Anda di halaman 1dari 6

Rumah Urban

Keun
ikan desain rumah tinggal ini terletak pada komposisi bentuk geometris yang
simpel, dipadu dengan eksplorasi materialnya. Gagasan desain ini berawal
dari keinginan pemilik rumah yaitu keluarga Nadia dan Ronald Adikusumo
untuk mewujudkan kediaman dengan tata letak ruang dalam yang lapang
dan nyaman serta dilengkapi dengan aplikasi material alam yang tidak mahal
tetapi diolah secara kreatif.
Rumah yang berdiri di atas kaveling berukuran 14 m x 20 m ini didesain
sendiri oleh pemilik rumah yang berprofesi sebagai seorang arsitek di biro
konsultan Rakta Studio. Bagian belakang rumah memiliki pemandangan ke
arah sungai dan hamparan hijau persawahan tetapi bagian sampingnya
menghadap ke arah Barat. Untuk memaksimalkan potensi lahan dan
memberikan solusi yang baik, arsitek menerapkan pendekatan desain
ramah terhadap iklim dan lingkungan sebagai konsep desainnya.

Langkah awal mewujudkan konsep desain tersebut adalah merancang massa


bangunan setinggi dua lantai berupa susunan kubus geometris yang diatur
maju mundur secara dinamis. Komposisi ini diberi aksen berupa sebuah
kubus besar di hook lantai atas yang seolah-olah ditarik ke luar bangunan
dan dipadu dengan atap pelana sebagai penutup bangunan agar menguatkan
kesan modern tropis pada rumah.

Dinding muka didominasi oleh bidang masif agar privasi pemilik rumah tetap

terjaga dan terhindar dari teriknya sinar matahari, suara bising kendaraan,
serta polusi udara. Uniknya, dinding muka di hook lantai bawah rumah
dilapisi oleh batu bata yang disusun dengan kemiringan tertentu sehingga
terlihat kontras dengan bahan kaca, kayu, beton, dan besi yang diaplikasikan
pada bagian lain.

Dinding bata ekspos ini dipadukan dengan


pintu garasi yang terbuat dari susunan bilah kayu dan penyekat ruang jemur
yang berada di atas garasi yang terdiri dari susunan pelat besi berbentuk
pola geometris.

Senada dengan konsep desainnya, area masuk utama ke dalam rumah diolah

berupa teras dan foyer yang terdiri dari lemari simpan built in dan bangku
kayu untuk tempat duduk ketika memakai sepatu. Untuk melindungi
pandangan langsung ke dalam rumah, foyer diberi bidang penyekat dan rak
yang terbuat dari susunan papan kayu. Material pelapis lantai teras
yaitugranite tile warna abu-abu, diterapkan pula pada lantai foyer sehingga
menegaskan fungsinya sebagai area transisi.
Agar tampilan rumah tidak berkesan kaku, halaman ditata simpel dengan
menanam pohonTabebuya dan deretan ilalang hias yang memberikan kesan
lembut sekaligus menjadi pagar hidup di sepanjang batas kaveling.
*Artikel ini disadur dari artikel berjudul Eksplorasi Material Pada Rumah
Urban oleh Imelda Anwar yang terbit di majalah Asri edisi Desember 2015
Foto : Ifran Nurdin

Sumber : http://majalahasri.com/eksplorasi-material-pada-rumah-urban/

Anda mungkin juga menyukai