Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TEKNOLOGI SAWIT

NAMA : M. Rizki Irhami


NIM : 1404103010063
RINGKASAN

SAWIT sebagai INDUSTRI STRATEGIS SERTA CPO INDONESIA untuk MASYARAKAT


GLOBAL

Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini telah mencapai 5,6%. Indonesia
terus meningkatkan upaya upaya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara ini. Salah
satunya ialah pemerintah saat ini meningkatkan perindustrian kelapa sawit, hal ini dikarenakan
perindustrian kelapa sawit mampu berkontribusi dalam penyedian lapangan kerja hingga 20 juta orang
serta mengisi kas negara sampai US$20 milliar lebih pertahunnya bila dibandingkan dengan produksi
energi (migas) yang hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat bahkan mengalami
kekurangan hingga perlu impor dari negara lainnya.
Namun disamping dengan peningkatan perindustrian kelapa sawit di Indonesia, perlu dilakukan
evaluasi dalam status perusahaan terhadap pemilikan lahan serta penghasilan perusahaan tersebut
termasuk pembayaran pajak serta amannya para investor dalam perindustrian ini. Dalam mengatasi
hal tersebut Pemerintah terus berupaya dalam penanganan kasus pajak terhadap oknum oknum
perusahaan kelapa sawit yang masih enggan dalam pengurusan pajak dimana pemerintah telah
membuka kesempatan dalam mengatasi permasalahan tersebut secara tax amnesty (pengampunan
pajak) dimana dengan adanya kebijakannya ini penghasilan negara akan meningkatan dan menjaga
kestabilan ekonomi serta menarik minat minat investor dari negara lainnya dalam menigkatan
perindustrian kelapa sawit Indonesia.
Selain mengatasi permasalahan dalam perekonomian dan politik, pemerintah juga memperhatikan
dampak lingkungan dan kesejahteraan para petani pekerbunan sawit. Dimana saat ini luas perkebunan
kelapa sawit di Indonesia telah mencapai 10 juta ha yang mana 40% hingga 41% merupakan
perkebunan milik rakyat tetapi dalam produktivitas kebun petani masih rendah. Salah satu upaya
pemerintahan dalam meningkatkan hasil perkebunan sawit ialah bantuan dana dari Badan Pengelola
Dana Perkebunan (BPDP) sawit melalui program replanting (peremejaaan) agar meningkatkan
kesejahteraan petani serta pemerataan lahan akan membaik dan juga dalam mengatasi permasalahan
lingkungan akibat banyak hutan lindung dan hutan tanaman industri (HTI) yang terbakar di sekitar
lahan gambut kawasan sumatera yang mana memiliki lahan gambut dengan kedalamannya hingga 55
m untuk hal ini pemerintah melakukan restorasi pada lahan yang terbakar menerapkan ilmu ilmu
yang ada serta perlunya kajian lanjut dalam mengatasi kebakaran pada lahan gambut dimasa yang
akan datang.
Saat ini Indonesia telah menjadi produsen utama minyak sawit dunia dengan menghasilkan minyak
kelapa sawit mentah (CPO) sebesar 41% (62 juta ton/tahun) dibandingkan minyak kedelai yang hanya
mencapai 31% (47 ton/tahun). Sedangkan disisi konsumsi dunia seperti India,Tiongkok, Uni Eropa,
dan negara lainnya, kebutuhan akan minyak sawit dan turunannya semakin besar sehingga industri
kelapa sawit kini telah menjadi industri strategis di Indonesia. Selain itu manfaatnya bagi dunia dapat
menjaga kestabilan harga minyak nabati lainnya Karena harganya yang relative murah sehingga
menguntungkan negara yang berpenghasilan kecil seperti Afrika, dapat mengurangi masalah trade-off
antara fuel dengan food yang dihadapi negara negara maju saat ini dalam menjalankan program
subtitusi BBM fosil dengan biodiesel tanpa harus mengubahan lahan pertaniannya menjadi lahan

tanaman minyak nabati. Kemudian mencipatakan keuntungan bagi negara negara impotir seperti
ketersedian lapangan kerja baru bagi Uni Eropa.

Anda mungkin juga menyukai