Energi terbarukan
Biofuel
Biomassa
Panas bumi
Energi air
Energi surya
Energi pasang surut
Energi ombak
Energi angin
Ada dua strategi umum untuk memproduksi biofuel. Strategi pertama adalah menanam tanaman
yang mengandung gula (tebu, bit gula, dan sorgum manis [2]) atau tanaman yang mengandung
pati/polisakarida (jagung), lalu menggunakan fermentasi ragi untuk memproduksi etil alkohol.
Strategi kedua adalah menanam berbagai tanaman yang kadar minyak sayur/nabatinya tinggi
seperti kelapa sawit, kedelai, alga, atau jathropa. Saat dipanaskan, maka keviskositasan minyak
nabati akan berkurang dan bisa langsung dibakar di dalam mesin diesel, atau minyak nabati bisa
diproses secara kimia untuk menghasilkan bahan bakar seperti biodiesel. Kayu dan produkproduk sampingannya bisa dikonversi menjadi biofuel seperti gas kayu, metanol atau bahan
bakar etanol.
Daftar isi
[sembunyikan]
3.1Minyak sayur
3.2Biodiesel
3.3Bioalkohol
3.4BioGas
3.5Biofuel padat
3.6Syngas
5Referensi
6Pranala luar
7Pustaka
Biomassa bisa berasal dari limbah materi tanaman. Gas dari tempat penampungan kotoran
manusia dan hewan yang memasuki atmosfer merupakan hal yang tidak diinginkan karena
metana adalah salah satu gas rumah kaca yang potensil pemanasan globalnya melebihi
karbondioksida.[5][6] Frank Keppler dan Thomas Rockmann menemukan bahwa tanaman hidup
juga memproduksi metana CH4.
Thermal depolymerization of waste can extract methane and other oils similar to
petroleum.