Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN BENCANA BANJIR

Apa Itu Banjir ?

Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang
meningkat. http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/definisi-dan-jenis-bencana

Apa Penyebab Banjir?


Apa yang Harus Dilakukan?

Banjir terjadi Karena

PROSES PENANGANAN BANJIR

Pra Banjir

Saat Banjir

Pasca Banjir

Saat Banjir
Sebelum Banjir terjadi

Sebelum terjadi bencana kita harus sudah bisa memilih


dan menentukan beberapa lokasi yang bisa kita jadikan
sebagai tempat penampungan jika terjadi bencana.
Melatih diri dan anggota keluarga hal-hal yang harus
dilakukan apabila terjadi bencana banjir.
Mendiskusikan dengan semua anggota keluarga tempat
di mana anggota keluargaakan berkumpul usai bencana
terjadi.
Mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi
keperluan yang dibutuhkan seperti: Makanan kering
seperti biskuit, air minum, kotak kecil berisi obatobatan penting, lampu senter dan baterai cadangan,
Lilin dan korek api, kain sarung, satu pasang pakaian
dan jas hujan, surat berharga, fotokopi tanda pengenal
yang dimasukkan kantong plastik, serta nomor-nomor
telepon penting.

Jangan panik.
Pada saat terjadi bencana banjir, warga yang berada di daerah rawan
bencana banjir diminta memantau perkembangan cuaca.
saat dan setelah bencana terjadi, berbagai aktivitas kesehatan harus
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan para korban serta
mencegah memburuknya derajat kesehatan masyarakat yang
terkena bencana.
Ketika melihat air datang, Jauhi secepat mungkin daerah banjir.
Segera selamatkan diri dengan berlari secepat mungkin menuju
tempat yang tinggi.
bila kamu terjebak dalam rumah atau bangunan, raih benda yang
bisa mengapung
Matikan peralatan listrik/sumber listrik.
Selamatkan barang-barang berharga dan dokumen penting
Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum.
Terlibat dalam pendistribusian bantuan.
Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan.
Menggunakan air bersih dengan efisien.

Apa yang dilakukan setelah banjir?

Pemberian bantuan misalnya tempat


perlindungan darurat bagi mereka yang
kehilangan tempat tinggalnya.
Membersihkan tempat tinggal dan
lingkungan rumah.
Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
Terlibat dalam perbaikan jamban dan
saluran pembuangan air limbah(SPAL).
Pemberian bantuan yang meliputi
kesehatan lingkungan, dan pemberantasan
penyakit

Banjir Citarum
Sungai Citarum yang meluap di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menyebabkan banjir sehingga lebih dari 3.000 jiwa
mengungsi, menurut Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB). Meluapnya Sungai Citarum tidak lepas
dari hujan deras yang berlangsung sejak Selasa (08/03)
hingga Minggu dini hari (13/03).
Akibatnya, menurut BNPB, sebanyak 15 daerah di
Kabupaten Bandung terendam banjir, di antaranya
Kecamatan Rancaekek, Baleendah, dan Dayeuhkolot.
Tinggi banjir berkisar antara 80 hingga 300 centimeter.
Adapun daerah di sekitar bantaran Sungai Citarum dan
cekungan, tinggi banjir mencapai tiga meter. Berdasarkan data sementara hasil kaji cepat BPBD Kabupaten Bandung, sebanyak 5.900
kepala keluarga yang terdiri dari 24.000 jiwa terdampak banjir dan lebih dari 3.000 jiwa mengungsi.
Banjir telah menyebabkan dua orang meninggal dunia dan tiga orang hilang. Korban meninggal dunia mencakup bocah
perempuan berusia 13 tahun di Kecamatan Dayeuhkolot akibat tersengat listrik saat banjir dan seorang ibu berusia 40 tahun di
Kecamatan Pameungpeuk akibat terseret arus. Tiga korban hilang meliputi suami dan kedua anak sang ibu yang meninggal dunia.
BPBD Kabupaten Bandung, BPBD Provinsi Jawa Barat, TNI, Polri, Basarnas, PMI, dan sejumlah relawan masih melakukan
evakuasi dan penyelamatan korban. Pengungsi ditempatkan di beberapa lokasi seperti di kantor pemerintah dan masjid-masjid, kata
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB. Menurut Sutopo, daerah di sekitar hulu Sungai Citarum
yang meliputi Majalaya, Ciparay, Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, adalah daerah rawan banjir. Kondisi topografinya
merupakan cekungan seperti mangkok. Namun wilayah ini telah berkembang menjadi permukiman dan kawasan industri yang padat

penduduknya. Sungainya juga mengalami sedimentasi dan penyempitan sehingga mudah meluap. Ini diperparah dengan rusaknya
daerah aliran sungai di bagian hulu sehingga banjir tahunan selalu berulang, ujarnya. Prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan wilayah Jawa Barat akan mengalami curah hujan yang tergolong tinggi pada
Maret, yakni berkisar antara 300-500 milimeter. Bahkan, di beberapa kabupaten, curah hujan masuk kategori sangat tinggi lantaran
melampaui 500 mm.
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/03/160313_indonesia_banjir_jawabarat (diakses tanggal 30/8/16, plk 21.11)

Anda mungkin juga menyukai