PASAL 1
URAIAN UMUM KEGIATAN
1.1
Pekerjaan
Lokasi
Tahun Anggaran
: Tahun 2016
pekerjaan
meliputi
Pengadaan,
pengelolaan,
mendatangkan,
lengkap,
juga
disini
dimaksudkan
pekerjaan-pekerjaan
ataupun
bagian
pekerjaan yang walaupun tidak jelas disebutkan di dalam RKS dan gambar-gambar tetapi
masih berada di dalam bidang pembangunan, haruslah dilaksanakan selanjutnya sesuai
dengan petunjuk-petunjuk Direksi Lapangan.
Untuk
pekerjaan ini,
dapat
memahami dengan
Kontraktor
sebaik-baiknya
diwajibkan mempelajari
seluruh
secara
selanjutnya
ini.
uraian
Bila
terdapat
ini, Kontraktor
seluk
seksama
beluk
seluruh
Pelaksanaan seperti
ketidakjelasan
diwajibkan
dan/atau
melaporkan
hal
PASAL 3
LINGKUP PEKERJAAN
A.
PEKERJAAN PERSIAPAN
B.
I.
II.
III.
PEKERJAAN PENGECATAN
IV.
LAIN-LAIN
C.
I.
II.
PEKERJAAN PENGECATAN
III.
LAIN-LAIN
Pengangkutan alat berat dan peralatan ringan beserta dengan kelengkapan dan
pedukungnya. Seluruh bentuk alat yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan harus
disediakan oleh pelaksana dalam jumlah yang cukup dan kondisi baik. Pengangkutan
material dilaksanakan secara periodik disesuaikan dengan kebutuhan pada saat
pelaksanaan, jumlah material harus cukup dan dalam keadaan baik.
Seluruh Jenis Alat yang akan dipakai harus dilengkapi bukti kepemilikan atau sewa.
seluruh Jenis Material yang masuk ke lokasi pekerjaan dan akan dipakai , harus diperiksa
terlebih
dahulu
oleh
pengawas
dan
direksi
lapangan
untuk
mendapat
persetujuan pemakaiannya. Dan dituangkan dalam daftar material siap pakai. Material
dengan kondisi cacat bentuk dan kwalitas serta tidak terdaftar dalam standar yang
berlaku tidak diijinkan untuk dipakai .
B. Alat dan Bahan
Alat Tranportasi dengan ijin yang masih berlaku dan laik pakai.
Seluruh Alat dan Bahan Material yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan dan
Direksi.
C. Metode Pelaksanaan
Mobilisasi alat dan bahan
1.
pekerjaan tersebut
dilaksanakan untuk
pekerjaan tersebut.
2.
Man power , berisi jumlah pekerja yang aktif pada saat itu , dipakai sebagai
kontrol terhadap kemampuan , ketepatan dan kelayakan proporsi pekerja terhadap
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Kontraktor wajib menambah atau mengganti
pekerja yang tidak sesuai dengan kemampuan terhadap pekerjaan. Disiapkan pula
struktur organisasi proyek dengan keterangan tugas dan tanggung jawab masing
masing personil .
3.
Material power,
terhadap ketersediaan bahan dan kualitas bahan yang akan dipakai. Kontraktor
wajib mengganti / reject
4.
Machine
power,
berisi
tentang
ketersediaan
alat
kerja
baik
mekanis
maupun manual, Kontraktor wajib menyediakan seluruh alat yang dibutuhkan oleh
tenaga kerja.
5.
Kondisi cuaca, bersisi tentang kondisi cuaca aktual pada hari tersebut,
dan prediksi 1 hari kedepan untuk dijadikan acuan dalam menyusun rencana kerja.
6.
7.
Photo Visual,
4.3
1.
Construction
Meeting,
rapat
awal
pekerjaan
akan
dijelaskan
2.
pekerjaan yang
hari tersebut, menjelaskan tentang kesiapan tenaga kerja, material , alat dan
metode pelaksanaan yang akan dijelaskan oleh pelaksana lapangan dan harus
mendapat persetujuan dari pengawas lapangan dan direksi. Seluruh bentuk
keputusan hasil rapat harus dituangkan dalam berita acara dan disahkan bersama.
3.
4.
Rapat Evaluasi Bulanan , memuat tentang evaluasi hasil pekerjaan dalam bulan
terakhir, dan rencana pekerjaan bulan berikutnya. Dalam rapat ini dibahas pula
tentang pekerjaan yang belum selesai / tidak sesuai rencana dan kualitas.
Sehingga menjadi pekerjaan prioritas pada minggu berikutnya diikuti dengan
penambahan tenaga kerja
kerja bulan kerja berikutnya. Seluruh bentuk keputusan hasil rapat dituangkan
dalam berita acara dan disahkan bersama.
5.
6.
5.4
a.Ukuran
Pada dasarnya semua ukuran yang tertera dalam gambar kerja adalah ukuran jadi
meliputi ukuran :
- As- As
- Luar - Luar
- Dalam - Dalam
b. Penjelasan Gambar
1.
Bila gambar kerja tidak sesuai dengan RKS maka yang memikat adalah RKS, atau
ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas Lapangan.
2.
Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin
kerja,
maka
gambar
yang
mempunyai
skala
yang
lebih
besar
yang
berlaku/mengikat.
3.
Bila ada perbedaan antara gambar kerja arsitektur dengan struktur maka
yang berlaku / mengikat adalah gambar kerja arsitektur sepanjang tidak
mengurangi segi konstruksi dan kekuatan struktur.
4.
Bila ada perbedaan antara gambar kerja arsitektur dengan gambar kerja maka
yang
dipakai
sebagai
pegangan
adalah
arsitektur.
5.
Bila ada perbedaan antara gambar tanggal pengeluaran yang berbeda untuk satu
masalah, maka gambar dengan tanggal yang tercantum terbaru yang berlaku /
mengikat.
6.
Bila
siuran
perbedaan-perbedaan
menimbulkan
itu,
ketidak jelasan
keragu-raguan
sehingga
maupun
dalam
kesimpang
pelaksanaan
dapat
Ketentuan
diatas
tidak
dapat
dijadikan
alasan
oleh
pemborong
Harus
selalu
dibuat
gambar
pelaksanaan
dari
semua komponen
struktur berdasarkan disain yang ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis
dari Konsultan Pengawas Lapangan.
9.
keterangan
produk
bahan,
keterangan
pemasangan,
data-data
Kontraktor
bertanggung
jawab
terhadap
semua
kesalahan-kesalahan
perubahan
dan
pekerjaan
tambahan
di
lapangan
maka
Kontraktor
bertanggung
jawab
sepenuhnya
atas
hasil
pelaksanaannya.
12.
Drawing"
oleh perencana, tetapi bila dianggap perlu untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut,
Kontraktor diharuskan pula membuat gambar kerja [Shop Drawings] yang
mendapatkan persetujuan / pengesahan dari konsultan perencana dan pihak
Pemberi Tugas.
14.
Harus
selalu
dibuat
gambar
pelaksanaan
dari
semua komponen
struktur berdasarkan disain yang ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis
dari Konsultan Pengawas.
4.5
A. Tenaga Ahli
Kontraktor harus menempatkan Site Engineer yang handal yang ditempatkan dilapangan
dan memiliki sertifikasi kerja untuk bidang pekerjaannya.
Semua sub kontraktor yang digunakan harus memiliki standar kualifikasi yang ditetapkan
LPJK dan assosiasi Profesional sesuai dengan lingkup pekerjaan.
B. Pengujian Bahan .
Semua bahan bahan yang diperlukan untuk bangunan / pekerjaan tersebut,
kontraktor terlebih dahulu harus memberikan contoh-contoh kepada pengawas
lapangan untuk mendapatkan persetujuan sebelum bahan tersebut didatangkan /
dipakai.
C. Sertifikat dan Garansi.
Untuk
jadi ,
harus
dilampirkan
tentang sertifikat spesifikasi atau garansi pemakaian dari instansi terkait. Contoh :
Ready mix Concrete , Mesin mesin siap pasang, Paving Blok dll.
PASAL 5
PERATURAN PERATURAN
1. Koordinasi modular untuk Bangunan dan Gedung SNI 03-1977-1990.
2. Kayu untuk Bangunan Rumah dan Gedung SNI 03-2445-1991 dan Mutu kayu
Bangunan SNI-03-35527-1994.
3. Standar tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan SNI 03-2847-2002
4. Agregat Beton SNI 03-17550-1990.
5. Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton SNI 03 -3976 -1995.
6. Pedoman Mendirikan Bangunan Gedung SNI 03-1728-1989.
7. Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung SNI 03 -1726
1989.
8. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung SNI 03 -1727 -1989.
9. Peraturan Umum untuk Instalasi Air (AWI).
10. Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara Permen, PU no.
45/PRT/M/2007,
11. Pedoman Plumbinng Indonesia 1974,
12. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 58 Tahun 1995,
13. Peraturan Pembangunan di Indonesia dan Peraturan Umum tentang Keselamatan
Tenaga Kerja yang dikeluakan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia.
14. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 02/KPTS/1985 tentang penanggulangan
kebakaran.
15. Peraturan peraturan Daerah setempat yang berlaku,selain ketentuan
ketentuan yang berlaku diatas.
16. Gambar Bestek yang dibuat oleh Perencana yang sudah ditugaskan termasuk juga
gambar gambar kerja yang dibuat oleh Kontraktor yang telah disyahkan /
disetujui oleh pemberi tugas.
17. Dokumen Pengadaan Jasa Konstruksi.
18. Surat Instruksi dari Direksi / Owner dan User.
19. Surat Instruksi dari Konsultan Perencana.
20. Surat Instruksi dari Konsultan Pengawas.
21. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan / Aanwijzing.
22. Surat Perjanjian Melaksanakan Pekerjaan / Kontrak.
23. Rencana Kerja Pelaksananan (Time Schedule ) yang dibuat oleh Pemborong dan
disetujui oleh pengawas dan Pemberi Tugas.
PASAL 6
PENGUKURAN DAN BOWPLANK
6.1 Lingkup Pekerjaan
1. Pengukuran Batas Persil, leveling persil dan as masa bangunan
2. Steak Out As Bangunan
3. Leveling Peil Bangunan
6.2 Alat dan Bahan
1. Water Pass
2. Kompas
3. Alat Ukur Manual ( Meteran )
4. Alat Siku Konvensional
5. Alat Tulis
6. Patok Besi / Kayu
7. Papan Kayu
8. Paku
9. Benang Nilon
10. Dan lain-lain.
6.3 Metode Pelaksanaan
Pengukuran
dilakukan
dengan
alat
ukur
Theodolit
untuk
pengukuran kawasan , steak out dan Leveling. Untuk Dimensi dengan akurasi tinggi
maka harus dilaksanakan pengukuran ulang secara manual jarak as terdekat.
Dilaksanakan oleh tenaga ahli surveyor. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank.
Ukuran pokok peil lantai mengikuti Exsiting. Untuk patok-patok digunakan kayu
ukuran 5/7 cm atau 8 cm, sedangkan untuk Bouwplank digunakan papan kayu
ukuran 2/20 cm dengan panjang 3.00 m.
Patok-patok harus dipancang sedemikian rupa sehingga kedudukannya
benar-benar stabil (tidak goyang), tanda-tanda sumbu / as (dinding dan pondasi
struktur) harus ditentukan secara teliti dan dibuat jelas.Jenis kayu yang
dipergunakan untuk keperluan ini adalah jenis kayu klas III yang lurus dan kering
atau bahan besi. Ukuran-ukuran pokok lainnya, harus dilaksanakan sesuai dengan
ukuran yang tercantum pada gambar kerja. Apabila terdapat perbedaan atau
keraguan pada gambar kerja maka kontraktor harus melaporkannya secara tertulis
kepada Direksi supaya dapat memberikan keputusan sesuai dengan peraturan yang
berlaku..Bahan bangunan yang dipergunakan untuk pasangan bouwplank, tidak
1.
Papan Nama Proyek menggunakan rangka kayu Kelas III dilapis dengan tripleks 4
mm. Penulisan menggunakan cat kualitas baik dan tahan cuaca. Alternatif bahan
digital Printing water proof.
2.
:
:
:
:
:
:
:
..
..
..
..
..
..
..
PASAL 9
PEKERJAAN GALIAN TANAH & URUGAN
9.1 Galian tanah
1. Bentuk dan dimensi disesuaikan dengan gambar dan instruksi pengawas lapangan
dan direksi.
2.
Sebelum
Pekerjaan
dimulai,
harus
ditentukan
terlebih
dahulu
profil
dan
saluran
dan
bagian
bagian lain
yang
tertera
pada gambar
dan
dokumen kontrak.
2. Lapisan pasir urug harus dipadatkan dengan cara ditimbris / stamper setelah terlebih
dahulu disiram air secara merata sehingga urugan pasir tersebut benar-benar padat.
Pasir urug yang akan digunakan harus bebas dari berbagai kotoran pengganggu dan
sampah organik maupun non organik. Ukuran ketebalan pasir urug yang tercantum
pada gambar kerja adalah ukuran padat.
9.4 Pekerjaan Perataan Tanah.
1. Pekerjaan yang dimaksud adalah perataan tanah pada kavling untuk bangunan dan
lokasi lokasi yang memerlukan perataan tanah.
2.
rencana kavling
untuk bangunan.
3. Pemadatan dengan Stamper dalam keadaan basah.
9.5 Pekerjaan Urugan Tanah.
1. Pekerjaan yang dimaksud adalah pengurugan tanah pada kavling untuk bangunan
dan lokasi lokasi yang memerlukan pengurugan sesuai dengan gambar.
2. Pekerjaan pengurugan tanah harus mengikuti leveling dan bentuk rencana kavling
untuk bangunan.
3.
per layer.
4. Material timbunan adalah tanah mendatangkan dari luar.
5. Pekerjaan ini meliputi pembentukan kavling untuk bangunan.
6. Kepadatan tanah hasil urugan harus padat dan tidakmengalami deformasi.
PASAL 10
PEKERJAAN BATU KALI
1. Pekerjaan meliputi Pondasi dan lain lain yang sibutkan digambar dengan adukan 1
Pc : 4 Ps. Bentuk dan ukuran pondasi, harus sesuai dengan yang tercantum pada
gambar kerja.
2.
Batu kali / batu belah yang digunakan, harus berkualitas baik yaitu keras dan
tidak berpori. Batu kali dengan ukuran <15 cm, tidak diperkenankan untuk
dipergunakan.
3. Celah batu pada pasangan harus diisi adukan dengan kondisi padat , apabila masih
terdapat celah kosong setelah pasangan selesai , maka harus diisi dengan adukan
khusus ( 1pc : 2ps ) agar homogenitas pasangan batu terjaga.
4. Apabila pada saat pemeriksaan masih terdapat celah kosong pada pasangan batu kali
, maka kontraktor wajib mengganti / memperbaiki kondisi tersebut.
5. Dibawah pasangan pondasi batu kali, diberi lapisan pasir urug padat , aanstamping (
batu kosong ) dari bahan batu belah diisi pasir urug dipadatkan dengan tebal lapisan
sesuai dengan yang tercantum pada gambar kerja.
6. Batu kali/belah yang digunakan harus berkualitas baik yaitu keras dan tidak berpori
dengan ukuran >15 cm, sedangkan yang berukuran < 15 cm tidak diperkenankan
untuk dipergunakan.
PASAL 11
PEKERJAAN PASANGAN
11.1 LINGKUP PEKERJAAN
Pemasangan dinding meliputidinding pagar, penebalan kolom dan stoper pas paving. dan
pasangan bata lainnya yang tertera pada gambar dan daftar kuantitas . Dinding dipasang
dengan perkuatan kolom praktis sesuai persyaratan teknik yang umum berlaku.
11.2 PASANGAN BATU BATA
1.
gambar.
2.
Batubata
harus
baru,
terbuat
dari
tanah
yang
baik
sesuai
dengan
persyaratan- persyaratan dalam SII. Hasil pembakaran yang baik dan bersih
serta tidak mengalami patah dan keropos. Bilamana tidak terdapat bahan yang
sesuai standar tersebut diatas, maka Pengawas Lapangan menentukan jenis-jenis
lain yang ada dipasaran lokal dengan persyaratan yang ditentukannya.
3.
4.
11.3 PEMASANGAN
1.
Pasangan dinding pengisi baik dengan batu bata atau bahan pengisi lainnya yang
disetujui harus dilaksanakan dengan rata, tegak dan lajur penaikannya diukur
tepat dengan tiang lot. Apabila tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar
maka setiap lajur naik, bata harus putus sambungan
Sebelum dipasang batu bata harus dibasahi dalam air/direndam terlebih dahulu.
2.
3.
4.
Penyusunan pasangan bata dipasang dengan siar bergigi , tidak mempunyai siar
tegak yang sama. Tebal siar 1.5 cm .
5.
Siar tegak dan datar harus dikorek dengan kedalaman 1 cm, agar pasangan
plesteran dapat melekat dengan baik.
6.
7.
8.
Untuk pembuatan adukan masal hendaknya dibuat dengan mesin mixer ( Molen )
agar pekerjaan lebih efisien.
10.
Apabila terjadi retak minor , baik pada batu bata maupun adukan pengisi ,
maka harus diisi dengan adukan khusus. Jika Pasangan mengalami retak yang cukup
besar dan bisa mengalami perubahan bentuk dan posisi , maka pasangan harus
dibongkar dan diganti pasangan baru atas biaya kontraktor.
11.
Seusai jam kerja, seluruh lajur pasangan dinding pengisi baik batubata atau
bahan pengisi lainnya yang belum selesai, harus ditutup (dilindungi) dengan kertas
semen/ pelastik pelindung, atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh
pengawas lapangan. Untuk dinding-dinding yang sudah kering (berumur 6 jam
keatas) harus disiram dengan air bersih secara periodik, atau sesuai dengan
persyaratan.
Setiap pemasangan dinding batu bata atau bahan dinding pengisi lainnya yang
mempunyai luas lebih
dan kolom
beton praktis dengan ukuran dan dimensi kolom beton 12x18 cm dengan perkuatan
tulangan besi 10 mm 4 buah dengan sengkang yang dipasang
besi, 6 mm
setiap 20 cm atau sesuai gambar kerja. Perletakan kolom dianker pada lantai sloof
dengan stek yang cukup dan kokoh. Perletakan balok disambung ke kolom praktis /
kolom induk. Perkuatan anker dengan besi min 6 mm 60 cm .
2.
Bingkai beton dengan balok dan kolom diberikan kepada semua bukaan yang
disebabkan oleh pemasangan pintu pagar atau bukaan lainnya. Untuk lubang pintu
dan lubang bagi rangka pintu agar diperhitungkan yang akan dipasang kemudian
maupun penutupan celah setelah pemasangan tersebut.
PASAL 12
PEKERJAAN PLESTERAN.
Meliputi
semua
pekerjaan,
peralatan
dan
bahan-bahan
yang
diperlukan
untuk plesteran seperti tercantum dalam Gambar. Untuk dinding yang akan
dipasang keramik, plesteran yang disiapkan hanyalah sampai
plesteran tanpa
acian.
2.
Untuk adukan plesteran, penggunaan semen, pasir dan air dalam seluruh hal harus
memenuhi ketentuan seperti tersebut pada RKS ini.
3.
Dari mulai permukaan atas sloof dan atau balok / lantai beton sampai
dengan ketinggian 30 cm diatas lantai keramik, pasangan dibuat dengan adukan
1 Pc : 3 Ps.
4.
Pasangan selebihnya menggunakan adukan 1 Pc : 4 Ps. Pasangan harus benarbenar tegak lurus, sehingga menghasilkan pasangan yang baik dan rapih.
5.
sama
dengan
adukan
pasangannya.
Sebelum
pekerjaan
plesteran
Bidang permukaan beton yang terlihat (kolom, ring balk dan sebagainya )
harus diplester dengan adukan 1 Pc: 2 Ps setelah terlebih dahulu permukaannya
dikasarkan dengan pahat dan disiram air semen.
7.
Pekerjaan plesteran
harus
tidak bergelombang
).
dilaksanakan
Bidang-bidang
dengan baik
plesteran
tegak,
yang
rata dan
retak-retak
dan
dengan
baik
halus
dan
rata
terutama
pada
bagian
sudut/pertemuan.
Pekerjaan Persiapan
1.
2.
Sebelum
pekerjaan
dimulai
kontraktor
harus
melakukan
running
test
tempat yang akan dipasang perlengkapan sanitasi dan memasang kelos-kelos kayu
yang belum terpasang, memeriksa instalasi air yang akan dihubungkan dengan
perlengkapan sanitasi.
4.
1.
Pekerjaan Pelaksanaan
Semua perlengkapan sanitasi dipasang ke dinding atau lantai dengan cara yang
baik, sambungan-sambungannya kokoh dan tidak merusak fitting.
2.
3.
4.
mencegah
plesteran
menjadi
kering
sebelum
waktunya
permukaan-
Tebal acian minimal 0.5 cm , permukaan rata dan halus dengan bahan dasar semen
tidak dicampur material lainnya.
Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa hingga merupakan permukaan yang rata,
plesteran harus dilaksanakan dengan memakai alat hampar dari kayu dan disebarkan
kepinggir-pinggir dengan memakai alat perata adukan sampai permukaannya rata dan
halus.
4. Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelah dipasang.
5.
Singkirkan sisa-sisa plesteran yang mungkin masuk ke dalam lobang sparing yang
disiapkan untuk pekerjaan instalasi listrik dan instalasi lainnya.
Semua
pekerjaan
beton
harus
mengikuti
persyaratan
ketentuan
yang
tercantum pada :
a.
SNI
03-2847-2002,standar
tata
cara
perencanaan
struktur
beton
untuk bangunan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
1 Pc : 2 Ps : 3
Kr perbandingan volume.
13.7 Persyaratan bahan :
a.
1.
Semen
Semen yang digunakan harus terdiri satu jenis merk dari mutu yang
baik dan disetujui oleh Direksi. Semen yang telah mengeras sebagian atau
seluruhnya tidak diperkenankan untuk digunakan. Untuk menghindari
terjadinya
hal
tersebut
diatas
Kontraktor
harus
memperhatikan
syarat- syarat penyimpanan semen yang baik. SNI dan SII. Dengan Type I.
2.
Semen
yang
disyahkan/disetujui
dipakai
oleh
Portland
yang
semen
berwenang,
satu
dan
merk
yang
memenuhi
telah
syarat
3.
4.
5. Semen yang sebagian sudah membatu dalam kantong, sama sekali tidak
diperbolehkan untuk dipergunakan.
6.
Pasir Beton
1. Pasir beton harus terdiri dari pasir dengan butiran yang bersih dan bebas
dari bahan organis, Lumpur dan sebagainya, sesuai dengan persyaratan
yang tercantum didalam SNI 03-2847-2002. Untuk menghasilkan mutu
beton
yang
baik
Kontraktor
dilarang
menggunakan
abu
batu
dan sejenisnya.
2. Agregat pasir dan kerikil harus bersih dan bebas dari seluruh macam
kotoran baik bahan organik maupun lumpur, tanah, karang, garam
dan sebagainya sesuai dengan syarat dan peraturan yang berlaku .
3.
Bahan agregat pasir dan kerikil harus didatangkan dari tempattempat yang telah disetujui mutunya oleh Direksi Lapangan.
4.
seluruh macam
Air
Air yang akan digunakan harus air tawar yang bersih dan bebas dari bahanbahan organis, minyak garam alkalis, asam yang dapat merusak beton.
Apabila
diperlukan
Direksi
dapat
meminta
kepada
Kontraktor
untuk
Baja Tulangan
1. Baja tulangan yang digunakan harus dari baja mutu U-24 U-39 sesuai
dengan kebutuhan dan mengacu kepada SNI 03-2847-2002.
4. Semua baja tulangan yang dipakai berbentuk polos dengan kualitas besi
beton adalah baja lunak sesuai dengan standar SNI 03-2847-2002 serta
peraturan yang mengikat lainnya
6. Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat, kulit giling
serta bahan lain yang mengurangi daya lekat.
7. Besi beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama
pengecoran tidak berubah tempat.
9.
13.8 Bekisting
2. Pasangan bekisting harus rapi, kuat dan kaku untuk menahan getaran dan
kejutan gaya yang dikirim tanpa berubah bentuk. Kerapihan dan
ketelitian pemasangan
bekisting
harus
diperhatikan
agar
setelah
Shop drawing
a.
Membuat
shop
drawing
dengan
terlebih
dahulu
mengkoordinasikan
Jika
terdapat
hal
yang
dianggap
meragukan
serta
kepastian
dari
kebenaran
perhitungan
tersebut,
Kontraktor
2.
Campuran Beton
a. Beton harus dibentuk dari semen Portland, pasir beton, kerikil dan air
seperti ditentukan sebelumnya dengan perbandingan 1 pc : 2 ps : 3 kr yang
serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang tepat yaitu
mutu beton K-175 ( Site Mix ) non struktural.
b. Penakaran semen dan agregat (halus dan kasar), harus dengan kotak-kotak
takaran yang sama volumenya. Banyaknya air untuk campuran beton
ditentukan
sedemikian
rupa
sehingga
mudah
dikerjakan
sesuai
Penulangan
a. Pembengkokan, pemotongan dan penempatan tulangan harus sesuai
dengan gambar kerja dan mengikuti persyaratan yang tercantum di dalam
SNI 03-2847-2002.
b.
kuat
menggunakan
tulangan- tulangan
pengecoran
tersebut
kawat
baja,
tidak
berubah
sehingga
menjamin
tempat
selama
Persiapan Pengecoran
a. Sebelum pengecoran beton dilakukan, Kontraktor wajib melaporkan
kepada
Konsultan
Pengawas
untuk
pemeriksaan
pengecoran,
hal
ini
dan
berlaku
diminta
untuk
pengecoran
beton
terpaksa
dihentikan
dikarenakan
cuaca
atau sebab lainnya dan akan diteruskan pada hari berikutnya, maka
Pengecoran
a.
b.
Pemadatan
struktur
alat penggetar
dicor dari
cahaya
matahari, hujan
maupun angin sampai beton tersebut mengeras dengan baik dan untuk
mencegah pengeringan yang terlalu cepat, maka harus dilakukan perawatan
sebagai berikut :
-
d. Cara-cara
dan
alat-alat
yang
digunakan
untuk
mengangkut
beton
6.
Pembongkaran
Cetakan
dan Stootwerk
(untuk
struktur).
a. Pembongkaran
cetakan
harus
dilakukan
dengan
hati-hati
dan
permukaan
yang
cacat
akibat
diperlukan waktu
cetakan
dibuka
sekurang-kurangnya
untuk
bagian
( tujuh
dinding-dinding
yang
) hari
tidak
Bahan-bahan bekas cetakan yang sudah tidak digunakan lagi harus segera
dikumpulkan serta segera dikeluarkan dari lokasi agar tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
sesuai
dengan
dengan
RKS
serta
sebaik-baiknya,
Gambar
hasil
Kerja.
pekerjaan
Pekerjaan
tidak
pengecatan
menggelombang,
terjadi
cacat
seperti
tersebut
Kontraktor
harus
melakukan
perbaikan
2.
3.
4.
5.
Cat yang digunakan berada dalam kaleng yang masih disegel dalam kemasan , tidak
pecah
atau
bocor
dan
mendapat
persetujuan
Pemilik
Proyek
atau
manajer
konstruksi.
Pengiriman cat, harus disertakan sertifikat dari agen/ distributor yang menyatakan
bahwa cat yang dikirim dijamin keasliannya. Kontraktor bertanggung jawab, bahwa
warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesuai dengan RKS.
Warna
1. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan pengecatan, Kontraktor
mengajukan daftar bahan pengecatan kepada pengawas lapangan.
2. Warna yang ditetapkan untuk pedoman pengecatan adalah, seperti standard yang
ditetapkan
untuk
warna dan
Konsultan
Perencana
menentukan
warna
atas biaya
pembuatan
Kontraktor.
Pencampuran
warna
atau
pemesanan
dan
1.
Dinding atau bagian yang akan dicat selesai dan disetujui oleh pengawas lapangan
dan direksi.
2.
3.
Menunggu keringnya dinding atau bagian yang akan dicat karena masih basah dan
lembab.
4.
5.
Kontraktor harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutanurutan yang tepat mulai dari pekerjaan dasar sampai dengan pengecatan akhir.
6.
Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari produsen cat tersebut.
7.
1.
Tembok yang akan dicat harus mempunyai cukup waktu untuk mengering. Setelah
permukaan tembok kering, dan setelah retak rambut muncul. Permukaan Tembok
harus benar benar rata, apabila masih terdapat sudut / akhir pasangan yang belum
sempurna, kondisi tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu. Persiapan dilakukan
dengan
membersihkan
permukaan
tembok
tersebut
terhadap
2.
Selanjutnya
dilapis
tipis
dengan
plamur
hingga
pori
dan
retak
rambut
3.
Pada bagian-bagian di mana banyak reaksi dengan alkali dan rembesan air harus
diberi lapisan wall sealer.
4.
Tunggu masa kering plamur sambil menunggu retak rambut susulan , jika
terdapat retak rambut susulan maka harus dilapis ulang . Setelah kering
permukaan tersebut diamplas lagi sampai rata dan halus.
5.
6.
Tunggu masa kering Cat, sambil diperiksa kondisi pasangan yang dicat. Perbaiki
jika ada retak rambut dan pengelupasan lapisan plamur.
7.
8.
9.
1.
2.
1.
2.
Permukaan kayu yang akan dicat harus diamplas kemudian diplamur bila
terdapat retak, celah atau lobang. Kemudian permukaan kayu yang telah diplamur
diratakan.
3.
Permukaan kayu/besi yang kecil harus diberi lapisan plamur yang tipis.
4.
Pekerjaan pengecatan dengan kwas untuk bidang kecil dan semprot untuk bidang
luas.
5.
6.
Bekas lobang sisa elektroda pada pengelasan harus digerinda sampai halus,
kemudian diisi dempul dan diamplas hingga permukaan rata.
7.
8.
9.
Pekerjaan Pengecatan harus dilakukan secara rapi dan kebersihan pada saat
pelaksanaan harus diperhatikan, agar tidak mengganggu pekerjaan yang lain.
10.
Pasangan diluar pengecatan harus dilindungi dari dampak proses pekerjaan ini.
PASAL 15
PENUTUP
Untuk mencapai hasil pekerjaan yang baik pada setiap pekerjaan kontraktor
harus memperhatikan :
1. Gambar Kerja
2. Rencana Anggaran Biaya
3. Rencana Kerja dan Syarat syarat
4. RAB , tentang Volume , kualitan dan Kuantitas Pekerjaan yang harus dikerjakan.
5. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak menjadi tanggung
jawab penuh Kontraktor.
6. Metode Pelaksanaan yang diusulkan Kontraktor dan peraturan pelaksanaan yang
dikeluarkan oleh supplier bahan.
7. Kordinasi dengan pengawas lapangan dan direksi secara periodik pada setiap tahap
pelaksanaan pekerjaan untuk menghindari kesalahan yang fatal.
8. Penempatan Tenaga Ahli yang memenuhi persyaratan.
9. Pembelanjaan Material yang sesuai dengan Spesifikasi.
10. Menjaga Keamanan dan Ketertiban didalam lokasi kegiatan dan sekitarnya.
R. KELAS
R. KELAS
R. KETERAMPILAN
R. KELAS
R. KELAS
R. KELAS
R. KELAS
R. KELAS
RP
KE
LA
S
LAB. KOMPUTER
R. PERPUSTAKAAN
R. KELAS
R. KELAS
R. PERPUSTAKAAN
R. KELAS
R.
LAB. IPA
R. BK
R. KELAS
R. KELAS
MUSHOLLA
LAB. IPA
LAB. IPA
R. KELAS
R. KELAS
WC
R. KELAS
R. KELAS
R. KELAS
R. TU
R. GURU
R. KELAS
R. KELAS
R. KELAS
R. KELAS
R. KELAS
SITE PLAN
SKALA 1 : 100
PEMBERI TUGAS :
KEGIATAN :
PEKERJAAN :
MENGETAHUI
MENYETUJUI
KONSULTAN PERENCANA
CV. NIAGATAMA KONSULTAN
DIBUAT OLEH
DIGAMBAR OLEH
TAHUN
U.KERTAS
2016
A3
JUDUL GAMBAR :
PEMBUATAN PAGAR
KETERANGAN :
Direktur
Team Leader
ARSITEK
KONSTRUKSI
DIGAMBAR
ME
SITE PLAN
NO. LBR
RENC. PAGAR
RENC. PAGAR
RENC. PAGAR
RENC. PAGAR
R. KELAS
R. KETERAMPILAN
R. KELAS
R. KELAS
R. KELAS
R. KELA
R. KELAS
RENC. PAGAR
R. KELAS
RP
R. KELAS
R.
KE
L
AS
LAB. KOMPUTER
R. PERPUSTAKAAN
R. KELAS
R. KELAS
R. PERPUSTAKAAN
LAB. IPA
R. BK
MUSHOLLA
RENC. PAGAR
R. KELAS
R. KELAS
RENC. PAGAR
LAB. IPA
LAB. IPA
R. KELAS
R. KELAS
WC
R. KELAS
R. KELAS
R. KELAS
R. TU
R. GURU
R. KELAS
R. KELAS
R. KELAS
R. KELAS
R. KELAS
RENC. PAGAR
RENC. PAGAR
RENC. PAGAR
SUDAH TERPASANG PONDASI
RENC. PAGAR
SUDAH TERPASANG PONDASI
PEMBERI TUGAS :
KEGIATAN :
PEKERJAAN :
MENGETAHUI
MENYETUJUI
KONSULTAN PERENCANA
CV. NIAGATAMA KONSULTAN
DIBUAT OLEH
DIGAMBAR OLEH
TAHUN
U.KERTAS
2016
A3
NO. LBR
JUDUL GAMBAR :
PEMBUATAN PAGAR
KETERANGAN :
Direktur
Team Leader
ARSITEK
KONSTRUKSI
DIGAMBAR
ME
300
300
300
300
300
300
300
300
300
3000
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
0
300
300
300
300
3000
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
30
0
300
300
30
3000
300
300
300
300
300
300
300
30
0
300
300
300
30
0
3000
300
300
300
300
300
30
0
300
00
30
0
300
30
30
0
300
300
900
30
0
300
300
3000
300
30
30
0
300
300
300
300
300
300
300
300
300
3000
300
300
300
300
300
300
300
RENCANA PEMAGARAN
500.00 M1
300
300
300
300
0
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
0
300
300
300
300
300
300
300
300
0
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
120
300
0
300
300
600
300
300
300
300
RENC. PAGAR
SUDAH TERPASANG
PONDASI
PEMBERI TUGAS :
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
3000
KEGIATAN :
PEKERJAAN :
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
3000
300
300
300
300
300
300
300
3000
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
MENGETAHUI
MENYETUJUI
KONSULTAN PERENCANA
CV. NIAGATAMA KONSULTAN
DIBUAT OLEH
300
300
300
300
300
300
2400
DIGAMBAR OLEH
KETERANGAN :
TAHUN
U.KERTAS
2016
A3
NO. LBR
JUDUL GAMBAR :
PEMBUATAN PAGAR
300
3000
Direktur
Team Leader
ARSITEK
KONSTRUKSI
DIGAMBAR
ME
RENCANA PEMAGARAN
300
300
300
300
300
300
PLESTERAN CIPRAT /
KAMPROTAN
PLESTERAN CIPRAT /
KAMPROTAN
300
15
200
PLESTERAN CIPRAT /
KAMPROTAN
185
15
185
200
300
Ringbalk 15/15
PLESTERAN CIPRAT /
KAMPROTAN
20
70
20
Sloof 15/20
10
SKALA 1 : 100
5
60
70
PEMBERI TUGAS :
KEGIATAN :
PEKERJAAN :
MENGETAHUI
MENYETUJUI
KONSULTAN PERENCANA
CV. NIAGATAMA KONSULTAN
DIBUAT OLEH
DIGAMBAR OLEH
TAHUN
U.KERTAS
2016
A3
JUDUL GAMBAR :
PEMBUATAN PAGAR
KETERANGAN :
Direktur
Team Leader
ARSITEK
KONSTRUKSI
DIGAMBAR
ME
NO. LBR
300
300
300
300
300
300
300
300
15
FINISHING CAT
185
185
200
FINISHING CAT
200
15
Ringbalk 15/15
20
70
20
Sloof 15/20
10
SKALA 1 : 100
5
60
70
PEMBERI TUGAS :
KEGIATAN :
PEKERJAAN :
MENGETAHUI
MENYETUJUI
KONSULTAN PERENCANA
CV. NIAGATAMA KONSULTAN
DIBUAT OLEH
DIGAMBAR OLEH
TAHUN
U.KERTAS
2016
A3
JUDUL GAMBAR :
PEMBUATAN PAGAR
KETERANGAN :
Direktur
Team Leader
ARSITEK
KONSTRUKSI
DIGAMBAR
ME
NO. LBR
300
300
300
300
300
300
300
300
20
20
15
15
Ringbalk 15/15
20
160
145
PLESTERAN CIPRAT /
KAMPROTAN
PLESTERAN CIPRAT /
KAMPROTAN
PLESTERAN CIPRAT /
KAMPROTAN
PLESTERAN CIPRAT /
KAMPROTAN
100
160
145
20
70
20
Sloof 15/20
10
SKALA 1 : 100
5
60
70
PEMBERI TUGAS :
KEGIATAN :
PEKERJAAN :
MENGETAHUI
MENYETUJUI
KONSULTAN PERENCANA
CV. NIAGATAMA KONSULTAN
DIBUAT OLEH
DIGAMBAR OLEH
TAHUN
U.KERTAS
2016
A3
NO. LBR
JUDUL GAMBAR :
PEMBUATAN PAGAR
KETERANGAN :
Direktur
Team Leader
ARSITEK
KONSTRUKSI
DIGAMBAR
ME
300
300
300
300
300
300
300
300
20
20
15
15
Ringbalk 15/15
20
160
145
FINISHING CAT
FINISHING CAT
FINISHING CAT
FINISHING CAT
100
160
145
20
70
20
Sloof 15/20
10
SKALA 1 : 100
5
60
70
PEMBERI TUGAS :
KEGIATAN :
PEKERJAAN :
MENGETAHUI
MENYETUJUI
KONSULTAN PERENCANA
CV. NIAGATAMA KONSULTAN
DIBUAT OLEH
DIGAMBAR OLEH
TAHUN
U.KERTAS
2016
A3
NO. LBR
JUDUL GAMBAR :
PEMBUATAN PAGAR
KETERANGAN :
Direktur
Team Leader
ARSITEK
KONSTRUKSI
DIGAMBAR
ME
300
300
300
300
300
300
300
300
Kolom 12/18
Pas. Dinding Bata ad. 1:4
12
15
15
18
20
185
15
DETAIL A-A
DETAIL B-B
DETAIL C-C
Skala 1:100
Skala 1:100
Skala 1:100
20
200
15
300
300
300
300
PEMBERI TUGAS :
KEGIATAN :
PEKERJAAN :
MENGETAHUI
MENYETUJUI
KONSULTAN PERENCANA
CV. NIAGATAMA KONSULTAN
DIBUAT OLEH
DIGAMBAR OLEH
TAHUN
U.KERTAS
2016
A3
NO. LBR
JUDUL GAMBAR :
PEMBUATAN PAGAR
KETERANGAN :
Direktur
Team Leader
ARSITEK
KONSTRUKSI
DIGAMBAR
ME
Ringbalk 15/15
Kolom 12/18
Sloof 15/20
Pas. Batu Kali
Urugan Tanah
Pondasi
POTONGAN PERSPEKTIF
SKALA 1 : 100
PEMBERI TUGAS :
KEGIATAN :
PEKERJAAN :
MENGETAHUI
MENYETUJUI
KONSULTAN PERENCANA
CV. NIAGATAMA KONSULTAN
DIBUAT OLEH
DIGAMBAR OLEH
TAHUN
U.KERTAS
2016
A3
JUDUL GAMBAR :
PEMBUATAN PAGAR
KETERANGAN :
Direktur
Team Leader
ARSITEK
KONSTRUKSI
DIGAMBAR
ME
PERSPEKTIF
NO. LBR
Ringbalk 15/15
Kolom 12/18
Sloof 15/20
Pas. Batu Kali
Urugan Tanah
Pondasi
POTONGAN PERSPEKTIF
SKALA 1 : 100
PEMBERI TUGAS :
KEGIATAN :
PEKERJAAN :
MENGETAHUI
MENYETUJUI
KONSULTAN PERENCANA
CV. NIAGATAMA KONSULTAN
DIBUAT OLEH
DIGAMBAR OLEH
TAHUN
U.KERTAS
2016
A3
NO. LBR
JUDUL GAMBAR :
PEMBUATAN PAGAR
KETERANGAN :
Direktur
Team Leader
ARSITEK
KONSTRUKSI
DIGAMBAR
ME
GAMBAR PERENCANAAN
KEGIATAN :
PENGADAAN SARANA / PRASARANA, REHABILITASI
DAN PEMBANGUNAN GEDUNG SMP
(DID) TAHUN 2016
PEKERJAAN :
PEMAGARAN
SMP NEGERI 1 PAMARAYAN
KECAMATAN PAMARAYAN - KABUPATEN SERANG
TA. 2016