Anda di halaman 1dari 4

Amelia Trisnanda Dewi (1513100009)

EVALUASI 2: RESTORASI LAHAN GAMBUT


Badan Restorasi Gambut (BRG) baru saja dibentuk oleh Presiden Joko WIdodo melalui
Perpres No. 1 tahun 2016 yang dikeluarkan pada 6 Januari lalu. Pembentukan BRG ini memiliki
misi restorasi lahan gambut seluas dua juta hektar dalam waktu lima tahun. Lahan yang
direstorasi tersebar di tujuh provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua. Pada tahun ini, BRG menargetkan 30% dari
luasan itu, yaitu 600.000 hektar, di empat kabupaten, yaitu Pulang Pisau di Kalimantan Tengah,
Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin di Sumatera Selatan, serta Meranti di Riau.

Kerusakan lahan gambut akibat kebakaran

Sama seperti Krohn Annual Monitoring, upaya BRG juga berfokus


pada rewetting (pembasahan kembali) dan revegetasi (penanaman kembali) di lahan gambut.
Sehingga, monitoring yang akan dilakukan pun hampir sama, yaitu pemantauan hidrologi dan
analisis vegetasi. Pemantuan hidrologi meliputi curah hujan harian, curah hujan bulanan, dan
kondisi normal bulanan, sedangkan pada analisis vegetasi dilakukan pencatatan spesies dan dan
persen area tutupan dengan cara step-point transect. Pemantauan dilakukan tiap tahun untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbaikan lingkungan dari restorasi yang dilakukan melalui
pertambahan maupun pengurangan jumlah dan keanekaragaman vegetasi.
Sebelum BRG berjalan, perusahaan Asia Pulp & Paper Group (APP) terlebih dahulu
melakukan Tahap awal pemetaan untuk restorasi area system lahan gambut di SembilangBerbak, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, dan Jambi. Program ini akan

Amelia Trisnanda Dewi (1513100009)

menggunakan pendekatan bertahap, yang dikepalai Deltares, konsultan Belanda dengan


spesialisasi lahan basah dan yang terkait dengan itu.
Langkah awal program ini akan melibatkan pemetaan lahan gambut. Deltares
menggunakan pesawat LiDAR, teknologi penginderaan jarak jauh yang memanfaatkan laser
untuk membangun tiga dimensi yang sangat akurat dari gambaran di bawah termasuk stuktur
vegetasi, elevasi, dan tinggi air kanal untik mengerti tingkat kedalaman lahan gambut, sebaik
melihat tutupan hutan.

Lahan gambut sensitif antara konsesi APP di lansekap Berbak-Sembilang. Peta: Deltares

Amelia Trisnanda Dewi (1513100009)

Lahan gambut dalam di antara konsesi APP di lansekap Berbak-Sembilang. Peta: Deltares

Hasil survey pemetaan ini sangat signifikan. Survei menemukan kawasan hutan utama
yang tersisa di sepanjang pantai timur Sumatera semua merupakan gambut dalam. Dari lima
hutan kubah gambut merupakan gambut sangat dalam, satu diantaranya berada di Riau, dan
empat lainnya berada di Berbak dan Taman Nasional Sembilang di Jambi dan Sumatera Selatan.
Menurut Deltares, dari hasil LiDAR, menunjukkan, konsesi-konsesi APP berada di lima
kubah gambut ini. Deltares pun merekomendasikan APP mempensiunkan perkebunan mereka,
terutama di daerah-daerah sensitif, seperti drainase dan gambut rusak yang memberikan dampak
penting bagi hutan kubah gambut. APP pun mendengarkan rekomendasi dan menghentikan
kebun-kebun di Kerumutan, Riau dan empat area di lansekap Berbak-Sembilang di Jambi
maupun di Sumatera Selatan.

Amelia Trisnanda Dewi (1513100009)

Hasil analisis Deltares di wilayah-wilayah gambut sensitif di antara konsesi APP. Sumber: Deltares

Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menyekat kanal atau membiarkan ketinggian
level air maupun mengembalikan tutupan hutan dengan revegetasi (penanaman kembali). APP
akan menggunakan pohon-pohon rawa lokal. Di bagian lain, akan membiarkan alam bekerja
alias tanpa intervensi selain menebang pohon-pohon akasia.
Langkah konkrit yang dapat dilakukan agar area system tersebut tetap eksis kedepannya
adalah dengan penjagaan ketat oleh pemerintah selaku inisiator BRG sesuai tujuan awal merestorasi lahan gambut yang berorientasi pada pencegahan kebakaran, dan selain me-restorasi,
BRG juga terfokus pada manajemen penggunaan lahan gambut, terutama metode dan emisi
karbon. Pada system area yang dibuat juga dapat dikonstruksikan sebuah zona pemanfaatan agar
masyarakat juga bisa ikut membantu menjaga keeksisan system area itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai