Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS


APLIKASI FUNGSI KUADRAT DALAM EKONOMI

DOSEN PENGAMPU : HARIS MANURUNG


DISUSUN OLEH:
1. Rifaldi Zulkarnaen 1634020022
2. Sri Juliati 1834020002
3. Budi Satriyo Priyonggo 1834020003
4. Yonatan 1834020004
5. Rana Rani 1834020007
6. Annisa Nur Husni 1834020009
7. Sherlina Gratia 1834020010
8. Intan Endah RR 1834020012
9. Hilda Juliani 1834020020
10. Raisa Anjani 1834020021

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, Shalawat beserta salam tak lupa kita
hanturkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW. Berkat limpahan dan
rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Matematika Ekonomi dan Bisnis.

Terimakasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta


teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun
materi, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna serta banyak kekurangan-kekurangannya, baik dari segi tata Bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian,
yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami
jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-
makalah kami dilain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusun makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman,
serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakannya lagi atau
mengambil hikmah dari makalah ini.

Jakarta, Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………........ i

DAFTAR ISI ……………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………… 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………… 1

1.3 Tujuan ………………………..……………………………........ 1

BAB II PEMBAHASAN..………………………………………… 2

2.1 Keseimbangan Pasar …...……………………………………… 2

2.2 Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar ... 3

2.3 Break Event Point (BEP) ………….……………………........ 5

2.4 Keuntungan Maksimum dan Kerugian Maksimum..………….. 7

BAB III PENUTUP …………………………………………….. 10

3.1 Kesimpulan ………………..……………………………. 10

3.2 Saran ................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika merupakan salah satu ilmu tertua yang terbentuk dari
penelitian bilangan dan ruang, dan merupakan suatu disiplin ilmu yang berdiri
sendiri dan bukan berasal atau bagian dari cabang ilmu pengetahuan alam. Kata
matematika itu sendiri berasal dari kata latin Mathematika yang mulanya
diambil dari bahasa yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari kata
itu berasal dari kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu, kata
mathematika sendiri berhubungan pula dengan arti yang hampir sama yaitu
mathein atau mathenein yang artinya belajar atau berpikir, sehingga
berdasarkan asal katanya maka kata metematika yaitu pengetahuan yang
didapat dari berpikir atau bernalar.
Matematika dewasa ini telah banyak dipergunakan dalam berbagai hal,
salah satu cabang ilmu dari matematika adalah fungsi kuadrat dimana fungsi
ini sering digunakan dalam bidang ekonomi. Dikesempatan kali ini penulis
akan membahas tentang Fungsi kuadrat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Keseimbangan Pasar
2. Pengaruh Pajak Dan Subsidi Terhadap Keseimbangan pasar
3. Break Event Point (BEP)
4. Keuntungan Maksimum dan Kerugian Minimum
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Peangplikasian Fungsi Kuadrat Pada Keseimbangan Pasar
2. Mengetahui Pengaplikasian Fungsi Kuadrat pada Pengaruh Pajak Dan
Subsidi Terhadap Keseimbangan pasar
3. Mengetahui Peangaplikasian Fungsi Kuadrat pada Break Event Point
(BEP).
4. Mengetahui Pengaplikasian Fungsi Kuadrat pada Keuntungan Maksimum
dan Kerugian Minimum

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Keseimbangan Pasar


Cara mencari dan menganalisis keseimbangan pasar dengan konsep
persamaan kuadrat ini pada dasarnya sama dengan pada fungsi linear.
Soal:
Jika diketahui persamaan permintaan adalah Qd = 16 – P2 dan persamaan
penawaran
Qs = -8 + 2P2, pada tingkat harga dan jumlah berapakah keseimbangan pasar
terjadi?
Penyelesaian:
Diketahui: Qd = 16 – P2 Qs = -8 + 2P2
Ditanya: Pe ….? Qe ….?
Formula keseimbangan:
Qd = Qs
16 – P2 = -8 + 2P2
2P2 + P2 = 16 + 8
3P2 = 24
P2 = 24 / 3 = 8
Pe = √8 = 2,83
Substitusi Pe = 2,83 ke salah satu persamaan:
Qd = 16 – P2
Qd = 16 - (2,83) 2
Qd = 16 - 8,01
Qd = 7,99
Jadi, keseimbangan pasar tercipta pada harga Rp. 2,83 dan jumlah 7,99 unit
barang.

2
2.2 Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar
Pajak akan menyebabkan harga keseimbangan naik dan jumlah
keseimbangan menurun sedangkan subsidi akan menyebabkan harga
keseimbangan menurun dan jumlah keseimbangan naik dibandingkan dengan
harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum pajak dan subsidi. Sama seperti
pada keseimbangan pasar awal yang diterapkan adalah fungsi kuadrat.
Soal:
Jika pada kasus (A) ditambahkan pajak dan subsidi sebesar Rp.2, buatlah
persamaan keseimbangan yang baru serta tentukan berapa harga dan jumlah
keseimbangan setelah pajak dan subsidi!
Penyelesaian:
Diketahui: Qd = 16 – P2 Qs = -8 + 2P2 t=2 s=2
Ditanya: Pers. Keseimbangan pasar ….? Q′e ….? P′e ….?
Formula keseimbangan: Qd = Qs
16 – P2 = -8 + 2P2
2P2 + P2 = 16 + 8
3P2 = 24
P2 = 24 / 3 = 8
Pe = √8 = 2,83
Substitusi Pe = 2,83 ke salah satu persamaan : Qd = 16 – P2
Qd = 16 - (2,83) 2
Qd = 16 - 8,01
Qe = 7,99
Persamaan Penawaran setelah pajak: Qs = -8 + 2P2
Qs = -8 + 2(P – 2)2
Qs = -8 + 2(P2 – 4P + 4)
Qs = -8 + 2P2 – 8P + 8
Q′s = 2P2 – 8P
Formula keseimbangan: Qd = Qs
16 – P2 = 2P2 – 8P
2P2 + P2 - 8P - 16 = 0

3
3P2 - 8P - 16 = 0
Diperoleh : a = 3, b = -8 dan c = -16
Dicari dengan rumus abc: P1,2 = - b ± √ b2 – 4ac
2a
P1,2 = - (-8) ± √ (-8)2 – 4(3)(-16)
2(3)
P1,2 = 8 ± √ 64 + 192
6
P1,2 = 8 ± √ 256
6
P1 = 8 + 16 = 4
6
P2 = 8 – 16 = -1,33 (tidak terpakai)
6
Substitusi P′e = 4 ke salah satu persamaan: Qd = 16 – P2
Qd = 16 - (4) 2
Qd = 16 - 16
Q′e =0
Jadi, harga keseimbangan setelah dipengaruhi pajak berubah dari Rp. 2,83
menjadi Rp. 4 dan jumlah keseimbangan berubah dari 7,99 unit menjadi 0 unit.
Ini membuktikan teori pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar yang
membuat harga keseimbangan naik sehingga mengakibatkan tingkat
permintaan pasar menurun.
Persamaan Penawaran setelah subsidi: Qs = -8 + 2P2
Qs = -8 + 2(P + 2)2
Qs = -8 + 2(P2 + 4P + 4)
Qs = -8 + 2P2 + 8P + 8
Q′′s = 2P2 + 8P
Formula keseimbangan: Qd = Qs
16 – P2 = 2P2 + 8P
2P2 + P2 + 8P - 16 = 0

4
3P2 + 8P - 16 = 0
Diperoleh a = 3, b = 8 dan c = -16
Dicari dengan rumus abc P1,2 = - b ± √ b2 – 4ac
2a
P1,2 = - 8 ± √ 82 – 4(3)(-16)
2(3)
P1,2 = -8 ± √ 64 + 192
6
P1,2 = -8 ± √ 256
6
P1 = -8 + 16 = 1,33
6
P2 = -8 – 16 = -4 (tidak terpakai)
6
Substitusi Pe = 1,33 ke salah satu persamaan: Qd = 16 – P2
Qd = 16 - (1,33) 2
Qd = 16 - 1,77
Q′e = 14,23

Jadi, harga keseimbangan setelah dipengaruhi subsidi berubah dari Rp. 2,83
menjadi Rp. 1,33 dan jumlah keseimbangan berubah dari 7,99 unit menjadi
14,33 unit. Ini membuktikan teori pengaruh subsidi terhadap keseimbangan
pasar yang menurunkan harga keseimbangan sehingga membuat tingkat
permintaan pasar meningkat.

2.3 Break Event Point (BEP)


Break Event Point adalah suatu kondisi dimana perusahaan tidak
memperoleh keuntungan maupun mengalami kerugian (π = 0). Fungsi ini
dibentuk bersama oleh fungsi biaya dan fungsi penerimaan, sehingga kurvanya
juga berupa parabola terbuka ke bawah dan ke atas. Besarnya biaya produksi

5
yang dikeluarkan (C= Total Cost) sama dengan besarnya hasil penjualan (R =
Total Revenue). Bentuk umum dari persamaan BEP adalah:
R = C → Kondisi pulang pokok/impas
Cara mencari dan menganalisis BEP dengan menggunakan konsep
persamaan kuadrat ini sama dengan pada fungsi linear.
Contoh :
Jika diketahui fungsi penerimaan dinyatakan dalam persamaan R = -Q2 + 10Q
dan fungsi biaya dinyatakan dalam persamaan C = – 3Q2 + 5Q +10. Pada
tingkat produksi berapa unit terjadi titik pulang pokok?
Penyelesaian :
Diketahui : R = -Q2 + 10Q dan C = – 3Q2 + 5Q +10
Syarat BEP : R=C
Persamaan : -Q2 + 10Q = – 3Q2 + 5Q +10
-Q2 + 10Q + 3Q2 - 5Q -10 = 0
2Q2 + 5Q -10 = 0
Diperoleh a = 2, b = 5 dan c = -10
Dicari dengan rumus abc Q1,2 = - b ± √ b2 – 4ac
2a
Q1,2 = - 5 ± √ 52 – 4(2)(-10)
2(2)
Q1,2 = -5 ± √ 25 + 80
4
Q1,2 = -5 ± √ 105
4
Q1 = -5 + 10,25 = 1,31
4
Q2 = -5 – 10,25 = -3,81 (tidak terpakai)
4
Substitusi Pe = 1,31 ke salah satu persamaan: R = -Q2 + 10Q
R = -(1,31)2 + 10(1,31)
R = -1,72 + 13,1

6
R = 11,38 = 11,4

C = – 3(1,31)2 + 5(1,31) +10


C = – 5,15 + 6,55 +10
C = – 3Q2 + 5Q +10
C = 11,4 π = R - C = 11,4 – 11,4 = 0

2.4 Keuntungan Maksimum dan Kerugian Minimum


Seperti halnya BEP, fungsi ini juga dibentuk bersama oleh fungsi biaya
dan fungsi penerimaan. Untuk mendapatkan gambaran tentang besarnya
keuntungan maksimum atau kerugian minimum sama dengan cara mencari
titik puncak (titik puncak). Jika a < 0 maka keuntungan maksimum dan jika a
> 0 maka kerugian minimum. Bentuk umumnya:
R < C → Kondisi rugi
R > C → Kondisi untung
Sehingga: π = R - C → π : Keuntungan
Contoh 1:
Jika diketahui fungsi penerimaan dinyatakan dalam persamaan R = -Q2 + 10Q
dan fungsi biaya dinyatakan dalam persamaan C = – 3Q2 + 5Q +10, tentukanlah
persamaan keuntungannya!. Berapakah keuntungan/kerugian
maksimum/minimum?
Penyelesaian:
Diketahui: R = -Q2 + 10Q C = – 3Q2 + 5Q +10
Ditanya: Pers. π....? πmax/min....?
Formula:
π = R - C → π = -Q2 + 10Q – (– 3Q2 + 5Q +10)
π = -Q2 + 3Q2 + 10Q - 5Q -10
π = 2Q2 + 5Q -10

Diperoleh a = 2, b = 5 dan c = -10


Karena a > 0 maka kerugian minimum

7
Besarnya keuntungan (π) dapat dicari dengan menggunakan rumus:
k = -(b2 - 4ac)
4a
Atau k = -b2 + 4ac
4a
k = -(5)2 + 4(2)(-10)
4(2)
k = -25 - 80
8
k = -105
8
k = -13,125
Jadi, kerugian minimum (πmin) adalah Rp. (13,125)

Contoh 2:
Jika diketahui fungsi penerimaan dinyatakan dalam persamaan R = -3Q2 + 15Q
dan fungsi biaya dinyatakan dalam persamaan C = – Q2 + 5Q +10, tentukanlah
persamaan keuntungannya!. Berapakah keuntungan/kerugian
maksimum/minimum?
Penyelesaian:
Diketahui : R = -3Q2 + 15Q C = – Q2 + 5Q +10
Ditanya: Pers. π....? πmax/min....?
Formula:
π = R - C → π = -3Q2 + 15Q – (– Q2 + 5Q +10)
π = -3Q2 + Q2 + 15Q - 5Q -10
π = -2Q2 + 10Q -10

Diperoleh a = -2, b = 10 dan c = -10


Karena a < 0 maka keuntungan maksimum
Besarnya keuntungan (π) dapat dicari dengan menggunakan rumus :

8
k = -(b2 - 4ac)
4a
Atau k = -b2 + 4ac
4a
k = -(10)2 + 4(-2)(-10)
4(-2)
k = -100 + 80
-8
k = -20
-8
k = 2,5
Jadi, keuntungan maksimum (πmax) adalah Rp. 2,5

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fungsi Kuadrat merupakan suatu fungsi yang mempunyai pangkat
variabel dua atau dapat dikatakan fungsi polinomial berganda. Fungsi kuadrat
mirip dengan persamaan kuadrat hanya saja dalam bentuk fungsi dengan
persamaan y= ax2+bx+c dengan a 0.
Untuk mengerjakan fungsi kuadrat kita perlu mencari terlebih dahulu
nilai persamaan kuadrat dengan menggunakan cara pemfaktoran atau Rumus
ABC, Nilai A, B dan C biasa disebut dengan koefisien dan akan mempengaruhi
bentuk, posisi dan titik potong suatu grafik, kemudian terdapat determinan
yang akan mempengaruhi titik puncak apakah kurva akan
memotong,menyinggung dan tidak memotong sumbu x apabila D > 0 , D = 0
dan D < 0 .

3.2 Saran
Menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Kelompok Matematika
Ekonomi dan Bisnis ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis
mengharapkan saran & kritik yang bersifat membangun. Kekurangan tugas ini
disebabkan terbatasnya jumlah referensi yang penulis gunakan, sehingga
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
pembahasan tugas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat dipertanggung jawabkan. Semoga Tugas Kelompok Matematika
Ekonomi dan Bisnis ini dapat berguna dan memberikan ilmu yang manfaat baik
bagi penyaji maupun pembaca.

10

Anda mungkin juga menyukai