Tatalaksana Hipoglikemia pada Anak Tidak Sadar dan Anak Sadar yang Dapat
Minum.4
malam
Setelah dilakukan terapi, kemudian dimonitor kadar gula darah, (menggunakan darah dari
jari atau tumit). Selama terapi, umumnya anak akan stabil dalam 30 menit. Bila gula darah masih
rendah ulangi pemberian 50 ml bolus glukosa 10% atau larutan sukrosa, kemudian lanjutkan
pemberian makan F-75 setiap 2 jam hingga anak stabil. Selain itu perlu juga dimonitor Suhu
rektal : jika turun hingga < 35,5 C, ulang pengukuran kadar gula darah. Tingkat kesada ran pun
perlu dimonitor
bila belum pulih, ulang pengukuran kadar gula darah sambil mencari
penyebabnya. Pencegahan untuk keadaan seperti ini biasanya diberikan makanan F-75 setiap 2
jam, mulai secara langsung atau bila perlu lakukan rehidrasi terlebih dahulu dan selalu berikan
makanan pada malam hari.6,8
Langkah 2. Atasi / cegah hipotermia.
Jika suhu aksila < 35,0C, Lakukan pemeriksaan suhu rektal menggunakan termometer
air raksa. Jika suhu rektal < 35,5C maka terapi yang dapat dilakukan yaitu : Berikan makanan
secara langsung (atau mulai rehidrasi bila diperlukan),
memakaikan pakaian tertutup dan ditutupi dengan selimut hangat hingga kepala (kecuali wajah)
atau tempatkan di dekat penghangat atau lampu, atau letakkan anak pada dada ibu (skin to skin,
cara kanguru) lalu tutupi selimut keduanya. 6,8,9
Selain itu
dapat diberikan
dilakukan monitor terhadap Suhu tubuh yaitu dengan melakukan pemeriksaan suhu rektal setiap
30 menit hingga mencapai suhu > 36,5 C kemudian yakinkan bahwa anak telah tertutupi seluruh
permukaan tubuhnya, terutama di malam hari dan perlu memonitor kadar gula darah ketika
didapati keadaaan hipotermia. 6,8,9
Untuk mencegah terjadinya keadaan ini maka perlu diberikan makanan setiap dua jam,
Selalu berikan makanan (F75 atau F100), baik siang maupun malam hari, Tetap tutupi anak dan
hindari paparan langsung dengan udara (contoh : mandi, pemeriksaan fisik yang terlalu lama),
Jaga agar anak tetap kering, segera ganti popok, pakaian dan alas tempat tidur anak bila basah,
dan biarkan anak tidur dengan ibu/pengasuh pada malam hari agar kehangatan tetap terjaga. 6,8,9
Langkah 3. Atasi/cegah dehidrasi.
Tidak mudah menentukan adanya dehidrasi pada anak gizi buruk karena tanda dan gejala
dehidrasi seperti turgor kulit dan mata cekung sering didapati pada gizi buruk walaupun tidak
dehidrasi. Di sisi lain, pada anak gizi buruk keadaan dehidrasi walau ringan dapat menimbulkan
komplikasi lain (hipoglikemia, letargi) sehingga memperberat kondisi klinis. Pada anak gizi
buruk dengan riwayat diare atau muntah perlu diantisipasi terjadinya dehidrasi dan melakukan
tindakan pencegahan. Diagnosis pasti adanya dehidrasi adalah dengan pengukuran berat jenis
urin (>1.030) selain tanda dan gejala klinis khas bila ada, antara lain rasa haus dan mukosa mulut
kering.4,6
Untuk mengatasi terjadinya dehidrasi pada penderita gizi buruk yaitu dapat diberikan
larutan rehidrasi khusus yaitu rehydration solution for malnutrition (ReSoMal, resep ReSoMal).
Sulit untuk memperkirakan status dehidrasi dengan melihat klinis saja pada anak malnutrisi
berat. Maka diasumsikan bahwa setiap setiap anak dengan diare cair dapat mengalami dehidrasi
dan diberikan : ReSoMal 5ml/kg setiap 30 menit selama dua jam pertama, baik per oral maupun
lewat NGT. Kemudian, dilanjutkan dengan 5-10 ml/kg/jam selama 4-10 jam berikutnya: jumlah
yang seharusnya diberikan pada anak ditentukan oleh berapa banyak anak mau minum, dan
jumlah diare dan muntah. Ganti dosis ReSoMal pada jam ke 4, 6, 8 dan 10 dengan F75 bila
Rehidrasi masih dibutuhkan, Selanjutnya, bila sudah rehidrasi, hentikan pemberian Resomal dan
lanjutkan F75 setiap 2 jam. Bila masih diare, beri Resomal setiap anak diare : anak < 2 tahun :
50 100 ml dan anak > 2 tahun : 100 200 ml. 4,6
Tabel 2. Resep Resomal.4
ReSoMal mengandung 37.5 mmol Na, 40 mmol K, dan 3 mmol Mg per liter.
Bahan Jumlah
Oralit WHO*
1 sachet (200 ml)
Gula pasir
10 g
Larutan mineral-mix
8 ml
Ditambah air sampai menjadi
400 ml
* 2.6 g NaCl; 2.9 g trisodium citrate dihydrate, 1.5 g KCl, 13.5 g glukosa dalam 1L
Bila larutan mineral-mix tidak tersedia, sebagai pengganti ReSoMal dapat dibuat larutan sebagai
berikut:
Bahan
Oralit
Gula pasir
Bubuk KCl
Ditambah air sampai menjadi
Jumlah
1 sachet (200 ml)
10 g
0,8 g
400 ml
Setalah dilakukan terapi perlu dimonitor kemajuan rehidrasi yaitu dengan mengobservasi
tiap 30 menit selama dua jam pertama, kemudian tiap satu jam untuk 6-12 jam. Selanjutnya,
catatlah Denyut jantung, Frekuensi napas, Frekuensi miksi, Frekuensi defekasi / muntah, adanya
air mata, mukosa mulut yang lembab, mata dan fontanella yang sudah tidak cekung dan
perbaikan turgor kulit, merupakan tanda- tanda keberhasilan rehidrasi. Harus diperhatikan bahwa
banyak anak dengan malnutrisi berat tidak menunjukkan tanda-tanda tersebut walaupun sudah
tercapai rehidrasi. Frekuensi napas dan nadi yang tetap cepat selama rehidrasi mengindikasikan
adanya infeksi atau over rehidrasi. Tanda-tanda kelebihan cairan (overhidrasi) antara lain
meningkatnya frekuensi napas,nadi, timbul / bertambahnya edema dan palpebra bengkak. Jika
tanda-tanda tersebut muncul, maka hentikan pemberian cairan secepatnya dan lakukan penilaian
ulang setelah satu jam. 6
Pencegahan dehidrasi saat anak masih mengalami diare cair yaitu tetap memberikan
makanan dimulai dengan pemberian F75, menggantikan jumlah cairan yang hilang dengan
ReSoMal. Sebagai panduan berikan 50-100 ml setiap kali diare cair untuk anak < 2 tahun dan
100 200 ml bagi anak > 2 tahun (Catatan: anak dengan malnutrisi berat biasanya feses seperti
bubur, lebih sering tetapi sedikit jumlahnya dan untuk ini tidak dibutuhkan penggantian cairan) .
Bila anak masih menyusu ASI, dianjurkan untuk melanjutkan pemberian ASI diantara pemberian
F75 atau F100. 6
Zinc 2
Frekuensi
tiap 2 jam
Volume/kgbb/pemberian
11 cc
Volume/kg/hari
130
3-5
6-7+
tiap 3 jam
tiap 4 jam
16 cc
22 cc
130
130
Perubahan frekuensi makan dari tiap 2 jam menjadi tiap 3 jam dan 4 jam dilakukan bila
anak mampu menghabiskan porsinya. Untuk anak dengan nafsu makan yang baik dan tanpa
edema, jadwal ini dapat diselesaikan dalam 2-3 hari (contoh : 24 jam untuk tiap tahap). Gunakan
perhitungan berat badan harian untuk menghitung berapa banyak yang harus diberikan, karena
anak mengalami penurunan berat badan (edema berkurang/hilang) atau mengalami peningkatan
berat badan pada fase ini. Jika karena sesuatu sebab (muntah, diare, letargi, dll) asupan tidak
dapat mencapai 80 kkal/kgbb/hari (jumlah minimal yang harus dicapai), makanan harus
diberikan melalui NGT untuk mencukupi jumlah asupan. Jangan melebihi 100 kcal/kg/hari pada
fase ini. Kemudian setelah itu perlu dilakukan monitoring dan mencatat
: 1) jumlah yang
diberikan dan yang dikeluarkan (muntah) atau tersisa, 2) Frekuensi muntah, 3) Frekuensi BAB
cair, 4) Berat badan harian (ditimbang pada waktu dan kondisi yang sama).6
Langkah 8. Mencapai kejar-tumbuh.
Pada fase rehabilitasi perlu pendekatan yang baik untuk pemberian makan dalam
pencapaian asupan yang tinggi dan kenaikan berat badan yang cepat (>10 g/kg/hari). Formula
yang dianjurkan pada fase ini adalah F100 yang mengandung100 kkal/100 ml dan 2,9 g
protein/100ml. Kesiapan untuk memasuki fase rehabilitasi ditandai dengan kembalinya nafsu
makan,
biasanya
sekitar
satu
minggu
setelah
perawatan.
Transisi
yang
bertahap
direkomendasikan untuk mencegah resiko gagal jantung yang dapat muncul bila anak
mengkonsumsi makanan langsung dalam jumlah banyak. 4,6
Makanan awal ke makanan kejar-tumbuh (transisi) dapat diubah yaitu dengan : 1)
mengganti formula F75 dengan F100 dalam jumlah yang sama selama 48 jam, 2) menambah
volume secara bertahap sebanyak 10-15 ml per kali (bila sulit dalam pelaksanaannya, kenaikan
volume ini dapat dilakukan per hari) hingga mencapai 150 kkal/kgbb/hari, 3) Energi : 100 150
kkal/kgbb/hari. 4) Protein : 2-3 g/kgbb/hari. 5) Bila anak masih mendapat ASI, tetap berikan di
antara pemberian formula. 4,6
Setelah fase transisi perlu dilakukan monitoring untuk menilai peningkatan berat badan
yaitu : 1) memantau timbang berat badan tiap pagi sebelum makan, setelah itu dilakukan plot
pada formulir pemantauan berat badan. 2) menghitung dan mencatat pertambahan berat badan
dalam satuan gram/kgbb/hari tiap minggu. 6
Bila kenaikan berat badan: 1) Buruk ( <5gram/kgbb/hari), anak perlu dilakukan penilaian
ulang secara menyeluruh, apakah target asupan makanan memenuhi kebutuhan atau cek apakah
ada tanda-tanda infeksi. 2) Sedang ( 5-10 gram/kgbb/hari), lanjutkan tatalaksana. 3) Baik ( >
10gram/kgbb/hari), lanjutkan tatalaksana.6
1.