Anda di halaman 1dari 5

Wikipedia, Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka

upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan


dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas).

Badan pusat statistik, Pertambangan adalah suatu kegiatan


pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari
dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada permukaan
bumi, di bawah permukaan bumi dan di bawah permukaan air. Hasil
kegiatan ini antara lain, minyak dan gas bumi, batubara, pasir besi, bijih
timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas, perak dan bijih
mangan.

Yahoo Answer, Pertambangan adalah salah satu jenis kegiatan yang


melakukan ekstraksi mineral dan bahan tambang lainnya dari dalam
bumi.

Pengertian Pertambangan Sesuai UU Minerba No.4 Tahun 2009,


Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara
yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan,
serta kegiatan pascatambang.
Tahapan kegiatan pertambangan meliputi:

prospeksi dan penelitian umum

eksplorasi

persiapan penambangan dan pembangunan

eksploitasi

pengolahan / pemurnian

pengangkutan

sampai pemasaran.

Pertambangan di Indonesia
Menurut UU No.11 Tahun 1967, bahan tambang tergolong menjadi 3
jenis, yakni Golongan A (yang disebut sebagai bahan strategis), Golongan
B (bahan vital), dan Golongan C (bahan tidak strategis dan tidak vital).
Berdasarkan PP nomor 27 tahun 1980 mengenai pembagian Bahanbahan galian terbagi atas tiga golongan:
a. Golongan A bahan galian yang strategis adalah:
- minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam;
- bitumen padat, aspal;
- antrasit, batubara, batubara muda;
- uranium, radium, thorium dan bahan-bahan galian radioaktip lainnya;
- nikel, kobalt;
- timah.
b. Golongan B bahan galian yang vital adalah:
- besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan;
- bauksit, tembaga, timbal, seng;
- emas, platina, perak, air raksa, intan;
- arsin, antimon, bismut;
- yttrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya;
- berillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;
- kriolit, fluorpar, barit;
- yodium, brom, khlor, belerang;
c. Golongan C bahan galian yang tidak termasuk golongan A atau B
adalah:
- nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite);
- asbes, talk, mika, grafit, magnesit;
- yarosit, leusit, tawas (alum), oker;
- batu permata, batu setengah permata;
- pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit;
- batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers
earth);
- marmer, batu tulis;
- batu kapur, dolomit, kalsit;
- granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak
mengandung unsur-unsur mineral golongan a amupun golongan b dalam
jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.
Honardy, Dia memiliki beberapa perusahaan. Selain menjabat
sebagai CEO (Chief Executive Officer) PT Harapan Borneo Internasional,
pria beranak dua kelahiran 8 November 50 tahun silam itu juga memilik

PT Palaran Jasa Utama yang menguasai 2.660 hekare lahan batubara di


Samarinda dan 11.600 hektar di Kutai Timur.
Dia juga memiliki PT Mahakam Cool Terminal yang bergerak dalam
bidang pengelolaan penyimpanan sementara batubara atau menjadi
terminal batubara.
Theodore Permadi Rachmat Awalnya ia dikenal dengan
kiprahnya sebagai pimpinan Grup Astra, perusahaan yang didirikan oleh
pamannya William Soeryadjaya. Ia memulai kariernya sebagai sales Astra
pada tahun 1968, setelah dia lulus, ia masuk sebagai karyawan ke-15.
Pada tahun 1972, dia dipecaya untuk memulai pekerjaannya mengelola
United Tractors (anak perusahaan Astra yang bergerak di bidang alat
berat) hingga tahun 2005.
Selepas dari Astra, ia mendirikan perusahaan sendiri yaitu Triputra
Group yang bergerak di beberapa bidang seperti karet olahan, batu bara,
perdagangan, manufakturing, agribisnis, dealership motor dan logistik
pada Oktober 1998. Selain itu bersama Edwin Soeryadjaya, saudara
sepupunya, ia turut terlibat membesarkan perusahaan tambang batu bara
di Kalimantan, PT Adaro Energy

Peter merupakan pemilik dari perusahaan Bentoel dan juga Rajawali


Grup. Pada tahun 2008, Peter terpilih menjadi orang terkaya nomer enam
di Indonesia. Hal ini dikarenakan perusahaan kelapa sawit yang berada di
bawah naungan dari Rajawali Grup mengalami peningkatan saham yang
cukup fantastis. Rajawali melepaskan 15,97% sahamnya di Excelcomindo
senilai US$ 438 juta kepada Etisalat (perusahaan telekomunikasi Uni
Emirat Arab).
Dana dari penjualan saham ini kemudian digunakan untuk membeli
24,9% saham PT Semen Gresik senilai US$ 337 juta dari Cemex
(Cementos Mexicanos). Tahun 2006, Rajawali terjun ke bisnis perkebunan
sawit yang beroperasi di Kalimantan Timur dan Sumatera yang dalam subholding PT Jaya Mandiri Sukses Group. Sementara itu, industri
pertambangan di Kalimantan dirambah grup usaha ini tahun 2007 melalui
PT International Prima Coal. Di 2008, melalui PT Tandan Sawita Papua,
Rajawali membuka perkebunan kelapa sawit seluas 26.300 hektare di
Distrik
Arso
Timur,
Kabupaten
Keerom.
Grup Rajawali memperluas jaringan hotel di kawasan Indonesia seperti
jaringan hotel bintang lima Sheraton di Bali, Lampung, Bandung dan
Lombok, serta di Kuala Lumpur dan Langkawi. Masih ditambah dengan
pengembangan Hotel Saint Regis (Bali) dan Novotel (Lombok). Bisnis

pertambangan pun makin diseriusi Rajawali. Pada 2009, Rajawali


mengakuisisi 37% saham Archipelago Resources (yang mengelola
tambang emas) seharga US$ 60 juta. Kemudian, Rajawali membentuk
perusahaan patungan dengan PT Bukit Asam di Kal-Tim.

Pengusaha ternama Low Tuck Kwong Raja batubara ia memulai bisnis di


Indonesia pada tahun 1973 ketika ia mendirikan sebuah perusahaan
konstruksi yang mengkhususkan diri dalam pekerjaan sipil umum, karya
bumi dan konstruksi kelautan. Pengalaman yang luas perusahaan dan
pengetahuan dalam teknik sipil memungkinkan untuk menjelajah ke
pertambangan batubara kontrak pada tahun 1988. Setelah itu pada
November 1997, Dato Low diperoleh konsesi tambang pertamanya
melalui PT. Gunungbayan Pratamacoal, dan PT Dermaga Perkasapratama
yang memiliki dan mengoperasikan Terminal Batubara Balikpapan pada
tahun 1998. Sejak itu, sejumlah konsesi baru telah diperoleh dan
diformalkan ke dalam struktur holding hukum melalui PT Bayan
Resources. Sejak tahun 2001, Grup Bayan rata-rata telah menambahkan
satu konsesi baru untuk portofolio setiap tahun. Bayan Group
berkesinambungan untuk mengevaluasi peluang batubara baru di
Indonesia dan berniat untuk melakukan akuisisi tambahan di mana ada
manfaat strategis.
Bayan Group, melalui berbagai perusahaan, memiliki hak eksklusif untuk
tambang bawah lima Kontrak Batubara Pekerjaan (CCOW) dan tiga Kuasa
Pertambangan ini (KP) yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia di
wilayah
konsesi
total
81.265
Ha,
The
Bayan
Sumber kelompok batubara dan cadangan telah diverifikasi secara
independen dan bersertifikat standar JORC internasional oleh konsultan
pertambangan pihak ketiga.

Garibaldi Thohir adalah Presiden Direktur dan CEO Adaro Energy,


terbesar perusahaan pertambangan batubara yang terintegrasi Indonesia
berbasis di Indonesia. ia bergabung dengan perusahaan tambang
di Sawah Lunto Sumatera Barat yaitu PT. Allied Indo Coal. Tahun 1997, Ia
juga memulai bisnisnya di bidang keuangan dengan mengakusisi
perusahaan multi finansial PT. Wahana Ottomitra Multiartha atau dikenal
dengan sebutan PT. WOM Finance. Perusahaan ini bergerak dalam bidang
penyedia pembiayaan publik khusunya pembelian sepeda motor Honda.
Garibaldi Thohir memborong saham perusahaan yang dipimpinnya

sendiri. Ia membeli 2 juta lembar saham ADRO di harga Rp 950/lembar


saham atau sekitar Rp 1,9 miliar[8]. Pada 2014, PT Adaro Power dengan
anak usaha Korea East-West Power Co. Ltd.membentuk perusahaan
patungan, PT Tanjung Power Indonesia yang rencananya akan
membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2 X 100
megawatt (MW) di Tabalong, Kalimantan Selatan(Kalsel)

Anda mungkin juga menyukai