Anda di halaman 1dari 19

Matematika Keuangan

MENGHITUNG TINGKAT BUNGA, SINKING


FUND, dan CAPITAL BUDGETING

Disusun Oleh :

Alfredo Marpaung (4133230002)


Natanael Ginting (4133230026)
Nila Aulia (4133230028)
Trifonia Herlini Tamba (4133230036)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
mengucap banyak terimakasih kepada Dosen kami yang telah ikut
membantu kami dalam pelajaran ini.
Dan

harapan

kami

semoga

makalah

ini

dapat

menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya


dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Medan,

Oktober

2016

Kelompok 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................4
1.2 Tujuan.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................5
2.1 Menghitung tingkat bunga.................................................................5
2.2 SINKING FUND....................................................................................8
2.3 Capital Budgeting.............................................................................10
2.4 Latihan.............................................................................................12
BAB III PENUTUP........................................................................................14
3.1 Kesimpulan.......................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Krisis
merosotnya

moneter

yang

sendi-sendi

terjadi

di

perekonomian

indonesia
termasuk

di

tandai

dengan

perbankan

yang

diakibatkan oleh nilai tukar rupiah yang jatuh terhadap nilai tukar dollar.
Inflasi merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis ekonomi yang
berkepanjangan yang melanda suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan
dimana terjadi kenaikan harga secara tajam yang berlangsung secara
terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama yang diikuti
dengan semakin merosotnya nilai riil mata uang suatu negara.
Secara umum metode pembayaran hutang yang dikenal saat ini
adalah metode singking fund, yaitu pembayaran hutang yang dilakukan
secara berkala dalam jumlah tertentu kedalam suatu dana yang disebut
dana pelunasan singkin fund. Metode singking fund sebenarnya sama saja
dengan metode amortisasi, bedanya adalah pembayaran oleh debitur
kepada kreditur dilakukan satu kali, pada ujung periode berlakunya
hutang.
Perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap dengan
harapan memperoleh kembali daya yang diinvestasikan tersebut seperti
halnya pada aktiva lancer. Perbedaannya adalah pada jangka waktu. Cara
kembalinya dana yang diinvestasikan dalam kedua golongan aktiva
tersebut. Keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan
mengenai dana dimana jangka waktu kembakinya dana tersebut melebihi
waktu satu tahun disebut penganggaran modal atau capital budgeting.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :

1. Mengetahui persamaan untuk menghitung nilai sekarang


2. Untuk menambah pengetahuan pembaca tentang Singking Fund
dan Capital Budgeting

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Menghitung tingkat bunga
Sampai

saat

ini

kita

sudah

mendapatkan

persamaan

untuk

menghitung nilai sekarang (PV), angsuran (A), atau lamanya periode (n).
Untuk mencari tingkat bunga perperiode (i), sayangnya kita tidak dapat
menurunkan persamaan (29). Yang kita dapat lakukan untuk mencari i jika
diberikan variabel lainnya (PV,Adan n) adalah mencoba satu nilai i yang
bisa memenuhi persamaan.
Apabila nilai i itu tidak memenuhi, kita dapat mencoba nilai i yang
baru dan demikian seterusnya hingga kita mendapatkan nilai i yang
memenuhi persamaan. Pencarian nilai i seperti

ini disebut dengan

metode trial and error, yang artinya coba, kalau salah, coba yang lain.
Oleh karena itu, dalam mencari nilai i diperlukan waktu yang relatif lebih
lama dibandingkan dengan mencari variabel lain karena tidak ada
persamaan eksplisit dengn i di sebelah kiri dan variabel lainnya (kecuali i)
disebelah kanan.
Contoh
Sebuah perhiasan bernilai Rp 300.000.000 tunai dapat dibeli dengan 12
kali

angsuran

bulanan

masing

masing

sebesar

Rp

2.758.973,49.

Berapakah tingkat bunga yang di kenakan?


Jawab:
Pertama, kita harus mencoba nilai i tertentu, misalkan 18% p.a. atau 1,5%
perbulan dan mencoba memasukkannya ke persamaan (29).
i

= 1,5% = 0,015
5

= Rp 2.758.973,49

PV

= Rp = 30.000.000

= 12

PV

PV

PV

1( 1+i )n

1( 1+0,0158333 ) 12

Rp 2.758.973,49

= Rp 30.093.517,7

Ternyata PV

Rp 30.000.000 sehingga kita harus mencoba i yang

baru. Karena PV yang di dapat

Rp 30.000.000 maka kita harus

mencoba dengan nilai iyang lebih besar lagi, misalkan 19


i

19
= 0,0158333 ( 12 )

= Rp 2.758.973,49

PV

= Rp 30.000.000

= 12

PV

PV

PV

1( 1+i )n

1( 1+0,0158333 ) 12

p.a.

Rp 2.758.973,49

= Rp 29.937.889,81
6

Ternyata PV

Rp 30.000.000 sehingga kita harus mencoba i yang

baru. Karena PV yang di dapat

p.a.dan PV yang didapat

Rp 30.000.000 dengan i = 19

Rp 30.000.000 dengan i = 18

p.a., maka

kita dapat menarik kesmpulan bahwa tingkat bunga berada di antara 18


p.a. dan 19

p.a. selanjutnya, kita bisa mencoba misalkan 18,5

p.a.
i

18,5
= 0,01541666 ( 12

= Rp 2.758.973,49

PV

= Rp 30.000.000

= 12

PV

PV

PV

1( 1+i )n

1( 1+0,01541666 ) 12

Rp 2.758.973,49

= Rp 30.015.556,77

Karena PV masih
menjadi 18,6

Rp 30.000.000, kita naikkan tingkat bunga lagi

p.a. atau 1,55

= 0,0155

= Rp 2.758.973,49

PV

= Rp 30.000.000

per bulan

= 12

PV

PV

PV

(1( 1+i )n)


i

1( 1+0,0155 ) 12

Rp 2.758.973,49

= Rp 30.000.000

Jadi, i = 1,55

per bulan atau 18,6

p.a.

Pencarian dengan trial and error seperti di atas memang sangat


menyita waktu tetapi untuk mereka yang sudah terbiasa menggunakan
scientific calculator, pencarian nilai menjadi begitu mengasyikkan seperti
permainan tebak-tebakan. Kuncinya adalah pemanfaatan fungsi kalkulator
seoptimal mungkin termasuk penggunaan fungsi memori dan fungsi
lainnya.
Dengan scientific calculator, kita pertama kali harus mencari faktor
anuitas dalam usaha mencari i yaitu PV/A atau Rp 30.000.000 : Rp
2.758.973,49 = 10,87360937. Kemidian kita mencoba nilai i yang
memenuhi (1-(1+i) -n)/i = 10,87360937. Caranya adalah mencoba misal i
= 18

p.a. atau 1,5

per bulan maka 0,015 kita simpan dalam memori

atau kita ketikkan 0,015.


Cara lain yang dapat di gunakan untuk menari tingkat bunga per
periode adalah dengan menggunakan interpolasi linier. Untuk banyak
kasus nyata, pendekatan interpolasi linier memberikan hasil yang cukup
tepat. Disebut linier karena garis yang menghubungkan dua titik observasi
diasumsikan linier walaupun sebenarnya berupa kurva dan tidak linier.

2.2 SINKING FUND


Sejumlah uang yang diperlukan pada suatu tanggal tertentu di kelak
kemudian hari dapat diakumulasikan secara sistematis lewat tabungan
periodic yang sama besar sedemikian sehingga akan membentuk dana
(fund) dengan jumlah yang sama dengan jumlah yang diperlukan itu.
Dana yang dikumpulkan dengan cara seperti ini disebut singkin fund.
Singkin

fund

di

gunakan

untuk

melunasi

utang,

menebus

atau

mendapatkan kembali dana yang di keluarkan dalam penerbitan obligasi,


mengganti peralatan peralatan tua, atau membeli peralatan peralatan
baru.
Bila sejumlah uang akan diakumulasikan lewat tabungan tabungan
periodic yang sama, maka:
Jawab:
Bulanke-1: jumlah ada awal bulan:

0,00

Bunga

0,00 total

Tabungan bulanan

Rp 76.463 pertambahan

Jumlah pada akhir bulan

Rp 76.463

Rp

Rp

76.463

Bulanke-2: jumlah ada awal bulan:


Bunga(Rp. 76.463

Rp 76.463
0,875%)

66,9 total

Tabungan bulanan

Rp 76.463 pertambahan

Jumlah pada akhir bulan

Rp 153.595

77.132

Bulanke-3: jumlah ada awal bulan:


Bunga(Rp. 153.595

Rp 153.595
0,875%)

1.344 total

Tabungan bulanan

Rp 76.463 pertambahan

Jumlah pada akhir bulan

Rp 231.402

Rp

Rp

Rp

77.807

Bulanke-4: jumlah ada awal bulan:


Bunga(Rp. 231.402

Rp 231.402
0,875%)

2.025 total

Tabungan bulanan

Rp 76.463 pertambahan

Jumlah pada akhir bulan

Rp 309.890

78.488

Bulanke-5: jumlah ada awal bulan:


Bunga(Rp. 309.890

Rp 309.890
0,875%)

2.712 total

Tabungan bulanan

Rp 76.463 pertambahan

Jumlah pada akhir bulan

Rp 389.065

79.175

Contoh
PT Protaniaga mengelola sebuah gedung apartemen dengan 150 kamar.
Manajemen

perusahaan

memperkirakan

adanya

kebutuhan

untuk

melakukan pengecatan ulang gedung bagian luar dan lorong serta


penggantian semua karpet yang ada 5 tahun lagi. Biaya semua kegiatan
itu sekitar Rp 2 milyar. Jika manajemen PT Protaniaga memutuskan untuk
membentuk dana pelunasan untuk tujuan ini, berapa besar setoran
bulanan selama 5 tahun jika bisa memperoleh bunga 6% p.a.?
Penyelesaian:
FV =Rp2.000 .000 .000
n=5ta h un 12=60 periode

10

i=

6
=0,5 =0,005
12

A=

A=

FV
( 1+i )n1
i

((
((

Rp2.000 .000 .000


( 1+ 0,005 )601
0,005

A=Rp 28.665 .603,06

2.3 Capital Budgeting


Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk
produksi.

Anggaran

(budget)

adalah

sebuah

rencana

rinci

yg

memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa
periode pada saat yg akan datang. Capital budget adalah garis besar
rencana

pengeluaran

budgeting)

adalah

aktiva

proses

tetap.

Penganggaran

menyeluruh

menganalisa

modal

(capital

proyek2

dan

menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal.


Pentingnya Capital Budgeting
1.

Keputusan penggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu


yang lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.

2.

Penanggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan


kualitas dari penambahan aktiva.

3.

Pengeluaran modal sangatlah penting

Tahap-tahap Capital Budgeting


11

1.

Biaya proyek harus ditentukan.

2.

Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari


proyek, termasuk nilai akhir aktiva.

3.

Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi


probabilitas aliran kas).

4.

Dengan

mengetahui

risiko

dari

proyek,

manajemen

harus

menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk mendiskon


aliran kas proyek.
5.

Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang


diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.

6.

Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan


dengan biayanya.

Proses Capital Budgeting


Proses Capital Budgeting terdiri dari 5 langkah yang saling berkaitan,
yakni:
1. Pembuatan Proposal
Proposal penganggaran barang modal dibuat di semua tingkat dalam
sebuah organisasi bisnis. Untuk menstimulasi aliran berbagai ide, banyak
perusahaan menawarkan penghargaan berupa uang tunai untuk beberapa
proposal yang diadopsi.
2. Kajian dan Analisa
Proposal penganggaran barang modal secara formal direview dalam
rangka (a) mencapai tujuan dan rencana utama perusahaan dan yang
paling penting (b) untuk mengevaluasi kemampuan ekonominya. Biaya
yang diajukan dan benefit yang diestimasikan dikonversikan menjadi
12

sebuah cash

flow yang

sesuai.

Bermacam-macam

teknik capital

budgeting dapat diaplikasikan untuk cash flow tersebut untuk menghitung


tingkat keuntungan dari investasi.
Berbagai macam aspek resiko diasosiasikan dengan proposal yang akan
dievaluasi. Setelah analisis ekonomi telah dibuat lengkap, diiringi dengan
data tambahan dan rekomendasi yang ditujukan untuk para pengambil
keputusan.
3. Pengambilan Keputusan
Besarnya sejumlah dana yang dikeluarkan dan pentingnya penganggaran
barang modal menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang membuat
keputusan

penganggaran.

Perusahaan

biasanya

mendelegasikan

kewenangan penganggaran barang modal sesuai dengan jumlah uang


yang dikeluarkan. Secara umum jajaran direksi memberikan keputusan
akhir

untuk

sejumlah

tertentu

penganggaran

barang

modal

yang

dikeluarkan.
4. Implementasi
Ketika sebuah proposal telah disetujui dan dananya telah siap, tahap
implementasi

segera

dimulai.

Untuk

pengeluaran

yang

kecil,

penganggaran dibuat dan pembayaran langsung dilaksanakan. Namun


untuk penganggaran dalam jumlah besar, dibutuhkan pengawasan yang
ketat.
5. Follow Up (tindak lanjut)
Setelah diimplementasikan maka perlu dilakukan monitoring selama
tahap kegiatan operasi sberjalan dari proyek tersebut. Perbandingan dari
biaya yang ada dan keuntungan yang diekspektasikan dari berbagai
proyek sebelumnya adalah sangat vital. Ketika biaya yang dikeluarkan
melebihi anggaran biaya yang ditetapkan, harus segera dilakukan
tindakan untuk menghentikannya, apakah dengan meningkatkan benefit
atau mungkin menghentikan proyek tersebut.

13

Setiap langkah dalam proses tersebut penting dilakukan terutama pada


langkah kajian dan analisa, maupun pengambilan keputusan (langkah 2
dan 3) yang membutuhkan waktu dan tenaga yang paling besar. Langkah
terakhir yakni follow up juga penting namun sering diabaikan. Langkah
tersebut dilakukan untuk menjaga perusahaan untuk dapat meningkatkan
akurasi cash flow yang diestimasi.

2.4 Latihan
1. Pinjaman sebesar

Rp1.500 .000 .000

dapat dilunasi dengan dua cara,

yaitu dengan cara mengangsur tahunan selama 10 tahun dengan


J 1=16

atau dengan cara membayar bunga sederhana

12 setiap

tahun dan menyetor dana ke bank itu untuk dana pelunasan setiap
tahu selama 10 tahun. Untuk setoran itu sudah tentu akan diberikan
bunga. Berapa besar bunga tabungan

j1

yang membuat kedua

alternative sama menariknya?


2. Tuan Agus akan menjual mobilnya kepada ibu Ani. Ia menawarkan
harga tunai

Rp60.000 .000

kepada Ibu Ani atau Ibu Ani dapat

membelinya dengan membayar uang muka sebesar


dan mencicil sisanya sebesar
bulan. Berapa bunga

j 12

pembelian secara kredit?


3. Sebuah perhiasan bernilai

Rp10.000 .000

Rp 9.000.000 setiap bulan selama 6

yang dikenakan kepada Ibu Ani untuk


Rp25.000 .000 tunai dapat dibeli dengan 7

kali angsuran bulanan masing-masing sebesar

Rp 4.000 .000.

Berapa

tingkat bunga yang dikenakan?


Rp800.000 .000 dapat dilunasi dengan dua cara,
4. Pinjaman sebesar
yaitu dengan mengangsur tahunan selama 8 tahun dengan

j 2=18

atau dengan cara membayar bunga sederhana setiap tahun dengan


14

menyetor dana ke bank itu untuk dana pelunasan setiap 6 bulan


selama 8 tahun. Atas dana setoran itu, bank akan memberikan bunga
j 2=12 .

berapa besar bunga sederhana

j1

yang harus dibayarkan

setiap rahun yang membuat kedua alternatif sama menariknya?


5. Sebuah pinjaman sebesar Rp200.000 .000 akan jatuh tempo 4 tahun
lagi dan harus dibayarkan dengan metode dana pelunasan. Jika
pinjaman itu berbunga sederhana

10 p.a. dibayarkan setiap tahun

dan pembayaran dana pelunasan dapat memperoleh

j 1=8

p.a.,

hitung:
a. Jumlah pembayaran tahunan.
b. Jumlah dana pelunasan setelah 2 tahun.
c. Nilai buku pinjaman setelah 2 tahun.

15

16

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah ini yaitu:
1. Metode Trial and Error digunakan untuk mencari i tingkat bunga.
2. Metode sinking funds atau dana pelunasan hutang adalah
pembayaran hutang yang dilakukan dengan satu kali pembayaran pada
akhir periode hutang. Metode sinking funds merupakan pengumpulan
dana secara terencana melalui tabungan secara periodik dalam
jumlah yang sama untuk memperoleh sejumlah uang yang cukup besar
pada periode tertentu.
3. Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses menyeluruh
menganalisa proyek2 dan menentuan mana saja yang dimasukkan
ke dalam anggaran modal.

3.2 Saran
Penulis menyadari tentang penyusunan makalah, tentu masih
banyak kesalahan dan kekurangannya, karena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman
sudi kiranya memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

17

18

DAFTAR PUSTAKA
Frensidy, Budi. 2011. Matematika Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Tim Dosen. 2016. Matematika Keuangan. Medan:UNIMED.

19

Anda mungkin juga menyukai