: Ny.E
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 28 Tahun
Status perkawinan
: Menikah
Agama
: Islam
Warga Negara
: Indonesia
Pendidikan Terakhir
: SMA
Pekerjaan
Alamat
Datang ke poli jiwa
LAPORAN PSIKIATRIK
Diperoleh dari aloanamnesis dari Ny. Anwar, 58 tahun, ibu rumah tangga, alamat Jl.Perumnas
antang Blok I no. 13 Makassar, ibu kandung pasien.
1. II. Riwayat penyakit
1. A. Keluhan Utama
Sering melamun
1. B. Riwayat gangguan sekarang
Keluhan dialami sejak 1 bulan yang lalu, pasien sering melamun karena memikirkan anaknya,
ia tidak mempunyai pekerjaan dan tidak mendapatkan nafkah dari suaminya selama 2 tahun.
Pasien berpisah dengan suami karena ada ketidakcocokan dengan keluarga suami terutama
mertua dan tante dari suami. Sekarang suami pasien telah mengirimkan surat cerai. Karena tidak
bisa bercerita pasien tiba-tiba menangis di mesjid saat selesai sholat tarwih, dia menganggap
masalah yang dihadapinya sekarang adalah kesalahannya dan merasa mungkin karena pernah
berdosa kepada orang tuanya. Sejak saat itu perasaan pasien sering tidak enak namun tidak tahu
bagaimana membahasakannya. Terkadang pasien merasa takut saat pasien merasa penyakitnya
akan datang. Terkadang pikirannya terasa kosong, tidak tau harus melakukan apa, pasien sulit
berkonsentrasi. Pasien sulit memulai tidur, jika tertidur, pasien sering terbangun tengah malam
dan tidak dapat tertidur lagi dan nafsu makan pasien menurun. Pasien menikah sejak tahun 1997
di palopo dan sejak itu pasien tinggal bersama mertua dan bertetangga dengan tante dari suami
pasien. Pasien dijodohkan dengan suaminya yang merupakan keluarga jauhnya. Tante suaminya
selalu ingin mencampuri semua urusan rumah tangga pasien. Sejak itu hubungan pasien dengan
tante dan mertuanya kurang baik. Sedang suami juga diam saja, terlalu menurut kepada tantenya.
Pasien pernah berobat di puskesmas.
Hendaya Disfungsi
Hendaya sosial
:+
Hendaya pekerjaan
:+
:+
: Masalah keluarga
Trauma (-)
Infeksi (-)
Kejang (-)
Narkotika (-)
Merokok (-)
Alkohol
(-)
: Assalamualaikum bu, saya uni ,dokter muda yang bertugas di sini. Dengan ibu siapa?
: Er dok
DM
DM
: Saya pikirkan anak-anakku dok, masih kecil-kecil baru saya tidak punya kerja
DM
DM
: Kalau bisa tau, pisahnya karena apa dan sudah berapa lama?
P
: Ada masalah dengan keluarganya suamiku, sekitar dua tahunmi saya kembali ke rumahnya
orang tuaku dok.
DM
: Sering dok, baru kalau saya melamun tiba-tiba kayak kosong pikiranku
DM
: Bisa di jelaskan kosong bagaimana yang kita maksud bu? Apa kita pikir kalau sedang
melamun bu??
P
: Tidak tau dok, tiba-tiba kayak kosong saja dok, saya pikirkanji ini masalahku dok.
DM
ini?
: Oh, bagaimana awal mulanya ini bu? Sejak kapan ibu mulai sering melamun seperti
P
: Waktu bulan puasa kemarin dok saya pergi taraweh di mesjid, tiba-tiba saya menangis
lama sekali dok.
DM
P
: Saya pikir mungkin masalahku ini karena ada dosaku sama orangtuaku, mungkin
memang ada salahku sampai mertuaku seperti ini.
DM
P
: Sepertinya terlalu mencampuri urusan rumah tangga kami dan suami saya selalu
menurut apa kata keluarganya
DM
P
: Soal gaji biasa dok, keluarganya suamiku tau semua pemasukan suamiku, sedang saya
istrinya tidak tau.
DM
P
dok.
: Makan yah agak kurang nafsu dok, tidur juga susah dan agak terbangun-bangun kaget
DM
: Susah dok
DM
DM
: Bagaimana dengan pekerjaan sehari-hari bu? Terganggu tidak dengan masalah ini?
DM
DM
: Paling nonton TV
DM
DM
DM
DM
: Oh ya, jadi selama 2 tahun ini masih sering bertemu dengan suami?
: Sudah tidak dok, saya sudah tidak ada juga keinginan kembali.
DM
DM
: Oh, begitu. Ibu saya dengar dulu dijodohkan ya dengan suami?ibu setuju?
DM
: Iya, dia sebetulnya orang baik tapi begitulah terlalu menurut dengan keluarganya.
DM
DM
DM
: Kalau ada perasaan takut begitu, jantungnya berdebar-debar tidak bu? atau tangannya
dingin?
P
: Tidakji dok
DM
DM
: Sama-sama dok
1. IV. STATUS MENTAL
1. a. Deskripsi Umum
Penampilan: seorang wanita dengan penampilan sesuai umur, berperawakan tinggi dan agak
kurus, berambut pendek sebahu dan berkulit putih. Pasien mengenakan baju kuning lengan
pendek dan jelana jeans.
-
Kesadaran
: baik
: tenang
Pembicaraan
: kooperatif
: sedih
- Afek
: Depresi
- Empati
: dapat dirabarasakan
: baik
: baik
- Daya ingat
: baik
- Pikiran Abstrak
: Baik
- Bakat kreatif
: Tidak ada
: baik
Gangguan persepsi
- Halusinasi
: tidak ada
- Ilusi
: tidak ada
: Tidak ada
e. Proses berpikir
1. Arus pikiran
- Produktivitas
: cukup
- Kontinuitas
: relevan, koheren
- Hendaya berbahasa
: tidak ada
2. Isi Pikiran
- Preokupasi
: tidak ada
: tidak ada
f. Pengendalian Impuls
: baik
g. Daya Nilai
- Norma sosial
: baik
: baik
- Penilaian realitas
: baik
h. Tilikan (insight) : Derajat 6 (pasien sadar dirinya sakit dan butuh pengobatan)
Pengendalian impuls dan daya nilai baik, tilikan derajat 6 dengan taraf dapat dipercaya.
Pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan kelainan.
1. VII. EVALUASI MULTIAKSIAL : (sesuai PPDGJ-III)
Aksis I
Berdasarkan autoanamnesis dan pemeriksaan status mental, didapatkan gejala klinis yang
bermakna berupa pasien sering melamun, pikiran kosong, nafsu makan menurun, aktivitas
psikomotor menurun, susah memulai tidur dan jika terbangun susah untuk tidur kembali, sulit
berkonsentrasi sehingga pasien dapat disimpulkan mengalami gangguan jiwa. Pada pemeriksaan
status mental tidak ditemukan hendaya berat dalam menilai realita, sehingga didiagnosis
gangguan jiwa non psikotik. Pada pemeriksaan status internus dan neurologi tidak ditemukan
adanya kelainan , sehingga gangguan mental organik dapat disingkirkan sehingga dapat
didiagnosis gangguan jiwa non psikotik non organik. Dari autoanamnesis dan pemeriksaan
status mental didapatkan tiga gejala utama depresi yang dialami sejak 1 bulan berupa kehilangan
minat dan kegembiraan, mudah lelah, dan afek hipotimia, disertai gejala tambahan berupa sulit
berkonsentrasi, gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna, psikomotor menurun, tidur
terganggu dan jika terbangun sulit untuk tidur lagi, serta nafsu makan berkurang sehingga
berdasarkan PPDGJ III dapat didiagnosis sebagai Episode depresif berat tanpa gejala psikotik
(F32-2).
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
GAF Scale pasien ini adalah 60-51. Gejala sedang , disabilitas sedang.
1. VIII. DAFTAR PROBLEM
1. Organobiologik
Pasien tidak ditemukan kelainan fisik bermakna, diduga ada kelainan neurotransmiter sehingga
pasien membutuhkan farmakoterapi.
1. Psikologik
Ditemukan adanya gejala depresi sehingga pasien memerlukan psikoterapi untuk menghilangkan
masalah.
1. Sosiologik
Ditemukan adanya hendaya dibidang pekerjaan dan waktu senggang sehingga memerlukan
sosioterapi.
1. IX. PROGNOSIS
Bonam
Faktor Pendukung
Faktor penghambat
Ekonomi rendah
1. X. TINJAUAN PUSTAKA
Gejala utama pada episode depresif baik pada derajat ringan, sedang, maupun berat adalah
sebagai berikut:
-
Afek depresif
Berkurangnya energy yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya
aktivitas.
Gejala lainnya berupa:
-
Tidur terganggu
Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya dua minggu, akan tetapi bila
gejala amat berat dan beronset cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis
dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu.
Sesuai dengan pedoman diagnostic bahwa harus adanya semua gejala utama depresi ditambah
sekurang-kurangnya 4 gejala lainnya, dan beberapa diantaranya dalam intesitas berat.
Berdasarkan gejala yang dialami pasien diagnosis mengarah pada episode depresif berat tanpa
gejala psikotik.
1. XI. RENCANA TERAPI
1. Farmakoterapi
Amitriptilin 25 mg 0-1-1
1. Psikoterapi
Ventilasi : memberikan kesempatan pada pasien untuk menceritakan keluhan dan isi hati
sehingga perasaan pasien menjadi lega
1. Sosioterapi
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang sekitar tentang penyakit pasien
sehingga tercipta dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif sehingga membantu
proses penyembuhan.
1. XII. FOLLOW UP
Pasien diminta untuk rutin datang kontrol dan pastikan pasien meminum obatnya. Selain itu,
memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakit serta efektivitas terapi dan efek
samping dari obat yang diberikan.