Kelainan
implantasi
plasenta,
termasuk plasenta previa, plasenta
akreta, vasa previa, dan insersi
velamentosa, dapat memiliki dampak
buruk bagi ibu dan janin, terutama
karena kehamilan berlanjut ke usia
cukup bulan. Dalam keadaan ini,
rekomendasi
saat
ini
untuk
manajemen menyebutkan
indikasi
persalinan preterm bahkan pada
pasien yang tanpa gejala. Namun, usia
kehamilan yang dianjurkan untuk
persalinan pada pasien asimtomatik
secara empiris ditentukan tanpa
pertimbangan
literatur
terbaru
mengenai
kegunaan
dari
hasil
ultrasonografi
untuk
membantu
manajemen secara individu. Tujuan
dari
artikel
ini
adalah
untuk
mengusulkan pedoman berdasarkan
literatur
dengan
manajemen
berdasarkan pendapat pada pasien
asimtomatik
dengan
kelainan
implantasi
plasenta
berdasarkan
temuan ultrasonografi yang relevan
dan spesifik seperti panjang serviks,
jarak antara os serviks internal dan
plasenta, dan ketebalan tepi plasenta.
Kata
kunci:
perdarahan,
pencitraan,plasenta previa marginal
atau letak rendah, plasenta akreta,
plasenta previa, kehamilan, sonografi,
vasa
previa,
insersi
tali
pusat
velamentous
Kelainan
implantasi
plasenta/placental
implantation abnormalities (PIAs) terbanyak
adalah plasenta previa (lengkap atau
sebagian), marginal / plasenta letak rendah,
plasenta akreta, vasa previa, dan insersi tali
pusat velamentous. 1-4 Setelah penyakit plasenta
iskemik (preeclampsia, pertumbuhan janin
terhambat, dan solusio plasenta), PIAs adalah
penyebab kedua terbanyak untuk indikasi
persalinan prematur. Yang terpenting, PIAs
memenuhi 5,6-8,7% dari kelahiran prematur
pada usia kehamilan <35minggu. 5 Pada pasien
simptomatik
waktu
dan
keparahan
simtomatologi (yaitu, perdarahan, persalinan,
pecahnya ketuban) menentukan usia kehamilan
pada kelahiran. Bahkan pada pasien tanpa
gejala, kelahiran prematur dianjurkan di hampir
setiap kasus untuk menghindari komplikasi ibu
dan / atau janin. Namun, risiko untuk
memperpanjang kehamilan pada pasien tanpa
gejala mungkin tidak sama untuk semua pasien
sesuai dengan literatur terbaru.
Gambar
1 adalah usulan
pedoman
untuk mengelola pasien tanpa gejala dengan
plasenta previa berdasarkan literatur yang
diterbitkan yang telah menggunakan cutoff
panjang serviks 30 mm dan 10-15 mm dan
ketebalan tepi plasenta 1 cm. Pedoman ini dapat
digunakan sebagai alternative untuk rekomendasi empiris kelahiran prematur pada 36-37
minggu untuk pasien dengan plasenta previa dan
membantu membimbing managemen pasien
dengan plasenta previa dan akreta. 6-8 Jika ada
plasenta previa dengan dicurigai plasenta invasif
(akreta), persalinan pada 34-35 minggu
umumnya dianjurkan untuk menghindari
keadaan darurat pada kehamilan yang berlanjut
sampai usia cukup bulan.6 Dengan tidak adanya
data yang mengisyaratkan bahwa ibu dan janin
beruntung dengan menunda persalinan pada
akreta >34-35 minggu, penggunaan USG dapat
digunakan pada saat pemeriksaan ke RS.
Vasa previa
Vasa previa adalah suatu kondisi yang ditandai
oleh adanya pembuluh darah janin melintasi atau
berjalan di dekat dengan os serviks
internal. Diagnosis prenatal yang akurat dan saat
yang tepat akan kelahiran prematur sangat
penting untuk menghindari ketuban pecah
dini/premature rupture of membranes (PROM)
yang dapat menyebabkan robekan pembuluh
darah dan pendarahan janin yang cepat. Faktor
risiko untuk vasa previa termasuk insersi tali
pusat velamentous, lobus plasenta aksesori,
kembar atau fertilisasi kehamilan invitro, dan
plasenta marginal/letak rendah. 7,8 Faktor risiko
lain adalah adanya plasenta previa atau plasenta
letak rendah saat pemeriksaan USG trimester
kedua. Dalam semua kasus tersebut pemeriksaan
USG ulang di awal trimester ketiga sebaiknya
untuk menyingkirkan vasa previa. 7,8 Diagnosis
dapat
dinilai
oleh
USG
transvaginal
menggunakan
warna
Doppler
yang