اد ِْر َﺲ اﻧ َّ ُﻪ َﰷ َن ِﺻ ِّﺪﯾﻘًﺎ ﻧ َ ِ ًّﺎ‬


dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di
ِٕ ِٕ
dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan
seorang nabi (QS. Maryam [19]: 56).

[85 :‫]اﻷﻧﺒﻴﺎء‬
‫اﻟﺼﺎ ِ ِﺮ َﻦ‬ ٌّ ُ ‫َوا ْ َﲰﺎ ِﻋﯿ َﻞ َواد ِْر َﺲ َو َذا ْاﻟ ِﻜ ْﻔ ِﻞ‬
َّ ‫ﰻ ِﻣ َﻦ‬
dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk ِٕ orang-ِٕ
orang yang sabar (QS. Al-Anbiya [21]: 85).
3) Nabi Hud As disebut antara lain.

َ ِ ‫ِﺑ ُﻤ ْﺆ ِﻣ‬
[53 :‫ﲔ ]ﻫﻮد‬ َ َ ‫ﻗَﺎﻟُﻮا َ ﻫُﻮ ُد َﻣﺎ ِﺟ ْﺌ َﺘﻨَﺎ ِﺑ َﺒ ِ ّ َ ٍﺔ َو َﻣﺎ َ ْﳓ ُﻦ ِﺑ َﺘ ِﺎر ِﰾ ا ِٓﻟﻬَ ِﺘﻨَﺎ َﻋ ْﻦ ﻗَ ْﻮ ِ َ َو َﻣﺎ َ ْﳓ ُﻦ‬
Kaum 'Ad berkata: "Hai Hud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti
yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan
kami karena perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu
(QS. Hud [11]: 53).17
4) Nabi Shaleh As disebutkan antara lain:

َ ‫َو َ ﻗَ ْﻮ ِم َﻻ َ ْﳚ ِﺮ َﻣ َّ ُ ْﲂ ِﺷ َﻘ ِﺎﰶ َٔا ْن ﯾُ ِﺼﯿ َﺒ ُ ْﲂ ِﻣ ُْﻞ َﻣﺎ َٔا َﺻ‬


‫ﺎب ﻗَ ْﻮ َم ﻧ ُﻮحٍ َٔا ْو ﻗَ ْﻮ َم ﻫُﻮ ٍد َٔا ْو ﻗَ ْﻮ َم‬
[89 :‫ﲂ ِﺑ َﺒ ِﻌﯿ ٍﺪ ]ﻫﻮد‬ ٍ ُ‫َﺻﺎ ِﻟ ٍﺢ َو َﻣﺎ ﻗَ ْﻮ ُم ﻟ‬
ْ ُ ْ ‫ﻮط ِﻣ‬
15 Tentang beberapa kalimat (ajaran-ajaran) dari Tuhan yang diterima oleh Adam
sebahagian ahli tafsir mengartikannya dengan kata-kata untuk bertaubat.
16 Ayat lainnya, lihat QS. Ali Imran [3]: 33 dan 59; QS. Al-Maidah [5]: 27; QS. Al-A’raf [7]: 26-
27, 31, 35, 172; QS. Al-Isra [17]: 70; QS. Maryam [19]: 58; QS. Thaha (20]: 115, 121; QS.
Yasin [36]: 60.
17 Ayat lainnya, lihat QS. Hud [11]: 60, 89 dan QS. Al-Syu'ara [26]: 124.

- 16 -
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kamu)


menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang
menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Shaleh, sedang kaum Luth tidak
(pula) jauh (tempatnya) dari kami (dalam (QS. Hud [11]: 89).18
5) Nabi Syueb AS disebutkan antara lain:

‫ﻗَﺎ َل اﻟْ َﻤ َ ُٔ ا َّ ِ َﻦ ْاﺳ َﺘ ْﻜ َ ُﱪوا ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْﻮ ِﻣ ِﻪ ﻟَ ُﻨ ْﺨ ِﺮ َﺟ َّ َﻚ َ ُﺷ َﻌ ْﯿ ُﺐ َوا َّ ِ َﻦ ا ٓ َﻣ ُﻮا َﻣ َﻌ َﻚ ِﻣ ْﻦ‬


[88 :‫ﲔ ]اﻷﻋﺮاف‬ َ ‫ﻗَ ْﺮﯾ َ ِ َﺎ َٔا ْو ﻟَ َﺘ ُﻌﻮد َُّن ِﰲ ِﻣﻠ َّ ِﺘﻨَﺎ ﻗَﺎ َل َٔا َوﻟَ ْﻮ ُﻛﻨَّﺎ َﰷ ِر ِﻫ‬
Para pemuka dari kaum Syu'aib yang menyombongkan diri berkata: "Hai Syu'aib!
Pasti kami mengusirmu dan orang-orang beriman yang bersamamu dari negeri
kami, kecuali kamu kembali kepada agama kami". Syu'aib menjawab: "Apakah
kamu akan mengusir kami, meskipun kami tidak menyukainya?" (QS. Al-Araf [7]: 88)

‫ﻗَﺎﻟُﻮا َ ُﺷ َﻌ ْﯿ ُﺐ َٔا َﺻ َﻼﺗ َُﻚ ﺗَأْ ُﻣ ُﺮكَ َٔا ْن ﻧ َْﱰُكَ َﻣﺎ ﯾ َ ْﻌ ُﺒﺪُ ا ٓ َﺎﺑ ُؤ َ َٔا ْو َٔا ْن ﻧ َ ْﻔ َﻌ َﻞ ِﰲ َٔا ْﻣ َﻮا ِﻟﻨَﺎ َﻣﺎ‬
[87 :‫اﻟﺮ ِﺷ ﯿﺪُ ]ﻫﻮد‬ َّ ‫َﺸَ ﺎ ُء ِٕاﻧ ََّﻚ َ َٔاﻟﻧ َْﺖ اﻟْ َ ِﻠ ُﲓ‬
Mereka berkata: "Hai Syu'aib! Apakah agamamu menyuruh kamu agar kami
meninggalkan apa yang sesembahan nenek moyang kami atau melarang kami
mengelola harta kami apa yang kami kehendaki? Sungguh kamu adalah orang
yang sangat penyantun lagi pandai (QS. Hud [11]: 87). 19
6) Nabi Zulkifli As disebutkan dalam QS. Al-Anbiya [21]: 85; QS. Shad [38]: 48.

َّ ‫ﰻ ِﻣ َﻦ‬
:‫]اﻷﻧﺒﻴﺎء‬
‫اﻟﺼﺎ ِ ِﺮ َﻦ‬
[85 ٌّ ُ ‫َوا ْ َﲰﺎ ِﻋﯿ َﻞ َواد ِْر َﺲ َو َذا ْاﻟ ِﻜ ْﻔ ِﻞ‬
dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk ِٕ orang-ِٕ
orang yang sabar.

[48 :‫ﺎر ]ص‬ ٌّ ُ ‫َو ْاذ ُﻛ ْﺮ ا ْ َﲰﺎ ِﻋﯿ َﻞ َواﻟْ َ َﺴ َﻊ َو َذا ْاﻟ ِﻜ ْﻔ ِﻞ َو‬
ِ َ ‫ﰻ ِﻣ َﻦ ْ َٔااﻟ ْﺧ‬
dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan Dzulkifli. Semuanya termasuk orang-orang ِٕ
yang paling baik.
7) Nabi Muhammad Saw. Nama Muhammad secara eksplisit disebut 4 kali, lainnya
disebut dengan kata ganti (dhamir) engkau.

‫َو َﻣﺎ ُﻣ َﺤ َّﻤ ٌﺪ ا َّﻻ َر ُﺳﻮ ٌل ﻗَ ْﺪ َ ﻠَ ْﺖ ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْ ِ ِ ا ُّﻟﺮ ُﺳ ُﻞ َٔاﻓَﺎ ْن َﻣ َﺎت َٔا ْو ُﻗ ِ َﻞ اﻧْ َﻘﻠَ ْﺒ ُ ْﱲ َ َﲆ َٔا ْﻋ َﻘﺎ ِ ُ ْﲂ‬
ِٕ
[144 :‫ﻟﺸﺎ ِﻛ ِﺮ َﻦ ]آل ﻋﻤﺮان‬ َّ ‫ﷲ ا‬ ُ ‫ﷲ َﺷ ْﺌًﺎ َو َﺳ َﯿ ْﺠ ِﺰ ِٕي‬ َ ‫ﴬ‬ َّ ُ َ ‫َو َﻣ ْﻦ ﯾ َ ْﻨ َﻘ ِﻠ ْﺐ َ َﲆ َﻋ ِﻘ َ ْﯿ ِﻪ ﻓَﻠَ ْﻦ ﯾ‬
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya
beberapa orang rasul20. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu akan murtad?

18 Ayat lain, lihat QS. Al-Araf [7]: 77; QS. Hud [11]: 91; QS. Al-Syu’ara [26]: 142 dan 177.
19 Perkataan tersebut diucapkan sebagai bentuk ejekan atau pelecehan terhadap ajaran yang
dibawa Nabi Syu’aib as.
20
Maksudnya: Nabi Muhammad Saw ialah seorang manusia yang diangkat Allah menjadi rasul.
Rasul-rasul sebelumnya telah wafat. Ada yang wafat karena terbunuh ada pula yang karena
sakit biasa. Karena itu Nabi Muhammad Saw juga wafat seperti halnya rasul-rasul yang
terdahulu itu. Di waktu berkecamuknya perang Uhud tersiarlah berita bahwa Nabi Muhammad
Saw mati terbunuh. Berita ini mengacaukan kaum muslimin, sehingga ada yang bermaksud
meminta perlindungan kepada Abu Sufyan (pemimpin kaum Quraisy). Sementara itu, orang-
orang munafik mengatakan bahwa kalau betul Muhammad itu seorang Nabi tentulah dia tidak
akan mati terbunuh. Maka Allah menurunkan ayat ini untuk menenteramkan hati kaum
muslimin dan membantah kata-kata orang-orang munafik itu. (Sahih Bukhari bab Jihad).

- 17 -
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

Siapa pun di anataramu yang murtad, maka ia sedikitpun Allah tidak akan rugi.
Allah akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersyukur (QS. Ali
Imran [3]: 144).
ِّ ُ ِ ‫ﷲ‬
‫ﲁ‬ ِ ‫َﻣﺎ َﰷ َن ُﻣ َﺤ َّﻤ ٌﺪ َٔا َﺎﺑ َٔا َ ٍﺪ ِﻣ ْﻦ ِر َﺟﺎ ِﻟ ُ ْﲂ َوﻟَ ِﻜ ْﻦ َر ُﺳﻮ َل‬
َ َ ‫ﷲ َو‬
ُ ‫َﺎﰎ اﻟﻨَّ ِﺒ ِ ّ َﲔ َو َﰷ َن‬
[40 :‫ﳾ ٍء َ ِﻠﳰًﺎ ]اﻷﺣﺰاب‬ َْ
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,21
tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah Maha mengetahui
segala sesuatu (QS. Al-Ahzab [33]: 40)
‫ﺎت َوا ٓ َﻣ ُﻮا ِﺑ َﻤﺎ ُ ّ ِﺰ َل َ َﲆ ُﻣ َﺤ َّﻤ ٍﺪ َوﻫ َُﻮ اﻟْ َﺤ ُّﻖ ِﻣ ْﻦ َر ِ ّ ِﲠ ْﻢ َﻛﻔَّ َﺮ‬ َّ ‫َوا َّ ِ َﻦ ا ٓ َﻣ ُﻮا َو َ ِﲻﻠُﻮا‬
ِ َ ‫اﻟﺼﺎ ِﻟ‬
[2 :‫َﻋ ْﳯُ ْﻢ َﺳ ِ ّﺌَﺎﲥِ ِ ْﻢ َو َٔا ْﺻﻠ َ َﺢ َﺎﺑﻟَﻬ ُْﻢ ]ﷴ‬
Orang-orang beriman dan mengerjakan kebajikan serta beriman kepada apa
yang diturunkan kepada Muhammad, itulah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah
menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka (QS.
Muhammad [47]: 2)

‫اﱒ ُرﻛَّ ًﻌﺎ ُﲭَّﺪً ا‬ ْ ُ ‫ﷲ َوا َّ ِ َﻦ َﻣ َﻌ ُﻪ َٔا ِﺷﺪَّا ُء َ َﲆ ْاﻟ ُﻜﻔَّ ِﺎر ُر َ َﲪﺎ ُء ﺑ َ ْﳯَ ُ ْﻢ َ َﺮ‬ ِ ‫ﻮل‬ ُ ‫ُﻣ َﺤ َّﻤ ٌﺪ َر ُﺳ‬
‫اﻟﺴ ُﺠﻮ ِد َذ ِ َ َﻣ َﻠُﻬ ُْﻢ ِﰲ‬ ُّ ‫ﺎﱒ ِﰲ ُو ُﺟﻮ ِﻫﻬ ِْﻢ ِﻣ ْﻦ َٔا َ ِﺮ‬ ْ ُ َ ‫ﷲ َو ِرﺿْ َﻮا ً ِﺳ ﳰ‬ ِ ‫ُﻮن ﻓَﻀْ ًﻼ ِﻣ َﻦ‬ َ ‫ﯾ َ ْ َﻐ‬
‫ﯿﻞ َﻛ َﺰ ْرعٍ َٔاﺧ َْﺮ َج َﺷ ْﻄأَ ُﻩ ﻓَا ٓ َز َر ُﻩ ﻓَ ْﺎﺳ َﺘ ْﻐﻠَﻆَ ﻓَ ْﺎﺳ َﺘ َﻮى َ َﲆ ُﺳﻮ ِﻗ ِﻪ‬ ِ ‫اﻟﺘَّ ْﻮ َرا ِة َو َﻣ َﻠُﻬُ ْﻢ ِﰲ ْاﻻ ْ ِﳒ‬
ِٕ
ِ َ ‫اﻟﺼﺎ ِﻟ‬
‫ﺎت ِﻣ ْﳯُ ْﻢ َﻣ ْﻐ ِﻔ َﺮ ًة‬ َّ ‫ﷲ ا َّ ِ َﻦ ا ٓ َﻣ ُﻮا َو َ ِﲻﻠُﻮا‬ ُ َ‫ﯾُ ْﻌ ِﺠ ُﺐ ُّاﻟﺰ َّرا َع ِﻟ َﯿ ِﻐﯿﻆَ ﲠِ ِ ُﻢ ْاﻟ ُﻜﻔَّ َﺎر َو َﺪ‬
[29 :‫َو َٔا ْﺟ ًﺮا َﻋ ِﻈﳰًﺎ ]اﻟﻔﺘﺢ‬
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya bersikap
tegas terhadap orang-orang kafir, tetapi penuh kasih sayang sesama mereka.
Kamu melihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya.
Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud.22 Demikianlah sifat-sifat
mereka yang diungkapkan dalam Taurat dan Injil, yaitu seperti benih yang
mengeluarkan tunasnya. Kemudian tunas itu, menjadi kuat dan menjadi besar
serta tegak lurus di atas batangnya. Tanaman itu menyenangkan hati penanam-
penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan
kekuatan orang-orang mukmin). Allah men-janjikan ampunan dan pahala besar
kepada orang-orang beriman dan me-ngerjakan amal (QS. Al-Fatah [48]: 29).
Dari 25 nabi/rasul itu ada 5 nabi/rasul yang oleh Allah diberi julukan “Ulul
Azmi”, yaitu gelar yang diberikan Allah kepada para nabi/rasul yang memiliki
kedudukan tinggi/istimewa karena ketabahan dan kesabaran yang luar biasa, dalam
menyebarkan agama atau menjalankan kenabiannya pada zamannya masing-masing,
yaitu: (1) Musa AS; (2) Ibrahim AS; (3) Muhammad Saw; (4) Isa AS; dan (5) Nuh AS.
Tentang gelar ini dijelaskan pada:

21
Maksudnya: Nabi Muhammad Saw bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, karena itu
janda Zaid, yakni Zainab dapat dinikahi oleh Rasulullah Saw.
22 Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka.

- 18 -
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

َ ُ‫ﻓَ ْﺎﺻ ِ ْﱪ َ َ َﺻ َ َﱪ ُٔاوﻟُﻮ اﻟْ َﻌ ْﺰ ِم ِﻣ َﻦ ُّاﻟﺮ ُﺳ ِﻞ َو َﻻ َ ْﺴ َﺘ ْﻌ ِ ْﻞ ﻟَﻬ ُْﻢ َ َٔﳖَّ ُ ْﻢ ﯾ َ ْﻮ َم َ َﺮ ْو َن َﻣﺎ ﯾُﻮ َﺪ‬
‫ون ﻟَ ْﻢ‬
[35 :‫ﻮن ]اﻷﺣﻘﺎف‬ َ ‫ﯾَﻠْ َﺒﺜُﻮا ا َّﻻ َﺳﺎ َ ًﺔ ِﻣ ْﻦ ﳖَ َ ٍﺎر ﺑ َ َﻼغٌ ﻓَﻬ َْﻞ ﳞُ ْ َ ُ ا َّﻻ اﻟْ َﻘ ْﻮ ُم اﻟْ َﻔ ِﺎﺳ ُﻘ‬
Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati (ulul
ِٕ ِٕ
azmi) dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan
(azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada
mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang
hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum
yang fasik (QS. Al-Ahqaf (46): 35).

‫ﻮﳻ‬ َ ‫ﴍ َع ﻟَ ُ ْﲂ ِﻣ َﻦ ا ّ ِ ِﻦ َﻣﺎ َو َّﴅ ِﺑ ِﻪ ﻧ ُﻮ ً ﺎ َوا َّ ِ ي َٔا ْو َﺣ ْﻨَﺎ اﻟَ ْﯿ َﻚ َو َﻣﺎ َو َّﺻ ْﯿﻨَﺎ ِﺑ ِﻪ ا ْ َﺮا ِﻫ َﲓ َو ُﻣ‬
ََ
‫ﻮﱒ ِٕاﻟَ ْﯿ ِﻪ ا َّ ُ َ ْﳚ َﺘ ِﱯ‬ ِٕ
ِ ْ ‫َو ِ َﴗ َٔا ْن َٔا ِﻗﳰُﻮا ا ّ ِ َﻦ َو َﻻ ﺗَ َﺘ َﻔ َّﺮ ُﻗﻮا ِﻓ ِﻪ َﻛ ُ َﱪ َ َﲆ اﻟْ ُﻤ‬
ْ ُ ‫ﴩ ِﻛ َﲔ َﻣﺎ ﺗ َْﺪ ُﻋ‬
ِٕ .[13 :‫اﻟَ ْﯿ ِﻪ َﻣ ْﻦ َﺸَ ﺎ ُء َوﳞَ ْ ِﺪي اﻟَ ْﯿ ِﻪ َﻣ ْﻦ ﯾُ ِﻨ ُﺐ ]اﻟﺸﻮرى‬
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah ِٕ diwasiatkan-Nyaِٕ
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa. Yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah
kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang
kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali
(kepada-Nya) (QS. Asy-Syûra (42): 13).
Ulul ‘Azmi, menurut Al-Razi adalah mereka yang tidak lagi dipengaruhi oleh
syahwatnya sehingga secara rela menyerahkan diri kepada Allah, karena nafsunya
telah tunduk kepada kesucian hatinya (dalam Quraish Shihab, 2007, XIII: 112).
Merujuk kepada Al-Quran maka paling tidak ada dua hal pokok yang merupakan
syarat mutlak bagi Ulul ‘Azmi, yaitu kesabaran atau ketabahan serta kesediaan
memberi maaf/lapang dada (lihat QS. Al-Syura [42]:43 menjelaskan: Tetapi orang
yang bersabar dan mema'afkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diutamakan) dan tekad yang kuat untuk melaksanakan
tuntunan Allah (lihat QS. Thaha [20]: 115: Sesungguhnya Allah perintahkan23 kepada
Nabi Adam dahulu, namun ia lupa (akan perintah itu), yakni memakan buah di surga
yang telah dilarang oleh Allah), demikian Quraish Shihab menambahkan.

Nabi Muhammad Saw, Nabi dan Rasul Allah Terakhir.


Melengkapi pembahasan tentang iman kepada nabi/rasul Allah ini,
dipandang perlu secara khusus membahas tentang kenabian Muhammad Saw sebagai
Nabi dan Rasul Allah terakhir. Rasulullah Saw memiliki beberapa nama, sebagaimana
dijelaskan dalam sebuah hadits berikut:

23
Perintah Allah ini tersebut dalam ayat 35 Surat Al Baqarah. 35. Dan Kami berfirman: "Hai
Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya
yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini,
yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim. Nama pohon yang dilarang
Allah mendekatinya itu tidak dapat dipastikan, sebab Al-Quran dan Hadist tidak
menerangkannya. Ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat
Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.

- 19 -
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

،‫ َٔا َ ُﻣ َﺤ َّﻤ ٌﺪ‬،‫ »ا َّن ِﱄ َٔا ْ َﲰ ًﺎء‬:‫ ﻗَﺎ َل‬ ‫ﷲ‬ ِ ‫ َٔا َّن َر ُﺳﻮ َل‬،‫ َﻋ ْﻦ َٔاﺑِﯿ ِﻪ‬،‫َﻋ ْﻦ ُﻣ َﺤ َّﻤ ِﺪ ْ ِﻦ ُﺟ َ ْ ِﲑ ْ ِﻦ ُﻣ ْﻄ ِﻌ ٍﻢ‬
ِٕ ِ ْ‫ و َٔا َ اﻟ‬،‫ و َٔا َ اﻟْﻤﺎ ِ ا َّ ِ ي ﯾﻤﺤﻮ ﷲ ﰊ ا ْﻟ ُﻜ ْﻔﺮ‬، ُ‫و َٔا َ َٔا ْﲪَﺪ‬
‫ﴩ اﻟﻨَّ ُﺎس َ َﲆ‬ ُ َ ‫ﺎﴍ ا َّ ِ ي ُ ْﳛ‬ ُ َ َ َ َ ِ ُ ُ َْ َ َ َ
«‫ﷲ َر ُءوﻓًﺎ َر ِﺣﳰًﺎ‬
ُ ‫ َوﻗَ ْﺪ َ َّﲰﺎ ُﻩ‬،‫ َو َٔا َ اﻟْ َﻌﺎ ِﻗ ُﺐ ا َّ ِ ي ﻟَ ْ َﺲ ﺑ َ ْﻌﺪَ ُﻩ َٔا َ ٌﺪ‬،‫ﻗَﺪَ َﻣ َّﻲ‬
Dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im, dari bapaknya, mengatakan bahwa
Rasulullah Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya aku memiliki beberapa nama: (1)
Aku bernama Muhammad; (2) Aku bernama Ahmad; (3) Aku bernama Al-Mahi
(penumpas), di mana Allah menumpas kekafiran karenaku; (4) Aku bernama Al-
Hasyir (pengumpul) di mana Allah Swt mengumpulkan manusia atas risalahku
(ajaranku); (5) Dan aku bernama Al-Aqib (penutup), di mana tidak ada jua pun lagi
Nabi sesudahku. Dan sesungguhnya, juga aku diberi nama Rauf (penyantun) dan
Rahiem (penyayang) (HR. Muslim, IV: 1828)

1. Masa Prakelahiran, kelahiran, dan Prakenabian.


Al-Quran menegaskan bahwa Allah Swt telah mengikat janji dengan seluruh
Nabi agar mereka saling membenarkan dan saling mempercayai, serta mengambil
janji dari masing-masing untuk mendukung Nabi yang datang sesu-dahnya. Nabi
Musa harus percaya kepada Nabi Isa dan mendukungnya serta berpesan hal yang
sama kepada umatnya jika beliau atau umatnya menemui Isa As. Demikian pula Nabi
Isa As untuk percaya dan membela Nabi Muhammad Saw (Quraish Shihab, 2007,
Vol. II: 137). Allah Swt berfirman:

‫ﷲ ِﻣ ﺜ ََﺎق اﻟﻨَّ ِﺒ ِ ّ َﲔ ﻟَ َﻤﺎ آﺗَ ْ ُ ُ ْﲂ ِﻣ ْﻦ ِﻛ َﺘ ٍﺎب َو ِﺣ ْﳬَ ٍﺔ ُ َّﰒ َﺟ َﺎء ُ ْﰼ َر ُﺳﻮ ٌل ُﻣ َﺼ ِّﺪ ٌق ِﻟ َﻤﺎ‬ ُ ‫َوا ْذ َٔا ََﺬ‬
‫ﴏي ﻗَﺎﻟُﻮا َٔا ْﻗ َﺮ ْر َ ﻗَﺎ َل ﻓَ ْﺎﺷﻬَﺪُ وا‬ ‫َﻣ ِٕ َﻌ ُ ْﲂ ﻟَ ُﺘ ْﺆ ِﻣ ُ َّﲍ ِﺑ ِﻪ َوﻟَ َﺘ ْﻨ ُ ُ ﻧ‬
ِ ْ ‫ﴫ َّ ُﻪ ﻗَﺎ َل َٔا َٔا ْﻗ َﺮ ْر ُ ْﰎ َو َٔا َْﺬ ُ ْﰎ َ َﲆ َذ ِﻟ ُ ْﲂ ا‬
ِٕ [81 :‫اﻟﺸﺎ ِﻫ ِﺪ َﻦ ]آل ﻋﻤﺮان‬ َّ ‫َو َٔا َ َﻣ َﻌ ُ ْﲂ ِﻣ َﻦ‬
dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja
yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu
seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-
sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu
mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab:
"Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksi-kanlah (hai Para Nabi) dan Aku
menjadi saksi (pula) bersama kamu" (QS. Ali Imran [3]: 81).
Ayat tersebut, dipahami sementara pakar sebagai berita yang mengisyaratkan
bahwa Allah telah merencanakan sesuatu untuk Nabi Muhammad Saw jauh sebelum
kelahiran beliau. Karena itu, pakar lain menyata-kan bahwa kematian ayah beliau
sebelum kelahiran, kepergiannnya ke pedesaan menjauhi ibunya, serta ketidakmampu-
annya membaca dan menulis merupakan strategi yang dipersiapkan Allah kepada
beliau untuk dijadikan utusan-Nya kepada seluruh manusia kelak (Supadi, dkk,
2004: 65).
Masa kelahiran dan prakenabian (Muhammad bin Abdullah), meliputi:
(1) Lahir pada tahun 571 M
(2) Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib wafat ketika Muhammad berusia dua
bulan di kandungan rahim ibunya. Ibunya, Aminah binti Wahab, wafat ketika
Muhammad berusia berusia enam tahun. Kemudian dipelihara dan dilindungi oleh

- 20 -
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

paman dan kakeknya. Beliau miskin, tetapi Allah lalu memberinya kecukupan.
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu? Dan Dia
mendapatimu sebagai seorang yang bingung24, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan
Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan
kecukupan (QS. Al-Dhuha [93]: 6-8).
(3) Berniaga ke Syiria pertama kali ketika berusia dua belas tahun bersama
pamannya Abu Thalib.
(4) Berniaga ke Syiria kedua kali ketika berusia dua puluh lima tahun dan menikah
dengan Siti Khadijah yang berusia 40 tahun.
(5) Menerima wahyu pertama tiga belas tahun sebelum hijriyah pada usia 40, yaitu
QS. Al-‘alaq: 1-5:
َٔ ْ ‫( ا ْﻗ َﺮ ْٔا َو َرﺑ ُّ َﻚ‬2) ‫َﻠَ ٍﻖ‬
(3) ‫ااﻟ ْﻛ َﺮ ُم‬ ‫( َ ﻠَ َﻖ ْاﻻ ْ َﺴ َﺎن ِﻣ ْﻦ‬1) ‫ﰟ َرﺑ ّ َِﻚ ا َّ ِ ي َ ﻠَ َﻖ‬ ِ ْ ‫ا ْﻗ َﺮ ْٔا ِﺎﺑ‬
ِٕ
َ ‫( َ َّ َﲅ ْاﻻ ْ َﺴ‬4) ‫ا َّ ِ ي َ َّ َﲅ ِﺎﺑﻟْ َﻘ َ ِﲅ‬
(5) ‫ﺎن َﻣﺎ ﻟ َ ْﻢ ﯾ َ ْﻌ َ ْﲅ‬
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah
ِٕ
menciptakan manusia dengan segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah. Yang
paling Pemurah Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

2. Masa Muhammad Rasulullah.


Masa ini secara garis besar dibagi dua bagian:
(1) Periode Mekah. Sejak beliau mengemban Risalah (Kerasulan) ketika berusia empat
puluh tahun, hingga Hijrah ke Madinah pada tahun pertama Hijriah, ketika beliau
berusia lima puluh tiga tahun. Periode ini adalah pembinaan aqidah Islamiah.
(2) Periode Madinah. Sejak hijrah hingga wafat pada hari Senin, 12 Rabiul Awal
tahun hijriah, atau tanggal 08 Juni 632 M, pada usia 63 tahun. Periode ini adalah
periode pembinaan kaidah, yaitu ibadah, muamalah, dan akhlaq Islamiah.

3. Reaksi terhadap Muhammad


Reaksi orang Arab, terutama orang Quraisy saat itu terhadap Nabi Muhammad
Saw dapat digambarkan sebagai berikut:
(1) Terhadap Muhammad bin Abdullah. Segenap golongan manusia menerima
kehadiran beliau sehingga beliau mendapat gelar “al-amîn” dari mereka yang
berarti "Sang Jujur yang terpercaya".
(2) Terhadap Muhammad Rasulullah. Dalam hal ini golongan manusia terpecah
menjadi tiga golongan besar, yaitu :
(a) Kaum mukmin yang mengimani kerasulan Muhammad. Tokoh utamanya
adalah Abu akar Ash-Shiddiq.
(b) Kaum kafirin yang mengingkari Rislalah Muhammad. Tokoh terke-mukanya
adalah Abu Lahab
(c) Kaum munafikin, yaitu golongan yang tidak menerima kerasulan Muhammad
akan tetapi juga tidak menyatakan penolakan secara terang-terangan. Tokoh
ekstrimnya adalah Abdullah bin Ubay, sedangkan tokoh moderatnya Abu
Thalib, paman Rasulullah

24 Yang dimaksud dengan bingung di sini ialah kebingungan untuk mendapatkan kebenaran
yang tidak bisa dicapai oleh akal, lalu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad
Saw sebagai jalan untuk memimpin ummat menuju keselamatan dunia dan akhirat.

- 21 -
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

Faktor Muhammad Rasulullah adalah unsur mutlak dalam Aqidah Islam,


setelah faktor tauhid, ke-Esa-an Allah. Rukun pertama Arkanul Islam (Rukun Islam
yang lima) adalah kalimah kalih atau dua kalimat syahadat.
Asyhadu an lâ ilâha illâ Allâh, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhû warasûluhu.
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang layak disembah) melainkan hanya Allah
dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan Rasul-Nya.
Pengakuan atas ketuhanan Allah Swt tidaklah lengkap tanpa pengakuan atas
kerasulan Muhammad yang dalam waktu sama sekaligus membedakannya dari
pelbagai agama lain. Salah satu dari Arkanul Iman adalah iman kepada para Rasul
Allah dan Muhammad Saw merupakan Rasul-Nya yang penutup.
Sumber norma dan nilai Islam yang pertama adalah Al-Quran yang diturunkan
kepada Rasul-Nya Muhammad Saw. Sumber norma dan nilai Islam yang kedua adalah
Sunnah Rasulullah Saw, yaitu segala perkataan, perbuatan, dan sikap Muhammad
sebagai Rasul Allah.

4. Ayat Al-Quran dan Al-Sunnah yang berisi tentang Muhammad Rasulullah


Saw.
Di bawah ini beberapa ayat dan Al-Sunnah (al-Hadits) yang terkait atau
menjelaskan tentang kenabian/kerasulan Mauhammad Saw.

‫َواﻧ ََّﻚ ﻟَ َﻌ َﲆ‬


[4 :‫ُ ﻠُ ٍﻖ َﻋ ِﻈ ٍﲓ ]اﻟﻘﻠﻢ‬
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS. Al Qalam (68): 4)ِٕ

َ ‫ﷲ َواﻟْ َﯿ ْﻮ َم ْااﻟ ٓ ِﺧ َﺮ َو َذ َﻛ َﺮ‬


‫ﷲ‬ َ ‫ﷲ ُٔا ْﺳ َﻮ ٌة َﺣ َﺴ ﻨَ ٌﺔ ِﻟ َﻤ ْﻦ َﰷ َن َ ْﺮ ُﺟﻮ‬ ِ ‫ﻟَ َﻘ ْﺪ َﰷ َن ﻟَ ُ ْﲂ ِﰲ َر ُﺳ‬
ِ ‫ﻮل‬
[21 :‫ﲑا ]اﻷﺣﺰاب‬ ً ‫َﻛ ِﺜ‬
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan banyak menyebut Allah (QS. Al-Ahzab (33): 21).
‫َو َﻣﺎ َٔا ْر َﺳﻠْﻨَﺎكَ ا َّﻻ َر ْ َﲪ ًﺔ ِﻟﻠْ َﻌﺎﻟَ ِﻤ َﲔ‬
[107 :‫]اﻷﻧﺒﻴﺎء‬
Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat
ِٕ
bagi semesta alam (QS. Al-Anbiya (21): 107).

َ ‫َ ِﺸ ًﲑا َوﻧ َ ِﺬ ًﺮا َوﻟَ ِﻜ َّﻦ َٔا ْﻛ َ َﱶ اﻟﻨَّ ِﺎس َﻻ ﯾ َ ْﻌﻠَ ُﻤ‬
[28 :‫ﻮن ]ﺳﺒﺄ‬ ‫َو َﻣﺎ َٔا ْر َﺳﻠْﻨَﺎكَ ا َّﻻ َﰷﻓ َّ ًﺔ ِﻟﻠﻨَّ ِﺎس‬
Dan Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), melainkan kepada umat ِٕ manusia
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi
kebanyakan manusia tiada mengetahui (QS. Saba‘ (34): 28).

…‫ﷲ اﻟَ ْﯿ ُ ْﲂ َ ِﲨﯿ ًﻌﺎ‬


[158 :‫]اﻷﻋﺮاف‬ ِ ‫ﻮل‬
ُ ‫ُﻗ ْﻞ َ َٔاﳞُّ َﺎ اﻟﻨَّ ُﺎس ا ِ ّﱐ َر ُﺳ‬
Katakanlah (olehmu Muhammad). Hai manusia, sesungguhnyaِٕ aku ِٕ adalah utusan
Allah kepada semua … (QS. Al A'raf (7): 158)

ُ ‫ﷲ َوﯾ َ ْﻐ ِﻔ ْﺮ ﻟَ ُ ْﲂ ُذﻧ ُﻮ َ ُ ْﲂ َو‬


ٌ ‫ﷲ ﻏَ ُﻔ ٌﻮر َر ِﺣ‬
[31 :‫ﲓ ]آل ﻋﻤﺮان‬ ُ ‫ﷲ ﻓَﺎﺗ َّ ِﺒ ُﻌ ِﻮﱐ ُ ْﳛ ِﺒ ْﺒ ُ ُﲂ‬ َ ‫ُﻗ ْﻞ ا ْن ُﻛ ْﻨ ُ ْﱲ ُ ِﲢ ُّﺒ‬
َ ‫ﻮن‬
Katakanlah, jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah ِٕ
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyanyang (QS. Ali Imran (3): 31)

- 22 -
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

[132 :‫]آل ﻋﻤﺮان‬ َ ‫ﷲ َو َّاﻟﺮ ُﺳﻮ َل ﻟَ َﻌﻠ َّ ُ ْﲂ ُ ْﺮ َ ُﲪ‬


‫ﻮن‬ َ ‫َو َٔا ِﻃﯿ ُﻌﻮا‬
Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat (QS. Ali Imran (3): 132)

[59 :‫]اﻟﻨﺴﺎء‬ َ ‫َ َٔاﳞُّ َﺎ ا َّ ِ َﻦ ا ٓ َﻣ ُﻮا َٔا ِﻃﯿ ُﻌﻮا‬


‫ﷲ َو َٔا ِﻃﯿ ُﻌﻮا َّاﻟﺮ ُﺳﻮ َل َو ُٔا ِوﱄ ْ َٔااﻟ ْﻣ ِﺮ ِﻣ ْ ُ ْﲂ‬
… Taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya), dan ulil amri di antara kamu… (QS. An-
Nisa (4): 59 :
[80 :‫… ]اﻟﻨﺴﺎء‬ َ ‫َﻣ ْﻦ ﯾُ ِﻄﻊ ِ َّاﻟﺮ ُﺳﻮ َل ﻓَ َﻘ ْﺪ َٔا َﻃﺎ َع‬
‫ﷲ‬
Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah …. (QS.
An-Nisa (4): 80).

[7 :‫]اﳊﺸﺮ‬ … ‫ﻮل ﻓَ ُُﺬو ُﻩ َو َﻣﺎ ﳖَ َ ُ ْﺎﰼ َﻋ ْﻨ ُﻪ ﻓَﺎ ْﳤَ ُﻮا‬


ُ ‫َو َﻣﺎ ا ٓ َ ُﰼُ َّاﻟﺮ ُﺳ‬
… Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, Dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah…. (QS. Al-Hasyr (59): 7)
Adapun hadits-hadits tentang Rasulullah Muhammad Saw, antara lain:
‫ ا َّﻻ‬،‫ ِﺻ ْﺪﻗًﺎ ِﻣ ْﻦ ﻗَﻠْ ِﺒ ِﻪ‬،‫ﷲ‬
ِ ‫ﻮل‬
ُ ‫ﷲ َو َٔا َّن ُﻣ َﺤ َّﻤﺪً ا َر ُﺳ‬ُ ‫» َﻣﺎ ِﻣ ْﻦ َٔا َ ٍﺪ َْﺸﻬَﺪُ َٔا ْن َﻻ ا َ َ ا َّﻻ‬
ِٕ ِٕ ِٕ
(‫ﷲ َ َﲆ اﻟﻨَّ ِﺎر« )ﺻﺤﻴﺢ اﻟﺒﺨﺎري‬ ُ ‫َﺣ َّﺮ َﻣ ُﻪ‬
Siapa saja yang bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan kecuali Allah dan
sesungguhnya Muhammad itu Rasul Allah, dengan benar-benar bertolak dari
keyakibnan qalbunya, maka Allah mengharamkan orang itu masuk neraka. (HR.
Bukhari dari Anas).

«‫ َو ُر ُﺳ ِ ِ َوﺗ ُْﺆ ِﻣ َﻦ ِﺎﺑﻟْ َﺒ ْﻌ ِﺚ‬،‫ َو ِﺑ ِﻠ َﻘﺎﺋِ ِﻪ‬،‫ َو ُﻛ ُﺘ ِﺒ ِﻪ‬،‫»اﻻﳝ َ ُﺎن َٔا ْن ﺗ ُْﺆ ِﻣ َﻦ ِﺎﺑ ِ َو َﻣ َﻼﺋِ َﻜ ِ ِﻪ‬
ِٕ
Iman ialah: Anda beriman kepada Allah, kepada para malaikat-Nya, kepada kitab-
kitab-Nya, kepada saat perjuangan dengan dia, kepada para Rasul-Nya, dan Anda
beriman kepada hari kebangkitan" (HR. Bukhari).

‫ﻓَ َﻌﻠَ ْﯿ ُ ْﲂ ُِﺴ َّ ِﱴ َو ُﺳ ﻨَّ ِﺔ اﻟْ ُ ﻠَ َﻔﺎ ِء اﻟْ َﻤﻬْ ِﺪﯾ ّ َِﲔ َّاﻟﺮ ِاﺷ ِﺪ َﻦ‬
Hendaklah kamu mengikuti Sunnahku dan Sunah para Khalifahku yang benar". (HR.
Abu Dawud).

َ ُ ‫ﷲ َو َر ُﺳﻮ ُ ُ َٔا َﺣ َّﺐ اﻟَ ْﯿ ِﻪ ِﻣ َّﻤﺎ ِﺳ َﻮ‬


‫اﳘﺎ‬ َ ‫ﺛَ َﻼ ٌث َﻣ ْﻦ ُﻛ َّﻦ ِﻓ ِﻪ َو َﺟﺪَ َ َﻼ َو َة اﻻﳝ َ ِﺎن َٔا ْن َ ُﻜ‬
ُ ‫ﻮن‬
ِٕ ِٕ
Ada tiga hal yang didalamnya terdapat rasa manisnya iman, yaitu antara lain keadaan
dimana Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari apa dan siapa pun selain keduanya….
(HR. Bukhari).
‫اﻧ َّ َﻤﺎ ﺑُ ِﻌﺜ ُْﺖ ُٔاﻟﺗَ ِّﻤ َﻢ َﺻﺎ ِﻟ َﺢ ا َٔاﻟ ْ َﻼ ِق‬
Sesusngguhnya aku diutus untuk menyempurnakan (meluruskan) akhlak yang mulai (HR.ِٕ
Ahmad).

5. Karya Besar Rasulullah Muhammad Saw.


Dalam sejarah hidupnya, Rasulullah Saw mempunyai beberapa karya atau
pekerjaan yang mencerminkan dan menggambarkan kesuksesan beliau dalam
melaksanakan dakwahnya. Karya-karya tersebut terklasifikasi, sebagai berikut:

- 23 -
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

(1) Rasulullah telah memberantas penyembahan berhala dan kedudukannya diganti


dengan iman kepada Allah dan hari akhir;
(2) Rasulullah memberantas kekerdilan dan kekurangan orang-orang jahiliyah dan
kedudukannya diganti dengan keutamaan, kemuliaan, dan etika baik;
(3) Rasulullah telah menegakkan agama Islam yang mengantarkan manusia pada
tujuan baik dan sempurna;
(4) Rasulullah mencetuskan revolusi besar yang mampu mengubah undang-undang
rasio, hati, dan tatanan hidup yang dijadikan pegangan dan standar orang-orang
jahiliyah;
(5) Rasulullah mampu menyatukan orang-orang Arab dan mendirikan negara yang
kuat di bawah naungan panji Al-Quran (E.Saifudin Anshari).

6. Kestimewaan Rasulullah Muhammad Saw.


Yusuf Qardhawi menjelaskan tentang kestimewaan Rasulullah Saw dibandingkan
Nabi dan Rasul yang terdahulu dalam 10 point,25 sebagai berikut:
1) Nabi Muhammad Saw diutus untuk seluruh umat. Berbeda dengan nabi-nabi
sebelumnya yang diutus untuk kaum-kaum tertentu saja. Misalnya Nabi Musa
dan Isa As hanya diutus pada Bani Israil, di Taurat dan Injil dijelaskan bahwa
kedua nabi tersebut hanya diperuntukkan untuk Kaum Israil semata. Sedang Al-
Quran mulai dari Surat Al-Fatihah-Al-Nas dijelaskan bahwa Rasulullah Saw adalah
untuk segala umat.
2) Nabi Muhammad Saw adalah penutup semua nabi dan Rasul sebelumnya. Dalam
Taurat disebutkan bahwa akan ada nabi setelahnya, dalam injil disebutkan
bahwa akan ada Nabi setelah Isa As yaitu Ahmad. Dalam Al-Quran disbutkan
bahwa Nabi Muhammad Saw adalah penutup semua Nabi dan Rasul. Dalam
catatan sejarah telah dibuktikan tidak ada nabi ataupun Rasul yang memiliki
kitab dan ajaran seperti beliau atau nabi sebelumnya kecuali beberapa orang
yang mengaku-ngaku dan nampak jelas kebohongannya seperti Ahmadiyah,
Musailamah Al-Kadzab dll
3) Mu'jizat Rasulullah kekal hingga hari kiamat. Mu'jizat dan tanda kenabian nabi-
rasul sebelumnya hanya muncul pada saat kejadian. misalnya Nabi Isa yang
menghidupkan orang mati dengan seizin Allah, Nabi Musa dengan tongkatnya,
dan lain-lain. Bahkan kalaulah tidak karena diceritakan dalam Al-Quran kita tidak
akan mengenalnya dan mengetahui semua itu. Karena Al-Quran-lah mu'jizat
yang kekal menceritakan apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi.
4) Kitab-kitab samawi lainnya tidak bisa dihapal oleh umatnya sementara Al-Quran
sangat mudah dihapal. Coba tantang para rahib dan pendeta apakah ada di antara
mereka yang hapal taurat dan injil? Semenytara Al-Quran sangat mudah dihapal
dari usia kecil bahkan dari orang yang tidak mengerti bahasa Arab sekalipun.
Banyaknya musyabaqah Tahfidz Qur'an di seluruh negara membuktkan hal itu.
5) Dijaga Sunnahnya. Sebagai implikasi terjaganya Al-Qur’an, Allah juga menjaga
sunnahnya agar tidak hilang. Maka dengan mudahnya kita menemukan hadist,
perbuatan dan sirah nabiy dalam kitab-kitab hadist dan sirah tanpa ada
perubahan dan perselisihan kecuali hal-hal yang bisa dimaklumi. Kita jadi punya

25 http://www.madinatulilmi.com/artikel/363-diantara-keistimewaan-rasulullah-saw.html,
diunduh 31-10-14, pkl.21.24

- 24 -
RUKUN IMAN BAGIAN III – IMAN KEPADA KITAB & RASUL ALLAH (NANDANG HMZ)

uswah dalam berkeluarga, berusaha, bersikap, berdagang bahkan berperang


dengan sangat jelas dari beliau Saw.
6) Beliau Saw diberi para Shahabat yang sedemikian setia dan taat. Tidak seperti para
Shahabat Musa As pada Musa di kemudian hari mereka membangkang. Juga
shahabat Nabi Isa ada yang membangkang. Betapa setianya para sahabat Nabi
Muhammad Saw bahkan hingga mengorbankan harta dan nyawa. Bahkan para
sahabat itu yang meneruskan risalahnya. membuka pintu dunia dengn Islam dan
lain-lain.
7) Dijaga oleh Allah Swt sendiri sejak kecil, Ibundanya meninggal ketika ia masih
kecil, ayahnya bahkan meninggal sebelum ia dilahirkan, kakeknya pun meninggal,
Abu Thalib pun tak sempat lama mengasuhkan. Allah sendirilah yang memelihara
dan mengasuh Muhammad
8) Allah Swt meberinya sifat ummiy (tdak pandai baca dan tulis, lihat QS. Al-Ankabut
[29]: 48) untuk menghancurkan pendapat orang-orang yang mengatakan Al-
Quran adalah bikinan Nabi dan cerita-cerita yang ada di dalamnya adalah bacaan
dari kitab-kitab sebelumnya atau dari kitab filsafat Yunani. Dengan ummiy-nya
beliau membantah semua hal itu.
9) Dijaga oleh Allah agar umatnya tidak musnah sampai hari kiamat walau telah
dibantai di perang salib, dibanjir darahkan di Baghdad, dibunuh masal di
Andalusia, dan sebagainya. Umat Islam akan selalu ada dan bahkan bertambah
banyak dari negara sekuler, seperti Amerika dan Eropa, dan lain-lain.
10) Pejuang-pejuang Risalah akan selalu muncul, walau banyak pula yang murtad,
walau banyak yang berpikiran kiri dan menyeleweng, walau banyak yang sesat,
namun selalu saja ada ulama dan pejuang-pejuang yang membawa risalah yang
benar ini ke segenap alam.-

Wallahu 'A'lam

- 25 -

Anda mungkin juga menyukai