Anda di halaman 1dari 14

http://bdkmedan.kemenag.go.

id
10/07/2014

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH


Oleh: Dra.Seriwati Bukit, M.Psi

Abstrak

Bimbingan Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada anak didik


agar anak didik dapat mencapai kematangan dan kemandirian, Bimbingan
konseling menangani hampir semua lingkup kehidupan anak didik diantaranya
bidang pribadi, bidang sosial, bidang belajar dan bidang karir. Semua hal ini
dapat dilaksanakan dengan menggunakan bermacam-macam jenis layanan agar
anak didik dapat berkembang seoptimal mungkin. Dalam implementasinya
sehari-hari Bimbingan konseling dapat dilaksanakan dengan memakai sembilan
jenis-jenis layanan yaitu: (1) layanan orientasi, (2) layanan informasi, (3) layanan
penempatan/penyaluran (4) layanan bimbingan belajar, (5) layanan konseling
perorangan, (6) layanan konseling kelompok, (7) layanan bimbingan kelompok,
(8) layanan konsultasi, dan (9) layanan mediasi.
Kata Kunci : Bimbingan Konseling,Jenis-jenis layanan.

A. Latar Belakang
Dasar pertimbangan tentang penerapan Bimbingan dan Konseling di
sekolah adalah untuk mewujudkan tujuan pendidikan sebagaimana dikemukakan
dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 yaitu (1) Beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) Berahlak mulia, (3) Memiliki keterampilan

http://bdkmedan.kemenag.go.id
10/07/2014

dan pengetahuan, (4) Memiliki kesehatan jasmani dan rohani. (5) Memiliki
kepribadian yang mantap dan mandiri dan (6) Memiliki rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Anak didik pada usia sekolah sedang berada dalam proses pertumbuhan atau
perkembangan ke arah kematangan atau kemandirian, untuk mencapai
kematangan tersebut siswa memerlukan bimbingan karena mereka masih
memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya secara
terbatas dan tidak selalu berjalan mulus dari masalah atau searah dengan potensi
harapan dan nilai-niliai yang dianut.
Perkembangan siswa tidak terlepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik,
psikis, maupun sosial. Iklim lingkungan kehidupan yang kurang sehat seperti
maraknya tayangan pornografi, minuman keras, peredaran narkoba, tawuran serta
kurang harmonisnya kehidupan keluarga dan bobroknya mental orang-orang
dewasa, sangat mempengaruhi perkembangan pola prilaku atau gaya hidup anak
didik terutama pada remaja. Karenanya kita perlu menciptakan pendidikan yang
bermutu atau ideal yang mengintergrasikan tiga bidang utama secara bersinergi
yaitu bidang administrasi dan kepemimpinan, bidang instraksional dan kurikuler,
dan bidang pembinaan siswa (bimbingan dan konseling)
Pendidikan yang hanya melaksanakan bidang administrasi dan pengajaran
dengan mengabaikan bidang bimbingan, mungkin hanya menghasilkan siswa
yang pintar dalam aspek akademik tetapi kurang memiliki kemampuan atau
kematangan dalam aspek kepribadian. Maksudnya bahwa seseorang tidak akan
dapat mencapai kematangan untuk memahami dirinya dan orang lain, tanpa
wawasan moral dan kemampuan berpikir secara terpadu sehingga, dia dapat
menyelesaikan masa pendidikan umum secara formal.
Untuk dapat menerapkan hasil pendidikan yang berkelanjutan dalam
kehidupan anak didik maka, anak didik perlu memiliki wawasan tentang aplikasi
psikologis terutama Bimbingan Konseling. atas dasar itu maka dalam
implementasinya

jenis-jenis

layanan
2

Bimbingan

Konseling

di

sekolah

http://bdkmedan.kemenag.go.id
10/07/2014

diorientasikan kepada upaya menfasilitasi pengembagan potensi siswa yang


meliputi aspek pribadi, sosial, akademik dan karir atau terkait dengan
pengembangan pribadi siswa sebagai mahluk yang berdimensi biologis,
psikologis, intlektual, emosi, sosial dan spiritual atau kesadaran beragama.

B. PEMBAHASAN
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dalam
membuat pilihan-pilihan dan penyesuaian yang bijaksana. Bantuan itu
berdasarkan atas prinsip demokrasi yang merupakan tugas dan hak setiap
individu untuk memilih jalan hidupnya sendiri, sejauh tidak mencampuri hak
orang lain. Kemampuan membuat pilihan seperti itu tidak diturunkan (diwarisi)
tetapi harus dikembangkan ( Prayitno dan Erman Amti 2004:95)
Secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa latin, yaitu
consilium yang berarti dengan atau bersama secara luas konseling
merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada konseli supaya dia memperoleh
konsep diri dan kepercayaan diri sendiri untuk dimanfaatkan untuk memperbaiki
tingkah laku pada masa yang akan datang (Mohd Surya 1990:38). Selanjutnya
menurut Rogers (dikutip Namora Lumongga 2011) konseling sebagai hubungan
membantu dimana salah satu pihak (konselor) bertujuan meningkatkan
kemampuan dan fungsi mental pihak lain (klien) agar dapat menghadapi
persoalan/konflik dengan lebih baik, untuk melaksanakan proses Bimbingan
Konseling ini seorang konselor harus mengguasai jenis-jenis layanan agar proses
pelaksanaan Bimbingan Konseling di sekolah menjadi baik dan berhasil sehingga
anak keluar dari permasalahan dan bisa mengambil keputusan dengan tepat.
Adapun jenis-jenis layanan Bimbingan Konseling tersebut adalah sebagai berikut:

http://bdkmedan.kemenag.go.id
10/07/2014

1. Layanan orientasi
a. Pengertian layanan orientasi
Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk
memperkenalkan siswa baru dan atau seorang terhadap lingkungan yang
baru dimasukinya, pemberian layanan ini bertolak dari anggapan bahwa
memasuki lingkungan baru bukanlah hal yang selalu dapat berlangsung
dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap orang, ibarat seseorang
yang baru pertama kali datang kesebuah kota besar, maka ia berada dalam
keadaan serba buta buta tentang arah yang hendak dituju, buta tentang
jalan-jalan dan buta tentang itu dan ini, akibat dari kebutaannya itu, tidak
jarang ada yang tersesat dan tidak mencapai apa yang hendak ditujunya
demikian juga bagi siswa baru disekolah, yang belum banyak mengenal
tentang lingkungan yang baru dimasukinya. Layanan orientasi ada
beberapa bentuk yaitu:
1) Layanan orientasi di sekolah
Bagi siswa, ketidak kenalan atau ketidak tahuannya terhadap
lingkungan lembaga pendidikan (sekolah) yang baru dimasuki dapat
memperlambat kelangsungan proses belajarnya, bahkan lebih jauh dari
itu membuat tidak tercapainya hasil belajar yang diharapkan oleh
sebab itu, pihak sekolah perlu diperkenalkan dengan berbagai hal
tentang lingkungan lembaga pendidikan yang baru.
2) Layanan orientasi di luar sekolah
Individu-individu

yang

memasuki

lingkungan

baru

di

luar

memerlukan orientasi tentang lingkungan barunya, dengan orientasi


itu proses penyesuaian diri atau penyesuian diri kembali akan
memperoleh sokongan yang amat berarti. Cara penyajian orientasi
diluar sekolah sangan tergantung pada jenis orientasi yang diperlukan
dan siapa yang memerlukan. lembaga-lembaga seperti pusat
rehabilitasi nara pidana, pusat orientasi tenaga kerja dan lain-lain dapat
4

http://bdkmedan.kemenag.go.id
10/07/2014

dibentuk dan konselor menjadi tenaga ahli serta penggerak lembaga


bantuan khusus di masyarakat.
b. Tujuan layanan orientasi
Tujuan layanan orientasi ialah mempermudah siswa dalam menyesuaikan
diri terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan kegiatan lain
yang mendukung keberhasilan siswa. Demikian juga orang tua siswa
dengan memahami kondisi, situasi dan tuntutan sekolah

akan dapat

memberikan dukungan bagi keberhasilan anaknya. fungsi utama


bimbingan yang didukung oleh layanan orientasi ialah fungsi pemahaman
dan pencegahan.

2. Layanan Informasi
a. Pengertian layanan informasi
Layanan iniformasi adalah kegiatan bimbingan yang bermaksud
membantu siswa untuk mengenal lingkungan sekitarnya yang dapat
dimanfaatkan untuk masa kini maupun masa yang akan datang.
Layanan informasi ini bertujuan untuk membekali individu dengan
berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna
untuk mengenal diri, merencakan dan mengembangkan pola kehidupan
sebagai pelajar, anggota Keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang
diperoleh melalui layanan informasi, digunakan sebgai bahan acuan dalam
meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita
menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dan mengambil keputusan
Secara umum, bersama dengan layanan informasi bermaksud memberikan
pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang
berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan
atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki.
Ada

tiga

alasan

utama

mengapa

diselenggarakan:
5

pemberian

informasi

perlu

http://bdkmedan.kemenag.go.id
10/07/2014

1) Membekali individu dengan ilmu pengetahuan tentang lingkungan


yang diperlukan dalam memecahkan masalah yang dihadapi
2) memungkinkan individu dapat menetukan arah hidupnya
3) Setiap individu adalah unik
Dengan ketiga alasan diatas, layanan informasi merupakan kebutuhan
yang sangat dibutuhkan siswa, lebih-lebih apabila diingat bahwa masa
depan adalah abad informasi maka barang siapa yang tidak memperoleh
informasi, maka ia akan tertinggal dan kehilangan masa depan
b. jenis-jenis layanan informasi adalah:
1) Informasi pendidikan
2) Informasi pendidikan diluar sekolah
3) Informasi pekerjaan
4). Informasi pribadi
5).Informasi sosial

3. Layanan Penempatan dan Penyaluran


a. Pengertian layanan penempatan dan penyaluran
Layanan penenpatan dan penyaluran
bimbingan

dalam

yaitu serangkaian kegiatan

membantu

menyalurkan/menempatkan

dirinya

siswa
dalam

agar siswa dapat


berbagai

program

sekolah, Penempata dan penyalura siswa disekolah dapat berupa:


1) penempatan siswa di dalam kelas
2) penempatan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar,
3) penempatan siswa ke dalam kegiatan ekstrakulikuler dan ke dalam
jurusan/program studi yang sesuai
4) Penempatan siswa dalam memilih perguruan tinggi
5) Penempatan siswa kedalam dunia kerja

http://bdkmedan.kemenag.go.id
10/07/2014

b. Tujuan layanan penempatan dan penyaluran


Tujuan layanan penempatan dan penyaluran yaitu agar setiap siswa dapat
menempati posisi yang sesuai dengan kemampuan dan bakat minatnya.
baik dalam kegiatan belajar disekolah maupun kegiatan persipan ke dunia
kerja

4. Layanan Bimbingan Belajar


a. Pengertian bimbingan belajar
Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk jenis layanan bimbingan
yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan
bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu
disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalan
itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang
memadai, di samping banyaknya siswa yang berhasil secara gemilang
dalam belajar, sering pula dijumpai siswa yang gagal seperti: angka-angka
rapor rendah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian akhir dan sebagainya.
Secara umum siswa-siswa yang seperti itu dapat

dipandang sebagai

siswa-siswa yang mengalami masalah belajar. Secara lebih luas masalah


belajar tidak hanya terbatas pada contoh-contoh yang disebutkan tetapi
masalah belajar memiliki bentuk yang banyak ragamnya, yang pada
umumnya dapat digolongkan:
1) Keterlambatan akademik
2) Ketercepatan dalam belajar
3) Sangat lamban dalam belajar
4) Kurang motivasi dalam belajar
5) Kebiasaan buruk dalam belajar

b. prosedur dan teknik diagnostik kesulitan belajar


1) Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
7

http://bdkmedan.kemenag.go.id
10/07/2014

2) Mendiagnosa kesulitan belajar siswa


3) Prongnosis kemungkinan bantuan
4) Pemberian bantuan
5) Tindak lanjut

5. Layanan Konseling Perorangan


a. Pengertian konseling perorangan
Konseling perorangan adalah proses bantuan yang diberika kepada klien
untuk mengentaskan masalah yang terbangun dalam suatu hubungan tatap
muka antara dua orang individu (klien yang menghadapi masalah dan
konselor yang memiliki kwalifikasi yang dipersyaratkan).
b. Tujuan konseling perorangan
Konseling perorangan memiliki banyak tujuan karena pertemuan dalam
konseling perorangan itu sendiri sangat individual, maka tujuan yang
hendak dicapainya pun menjadi sangat individual pula, konselor dan klien
dapat menentukan sendiri tujuan yang hendak dicapai dalam wawancara
konseling yang dilaksanakan

6. Layanan konseling kelompok


a. Pengertian layanan konseling kelompok
Winkel ( dikutip dari namora lumongga, 2011 ) menjelaskan layanan
konseling kelompok adalah proses konseling yang dilakukan antara
seorang konselor propesional dan beberapa klien sekaligus dalam
kelompok kecil.
Kemudian Herman ( http://hermantmg.blogspot.com ) menyatakan bahwa
defenisis konseling kelompok adalah suatu proses antar-pribadi yang
dinamis dan terfokus pada pikiran dan tingkah laku yang disadari serta
dibina dalam suatu kelompok yang dimanfaatkan untuk meningkatkan

http://bdkmedan.kemenag.go.id
10/07/2014

pemahaman dan penerimaan diri menuju prilaku yang lebih baik dari
sebelumnya.
Konseling kelompok biasanya berkaitan dengan masalah-masalah
perkembangan dalam hal-hal yang situsional dari pada anggota. Fokusnya
adalah sikap dan perasaan, pemilihan nilai-nilai yang terlibat dalam
hubungan antar pribadi. dalam berinteraksi satu dengan lainnya, para
anggota

membentuk

hubungan

yang

bersifat

membantu

yang

memungkinkan mereka dapat mengembangkan pemahaman dan kesadaran


terhadap dirinya. Konseling kelompok dapat juga dilaksanakan untuk
maksud-maksud
Bentuk-bentuk

remedial,

mengembangan

atau

pencegahan.

konseling kelompok itu ada yang berbentuk group,

kelompok pertumbuhan pribadi, konsultasi kelompok keluarga dan terapi


kelompok
b. Tujuan layanan konseling kelompok
Penetapan konseling kelompok untuk membantu klien tentu saja
dilakukan berdasarakan tujuan-tujuan khusus yang membedakanya dari
konseling individual, adapun tujuan konseling kelompok menurut
Bariyyah ( dikutip Namora 2011:204) adalah:
1). Membantu individu mencapai perkembangan yang optimal
2). Berperan mendorong munculnya motivasi klien untuk merubah
Perlakunya dengan memanfaatkan potensi yang dimilikinya
3). Menciptakan dinamika sosial yang berkembang intensif
4). Mengembangkan keterampilan komunikasi dan inteaksi sosial yang
baik dan sehat

7. Layanan Bimbingan Kelompok


Bimbingan kelompok adalah pelayanan bimbingan yang diberikan kepada
lebih dari satu orang pada waktu yang bersamaan

agar si klien dapat

mengatur dirinya sendiri, memiliki pandangan sendiri, mengambil sikap


9

http://bdkmedan.kemenag.go.id
10/07/2014

sendiri dan berani menanggung resiko dari keputusan-keputusan yang


dibuatnya sendiri.

8. Layanan konsultasi
a. Pengertian layanan konsultasi
Kata konsultasi merupakan serapan dalam bahasa

Indonesia yang

secara etimologi berasal dari bahasa latin consilium artinya dengan


atau bersama counsel (ing) berarti nasehat (to obtain counsel), anjuran
(to give counsel) dan pembicaraan (to take counsel)
Salah satu definisi konsultasi seperti yang dikemukakan oleh Zins
(dikutipkan oleh Bernandus Widodo 1993), bahwa konsultasi ialah suatu
proses yang biasanya didasarkan pada karakteristik hubungan yang sama
yang ditandai dengan saling mempercayai dan komunikasi yang terbuka,
bekerja sama dalam mengidentifikasikan masalah, menyatukan sumbersumber pribadi untuk mengenal dan memilih strategi yang mempunyai
kemungkinan dapat memecahkan masalah yang telah di identifikasi
Konsultasi dalam bimbingan dimaksudkan memberikan bantuan teknis
kepada perorangan atau kelompok oleh konselor dalam rangka membantu
mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh peserta konsultasi. Layanan
konsultasi berbeda dengan layanan konseling, meskipun kedua layanan ini
mempunyai unsur kesamaan seperti sama-sama memerlukan kondisi yang
kondusif. Model hubungan pada layanan konsultasi lebih bersifat segitiga
yaitu konselor (para ahli) dan konseli (triadaraic model) pihak yang
mempunyai masalah, dan konsulti orang yang mempunyai masalah dan
membutuhkan

pemecahan.

Konsultasi;

pemecahan

masalah

lebih

ditekankan pada pihak ketiga yaitu konseli, akan tetapi pemecahannya


melalui pihak lain, artinya konselor tidak berhubungan secara langsung
dengan konseli.

10

http://bdkmedan.kemenag.go.id
10/07/2014

Layanan konsultasi merupakan salah satu komponen dalam bimbingan


konseling yang diberikan secara tidak langsung, karena ada hal-hal yang
tidak bisa langsung ditangani oleh konselor.
Terdapat tiga konsep kunci bidang konsultasi, yaitu konseli, adalah pihak
yang mempunyai masalah, bisa perorangan bisa juga kelompok. Kedua
adalah

konsultan yaitu pihak yang memberikan bantuan keahlian

(expertise) biasa juga disebut konselor. Ketiga adalah konsulti orang yang
mempunyai masalah dan yang membutuhkan pemecahannya.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa pelayanan konsultasi adalah
segala kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka memberikan
bantuan kepada orang lain yang mengalami kesulitan dalam hidupnya
agar orang tersebut mampu mengatasinya secara mandiri.
b. Tujuan Layanan Konsultasi
Menurut para ahli setidaknya ada 6 tujuan layanan konsultasi
1) memperbaiki dan memperluas lingkungan belajar peserta bimbingan
2) memperbaiki komunikasi dengan cara memberikan fasilitas informasi
yang bermanfaat dan langsung bagi peserta konsultasi
3) memperluas layanan para ahli dalam memberikan layanan kepada
orang lain yang membutuhkan bantuan,
4) memperluas kedalaman layanan bimbingan atau penyuluhan oleh
konselor kepada peserta layanan konsultasi.
5) membantu orang lain bagaimana belajar menangani tingkah laku
bermasalah
6) menggerakan kelompok, organisasi, individu membantu dirrinya
sendiri.

11

http://bdkmedan.kemenag.go.id
10/07/2014

9. Layanan mediasi
a. Pengertian layanan mediasi berasal dari kata media yang artinya
perantara atau

penghubung. layanan mediasi adalah layanan yang

dilaksanakan oleh konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang
mengalami keadaan tidak harmonis (tidak cocok).
b. Tujuan layanan mediasi untuk mencapain kondisi hubungan yang positif
dan kondusif diantara para klien, yaitu pihak-pihak yang berselisih,
sehingga terjadi perubahan baru dalam hubungan antara pihalk-pihak
yang bermasalah.
c. Komponen-komponen layanan mediasi
1) Konselor
Adalah seorang memahami yang terjadi antara pihak yang bermasalah
dan berusaha membangun jembatan antara pihak yang bermasalah
tersebut
2) klien
Klien terdiri dari 2 pihak atau lebih yang sedang mengalami
ketidakcocokan dan sepakat meminta bantuan konselor untuk menangani
permasalahan itu
3) Masalah klien
Adalah masalah hubungan yang terjadi antara individu atau kelompok
yang sedang bertikai dan meminta konselor untuk mengatasinya
d. Azas-azas layanan mediasi
1) Kerahasiaan
2) Keterbukaan
3) Kesukarelaan
4) Kekinian
5) Kemandirian

12

http://bdkmedan.kemenag.go.id
10/07/2014

C. Rangkuman
Untuk mencapai hasil tujuan pendidikan sebagaimana dikemukakan dalam
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 yaitu (1) Beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, (2) Berahlak mulia, (3) Memiliki keterampilan dan
pengetahuan, (4) Memiliki kesehatan jasmani dan rohani. (5) Memiliki
kepribadian yang mantap dan mandiri dan (6) Memiliki rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan, maka

sanagt dibutuhkan peran Bimbingan

Konseling disekolah karena aspek yang harus dikembangkan bukan hanya ranah
kognitif dan keterampilan anak saja, tetapi jauh dari itu ada ranah-ranah yang
sangat penting diperhatikan

yaitu pertumbuhan afektif anak baik itu secara

pribadi dan sosial. Ranah ini sangat berpengaruh basar terhadap keberhasilan
belajar dan karir anak didik, oleh karena itu sebagai seorang konselor disekolah
dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling harus menguasai praktik-praktik
dari semua jenis layanan.

13

http://bdkmedan.kemenag.go.id
10/07/2014

DAFTAR PUSTAKA
Namora Lumongga, 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling, Jakarta: Prenada Jaya
Group.
Lahmuddin Lubis, 2007. Bimbingan Konseling, Jakarta: Hijri Pustaka Utama.
Lahmuddin Lubis, 2006. Konsep-Konsep Bimbingan Konseling, Bandung: Cipustaka
Abadi.
Depertemen

Pendidikan, 2003. Bunga Rampai Keberhasilan Guru Dalam

Pembelajaran atau Bimbingan dan Konseling.


Prayitno, Erman Amti, 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka
cipta
Syamsu Yusuf. 2006. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Bandung:
Pustaka Bani Quraisy.
Moh Uzer Usma, 1998. Menjadi guru propesional, Bandung: Remaja rosdakarya.
Depdiknas, 2003. Pelayanan Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Puskur Balitbang.
Prayitno, 2004. Layanan konseling L1-L9, Universitas Padang. Jurusan Bimbingan
Konseling.

14

Anda mungkin juga menyukai