Anda di halaman 1dari 2

HERPES SIMPLEKS

DEFINISI
Herpes Simpleks merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks
tipe 1(HSV-1) atau tipe 2 (HSV-2).1 Penyakit ini terjadi ketika virus ini masuk ke dalam tubuh,
yang menyebabkan luka dingin (cold sores) pada mulut atau wajah atau pada alat kelamin. 2
Setelah bereplikasi pada kulit dan mukosa, virus ini kemudian menginfeksi saraf perifer lokaldan
naik ke ganglia dimana dia akan diam disana sampai terjadi aktivasi kembali. 5 Virus Herpes
Simpleks tipe 1 secara tradisional dihubungkan dengan penyakit pada daerah orofasial,
sedangkan virus Herpes Simpleks tipe 2 secara tradisional dihubungkan dengan penyakit pada
daerah genital. Namun, letak lesi tidak selalu menunjukkan tipe virus.3
Herpes simpleks umumnya tidak bergejala. Infeksi ditandai dengan lesi primer lokal,
laten dan cenderung untuk kambuh kembali. Lesi primer pada wanita berada pada serviks, dan
vulva. Pada pria, lesi muncul pada glans penis atau preputium, dan pada anus dan / atau dubur
mereka yang melakukan seks anal. Lesi mungkin bisa terdapat pada lokasi kelamin atau
perineum lainnya seperti juga mulut, pada pria dan wanita biasanya hal ini tergantung pada cara
mereka melakukan hubungan seksual. Penyakit ini tergolong berat untuk bayi, karena dapat
mengakibatkan malformasi janin, keterbelakangan mental yang parah, kerusakan otak atau
kematian bayi. Bagi wanita hamil yang terinfeksi, aborsi spontan atau kelahiran prematur bisa
terjadi.4
EPIDEMIOLOGI
Hampir setiap orang menderita infeksi HSV-1, infeksi pertama 90% tidak bergejala, 9%
bersifat tidak spesifik dan yang nyata secara klinis hanya sekitar 1%.

Insiden infeksi primer

HSV-1 yang bertanggung jawab untuk mayoritas luas dari kejadian herpes labial berulang terjadi
paling banyak pada masa kanak-kanak, yakni sekitar 30-60% anak-anak terpapar oleh virus. Laju
infeksi HSV-1 meningkat seiring umur dan kebanyakan orang yang berumur 30 tahun ke atas
memiliki hasil seropositif untuk HSV-1.5
Didapatinya HSV-2 dapat digunakan sebagai pengukuran tidak langsung terhadap
aktivitas seksual pada beberapa kasus.3 Namun, pada kebanyakan studi, hanya 10-25% pasien
dengan infeksi HSV-2 melaporkan riwayat lesi pada alat kelamin. 6 Adanya infeksi HSV-2

berhubungan dengan kebiasaan seksual dan prevalensi infeksi pada patner seks seseorang dengan
infeksi tersebut. Pembentukan antibodi terhadap HSV-2 jarang ditemukan pada orang sebelum
onset aktivitas intim seksual dan kemudian akan muncul secara menetap setelah itu.
Seroprevalensi HSV-2 di Amerika Serikat sekitar 22% pada umur 12 tahun ke atas. 5 Kedua virus
dapat ditularkan ketika pasien yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sehingga hal itu
mempermudah transmisi.1

Anda mungkin juga menyukai