Pengertian Hak
Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan (mutlak) oleh setiap
manusia sejak ia diciptakan. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hak adalah
sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu
(karena telah ditentukan oleh aturan, undang-undang, dan sebagainya), kekuasaan yang benar
atas sesuatu/menuntut sesuatu, derajat atau martabat.
Hak menurut Prof. Dr. Notonagoro adalah kuasa untuk menerima atau melakuakan
suatu yang semestinya diterima atau dilakukan smata-mata (ansih) oleh pihak tertentu dan
tidak dapat dilakukan oleh pihak manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara
paksa olehnya.
Pengertian Kewajiban
Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilakukan/dilaksanakan oleh masingmasing individu sehingga bisa mendapatkan haknya secara layak. Suatu kewajiban dapat
dikatakan sebagai hutang yang harus dilunasi untuk memperoleh apa yang harus seseorang
miliki.
Menurut Prof. Dr. Notonagoro, wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya dibiarkan atau diberikan semata-mata (ansih) oleh pihak tertentu tidak dapat oleh
pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepntingan.
Pengertian Warga Negara
Warga negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh pemerintahannya dan
mengakui pemerinahan itu sendiri. Warga negara dapat diartikan juga sebagai seseorang yang
secara hukum merupakan anggota dari suatu negara, sedangkan bukan warga negara disebut
orang asing atau warga negara asing.
Contoh Hak Warga Negara Indonesia
1. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum.
4. Setiap warga negara berhak memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan
masing-masing tanpa paksaan dan tekanan dari pihak manapun.
5. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
6. Setiap warga negara berhak mendapat pengakuan dan perlindungan hukum.
7. Setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam kemerdekaan mengemukakan
pendapat, berserikat dan berkumpul, baik secara lisan maupun tulisan berdasarkan aturan
penegakan, dan pemajuan hak asasi manusia dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Pasal 43 ayat (1) : Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan
umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 1 UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum
: Yang dimaksudkan dengan kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga
negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan dan sebagainya secara bebas dan
bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Apa maksud dari di muka umum ? Maksudnya adalah di hadapan orang banyak atau orang
lain termasuk juga di tempat yang dapat didatangi atau dilihat setiap orang.
Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Bidang Sosial Budaya
Di bidang pendidikan
UUD NRI 1945 Pasal 31 ayat (1) : Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan .
UUD NRI 1945 Pasal 31 ayat (2) : Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya.
Di bidang budaya
Pasal 32 UUD NRI 1945 : Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.
Di bidang Hak Asasi Manusia (UU Nomor 39 Tahun 1999)
Pasal 27 ayat (1) : Setiap warga negara Indonesia berhak untuk secara bebas bergerak,
berpindah dan bertempat tinggal dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
Pasal 27 ayat (2) : Setiap warga negara Indonesia berhak meninggalkan dan masuk kembali
ke wilayah Negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Pasal 42 ayat (1) : Setiap warga negara berhak atas jaminan sosial yang dibutuhkan untuk
hidup layak serta untuk perkembangan pribadinya secara utuh
Pasal 42 ayat (2) : Setiap penyandang cacat, orang yang berusia lanjut, wanita hamil, dan
anak-anak, berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus.
Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan
UUD NRI Tahun 1945 Pasal 27 ayat (3) : Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara.
UUD NRI Tahun 1945 Pasal 30 ayat (1) : Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Bidang Ekonomi
UUD NRI Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa warga negara berhak
memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Ditegaskan lagi dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 38 yang menyatakan Setiap warga
negara, sesuai dengan bakat, kecakapan, dan kemampuan, berhak atas pekerjaan yang layak
yang lahir dari perkawinan campuran (kewarganegaraan) orang tuanya, yang kemudian
mengakibatkan si anak tersebut berkewarganegaraan ganda, maka setelah berusia 18 (delapan
belas) tahun atau sudah menikah, maka anak tersebut harus menyatakan memilih salah satu
kewarganegaraannya
(vide Pasal
6).
Indonesia
tidak
mengenal apatride, bipatride ataupun multipatride. Sehingga setiap orang yang berada di
wilayah Republik Indonesia, harus memiliki status kewarganegaraan yang jelas, karena hal
ini terkait dengan status hukum dari orang yang bersangkutan.
Hadirnya UU No. 12 Tahun 2006 yang menggantikan UU No. 62 Tahun 1958 tentang
Kewarganegaraan Republilk Indonesia, telah memberikan perlindungan kewarganegaran bagi
setiap orang, tidak terkecuali terhadap anak yang dilahirkan dari orang tua yang tidak
memiliki kewarganegaraan (stateless), bahkan asal usulnya tidak diketahui sekalipun.
Indonesia paham betul, arus globalisasi dan meningkatnya pola dinamisasi penduduk dari
suatu negara ke negara lain, bukan tidak mungkin akan menyebabkan terjadi nya hal-hal yang
tidak diinginkan, yang akan berakibat pada kewarganegaraan si anak. Oleh karenanya,
diharapkan undang-undang ini dapat memberikan kepastian hukum bagi status
kewarganegaraan anak, sehingga anak yang dalam posisi yang inferior tidak dirugikan secara
hukum.
Bab III
SYARAT DAN TATA CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN REPUBLIK
INDONESIA
Pasal 8
Kewarganegaraan Republik Indonesia dapat juga diperoleh melalui pewarganegaraan.
Pasal 9
Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;
b. pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat 5 (lima ) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh
puluh) tahun tidak berturut-turut;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
e. tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
f. jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda;
g. mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan
h. membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
Pasal 10
(1) Permohonan pewarganegaraan diajukan di Indonesia oleh pemohon secara tertulis dalam
bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai cukup kepada Presiden melalui Menteri.
(2) Berkas permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
kepada Pejabat.
Pasal 11
Menteri meneruskan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 disertai dengan
pertimbangan kepada Presiden dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak
tanggal permohonan diterima.
Pasal 12
(1) Permohonan pewarganegaraan dikenai biaya.
(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 13
(1) Presiden mengabulkan atau menolak permohonan pewarganegaraan.
(2) Pengabulan permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
(3) Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan paling lambat 3
(tiga) bulan terhitung sejak permohonan diterima oleh Menteri dan diberitahukan kepada
pemohon paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak Keputusan Presiden
ditetapkan.
(4) Penolakan permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
disertai alasan dan diberitahukan oIeh Menteri kepada yang bersangkutan paling lambat 3
(tiga) bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima oleh Menteri.
Pasal 14
(1) Keputusan Presiden mengenai pengabulan terhadap permohonan pewarganegaraan
berlaku efektif terhitung sejak tanggal pemohon mengucapkan sumpah atau menyatakan
janji setia.
(2) Paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak Keputusan Presiden dikirim kepada pemohon,
Pejabat memanggil pemohon untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
(3) Dalam hal setelah dipanggil secara tertulis oleh Pejabat untuk mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia pada waktu yang telah ditentukan ternyata pemohon tidak hadir
tanpa alasan yang sah, Keputusan Presiden tersebut batal demi hukum.
(4) Dalam hal pemohon tidak dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia pada
waktu yang telah ditentukan sebagai akibat kelalaian Pejabat, pemohon dapat
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia di hadapan Pejabat lain yang ditunjuk
Menteri.
Pasal 15
(1) Pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
ayat (1) dilakukan di hadapan Pejabat.
(2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membuat berita acara pelaksanaan
pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia.
(3) Paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau
pernyataan janji setia, Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan berita
acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia kepada Menteri.
Pasal 16
Sumpah atau pernyataan janji setia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) adalah:
Yang mengucapkan sumpah, lafal sumpahnya sebagai berikut:
Demi Allah/demi Tuhan Yang Maha Esa, saya bersumpah melepaskan seluruh kesetiaan saya
kepada kekuasaan asing, mengakui, tunduk, dan setia kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
akan membelanya dengan sungguh-sungguh serta akan menjalankan kewajiban yang
dibebankan negara kepada saya sebagai Warga Negara Indonesia dengan tulus dan ikhlas.
Yang menyatakan janji setia, lafal janji setianya sebagai berikut:
Saya berjanji melepaskan seluruh kesetiaan saya kepada kekuasaan asing, mengakui, tunduk,
dan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan akan membelanya dengan sungguh-sungguh
serta akan menjalankan kewajiban yang dibebankan negara kepada saya sebagai Warga
Negara Indonesia dengan tulus dan ikhlas.
Pasal 17
Setelah mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia, pemohon wajib menyerahkan
dokumen atau surat-surat keimigrasian atas namanya kepada kantor imigrasi dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau
pernyataan janji setia.
Pasal 18
(1) Salinan Keputusan Presiden tentang pewarganegaraan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 ayat (1) dan berita acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia dari
Pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) menjadi bukti sah
Kewarganegaraan Republik Indonesia seseorang yang memperoleh kewarganegaraan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara mengajukan dan memperoleh Kewarganegaraan
Republik Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Apatride
Apatride yaitu sebutan bagi orang yang tidak memiliki status kewarganegaraan. Contohnya :
anda adalah keturunan dari bangsa A (Ius soli) tetapi anda dilahirkan dinegara B (Ius
sanguinis), maka bisa dipastikan anda tidak diakui sebagai warga negara A maupun negara B
1. Agus dan Ira adalah status suami dan istri dari Negara B Ius Soli. Mereka tinggal di Negara
A yang berasas Ius Sanguinis. Kemudian Budi anak mereka lahir, menurut Negara A, Budi
tidak diakui sebagai warga negara A, karena orang tua bukan warga negara. Demikian
menurut Negara B, Budi tidak diakui sebagai warga negara, karena lahir di wilayah lain.
Dengan demikian Budi tidak memiliki kewarganegaraan atau Apatride .
2. Jennifer Lopez memiliki darah keturunan bangsa Latin ( Brazil ) , tapi ia lahir di Belanda .
Jadi Jennifer tidak memiliki status kewarganegaraan dari kedua Brazil dan warga Belanda .
Brasil tidak mengakui Jennifer Lopez sebagai warga negara karena ia lahir di luar negara
Brazil . Dan dia bukan warga negara Belanda , karena ia tidak memiliki darah atau keturunan
bangsa Belanda .
Bipatride
Bipatride yaitu sebutan bagi seseorang yang memiliki status kewarganegaraan rangkap atau
ganda. Contohnya: Anda adalah keturunan dari bangsa A (Ius sanguinis) dan anda lahir
dinegara B (ius soli) tetapi karena kedua orangtua anda mempunyai garis keturunan A, maka
anda dengan sah dapat disebut sebagai warganegara A dan sebagai warga negara B.
1. Adi dan Ani adalah suami dan istri dengan status warga Negara A Ius Sanguinis, tetapi
mereka berdomisili di Negara B yang menganut prinsip Ius Soli. Lalu anak mereka lahir,
Dani. Menurut Negara A, Dani adalah warga negara, karena mengikuti kewarganegaraan
orang tua mereka. Menurut Negara B, Dani juga warga negara, karena tempat kelahirannya
adalah di Negara B. Sehingga Dani memiliki status kewarganegaraan ganda atau Bipatride.
2. Ayah Bao Cun Lai adalah seorang Cina, Tapi Bao Cun Lai lahir di Inggris. Jadi dia
memiliki kewarganegaraan ganda, yang merupakan warga negara Inggris yang menerapkan
prinsip kewarganegaraan berdasarkan tempat kelahiran, serta warga China yang menganut
prinsip kewarganegaraan berdasarkan hubungan darah .
Multipatride
Multipatride yaitu sebutan bagi seseorang yang memiliki kewarganegaraan lebih dari 2
negara. Contohnya : Anda adalah seseorang yang telah memiliki kewarganegaraan ganda
(Bipatide), tetapi ketika anda dewasa ada sebuah negara lain memberikan status
kewarganegaraan yang baru karena alasan tertentu lalu anda menerimanya.
Sebuah negara dapat memberikan status kewarganegaraan secara cuma cuma pada seseorang
yang telah dinilai berjasa ikut mengharumkan nama negara tersebut lewat kinerjanya yang
berhubungan dengan nama baik negara atau lewat karya karyanya yang telah membuat nama
negara yang telah disinggahinya selama bertahun tahun menjadi semakin harum.
NO
.
1.
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
2.
Undang-Undang atau
Peraturan Pemerintah
Pengganti UndangUndang
Ketetapan MPR
3.
Peraturan Pemerintah
UU atau PERPU
4.
5.
6.
Peraturan Presiden
Peraturan Daerah
-
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
PERDA Provinsi
KETERANGAN
Undang-Undang Dasar
1945 ditetapkan dan
disahkan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat
(MPR) yang terdiri dari
Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR)
dan Anggota Dewan
Perwakilan Daerah (DPD).
Terdapat perbedaan di
hirarki nomor 2
ditambahkannya Tap MPR
setalah UUD 1945.
Sedangkan untuk hirarki
lama hirarki nomor 2
ditempati oleh UU dan
Perpu.
UU atau Perpu menempati
urutan ketiga pada hirarki
yang baru sedangkan
hirarki lama ada pada
urutan kedua
Pada hirarki terbaru
peraturan daerah pada
hirarki lama dijabarkan
PERDA Kabupaten