Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pada tanggal 15 Januari 2015 Pemerintah telah mengesahkan UndangUndang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Pemerintah dalam
hal ini memandang perlu adanya pembangunan aparatur sipil negara yang
memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur
perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah juga
memandang bahwa pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara belum
berdasarkan pada perbandingan antara kompetensi dan kualifikasi yang
diperlukan oleh jabatan dengan kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki calon
dalam rekruitmen, pengangkatan, penempatan, dan promosi pada jabatan sejalan
dengan tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka pelaksanaan cita-cita
bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Sesuai dengan UU Aparatur Sipil Negara nomor 5 tahun 2014, aparatur
sipil negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Adapun fungsi dari pegawai ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Selain fungsi tersebut, pada
pasal 11 ditegaskan bahwa pegawai ASN bertugas untuk (1) Melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. (2) Memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas. (3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Peran pegawai ASN sebagaimana ditetapkan pasal 12 UU No. 5 Tahun
2015 tentang ASN, adalah sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui

pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari


intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Salah satu cara
mewujudkan aparatur negara yang lebih berkualitas, profesional, dan sejalan
dengan cita-cita reformasi birokrasi agar memenuhi standar kompetensi
jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan
efektif dan efisien, adalah dengan pendidikan dan pelatihan (diklat) prajabatan
pola baru. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka upaya membentuk PNS yang
memiliki nilai-nilai dasar profesi ASN.
Kompetensi yang dibangun dalam Diklat Prajabatan CPNS Golongan III
ini adalah kompetensi ASN sebagai pelaksana kebijakan, pemberdayaan dan
pelayan masyarakat yang profesional, dan pemersatu bangsa yang diindikasikan
dengan kemampuan mengaktualisasikan kelima nilai dasar profesi ASN, yaitu:
1. Kemampuan

mewujudkan

akuntabilitas

dalam

melaksanakan

tugas

jabatannya.
2. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
4. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas
jabatannya.
5. Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan
korupsi di lingkungan instansinya.
Sebagai dasar pelaksanaan rancangan aktualisasi, CPNS dikembalikan ke
SKPD masing masing. Pada jabatan fungsional guru dikembalikan ke UPTD
untuk melaksanakan tugas, salah satunya di lingkungan kerja saya yaitu SMK
Negeri 2 Turen.
1.2 Gambaran Organisasi
1.2.1 Profil Organisasi

Pada tahun diklat 2002/2003 berawal dari SMK Negeri 1 Turen sebagai
pengembang dari SMK Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Malang,
didirikanlah SMK Negeri 2 Turen pada tanggal 27 Oktober 2005 yang dipisahkan
dengan SMK Negeri 1 Turen sebagai induk pengembang oleh Bupati Malang
Bapak Sujud Pribadi dengan surat keputusan Bupati Malang No. 15 Tahun 2005
tertanggal 17 Maret 2005 dengan Status Negeri yang bernama SMK Negeri 2
Turen.
Pada tahun 2006/2007 sesuai dengan rencana induk pengembangan SMK
Negeri 2 Turen tahun 2005-2010, sekolah menambah 5 kompetensi keahlian baru,
sehingga menjadi 7 kompetensi, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI)


Agribisnis Perikanan (API)
Teknika Kapal Penangkapan Ikan (TKPI)
Teknologi Pengelolaan Hasil Perikanan (TPHP)
Multimedia (MM)
Teknika Komputer Jaringan (TKJ)
Teknik Kendaraan Ringan (TKR)

1.2.2

Visi dan Misi


SMK Negeri 2 Turen memiliki Visi yaitu : Terwujudnya sumberdaya

insan yang profesional dan mandiri melalui pengembangan IPTEK dan


IMTAQ dengan berwawasan lingkungan.
Untuk mewujudkan visi yang telah menjadi komitmen seluruh warga
sekolah, dibutuhkan adanya misi yang mendukung tercapainya visi tersebut. Misi
yang diusung adalah :
1. Mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan yang cerdas dan
kompetitif dengan sikap santun, keteladanan dan berkeadilan yang relevan
dengan kebutuhan secara lokal dan global.
2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang berkualitas melalui
penerapan IPTEK dan IMTAQ.
3. Menumbuhkan budaya cinta lingkungan SMK Negeri 2 Turen yang bersih,
aman, dan sehat.
4. Menumbuhkan pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab terhadap tugas,
serta sikap peduli dan berbudaya lingkungan.
3

5. Menumbuhkan budaya berprestasi setiap warga SMK Negeri 2 Turen baik


dalam bidang akademik dan nonakademik
6. Menerapkan manajemen berbasis sekolah dengan melibatkan seluruh
stakeholder sekolah.
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1

Tujuan
Pelaksanaan Diklat Prajabatan CPNS Golongan III Pola Baru ini

diharapkan menghasilkan PNS yang dapat memaknai tugas pokok dan fungsinya
dengan nilai niai dasar ASN. Dalam hal ini guru SMK Negeri 2 Turen diharapkan
dapat menginternalisasi dan mengaktualisasikan semua nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu serta Anti korupsi).
Selanjutnya kelima nilai dasar profesi ASN dapat menjadi pegangan dalam
melaksanakan tugas sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan pemersatu
bangsa dengan mengamalkan Pancasila dan Panca Prasetya Korp Pegawai
Republik Indonesia sehingga terbentuk aparatur sipil negara yang memiliki
kompetensi tinggi dan profesional dalam bidangnya.
1.3.2

Manfaat
Manfaat pelaksanaan rancangan aktualisasi nilai nilai dasar ASN bagi

diri saya adalah dapat membantu untuk lebih memahami tugas pokok dan
fungsinya dengan lebih baik sesuai nilai dasar profesi PNS yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Manfaat bagi SMK
Negeri 2 Turen adalah sebagai kontribusi positif Instansi untuk mewujudkan Visi
dan Misi SMK Negeri 2 Turen serta mendorong pengembangan sumber daya
manusia. Manfaat bagi masyarakat ialah diharapkan para Pegawai Negeri Sipil
memiliki pemahaman tentang nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga para Pegawai
Negeri Sipil tersebut dapat mengamalkan nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat nantinya serta dalam rangka
melakukan penyusunan kebijakan publik maupun pelaksanaan kebijakan publik
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan


4

Ruang lingkup kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang


Saya lakukan berdasarkan rancangan kegiatan aktualisasi meliputi: tertib
administrasi guru, pelayanan pendidikan terhadap peserta didik, pelayanan prima
terhadap masyarakat, dan tata kelola laboratorium dengan menerapkan nilai-nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi
(ANEKA) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Anda mungkin juga menyukai