Analisis Industri Dan Analisis Pasar
Analisis Industri Dan Analisis Pasar
I.
Analisis Industri
Dalam melakukan perencanaan bisnis umumnya dilakukan analisis industri sebagai langkah
awal menganalisa kondisi industri di pasar. Prioritas awal dapat melakukan analisa dalam
bentuk analisa skala, pertumbuhan, dan proyeksi permintaan industri dan analisa struktur
industri.
1.1 Skala, Pertumbuhan, dan Proyeksi Permintaan Industri
Industri merupakan kumpulan dari perusahaan yang menawarkan barang atau jasa sejenis.
Sebuah industri pastinya berkompetisi antara satu sama lain. Industri memiliki berbagai
dimensi, seperti ukuran, tingkat pertumbuhan, struktur, karakter finansial, dan lainnya
(Barringer, 2009: 101). Skala industri biasanya dinyatakan pada dalam bentuk jumlah uang
dalam beberapa periode, biasanya periode tiga sampai lima tahun. (Barringer, 2009: 105)
1.2 Struktur Industri
Sebelum memutuskan untuk terjun membuka usaha dalam suatu industri, melakukan
analisis mengenai struktur industri tersebut adalah keputusan yang paling tepat. Barringer
(2009, 109) menjelaskan tentang definisi struktur industri:
Industry structure refers to how concentrated or fragmented the industry is and
whether the industrys competitive landscape is in general attractive or unattractive.
The five competitive forces model yang dikembangkan oleh Michael Porter adalah cara
yang paling tepat untuk mengetahui dan menganalisis struktur industri dengan mendalam
dan cermat. Barringer dan Ireland (2010, 174) menjelaskan pentingnya the five competitive
forces model dalam menganalisis suatu industri :
The framework is comprised of the forces that determine industry profitability.
These forces determine the average rate of return for the firms in an industry.
Menggunakan the five competitive forces model akan membawa pada pemahaman yang
lebih mendalam tentang suatu industri, sebelum mengambil keputusan untuk terjun dan
menggeluti suatu usaha dalam industri tertentu.
Diferensiasi Produk.
Adalah keunikan yang dimiliki baik dalam bentuk fisik produk atau positioning produk
yang membedakannya dari produk pesaing yang berada dalam industri yang sama.
Perlu dipertimbangkan pula oleh new entrant untuk mengantisipasi loyalitas merek dari
produk yang telah ada.
Switching Cost.
Adalah biaya yang dibutuhkan untuk melakukan perpindahan dari satu pos ke pos lain.
Biaya ini termasuk pula biaya psikologis akibat perpindahan yang terjadi. Misalnya:
ketika melakukan pemindahan dari suplier A ke suplier B.
4) supplier concentration,
5) importance of volume to supplier,
6) cost relative to total purchases in the industry,
7) impact of inputs on cost or differentiation,
8) threat of forward integration.
Apabila perusahaan dapat memperoleh pasokan bahan baku dari beberapa pemasok maka
kedudukan perusahaan relatif lebih kuat dibandingkan pemasok sehingga pemasok tidak
akan memberikan ancaman berarti bagi perusahaan di Five Forces Model. Tetapi apabila
perusahaan bergantung hanya kepada satu pemasok maka kedudukan pemasok menjadi
kuat dan dapat menimbulkan ancaman bagi perusahaan.
2)
buyer volume,
3)
buyer integrate,
4)
substitute products.
Para pengusaha hasil bumi di daerah Lampung akan memiliki bargaining power yang
rendah seandainya mereka menjual hasil buminya seperti kopi, cengkeh, lada hitam
maupun damar hanya kepada satu pembeli besar di Jakarta, karena dengan struktur
perdagangan seperti ini para pengusaha hasil bumi tidak memiliki alternatif harga jual
selain yang ditetapkan oleh pembeli besar dari Jakarta tersebut.
Faktor lain yang menjadi determinan kekuatan pembeli adalah sensitivas harga yang
ditentukan oleh beberapa faktor seperti:
1) price/total purchases,
2) product differences,
3) brand identity,
4) buyer profits & decision makers incentives.
3) intermitten overcapacity,
4) product differiencies,
5) brand identity,
6) switching costs,
7) concentration & balance,
8) informational complexity,
9) diversity of competitors,
10) corporate stakes, dan
11) exit barriers.
Perusahaan yang melakukan inovasi dapat menikmati profit yang besar pada saat pesaing
lain belum memasuki pasar yang sama. Tetapi sebagaimana dinyatakan oleh Hermawan
Kartajaya,, persaingan saat ini sudah memasuki tahap wild. Hal ini ditandai dengan
semakin cepatnya pesaing memperoleh akses teknologi sehingga dalam waktu yang relatif
singkat mereka akan dapat menghasilkan produk yang serupa dengan produk yang
dihasilkan oleh perusahaan innovator.
II. Analisis Pasar
Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran untuk mempelajari
berbagai masalah pasar. Analisis pasar akan menyangkut lokasi pasar, luasnya pasar,
sifatnya pasar dan karakteristik pasar. Keberhasilan usaha perusahaan dapat ditentukan oleh
ketepatan strategi pemasaran yang di terapkannya dengan dasar memeperhatikan situasi dan
kondisi dari analisis pasarnya. Di dalam mengnalisis pasar, perusahaan perlu meninjau jenis
pasar produknya, motif dan perilaku, segmen pasar dan penentu sasaran pasarnya.
Masalah yang perlu dianalisis di dalam pasar adalah besarnya pasar, ruang lingkup
pasar, struktur pasar, share pasar, serta peluang-peluang pasar. Megenai besarnya pasar
dapat di tentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran terhadap barang atau jasa yang
di butuhkan para konsumen. Sedangkan mengenai ruang lingkup pasar, biasanya mencakup
luasnya pasar, misalnya luas pasar menurut geografis, pendidikan para konsumen, profesi
para konsumen, tingkat umur para konsumen, dan lain sebagainya. Struktur pasar adalah
susunan suatu kekuatan yang terdapat pada penjual, maupun pada pihak pembeli sendiri. Di
dalam analisis pasar selalu menyangkut masalah letak (lokasi) pasar, periklanan, luasnya
pasar, sifat-sifat pasar, dan karakteristik pasar.
Tujuan analisis pasar , yaitu :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
jual
kembali.
tindakanb
mengejutkan
atau
adakah
saingan
yang
tidak
sehat.
Pada kenyataanya jika hasil produk tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para
konsumen, berarti perusahaan yang bersangkutan mengalami kegagalan di dalam usahanya.
Barang-barang yang di hasilkan oleh perusahaan, bermanfaat dan berfungsi tidaknya di
tentukan dan dim putuskan oleh para konsumen atau para pembeli.
Berhasil tidaknya barang yang di buat oleh perusahaan, di tentukan oleh penilaian para
konsumen atau para pembeli yang memebutuhkannya. Suatu barang betapapun bermanfaat
atau berguna, ada kemungkinan tidak akan di beli jika barang tersebut tifak di kenal oleh
para konsumen. Oleh karena itu perusahaan harus cepat mempromosikan barang-barang
yang di buatnya agar dapat mempengaruhi para konsumen, serta agar dapat menciptakan
permintaan.
Berdasarkan analisis mrnggiatkan penjualan barang, cara terbaik memperkenalkan barangbarang yang di buat oleh perusahaan adalah melalui jalur promosi dan pelaksanaanya di
mulai melalui pemasangan iklan, pemasangan iklan dapat di lakukan melalui surat kabar,
majalah, TV, radio, pamerandan lain sebagainya. Dengan menggiatkan penbjualan barang
melalui promosi, di harapkan perusahaan yang bersangkutan dapat meningkatkan penjualan
harganya, serta dapat meningkatkan omzet penjualanya.
Keuntungan perusahaan melaksanakan analisis di dalam rangka menggiatkan penjualan
barang-barangnya adalah sebagai berikut :
Tingkat frekuensi para konsumen atau para pembeli di dalam membeli suatu barang di
tandai dengan sering tidaknya membeli barang dan tergantung kepada tingkat konsumsinya
2.
3.
Sumber Data
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_lima_kekuatan_Porter
maryamkim177.blogspot.com/2014/03/analisis-pasar.html
jurusanpemasaran.blogspot.com Analisa pasar
www.academia.edu/7249313/Analisis_Industri