Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Darah bersifat alkalis lemah dengan Ph 7,36 berfungsi sebagai alat transport
zat-zat terutama O2, mengatur reaksi-reaksi tubuh supaya konstan, untuk regulasi
panas badan dan pelindung terhadap kemungkinan infeksi. Plasma darah
mengandung beberapa senyawa baik anorganik maupun organik yang meliputi
antara lain : Protein darah, sari makanan, garam mineral, getah secret sel seperti
enzim, hormon, zat-zat ekskresi.
Darah adalah cairan yang berisi sejumlah sel yang beredar dalam sistem
pembuluh darah. Darah terdiri dari unsur padat yaitu butir darah merah, sel darah
putih, dan trombositnya yang terdapat dalam medium cair yaitu plasma (Harrow B
et al, 1962).
Darah tersusun dari plasma dan berbagai sel.sebagian protein plasma yang
terdapat dalam bagian plasma darah mempunyai keaneka ragaman dan sifat-sifat,
fungsi-fungsi yang menarik. Protein yang paling banyak dalam plasma darah
adalah albumin serum,ia bertugas sebagai protein trasfor bagi asam bebas
fungsinya yang sangat penting adalah untuk mempertahankan tekanan emosa
darah terhadap emosa jaringan.
Berbagai komponen darah yang beraneka ragam dan memiliki fungsi yang
berbeda perlu diketahui bagian bagiannya secara ilmiah sehingga dapat
melaksanakan pemeriksaan pemeriksaan lainnya yang melibatkan darah sebagai
spesimen pemeriksaan.
B Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk memisahkan plasma, endapan, fibrin, serum,
globulin, albumin dan hemolisa sel darah merah oleh larutan hipotonik/hipertonik
dan test untuk berbagai komponen darah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Darah bersifat alkalis lemah dengan Ph 7,36 berfungsi sebagai alat transport
zat-zat terutama O2, mengatur reaksi-reaksi tubuh supaya konstan, untuk regulasi
panas badan dan pelindung terhadap kemungkinan infeksi. Darah terdiri dari sel
darah (eritrosit, leukosit, trombosit) dan plasma darah (fibrinogen, serum darah
yang terdiri dari albumin dan globulin.

Sampel darah yang akan ditentukan dapat berupa darah, plasma darah, serum
darah. Plasma darah adalah darah minus sel-sel darah dan masih mengandung
fibrinogen.Dalam plasma terdapat anti koagulen yang sengaja ditambahkan guna
mencegah penjendalam.Plasma tanpa fibrinogen disebut serum dan tidak
mengandung bahan koagulan (Setyaningrum, 2002).
Plasma darah mengandung beberapa senyawa baik anorganik maupun
organik yang meliputi antara lain : Protein darah, sari makanan, garam mineral,
getah secret sel seperti enzim, hormon, zat-zat ekskresi.
Plasma darah (7%), meliputi :
Fibrinogen : Untuk pembekuan darah (0,3%)
Albumin

: Menjaga tekanan osmotic darah

(4%)

Globulin

: Membentuk zatkebal/zat antibiodi (2,7%)

Berdasarkan kerjanya zat anti (anti body) dibedakan :

Prepsipitasi

: kerjanya mengendapkan darah

Aglutinasi

: menggumpulkan

Netralisasi

: antigenik menutup tempat yang tosik (beracun)

Lisin

: menyerang dan memecah antigen

Antitoksin

: menetralkan racun (Aden bagus, 2011)

Istilah penting lain dalam plasma darah yaitu:

Serum :

Fibrinogen(komponen pembeku darah).


Anti body
: Protein yang dapat mengenali dan mengikat antigen

(proteinasing) tertentu.
Antigen
: Molekul protein asing yang tidak dikenal yang masuk ke

Cairan

darah/plasma

yang

tidak

mengandung

plasma darah.
Laju endap darah adalah kecepatan zedimentasi eritrosit dalam darah yang
belum membeku dengan satuan mn/jam(Ridwan, 2012).
Darah tersusun dari plasma dan berbagai sel.sebagian protein plasma yang
terdapat dalam bagian plasma darah mempunyai keaneka ragaman dan sifatsifat,fungsi-fungsi yang menarik. Protein yang paling banyak dalam plasma darah
adalah albumin serum,ia bertugas sebagai protein trasfor bagi asam bebas
fungsinya yang sangat penting adalah untuk mempertahankan tekanan emosa
darah terhadap emosa jaringan.
Sel darah putih akan dibahas dalam tiga kelompok; granulosit,monosit, dan
limfosit. Granulosit yang juga dikenal sebagai leukosit polimorfonuklear karena
yang nukleusnya yang multilobuler mengandung sejumlah lisosom serta granul
(vesikel sekresi) dan dibagi menjadi tiga kelompok. tiga kelompok ini
neutrofil,basofil,dan eosifil).dibedakan berdasarkan morfologinya dan sifat sifat
granulnya ketika diwarnai.
y-globulin merupakan protein serum kedua dalam kelimpahan protein ini
bekerja sebagai anti bodi yang membentuk suatu sistem pembelahan terhadap
protein asing dan antigen-antigen lain y-globulin spesifik.ini merupakan dasar
untuk

kekebalan

terhadap tetanus

polio

dipteri

dan banyak

penyakit

lain.keberhasilan pengebalan berganda membuktikan bahwa banyak anti bodi


berbeda beda dalam bagian y-globulin dari darah normal.Anti bodi bereaksi
dengan antigen untuk membentuk presifitin komplekstak larut.
Pengumpulan darah memerlukan hobronogen protein utama dari plasma
darah.pibrinogen merupakan protein yang dapat larut yang diubah menjadi
polimer berstral yang tidak dapat larut dan disebut fibrin sebagai akibat troma
agar mencegah kehilangan karena pengumpulan darah yang tidak dikendalikan

sangat lirikan,maka ada paling sedikit tuju protein lain yang ensensial untuk
proses pengumpulan normal.ini bekerja sebagai faktor mengendali terutama dalam
aktif protombil darah memerlukan lima hingga delapan menit untuk membentuk
gumpa-gumpalan pada suhu tertentu.
Sel darah merah memiliki fungsi utama yang relatif sederhana dan
terdiriatas fungsi untuk menyampaikan oksigen kepada jaringan dan membantu
mengeluarkan karbon dioksida serta proton yang terbentuk oleh metabolisme
jaringan.darah beredar dalam suatu sistem pembuluh yang pada hakekatnya
tertutup,darah

terdiri

dari

atas

unsur-unsur

padat,yaitu

eritrosit,leukosit

sertsatrombosit,yang tersuspensi didalam media,cair yang disebut plasma.sebagian


mana ditunjukkan dibawah darah khususnya plasma mempunyai banyak fungsi
yang mutlak penting untuk mempertahankan kesehatan tubuh.
Begitu darah membeku (mengalami koagulasi) fase cair yang tertinggi
dinamakan serum. Serum sudah tidak lagi mengandung faktor pembekuan
(termasuk fibrinogen) yang normalnya terdapat didalam tetapi sudah dipkai dalam
proses koagulasi,dalam keadaan normal tidak ditemukan didalam plasma.
Fungsi darah terdiri atas :
1. Sebagai alat pengangkut yaitu:
Mengambil O2/zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan

keseluruh jaringan tubuh


mengangkat CO2 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-

paru
mengandung zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan

diedarkan dibagikan keseluruh jaringan atau alat tubuh


mengatur/ mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh

untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal


2. sebagai pertukaran tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun
yang

akan membinasakan tubuh dengan perantaraan leokosit,

antibody atau zat-zat anti racun.


3. menyebarkan panas keseluruh tubuh
4. Suatu jarinagn tubuh dapat didalam pembuluh darah yang warnanya
merah,warna merahnya itu keadannya tidak tetap tergantung pada
banyaknya O2 dan CO2 didalamnya.Darah yang banyak mengandung
CO2 warnanya merah tua.

Adanya O2 dalam darah diambil dengan jalan bernapas dan saat ini sangat
berguna pada peristiwa pembakaran atau metabolisme dalam tubuh. Dalam
selamanya beredar didalam tubuh oleh karena adanya kerja atau pompa jantung
dan selama darah berada dalam pembuluh maka akan tetap encer, tetapi kalau ia
keluar dari pembuluhnya maka ia menjadi beku.pembekuan ini dapat dicegah
dengan jalan mencampurkan kedalam darah tersebut sedikit obat anti pembekuan
atau sitrat natrikus. Dan keadaan ini sangat berguna apabila darah tersebut
diperlukan untuk transfusi darah .
Sekitar 8% dari berat tubuh kita adalah darah.darah terdiri dari bagian
cair(plasma) dan komponen-komponen seluler,eritrosit (sel darah merah) leukosit
(sel darah putih ) dan trombosit. Fungsi primernya adalah untuk mengangkut
oksigen dan metabolit ke sel dan mengangkut CO2 dan hasil-hasil limbah keluar
Pengetahuan tentang diferesiansi sel darah, memberikan faktor-faktor yang
mungkin bermanfaat dalam pengobatan dan juga memiliki implikasi bagi
pemahaman dan pertumbuhan abnormal sel darah (misalnya leukimia ). Seperti
halnya eritropoetik,sebagian besar faktor pertumbuhan yang berhasil diisolasi
adalah glikoprotein,bekerja sangat aktif secara infifo serta infitro, mengadakan
interaksi dengan sel sasarannya lewat reseptor permukaan sel yang spesifik, dan
akhirnya (lewat sinyal intra seluler) mempengaruhi ekspresi gen yang dengan cara
demikian akan meningkatkan diferesiasi.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Waktu

: 10.00-13.00 Wita

Hari/Tanggal

: Selasa,7 April 2015

Tempat

: Laboratorium Kimia Jurusan Gizi Poltekkes Banjarmasin

B. Materi
UJI KUALITATIF DARAH
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Tabung reaksi
b. Pipet tetes
c. Gelas Ukur
d. Sentrifuge
e. Waterbath
f. Corong dan kertas saring
2. Bahan
a. NaCl 0,9%, 1%, 2 %
b. Ammonium sulfat 22%
c. AgNO3 0,2%
d. CaCl2 20%
e. Ammonium Oksalat 5%
f. NaOH
D. Prosedur Kerja
1. Memisahkan Plasma dan Endapan (Packed Cell)
Mengambil darah vena kemudian mensentrifuge selama 10 menit
sehingga terlihat lapisan atas bening dan lapisan endapan merah di
bagian bawah. Lapisan atas adalah Plasma dan lapisan bawah atau
endapan yang merah adalah packed cell.
2. Memisahkan Fibrin dan Serum
Mengambil 2 ml plasma, kemudian menambahkan 20 ml NaCl 0,9%, 5
tetes NaCl 20%. Endapan gel yang terjadi kemudian difiltrat. Filtratnya
adalah serum dan endapannya adalah fibrin
3. Memisahkan Globulin dan Albumin
Mengambil 1ml serum, kemudian menambahkan 2 -3 ml ammonium
sulfat 22% sehingga terjadi endapan (Cloudness) dari globulin, kemudian
disaring, kemudian memisahkan endapan filtratnya. Selanjutnya endapan
dilarutkan dalm NaCl 1% larutannya dites dengan test protein.
4. Hemolisa Sel Darah Merah oleh Larutan Hipotonik / Hipertonik
Menyiapkan 7 tabung reaksi, kemudian diisi :

NaCl 2%
%NaCl
(ml)
1
8.5
1.5
0.3
2
7.5
2.5
0.5
3
6.5
3.5
0.7
4
5.5
4.5
0.9
5
4.5
5.5
1.1
6
3.5
6.5
1.3
7
2.5
7.5
1.5
Kemudian mengocok tabung masing masing dan menambahkannya 2
No. Tabung

Air (ml)

tetes darah, kocok pelan pelan kemudian diamkan 1 jam. Mencatat tiap
perubahan yang terjadi.
5. Test Untuk Berbagai Komponen Darah (Blood Constituent)
Mengambil 1 ml serum, menambahkan 10 ml aquadest dan 2 tetes asam
asetat. Memanaskan sampai mendidih untuk membebaskan protein,
kemudian disaring. Hasil saringan akan didapat protein dan gumpalan
(koagulan) untuk tes tes sebagai berikut :
a. Clorida : 2 ml filtrate asamkan dengan asam nitrat dan ditambah perak
nitrat, sehingga terjadi endapan putih
b. Kalsium : 2 ml filtrate tambahkan 1 ml ammonium oxalate 5%
sehingga terjadi endapan putih
c. Glukosa : 5 ml tambahkan 5 tetes larutan filtrate, panaskan dalam air
mendidih, lihat terjadinya perubahan warna dan endapan
d. Besi : darah atau endapan darah, diabukan. Melarutkan abu dengan 2
ml HCl dan 5 ml aquadest, kemudian menambahkan 1 ml ammonium
thiocyanat, lihat perubahan warna.

BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Data Praktikum

Perlakuan
Pemisahan plasma

Gambar sebelum

Gambar setelah

Keterangan
Terjadi
pemisahan
antara plasma
dan endapan
(packed cell)

dan endapan
(packed cell)

Pemisahan Fibrin
dan serum

fibrin

Serum

Pemisahan globulin
dan albumin

Biuret

Dapat
dipisahkan
antara fibrin
dan serum,
tetapi endapa
yang difltrat
tidak tampak
dan serum
berupa cairan
bening
Tidak terdapat
cloudness dan
dengan test
biuret hasilnya
negatif, tidak
terjadi
perubahan
warna dari
biru menjadi
ungu

Data Hemolisa Sel Darah Merah oleh Larutan hipotonik / Hipertonik


No
tabung

Air
(ml)

NaCl
2%

Konsentrasi
% NaCl

Hasil

8.5

1.5

0.3

Hipotonik

7.5

2.5

0.5

Hipertonik

6.5

3.5

0.7

Hipertonik

5.5

4.5

0.9

Isotonik

4.5

5.5

1.1

Hipertonik

3.5

6.5

1.3

Hipertonik

2.5

7.5

1.5

Hipertonik

Keterangan
Tidak keruh, tidak ada
endapan, warna merah
Keruh pekat, ada endapan,
merah
Keruh pekat, ada endapan,
merah pucat
Tidak pecah, tidak berkerut,
masih utuh
Keruh, ada endapan, merah
cerah
Bening, ada endapan, merah
pucat
Darah masih berkerut, ada
endapan, merah hitam

Ket :
*Jika terdapat endapan maka positif Cl
*Jika bening maka darah terlisis sempurna

*Gambar untuk Hemolisa sel darah merah oleh larutan hipertonik / Hipotonik 1
jam
No tabung

Gambar sebelum 1 jam

Gambar setelah didiamkan 1jam

Hipotonik

Hipertonik

Hipertonik

10

Isotonik

Hipertonik

Hipertonik

Hipertonik

11

B. Pembahasan
Darah bersifat alkalis lemah dengan pH 7.36 berfungsi sebagai alat
transport zat zat terutama O2, mengatur reaksi-reaksi tubuh supaya
konstan, untuk regulasi panas badan dan pelindung terhadap kemungkinan
infeksi. Darah terdiri dari sel darah (eritrosit, leukosit, trombosit) dan
plasma darah (fibrinogen, yaitu serum darah yang terdiri dari albumin dan
globulin).
Pada praktikum ini, kami menggunakan sampel darah dari seorang
probandus berjenis kelamin perempuan untuk disentrifuse dengan tujuan zat
protein akan mengendap dan terpisah sebagai endapan darah. Sisanya,
berupa cairan bening/jernih yang disebut plasma. Plasma darah terpisah,
karena pada endapan darah terkandung protein yang berperan dalam
pembekuan darah. Selanjutnya, dilakukan pemisahan antara fibrin dan
serum yang menghasilkan endapan dalam tabung. Pada praktikum tersebut,
terdapat endapan gel dan sedikit cairan di dalam gelas beker. Gel tersebut
adalah fibrin, dan cairan sisanya adalah serum. Adapun fibrinogen berfungsi
untuk pembekuan darah. Saat terjadi luka, benang-benang fibrin akan
terbentuk dan membentuk anyaman untuk menjaring sel darah dan menutupi
luka. Sifat fibrinogen yang membekukan darah membuatnya berubah
menjadi gel dan berpisah dari serum.
Praktikum selanjutnya adalah pemisahan globulin dan albumin.Di
dalam serum terdapat protein albumin dan globulin.Untuk mendapatkan
atau menentukan adanya globulin ditambahkan (NH4)2 SO4 22%
(ammonium sulfat jenuh). Prosedur ini untuk memisahkan protein dengan
salting out. Protein mempunyai struktur yang tidak stabil sehingga mudah
mengalami denaturasi yang meliputi presipitasi dan koagulasi.Albumin
merupakan protein yang larut dalam air sedangkan globulin mempunyai
sukar larut dalam air. Akan tetapi di dalam serum yang mengandung kedua
protein (albumin dan globulin) ini ditambahkan garam ammonium sulfat
22%, maka protein akan terdenaturasi atau daya larut globulin akan
berkurang sehingga globulin akan terpisah sebagai endapan. Denaturasi
protein ini dipengaruhi adanya garam logam berat, Ph, panas, perubahan
tipe pelarut dan lain sebagainya.Pada denaturasi terjadi perubahan terhadap

12

struktur sekunder ternier, dan kuartener.Molekul protein tanpa terjadinya


pemecahan ikatan kovalen sehingga terkadang dapat berlangsung secara
rifersebel dan dapat mengalami metanuvasi atau penyusunan kembali
molekul protein. Dimana globulin akan mengendap pada penambahan
amonium sulfat 22% sedangkan albumin akan larut pada penambahan
amonium sulfat 22%. Pengendapan dapat terjadi karena saat amonium sulfat
22% ditambahkan pada serum, ion-ion garam amonium sulfat menarik
molekul air dan albumin menjauh dari globulin. Hal ini disebabkan ion-ion
pada garam amonium sulfat memiliki muatan berat jenis yang lebih besar
dibandingkan protein, sehingga ketika ditambahkan akan berikatan dengan
molekul air dan albumin yang dapat memaksa globulin berinteraksi, dan
ketika menambahkan amonium sulfat dalam jumlah cukup menyebabkan
terpresifitasi. Setelah protes ini, akan didapatkan endapan globulin yang
akan disaring dengan kertas saring dan diperoleh fitrat yang akan digunakan
untuk pengujian albumin. Dengan analisis nitrogen dalam fitrat, setelah
pemisahan tersebut, diperoleh albumin dalam serum. Karena sifat albumin
yang tidak larut atau mengendap dalam amonium sulfat jenuh atau larutan
garam yang sangat pekat, maka setelah fitrat ditambah (NH 4)2 SO4 22%
diperoleh endapan gel. Kemudian, masing-masing endapan dilakukan
pemisahan, pemisahan globulin dilakukan dengan menuangkan cairan pada
corong yang telah diberi kertas saring dan dibawahnya terletak gelas beker,
endapan berupa gel akan tersangkut pada kertas saring dan fitratnya akan
mengalir ke beker gelas. Endapan berupa gel tersebut kemudian dibilas
menggunakan pelarut Nacl 1 % (sifat globulin larut dalam larutan garam
encer) dengan volume kurang lebih 20 ml. Larutan ini kemudian ditetesi
menggunakan biuret untuk membuktikan adanya protein dalam darah.
Apabila setelah diberi tetesan biuret, larutan berubah warna menjadi warna
biru muda, darah pasitif mengandung protein globulin.
Untuk albumin, dilarutkan dalam air (sifat albumin larut dalam air)
dan di lakukan uji biuret. Apabila setelah diberi tetes biuret berubah warna
menjadi biru muda berarti darah positif mengandung albumin. Dari kedua
percobaan diperoleh hasil positif uji biuret, perubahan warna bisa terjadi
karena biuret bereaksi terhadap ikatan popride pada protein. Semakin
13

banyak tetesan biuret tersebut, maka semakin sedikit kadar proteinnya.


Sebaliknya, semakin sedikit tetesan biuret maka semakin banyak kadar
proteinnya.
Pada praktikum hemolisa darah pada tabung 1 terjadi larutan
hipotonik dengan warna tidak keruh, tidak ada endapan dan warna merah.
hipotonik adalah larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah
daripada yang lainnya. Warna larutan yang tidak keruh disebabkan karena
sel darah tidak mengalami lisis dan sel utuh, sehingga warna darah tidak
keluar dari sel dan tidak pecah.
Pada praktikum hemolisa darah tabung 2 dan 3, larutan menjadi
hipertonik, karena larutan dengan konsentrat zat terlarut lebih tinggi
daripada yang lainnya. Warna menjadi keruh pekat, ada endapan dan
berwarna merah. Hal ini disebabkan karena sel darah lisis akibat tertekan
oleh larutan di luar sel.
Selanjutnya pada tabung 4 warna larutan merah cerah, dan tidak terbentuk
endapan. Hal ini menunjukkan bahwa adalah larutan mempunyai
keseimbangan dinamis atau komposisi zat terlarut sama dengan komposisi
zat yang lainnya (Hipotonik). Pada tabung ke 5, 6, 7 semuanya mengalami
hipertonik, sehingga warna darah menjadi keruh. Pada tabung ke enam
warna darah lebih pucat dari pada warna lainnya, hal ini disebabkan oleh
sel darah berada pada kondisi tekanan osmotik menyebabkan air mengalir
keluar sel. Jika cukup air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan
mempunyai konsentrasi air yang sedikit sehingga sel tidak berfungsi lagi.

BAB V
PENUTUP
14

Kesimpulan
Komponen darah terdiri dari :
- Plasma
- Packed cell
Plasma melalui proses pemisahan terdiri dari :
-

Fibrin
Serum

Serum terdiri dari :


-

Albumin
Globulin

Larutan hipertonik adalah larutan dengan konsentrat zat terlarut lebih


tinggi daripada yang lainnya
Larutan hipotonik adalah larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih
rendah daripada yang lainnya
Larutan isotonik adalah larutan yang mempunyai keseimbangan dinamis
Uji komponen darah dapat menunjukkan komposisi pada darah seperti
clorida, kalsium dan glukosa

DAFTAR PUSTAKA
Asniar, fahriah, albumin1 laporan praktikum pemeriksaan darah
Rahmawaty, setyaningrum.2002. Petunjuk praktikum Biokimia Gizi
Solikhin, 2007. Buku pegangan siswa Biology. Serasi : Jakarta.

15

http//:www.scribd.com
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Yeni
%20Hendrayani%20%28043824%29/m_hipertonik.html
https://ms.wikipedia.org/wiki/Larutan_hipotonik
http://kamuskesehatan.com/arti/hipertonik/

16

Anda mungkin juga menyukai