Disusun Oleh :
T.A 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Bahasa Indonesia ini. Makalah Bahasa Indonesia yang penulis susun ini
berjudul Penulisan Unsur Serapan dan Pemakaian Tanda Baca. Kami
ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah Umum (MKU)
BAHASA INDONESIA yang telah menuntun kami untuk menyelesaikan
makalah ini. Terakhir kami ucapkan terimakasih kepada teman teman
dan
semua
pihak
yang
telah
membantu
dalam
diskusi
untuk
Medan, September
2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
1.1
LATAR BELAKANG.............................................................................4
1.2
RUMUSAN MASALAH........................................................................4
1.3
TUJUAN.............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................6
2.1
2.2
2.2.1
Tanda Titik................................................................................18
2.2.2
Tanda Koma..............................................................................22
2.2.3
2.2.4
2.2.5
2.2.6
2.2.7
2.2.8
2.2.9
KESIMPULAN..................................................................................32
3.2
SARAN............................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Ejaan
penggunaannya
Yang
sering
Disempurnakan
tidak
sesuai
(EYD),
dengan
yang
kaidah
selama
yang
ini
berlaku.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.3
TUJUAN
tanda
baca
sesuai
dengan
Ejaan
Yang
Disempurnakan.
b. Mahasiswa
dapat
menerapkan
dalam
pembuatan
laporan-
kaidah
Ejaan
Yang
Disempurnakan
dengan
membaca
makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Perkembangan
bahasa
Indonesia
sangat
pesat.
Dalam
ini
dipakai
dalam
konteks
bahasa
Indonesia,
tetapi
pal
baal
bal
octaaf
oktaf
aerob
aerodynamics
erodinamika
haemoglobin
haematite
hemoglobin
hematit
ai, tetap ai
trailer
trailer
caisson
kaison
au, tetap au
audiogram
audiogram
hydraulic
hidraulik
caustic
kaustik
konstruksi
kubik
klasifikasi
sentral
circulation
sirkulasi
cylinder
silinder
akomodasi
acculturation
akulturasi
acclamation
aklamasi
aksen
8
vaccine
vaksin
karisma
saccharin
sakarin
technique
teknik
eselon
machine
mesin
check
cek
c (Sansekerta) menjadi s
cabda
sabda
castra
sastra
e tetap e
effective
efektif
description
deskripsi
system
system
ea tetap ea
idealist
idealis
habeas
habeas
ee (Belanda) menjadi e
stratosfeer
system
stratosfer
system
9
ei tetap ei
eicosane
eikosan
eidetic
einsteinium
eidetik
einsteinium
eo tetap eo
stereo
geometry
stereo
geometri
zeolite
zeolit
eu tetap eu
neutron
neutron
eugenol
eugenol
europium
europium
f tetap f
fanatic
fanatic
factor
factor
fossil
fosil
gh menjadi g
sorghum
sorgum
gue menjadi ge
igue
ige
gigue
gige
iambe
10
ion
ion
iota
iota
politik
riem
riem
efficient
efisien
kh (Arab) tetap kh
khusus
akhir
khusus
akhir
ng tetap ng
contingent
kontingen
linguistic
linguistic
congress
kongres
estrogen
oenology
enologi
foetus
fetos
oo (Belanda) menjadi o
komfoor
kompor
provost
provos
oo (Inggris) menjadi u
cartoon
kartun
11
proof
pruf
pool
pul
zoology
coordination
koordinasi
baut
counter
gubernur
kupon
kontur
ph menjadi f
phase
psysiologi
psychosomatic
fase
fisiologi
psikosomatik
pt tetap pt
pterosaur
pterosaur
pteridology
pteridologi
ptyalin
ptyalin
q menjadi k
aquarium
akuarium
frequency
frekuensi
12
aquator
akuator
rh menjadi r
rhapsody
rapsodi
rhythm
rhetoric
ritme
retorika
scandium
scriptie
scotopia
skripsi
skotopia
senografi
sintilasi
scyphistoma
sifistoma
skema
schizophrenia
skizofrenia
scholasticisme
skolastisme
rasio
action
aksi
patient
pasien
th menjadi t
theocracy
teokrasi
13
thrombosis
thrombosis
method
metode
u tetap u
unit
unit
structure
struktur
institute
institut
ua tetap ua
dualism
dualism
aquarium
akuarium
ue tetap ue
suede
dued
sued
duet
ui tetap ui
equinos
equinox
conduite
konduite
duit
duit
uo tetap uo
fluorescein
fluoresein
quorum
kuorum
quota
kuota
uu menjadi u
prematuur
prematur
vacuum
vakum
14
v tetap v
vitamin
vitamin
xantat
Xenon
xenon
Xylophone
xilofon
ekses
Exceptie
aksepsi
Axcitation
eksitasi
ekskavasi
Excommunication
ekskomunikasi
Exclusive
eksklusif
yangonin
Yen
yen
Yuccaganin
yukaganin
dynamo
Propyl
propel
Psychology
psikologi
Z tetap z
Zenith
zenith
15
Zirconium
zirconium
Zodiac
Konsonan
ganda
zodiac
menjadi
konsonan
tunggal,
kecuali
dapat
membingungkan.
Gabbro
gabro
Effect
efek
Commission
komisi
-aat menjadi at
Advocaat
advokat
persentase
Etalage
etalase
komplementer
primer
Secundair, secondary
skunder
-ant menjadi an
Accountant
akuntan
Informant
informan
anarki
Oligarchic, oligarchy
oligarki
aksi
16
Publicatie, publication
publikasi
structural
Formeel, formal
formal
Rationeel, rational
rasional
sistein
Casein
kasein
Protein
protein
-eur, or menjadi ur
Directeur, director
direktur
Inspecteur, inspector
inspektur
Conducteur, conductor
kondektur
-or tetap or
Dictator
dictator
Corrector
korektor
deskriptif
Demontratief, demonstrative
demonstrative
logika
Physica, physics
fisika
Techniek, technique
teknik
Percentile, percentile
persentil
Mobile, mobile
mobil
Stabile, stabile
stabil
ekonomis
Practisch, practical
praktis
Logisch, logical
logis
modernisme
Communism, communism
komunisme
-ist menjadi is
Publicist
publisi
Egoist
egois
teknologi
Phsyotogic, physiologi
Analogic, analogy
fisiologi
analogi
catalog
Dialogue
dialog
analog
epilog
Hominoide, hominoid
Anthropoide, anthropoid
hominoid
anthropoid
trotoar
repertoar
universitas
kualitas
2.2
Factuur
faktur
Structuur, structure
struktur
Ir.
(Insinyur)
Dr.
(Doktor)
dr.
(Dokter)
M.B.A (Master of Bussiness Administration)
S.H. (Sarjana Hukum)
Prof. (Profesor)
Kep. (Kepala)
Kol. (Kolonel)
Sdr. (Saudara)
d. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang
sangat lazim atau umum.
Contoh: u.b. (untuk beliau)
a.n. (atas nama)
u.p. (untuk perhatian)
dsb. (dan sebagainya)
tgl. (tanggal)
e. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam satu
bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
1. Kata
a. Kata Dasar
b. Kata Jadian
Atau
2. Kata
a. Kata Dasar
b. Kata Jadian
catatan: di belakang nomor ganda tidak dibubuhi tanda titik.
f. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan waktu.
Contoh: Pukul 10.30 (pukul 10 lewat 30 menit)
Pukul 11.30.45 (pukul 11 lewat 30 menit 45 detik)
Atau
Jam 10.30 (jam 10 lewat 30 menit)
Jam 11.30.45 (jam 11 lewat 30 menit 45 detik)
g. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan jangka waktu.
Contoh: 12.20 jam (12 jam, 20 menit)
11.30.45 jam (11 jam, 30 menit, 45 detik)
20
Agar
kita
mendapat
gambaran
yang
lebih
jelas
mengenai
1. Tanda pada singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal kata atau suku
kata, atau kata gabungan keduanya yang terdapat di dalam nama badan
pemerintah, lembaga nasional, atau yang terdapat di dalam akronim yang
sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh
:
MPR
SMA
ABRI
WHO
tilang
(bukti pelanggaran)
ormas
(organisasi massa)
Rp 50,00
Harganya Rp. 50,00 per batang.
3. Pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala
ilustrasi, table, dan sebagainya.
Contoh
:
Salah Asuhan
Pengajaran Kosakata
Acara Kunjungan Adam Malik
4. Di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan
alamat penerima surat.
Contoh
1989
Yth. Sdr. Abd. Hamid, M.A.
Jalan Ahmad Yani 33 Jakarta
Kantor Penerangan Agama
Jalan Mesjid Raya 125 Ujung Pandang
5. Memisahkan angka ribuan, jutaan, dan selanjutnya yang tidak
menunjukkan jumlah.
Contoh
22
Gambar 4. Wadah dan Situasi yang Menyatakan bahwa Tanda Titik Tidak
Perlu Dipakai.
2.2.2 Tanda Koma
Kaidah-kaidah
pemakaian
tanda
koma
yang
harus
kita
Pak
Alimuddin.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari
induk kalimat apabila anak kalimat mendahului induk
kalimat.
Contoh: Kalau hari hujan, saya tidak akan dating.
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
23
dan (d)
berurutan.
Contoh: Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan
Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia,
Jalan Salemba Raya 6, Jakarta.
Sdr. Abdullah, Jalan Melur 1, Bandung.
Jakarta, 10 Mei 1960
Kuala Lumpur, Malaysia.
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang
dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh: Junus, Umar. Sejarah dan Perkembangan ke Arah
Bahasa Indonesia.
Lembaga Penerbit IKIP Malang Pusat, 1965.
9. Tanda koma dipakai di antara tempat penerbit, nama
penerbit dan tahun penerbitan.
Contoh: Ramlan, M. Ilmu Bahasa Morfologi. Yogja. U.P.
10.
Indonesia, 1967.
Tanda koma dipakai di antara nama (orang dan gelar
11.
Ali, S.H.
Amin, M.Sc.
Rukiah, B.A.
Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan dan di
sangat
25
membaca
buku;
Ahmad
menggambar pemandangan.
2.2.4 Tanda Titik Dua (:)
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan mengenai
pemakaian tanda titik dua.
26
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika
diikuti rangkaian atau pemakaian tanda titik dua.
Contoh: Indonesia mengekspor berbagai macam hasil bumi:
kopra, karet, kopi, dan rotan.
Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan:
hidup atau mati.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukan pemerian.
Contoh: Ketua
: Prof. Dr. Ahmad Sanusi
Sekretaris : Dr. M. Muctar
Bendahara : Drs. A. S. Amin, M.A.
3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh: Bapak
: Mau pergi ke mana Ali?
Ali
: Pergi ke sekolah, Pak.
Bapak
: Berhati-hati di jalan.
Ali
: Terima kasih, Pak.
4. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu
merupakan pelengkapan yang mengakhiri pernyataan.
Contoh: Indonesia mengekspor kopra, karet, kopi dan rotan
5. Tanda titik dua dipakai: (i) di antara jilid atau nomor dan
halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau
(iii) di antara
Contoh: (i)
(ii)
(iii)
27
Contoh :
28
Tanda Elipsis ()
Ada dua hal yang harus kita perhatikan mengenai
2.2.8
29
2. Tanda
tanya
dipakai
diantara
tanda
kurung
untuk
Tanda Petik ()
kata
pendekatan.
4. Tanda titik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri
petikan langsung.
Contoh :
kata Ali, Saya juga minta satu.
1. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan
dibelakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan
yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau
bagian kalimat.
Contoh :
karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan Si
Hitam.
31
mengenai pemakaian
32
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
tanda
baca,
sehingga
tulisan
yang
disusunnya
tidak
3.2
SARAN
33
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, G. 1991. Tata Bahasa Indonesia Rujukan Bahasa Indonesia untuk Pendidikan
Menengah. Jakarta: Gramedia.
Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdikbub. 1987. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan
Pedoman Umum Pembentukkan Istilah. Jakarta: Departemen Pendidkan dan
Kebudayaan.
Tarigan, H. G. 1984. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.
Tim Dosen. 2014. Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan: Unimed Press
https://www.academia.edu/13967322/penulisan_unsur_serapan_dan_pema
kaian_tanda_baca
34