Oleh :
Agus Suheli, Akhmad Syafuan, M.A Karmadi
Abstrak
Daerah penelitian secara administratif berada di Desa Negarajati dan sekitarnya, Kecamatan
Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Luas daerah penelitian+64 km2. Pemetaan geologi ini
bertujuan memberikan gambaran mengenai bentang alam, sejarah sedimentasi dan pembentukan
struktur geologi di daerah penelitian. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui potensi endapan emas
aluvial berdasarkan metoda panning di Desa Totabuan, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang
Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara.
Geomorfologi daerah penelitian terdiri atas dua satuan geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi
Dataran Aluvial dan Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipat Patahan. Pola aliran sungai yang
berkembang parallel dan rektangular, Jentera Geomorfik di daerah penelitian dapat digolongkan
kedalam jentera geomorfik muda dan dewasa.
Stratigrafi daerah penelitian di mulai dengan pengendapan satuan batuan batupasir selang-seling
batulempung sisipan breksi Formasi Halang pada kala Miosen Akhir-Pliosen awal atau N14-N18,
merupakan endapan turbidit sistem laut dalam bagian atas Upper fan - Lower fan. Di atas Formasi
Halang pada kala Pliosen Awal (N19). diendapkan satuan batuan breksi sisipan batupasir Formasi
Kumbang, yang merupakan endapan turbidit sisitem kipas laut dalam bagian atas Chanel fill dari Uper
fan. Hubungan stratigrafi Formasi Kumbang terhadap Formasi Halang adalah selaras. Kemudian pada
kala Pliosen Awal Pliosen Akhir (N20-N21) daerah penelitian mengalami pengangkatan disertai
sedimentasi yang diendapkannya satuan batuan batulempung selang-seling batupasir Formasi Tapak,
secara selaras diatas satuan batuan sebelumnya Formasi Kumbang yaitu pada lingkungan
pengendapan Neritik Tengah, yang mengakibatkan daerah penelitian berubah dari laut dalam menjadi
laut dangkal.
Pembentukan struktur geologi di daerah penelitian diperkirakan dimulai pada kala Pliosen Akhir Plistosen Awal, dengan gaya tegasan utama berarah hampir utaraselatan N5E. Gaya yang bekerja
intensif ini di daerah penelitian menyebabkan terbentuknya struktur lipatan dan patahan berupa
antiklin, sinklin serta sesar naik dan sesar mendatar.
Kata-kata kunci : orogenesa, antiklin, sinklin,Dragfault, dan thickening upward
1. UMUM
Geologi merupakan suatu bidang Ilmu
Pengetahuan Kebumian yang menarik untuk
dipelajari, secara umum membahas mengenai
batuan penyusun, struktur, proses kejadian
serta urut - urutan yang membentuk tatanan
geologi pada daerah tertentu. Dewasa ini, ilmu
geologi sangat di perlukan untuk mengetahui
kejadian - kejadian geologi yang terjadi di
bumi ini.
Daerah
Negarajati,
Kecamatan
Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa
Tengah merupakan daerah perbukitan dan
dataran yang memanjang relatif berarah
baratlaut - tenggara, yang terletak pada Zona
Antiklinorium Bogor Serayu Utara Kendeng.
Secara geologi daerah ini tersusun oleh batuan
sedimen tersier yang terlipat dan tersesarkan.
Menurut peneliti terdahulu, diketahui
bahwa kondisi geologi daerah Majenang
cukup komplek, terutama tatanan batuan
batuan dari Formasi Halang dan Formasi
Kumbang
yang
diendapkan
pada
lingkungan laut dalam dengan mekanisme
aliran gravitasi (turbidit), Formasi Tapak
diendapkan pada Lingkungan laut dangkal.
2. KONDISI GEOLOGI
2.1 Geomorfologi
2)
2.2 Stratigrafi
Stratigrafi daerah penelitian terdiri atas 4
(empat) satuan batuan dan diketahui urutan
dari tua ke muda sebagai berikut :
1) Satuan Batupasir selang-seling
batulempung Sisipan Breksi,
Formasi Halang, menempati 74,6% daerah
penelitian, memiliki sebaran mulai dari bagian
barat, timur, tengah, tenggara dan utara peta
geologi.
Secara umum, satuan batuan ini
memiliki kondisi singkapan yang segar dan
perlapisan yang relative baik. Struktur sedimen
yang dijumpai berupa pararel laminasi,
convolute, dan gradded bedding.
Batupasir, berwarna abu abu terang
sampai kecoklatan dengan ukuran butir pasir
halus sedang (0,25 0,5 mm), bentuk butir
menyudut tanggung - membulat tanggung,
kompak, dan bersifat karbonatan dengan
komposisi kuarsa, dan biotit.
Dengan
ketebalan lapisan berkisar 10 cm 2 m.
Terdapat struktur pararel laminasi,dan
convolute.
Sedangkan
secara
mikroskopis,
Batupasirnya memiliki ciri : Sayatan berwarna
abu-abu kecoklatan, berbutir halus-sedang (
< 0,3 mm), membundar sampai menyudut
tanggung, kemas terbuka, pemilahan sedang,
terdiri atas plagioklas, hornblend,kuarsa, lithik,
mineral opak, dan lempung: Lithik Wacke
(Gilbert, 1953) (lampiran petrografi).
Batulempung, dengan ciri ciri keadaan
singkapan segar, berwarna abu abu, bersifat
2)
Satuan Breksi Sisipan Batupasir,
Formasi Kumbang, menempati 13,5%
2)
PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
Asikin S.,
1995, Buku Pedoman
Geologi Lapangan,Jurusan Teknik
Geologi ITB, Bandung.
Apandi dan S. Bachry, 1997, Peta
Geologi Lembar Kotamobago, Sulawesi,
1 : 250.000 Pusat Pengembangan dan
Penelitian Geologi, Bandung.
BAKOSURTANAL, 1991, Peta Rupa
Bumi Digital Indonesia 1 : 25.000
Lembar Inobonto No. 2316-63, Badan
[2]
[3]
10