Anda di halaman 1dari 2

I.

PENDAHULUAN
Trikomoniasis merupakan infeksi saluran urogenital bagian bawah pada
wanita maupun pria, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan penularannya
biasanya melalui hubungan seksual. Trichomonas vaginalis pertama kali
dideskripsikan oleh Alfred Donne pada tanggal 19 September 1886 pada saat
Academy of Science di Paris. Pada saat itu dikatakan bahwa ia menemukan suatu
organisme yang ia namakan sebagai animalcules dari sekret segar vagina. Dan
disepakati waktu itu juga organisme itu dinamakan Trico-monas vaginale, oleh
karena mirip dengan organisme dari genus Monas dan Trichodina. Dua tahun
kemudian, Ehrenberg memastikan penemuan Donne dan memberikan nama pada
protozoa ini Trichomonas vaginalis. Pada tahun 1884 Marchan menemukan
Trichomonas vaginalis pada traktus urinarius pria. Penelitian tentang protozoa ini
terus berkembang hingga pada tahun 1943 oleh Allinson trikomoniasis
direkomendasikan sebagai salah satu penyebab penting penyakit yang ditularkan
melalui hubungan seksual.1
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang dapat diatasi dan
sering terjadi pada wanita dan laki-laki, namun gejalanya lebih menonjol pada
wanita. Trikomoniasis disebabkan oleh protozoa patogenik yaitu T.vaginalis.
Selain melalui hubungan seksual, trikomoniasis juga dapat ditularkan melalui
penggunaan pakaian seperti pakaian dalam atau handuk yang mempunyai
trofozoitnya yang masih viabel.2
Gejala infeksi muncul setelah beberapa minggu atau beberapa bulan setelah
infeksi. Pada wanita sering salah didiagnosis sebagai uretritis sehingga
trikomoniasis tidak diobati dengan tepat lalu menimbulkan komplikasi yang
lanjut. Laki-laki dengan infeksi ini sering asimptomatik maka resiko transmisi
meningkat pada wanita. Perhatian medik yang sesuai dapat menurunkan insidens
terjadinya trikomoniasis dan komplikasinya. Pada wanita, lokasi infeksi biasanya
pada vagina sedangkan pada laki-laki di prostat. Trikomoniasis pada saluran
urogenital dapat menyebabkan vaginitis dan sistitis. Pada pria dapat menyebabkan

uretritis dan prostitis yang kira-kira merupakan 15% kasus uretritis non-gonore.
1,2,3

Anda mungkin juga menyukai