Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Struktur dan konstruksi bangunan merupakan salah satu mata kuliah yang
penting dalam arsitektur. Adapun yang dipelajari dalam mata kuliah struktur dan
konstruksi bangunan mulai mengetahui bahan-bahan bangunan yang di gunakan
dalam membangun suatu bangunan dan mempelajari langkah-langkah dalam
membuat struktur dan konstruksi dari suatu bangunan. Adapun dalam hal ini
diharapkan mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh mengenai pondasi, sloof,
kolom dan dinding untuk menjadi dasar dalam pengetahuan untuk mata kuliah
struktur dan konstruksi bangunan.
2 Tujuan Praktek Lapangan
1

Tujuan Umum
Tujuan umum pada praktek lapangan ini antara lain :
1

Mahasiswa diharapkan mengetahui peralatan yang digunakan pada


pekerjaan pondasi, sloof, kolom, dan dinding pada bangunan tunggal
sederhana;

Mahasiswa diharapkan mengetahui dan mengerti mengenai proses


pekerjaan konstruksi pondasi, sloof, kolom, dan dinding pada
bangunan tunggal sederhana; dan

Mahasiswa

diharapkan

mengetahui

dan

mengerti

mengenai

koordinasi join pondasi, sloof, kolom, dan dinding pada bangunan


tunggal sederhana.
2

Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada praktek lapangan ini antara lain :

Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, mengerti, dan menjelaskan


kegunaan alat-alat yang dipergunakan pada pekerjaan konstruksi
pondasi, sloof, kolom, dan dinding pada bangunan sederhana;

Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, mengerti, dan menjelaskan


mengenai proses pekerjaan konstruksi pondasi, sloof, kolom, dan
dinding pada bangunan sederhana;

Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, mengerti, dan menjelaskan


mengenai koordinasi join konstruksi pondasi, sloof, kolom, dan dinding
pada bangunan sederhana.

1.3 Manfaat Praktek


1.

Mahasiswa mampu mengetahui, mengerti, dan menjelaskan kegunaan


alat-alat yang dipergunakan pada pekerjaan konstruksi pondasi, sloof,
kolom, dan dinding pada bangunan sederhana;

2.

Mahasiswa mampu mengetahui, mengerti, dan menjelaskan mengenai


proses pekerjaan konstruksi pondasi, sloof, kolom, dan dinding pada
bangunan sederhana;

3.

Mahasiswa mampu mengetahui, mengerti, dan menjelaskan mengenai


koordinasi join konstruksi pondasi, sloof, kolom, dan dinding pada
bangunan sederhana.

1.4

Metode Praktek
1.4.1 Perlengkapan Praktek
a Alat tulis menulis berupa ballpoint dan buku catatan;
b Alat dokumentasi berupa kamera;
c

Alat ukur berupa meteran.


2

1.4.2 Cara Kerja


a Mengidentifikasi alat dan bahan pada pekerjaan pondasi, sloof, kolom, dan
dinding;
b Mengidentifikasi proses pekerjaan pondasi, sloof, kolom, dan dinding;
c

Mengidentifikasi join antara pondasi, sloof, kolom, dan dinding.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pondasi
Pengertian Pondasi yang dimaksud disini adalah suatu jenis kontruksi yang
menjadi dasar dan pondasi ini berfungsi sebagai penopang bangunan yang ada
di atasnya dan ini bertujuan untuk diteruskan secara bertahap dan merata ke
lapisan tanah. Namun terdapat juga pengertian pondasi yang lain yang
mengatakan bahwa pondasi adalah kontruksi yang telah diperhitungkan sebaik
mungkin sehingga hal ini dapat menjamin keseimbangan dan kestabilan
bangunan terhadap berat yang akan dibebankan pada pondasi tersebut. Setelah
kita mengetahui pengertian dari pondasi tersebut, mari kita lihat Jenis-jenis
Pondasi yang

perlu

diketahui.

Mengapa

hal

ini

begitu

penting

bagi

Anda ? Mungkin Anda adalah seorang developer yang ingin membangun rumah
atau ruko di tanah yang telah Anda beli sebagai contoh tanah kavling tentu jenisjenis pondasi tersebut perlu Anda ketahui. Hal ini pastinya perlu menjadi
pengetahuan Anda jika Anda memiliki tanah yang ingin Anda jual.
2.1.1 Jenis-jenis Pondasi
1 Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang memiliki pengertian seperti biasanya dipergunakan
untuk jenis-jenis tanah yang lembek, tanah yang berawa dengan jenis
kondisi daya dukung tanah yang kecil. Jika Anda menjual tanah yang
lembek maka konsumen harus diberi edukasi terhadap tanah tersebut.
Mungkin Anda bisa merekomendasi website ini untuk menjadi bahan
pengetahuan bagi konsumen Anda. Sehingga jenis ponasi tiang pancang
merupakan suatu jenis kontruksi pondasi yang memiliki kekuatan untuk
menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan lenturan yang
menyerap.
3

2 Pondasi Batu Kali


Pondasi tiang batu kali merupakan jenis pondasi yang digunakan untuk
jenis-jenis bangunan yang sederhana, biasanya jenis pondasi ini
digunakan untuk jenis bangunan yang berlantai satu, dimana tanah
tersebut merupakan jenis kondisi yang keras yang terletak sangat dekat
ditambah lagi tanah tersebut susah digali karena kondisinya berbatuan.
3 Pondasi Batu Bata
Jenis Pondasi Batu Bata ini memiliki persamaan dengan jenis pondasi
batu kali, dimana pondasi ini biasanya digunakan untuk jenis-jenis
bangunan berlantai satu, dimana tanah yang menggunakan jenis pondasi
ini adalah jenis tanah yang keras.
4 Pondasi Telapak
Pondasi Telapak apa itu pondasi telapak ? Pondasi telapak merupakan
pondasi

yang

sering

digunakan

untuk

bangunan-bangunan

yang

bertingkat. Jenis pondasi telapak ini yang digunakan pada jenis-jenis


bangunan yang sederhana misalnya jenis bangunan yang satu lantai.
Karena jenis pondasi satu lantai bisa menggunakan jenis pondasi seperti
batu kali atau batu bata.
5 Pondasi Sumuran
Pondasi sumuruan ini merupakan salah satu dari jenis pondasi yang
seriing digunakan untuk jenis bangunan yang bertingkat. Jenis ini memliki
kedalaman dibawah tanah lebih dari 2 meter. Pondasi sumuran ini dibuat
dengan tehnik menggali tanah yang berbentuk bulat sampai ke kedalaman
tanah yang keras, kemudian diisii dengan semen beton.
2.2 Pengertian Sloof
Sloof adalah jenis Konstruksi Beton Bertulang yang biasanya dibuat pada
bangunan Rumah atau Gedung, dan posisinya biasanya pada Lantai 1 atau lantai
dasar.Inilah sebab nya kita jarang melihat bentuk sloof saat bangunan sudah
"Berdiri" tegak.walau bentuk nya tidak terlihat tapi fungsinya sangat dibutuhkan
dalam suatu bangunan.

2.2.1 Fungsi Sloof


Sloof ini berfungsi untuk memikul Beban dinding, sehingga dinding tersebut
"BERDIRI" pada beton yang kuat, sehingga tidak terjadi penurunan dan
pergerakan yang bisa mengakibatkan dinding rumah menjadi Retak atau Pecah.
4

Jadi bisa dikatakan Sloof juga merupakan salah satu aspek penting bagi rumah.
inti dari tugas Sloof adalah mendukung beban dinding rumah tersebut. Bila
dikategorikan Sloof adalah termasuk Pondasi Menerus.
Sloof adalah jenis Konstruksi Beton Bertulang yang sengaja didisain khusus Luas
Penampang dan Jumlah Pembesiannya, disesuaikan dengan kebutuhan Beban
yang akan dipikul oleh Sloof tersebut nantinya. Untuk menetukan Luas
Penampang atau ukuran Sloof ini, dibutuhkan Perhitungan Teknis yang Tepat
agar Sloof tersebut nanti benar-benar Mampu untuk memikul Beban Dinding Bata
diatasnya nanti.
Untuk lebih aman nya sebaiknya kita menggunakan jasa Konsultan untuk
menghitung dan mendisain Dimensi Sloof ini.di Karenakan fungsinya yang sangat
penting harus sangat hati-hati dalam pengerjaan nya dan jangan sampai salah
dalam perhitungan komposisi bahan baku nya sebab akan berakibat fatal pada
suatu bangunan.
2.3 Pengertian Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari
balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang
bersangkutan

dan

(Sudarmoko, 1996).

juga
SK

runtuh
SNI

total

(total

T-15-1991-03

collapse)

seluruh

mendefinisikan

kolom

struktur
adalah

komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial


tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali
dimensi lateral terkecil.
2.3.1 Jenis-Jenis Kolom
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga, yaitu :

Kolom ikat (tie column).


Kolom spiral (spiral column).
Kolom komposit (composite column).

Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan Dipohusodo, 1994), ada tiga
jenis kolom beton bertulang yaitu :

Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan


kolom

beton

yang

ditulangi

dengan

batang

tulangan

pokok

memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat


sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang

tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.


Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang
pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah
tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di
sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan
kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga
mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses

redistribusi momen dan tegangan terwujud.


Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang
diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa,
dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang.

2.3.2 Fungsi Kolom


Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila
diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah
bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat
bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang),
serta beban hembusan angin.
Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban
sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang
diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke
permukaan tanah di bawahnya.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan
gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material
yang tahan tarikan,sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan.
Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau
bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya
tarik pada bangunan .
2.4 Pengertian Dinding

Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi
suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong
struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan,
atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama
dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary), serta
dinding penahan (retaining).
Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langitlangit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding
pembatas mencakup dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota.
Dinding jenis ini kadang sulit dibedakan dengan pagar. Dinding penahan
berfungsi sebagai penghadang gerakan tanah, batuan, atauair dan dapat berupa
bagian eksternal ataupun internal suatu bangunan.
2.4.1 Jenis dinding
1 Dinding Partisi : Dinding ringan yang memisahkan antar ruang dalam.
Terbuat dari gypsum, fiber, tripleks atau Duplex
2 Dinding Pembatas : Untung menandakan batas lahan. Atau bisa disebut
dinding Privasi
3 Dinding Penahan : Digunakan pada tanah yang berkontur dan dibutuhkan
struktur tambahan untuk menahan tekanan tanah.
4 Dinding Struktural : Untuk menopang atap dan

sama sekalitidak

menggunakan cor beton untuk kolom. Konstruksinya 100% mengandalkan


pasangan batu bata dan semen
5 Dinding Non-Struktural : Dinding yang tidak menopang beban, hanya
sebagai pembatas apabila dinding di robohkan, maka bangunan tetap
berdiri. beberapa material dinding non-struktural diantaranya seperti batu
bata, batako, bata ringan, kayu dan kaca.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Lokasi Pengamatan
Lokasi pengamatan berada di Perumahan Puri Maleo; terletak di Jalan Maleo
dalam lorong Bumi Bhakti Kelurahan Lasoani Kecamatan Mantikulore Palu
Selatan. Untuk luas bangunan 65 m2 dan luas tanah 190 m2.

3.2 Hasil Pengamatan


3.2.1 Alat dan Bahan
Alat atau Perkakas (Inggris: tools)
mempermudah

pekerjaan

adalah palu, tang, gergaji,

kita

adalah benda yang


sehari-hari.

dan cangkul.

digunakan

Beberapa

Beberapa

benda

contoh

untuk
alat

sehari-hari

seperti garpu, sendok dan pensil juga termasuk alat. Pisau merupakan salah satu
alat yang diciptakan manusia. Alat-alat yang secara khusus digunakan untuk
8

keperluan

rumah

tinggal

sering

disebut

sebagai perkakas.

Dan

Material atau bahan adalah zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat
darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu.

a Pondasi
Alat :

Bahan :
Gerobak

Pasir

Semen

Air

Sekop
Ember

Ayakan

Tali

Water Pass

Meteran

b Sloof
Alat :

Papan Beskiting

Paku

Sekop

Ember

Tali

Gancu

Bahan :

Pasir

Semen

Split (koral)

Air

Besi Tulangan
Utama 4 diameter 10

c. Kolom
Alat :

Bahan :

Papan Beskiting

Pasir

Paku

Semen

Sekop

Split (koral)

Ember

Air

Gancu

Besi Tulangan Utama 4


diameter 10 mm

d. Dinding
Alat :

Bahan :

Water Pass

Batu Bata

Tali

Semen

Meteran

Pasir

Sendok Spesi (cetok)

Air

Pemotong Bata

Palu

Paku
10

Bak Spesi

Ember

Sekop

Alat tambahan :

Penggaris Siku

Tandu

Drum

Tangga

Batang Bambu

Adapun kumpulan-kumpulan gambar alat dan bahan dari pondasi, sloof, kolom
dan dinding seperti di bawah ini :

11

12

3.2.2

Proses Pembuatan
Untuk proses pembuatan berdasarkan hasil
wawancara dari salah seorang narasumber

yang bernama pak Agusnur dan sumber-sumber terpercaya.


a. Pondasi
1 Ukur tanah yang akan di pasang pondasi, pakai water pass dan meteran
untuk menggetahui ketinggian muka tanah setelah itu pasang tali agar
pondasi bisa tegak dan lurus.
2 Gali tanah yang akan di buat pondasi dengan kedalaman yang sudah di
tentukan
3 Landasan tanah tersebut diberi anstamping dengan ketinggian sekitar
20cm, dengan posisi batu tegak.
4 Pasir dan semen di campur dengan menggunakan perbandingan 2 : 1
kemudian campur dengan air secukupnya sebagai pengikat dengan
menggunakan sekop.
5 Susun batu kali tersebut diatas anstamping setinggi 80cm.
6 Setelah semuanya tercampur dengan baik tuangkan campuran tersebut ke
dalam batu kali yang tersusun tadi sambil di padatkan dengan
menggunakan tongkat besi agar campuran tersebut memadati lobanglobang yang berada di podasi batu kali tersebut.
7 Setelah itu tunggu pasangan batu kali tersebut hingga mengeras dan siap
untuk di beri beban di atasnya.

b. Sloof
1 Pabrikasi besi beton sloof sesuai dengan gambar kerja. Untuk pekerjaan
penulangan, pemotongan besi dan pembengkokannya digunakan alat bar
cutter dan bar bending.
2 Bekisting Sloof di buat menggunakan multiplek.
3 Hamparkan pasir urug di lokasi & elavasi yang telah ditentukan dengan tali
dengan tebal 10cm.
13

4 Buat lantai kerja diatas pasir urug dengan ketebalan 5cm.


5 Setelah lantai kerja keras, mulai pemasangan tulangan Sloof yang telah
dirakit sesuai dengan gambar kerja atau shop drawing.
6 Pasang bekisting sesuai dengan ukuran sloof setelah tulangan sloof
terpasang .
7 Antara papan bekisting dengan besi tulangan, diganjal dengan beton
decking sehingga besi tulangan tidak melekat pada papan bekisting dan
memudahkan pada waktu pembongkaran bekisting.
8 Setelah semua Metode Pelaksanaan Balok Sloof diatas selesai, lanjutkan
dengan pengecoran sloof beton dengan adukan mutu beton yang sudah
ditentukan.
9 Setelah

umur beton mencapai 14 hari,


bekisting dapat dilepaskan.

Kolom
1

Pabrikasi

besi

beton,

potong

sesuai bestat yang telah dibuat dan rakit


sesuai pada gambar kerja. Untuk pekerjaan
penulangan, pemotongan besi dan pembengkokannya digunakan alat bar
cutter dan dan bar bending.
2 Instal besi kolom yang telah dirakit sesuai dengan denah kolom pada
gambar.
3 Bekisting Kolom dibuat sedemikian rupa sehingga pada saat pengecoran
bekisting tidak mengalami kerusakan/jebol.
4 Antara papan bekisting dengan besi tulangan, diganjal dengan beton
decking sehingga besi tulangan tidak melekat pada papan bekisting dan
memudahkan pada waktu pembongkaran bekisting.
5 Setelah semua langkah diatas selesai dan kolom siap sudah siap untuk
dicor, selanjutnya adalah tahap pengecoran kolom.
d

Dinding
1

Pasir
dengan

dan

semen

dicampur

perbandingan

Perbandingan

ini

4:1.
akan

menghasilkan kombinasi yang


kuat.

14

2 Setelah bahan dicampur dengan baik, kemudian disiram dengan air.


Biarkan pertama sampai air meresap ke dalam adukan semen. Aduk
merata campuran basah.
3 Ukur area yang akan diinstal. Ukur lurus tegak menggunakan banyak. Ini
harus dipertimbangkan, jika di kedua ujung pasangan telah menemukan
tiang cor,
4 yang telah diisi dengan air, sehingga pasangan batu bata memiliki
ketinggian yang sama, pasang tali, sebagai pedoman peletakan batu bata.
Misalnya, berukuran 38 cm jarak antara benang, untuk mendapatkan
nomor batu 4 baris perbenang.
5 Letakkan sendok adukan semen menggunakan sekitar 2 cm, lalu
meletakkan batu bata di atasnya dengan posisi horizontal. Tinggalkan
jarak antara batu bata sekitar 2 cm, kemudian diisi dengan mortar.
6 Pada akhir tiang kontak dengan batu bata biasanya dipotong menjadi dua.
7 Lakukan ini secara bertahap, untuk mendapatkan pemasangan batu bata
agar lurus.

3.2.3 Join/sambungan antara Pondasi, Sloof, Kolom, dan Dinding


Sambungan antara pondasi dengan sloof yaitu dengan cara di pasang angkur
agar menjadi struktur bawah yang kuat, untuk sloof dengan kolom diharuskan
menyatu Kolom ukuran minimal 15 cm x 15 cm dengan tulangan memanjang 4
buah dengan diameter tidak boleh kurang dari 12 mm dan begel dengan diameter
8 mm dengan jarak antar begel 15 cm. Bentang maksimal dinding atau jarak
antar kolom adalah 3 m (9m2), apabila lebih dari 3 m harus diberi perkuatan
kolom praktis. dan hubungan antar kolom dan dinding di anjurkan memakai
angkur untuk memperkuatnya dan ringbalk untuk struktur betok bertulang yang
membuat ikatan antara kolom dengan dinding pada bagian atas tembok sehingga
bangunan dapat menjadi satu kesatuan yang kokoh. Adapun ukuran standar
ringbalk adalah 15/20 cm.
15

BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dalam membangun suatu bangunan, di perlukan pengetahuan dasar mengenai
pondasi, sloof, kolom dan dinding. Untuk itu mengenai penggunaan alat dan
bahan; proses pembuatan; sampai mengetahui sambungan-sambungan dari
pondasi, sloof, kolom dan dinding sangatlah penting. Untuk menjadi pedoman
dalam mendesain suatu bangunan.
4.2 Saran
Untuk kedepannya dalam pengamatan dilapangan dapat lebih ditingkatkan dan
perlu bimbingan lebih lanjut dalam pembelajaran mata kuliah struktur dan
konstruksi bangunan.

16

DAFTAR PUSTAKA
Heinz Frick : Ilmu dan Konstruksi Bangunan 1
http://pu.bantulkab.go.id/berita/96-kolom-bangunan-pengertian-jenis-dan-fungsinya
http://bangunandasar.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-fungsi-sloof-pada.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Dinding

17

18

Anda mungkin juga menyukai