Di Susun Oleh:
Kelompok Mahasiswa PKL Dusun Klisat
Kelas V E
Rina
201310105138
201310105148
Rina kartika
201310105139
Suhadah
201310105149
Romiyati
201310105140
Sunarti
201310105150
Rosalina septi p
201310105141
Susar farasty
201310105151
Rr Nindya m.
201310105142
Titi winarsih
201310105152
Salmi
201310105143
Titin asrotin
201310105154
Sariyanti
201310105144
Umi fahati k
201310105156
Sasmiati
201310105145
Wahyu Annisa m
201310105157
Sheva arlinda
201310105146
Sri Marlia
201310105147
LEMBAR PENGESAHAN
Koordinator PKL
Pembimbing PKL
(Rusminingsih, S.ST.,M.Kes)
Mengetahui,
Ketua Prodi Ilmu Kebidanan
STIKES AISYIYAH Yogyakarta
(Ismarwati, S.KM.,S.ST.,MPH)
KATA PENGANTAR
Yogyakarta,
November 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang
2
Tujuan .3
Manfaat ..4
Metode .5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN GRAFIK PWS KIA dan Imunisasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kesejahteraan ibu dan bayi di dunia, di Indonesia maupun di tingkat
daerah khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih rendah. Salah satu
indikator kesejahteraan ibu dan bayi yang masih memperhatikan adalah angka kematian
bayi mencapai 3,3 juta setiap tahun ( World Health Organizion, 2002) .
kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman, serta bayi yang dilahirkan
hidup sehat. Salah satu sasaran yang ditetapkan adalah menurunkan angka kematian
maternal menjadi 125/100.000 kelahiran hidup dari 307/100.000 kelahiran hidup dan
angka kematian neonatal menjadi 16/1000 kelahiran hidup dari 20/1000 kelahiran hidup
(www.depkes.go.id,2004).
Namun untuk melaksanakan kebijakan rencana strategi nasional MPS perlu
diadakan pemantauan secara berkala mengenai indikator penentu kesejahteraan bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, Depkes RI telah menyusun strategi Pemantauan Wilaya
Setempat (PWS) KIA yang juga sebagai indikator program KIA, sehingga pengelolahan
program KIA dapat lebih terarah dan menjangkau semua ibu serta mampu menangani
mereka yang ditemukan berisiko tinggi, secara memadai. Untuk itu, perlu di pantau
secara terus menerus cakupan pelayanan KIA diseluruh wilaya agar diperoleh suatu
gambaran yang jelas mengenai kelompok mana dalam wilayah tersebut yang paling
rawan sehingga wilayah tersebut dapat lebih diperhatikan dan dicarikan pemecahan
masalahnya.
Pedukuhan Klisat dengan komposisi penduduk yang heterogen tentulah memiliki
permasalah KIA yang heterogen pula. Untuk itulah penulis melakukan penilaian PWS
KIA di
Dusun Klisat untuk dapat mengetahui sejauh mana mutu dan jangkawan
pelayanan KIA yang dilakukan oleh Puskesmas serta peran serta masyarakat dalam
penderita resiko tinggi ibu hamil di Pedukuhan Klisat Kelurahan Srihardono Kecamatan
Pundong Kabupaten Bantul Yogyakarta.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. BATASAN PWS KIA DAN IMUNISASI
Pengertian pemantauan wilayah setempat KIA (PWS KIA) adalah alat manejemen
program KIA untuk memantau cakupan pelayanan disuatu wilayah kerja (Puskesmas
atau Kecamatan) secara terus menurus, agar dapat dilakukan rencana tindak lanjut
yang cepat dan tepat terhadap wilayah kerjanya yang cakupan pelayanan KIA-nya
masih rendah.
Penyajian PWS-KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi dan komunikasih
kepada sektor terkait, khususnya petugas setempat yang berperan dalam pendataan dan
penggerakan sasaran agar mendapatakan pelayanan KIA, maupun dalam membantu
memecahkan masalah non teknis rujukan kasus risiko tinggi.
1. BATASAN PWS KIA meliputi :
a. Pelayanan Anternatal
Pedoman pelayanan kebidanan dasar adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan setandar pelayanan anternatal
seperti yang ditetapkan. Walapun pelayanan anternatal selengkapnya mencangkup
banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan ),
pemeriksaan laboratorium atas indikasi, serta intervestasi dasar dan khusus (sesua
resiko yang ada termasuk penyuluhan dan konseling, tetapi dalam penerapan
operrasionalnya dikenal standar minimal 7T, yaitu :
1. Timbangan berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukuran tekanan darah
3. Ukuran TFU
4. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
5. Pemberian Tabelit Fe (Tablet penambah darah) minimal tabelit selama kehamilan.
6. Melakukan Temu Wicara
7. Melakukan Test PMS
b. Penjaringan (deteksi dini) Kehamilan berisiko
Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan ibu hamil bersiko yang dapat yang dapat
dilakukan oleh, kader, dukun bayi, dan tenaga kesehatan.
c. Kunjungan Ibu Hamil
Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
anternatal sesuai dengan standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini adalah
tidak mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi
setiap ibu hamil tersebut kontak dengan tenaga kesehatan baik di posyandu,
kunjumgan rumah dengan ibu hamil dengan memberikan pelayanan kunjungan ibu
hamil.
d. Kunjungan Baru Ibu Hamil (K1)
Adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali dilakukan pada masa kehamilan pada
tenaga kesehatan untuk mendapat pelayanan anternatal.
e. Kunjungan Ulang
Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke 2 dan seterusnya untuk
mendapatkan pelayanan anternatal sesuai dengan standar selama 1 periode kehamilan
berlangsung.
f. K4
Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke 4 atau lebih untuk
mendapatkan pelayanan anternatal sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan
syarat :
1. Minimal 1 kali kontak pada trimester I
2. Minimal 1 kali kontak pada trimester II
3. Minimal 2 kali kontak pada trimester III
g. Kunjungan Neonatal (KN)
Adalah kunjungan kontak neonatal dengan tenaga kesehatan minimal 2 kali untuk
mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan neonatal, baik di puskesmas maupun di luar
puskesmas maupun diluar puskesmas (termasuk bidan di desa, polinds, dan
kunjungan rumah).
KN 1 : Kontak neonatal dengan tenaga profesional pada umur 0-7 hari
KN 2 : kontak neonatal dengan tenaga profesional pada umur 8-28 hari
h. Cakupan Akses
Adalah persentase ibu hamil disuatu wilaya dalam kurun waktu tertentu, yang
mendapatkan pelayanan anternatal sesuai standar paling sedikit 1 kali selama masa
kehamilan. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut: (Jumlah kunjungan baru ibu
hamil (KI) dibagi dengan jumlah sasran ibu hamil yang ada di suatu wilayah kerja
dalam waktu 1 tahun) dikali 100 %.
i. Cakupan Ibu Hamil (Cakupan K4)
Adalah presntase ibu hamil diwilayah dalam kurun waktu tertentu yang mendapatkan
pelayanan anternatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali, dengan distribusi
pemberian pelayanan minimal 1 kali pada trimester 1,1 kali pada trimester II dan 2
kali pada trimester 1,1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III cara
penghitungannya adalah sebagai berikut :
(Jumlah ibu hamil yang telah meberima K4 dibagi jumlah sasaran ibu hamil dalam
kuru waktu 1 tahun) dikali 95%.
j. Sasaran Ibu Hamil
Adalah jumlah semua ibu hamil disuatu wilayah dalam waktu 1 tahun.
Angka ini diperolah dengan berbagai cara :
1) Angka sebenarnya yang diperoleh bedasarkan cacah jiwa
2) Angka perkiraan, yaitu memakai rumus :
a. Angka kelahiran kasa (CBR) x 1,1 x jumlah penduduk setempat, dengan
pengambilan angka CBR dari propinsi atau bila ada dari kabupaten setempat
atau
b. 3 % jumlah penduduk setempat
k. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga kesehatan.
Adalah persentase ibu bersalin disuatu wilayah dalam kurun waktu tertentu, yang
ditolong persalinannya oleh tenaga kesehatan. Cara penghitungannya adalah sebagai
berikut :
(Jumlah persalian yang ditolong oleh tenaga kesehatan tidak tergantung pada tempat
pelayanan dibagi dengan jumlah seluruh persalinan yang ada di suatu wilayah dalam
kurun waktu satu tahun) dikali 90%.
Jumlah seluruh persalinan disuatu wilayah dalam kuru waktu satu tahun dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
1) Angka kelahiran kasar (CBR) x 1,05 x jumlah penduduk setempat, dengan CBR
mengambil dari angka propinsi atau bila ada dari angka kabupaten setempat atau
2) 2,8% jumlah penduduk setempat
l. Cakupan Penjaringan Ibu Hamil Beresiko Oleh Masyarakat
Adalah persentase ibu hamil beresiko yang ditemukan oleh kader dan dukun bayi
kemudian dirujuk di puskesmas /tenaga kesehatan, dalam kurun waktu tertentu .
Cara penghitungan adalah sebagai berikut :
(Jumlah ibu hamil beresiko yang dirujuk oleh dukun bayi dan kader dibagi jumlah
sasran ibu hamil yang ada diwilayah dalam kurun waktu satu tahun ) dikali 100%
Diperkirakan persentase ibu hamil beresiko mencapai 15- 20% dari seluruh ibu hamil.
m. Cakupan penjaringan ibu hamil beresiko tinggi oleh tenaga kesehatan
Adalah persentase ibu hamil beresiko yang ditemukan baik oleh tenaga kesehatan
maupun kader/ dukun bayi yang telah dipastikan oleh tenaga kesehatan, yang
3. Propinsi
6. Desa
x 100%
disamping
menggambarakan
kemampuan
manajemen
ataupun
X 100%
x 100 %
x 100%
x 100%
Rumus :
x 100%
x 100%
c. TT Ibu Hamil
Indikator ini digunakan untuk mengetahui jangkauan atau aksesibilitas pelayanan.
Target 90% per tahun
x 100%
d. TT II Ibu Hamil
Indikator ini digunakan untuk mengetahui tingkat perlindungan program .
Target 90% per tahun
x 100%
e. Drop Out TT I- TT II
Indikator ini digunakan untuk manajemen program atau efisiensi.
x 100%
x 100%
c. Menentukan urutan dusun prioritas yang akan ditangani secara intensif berdasarkan
besarnya kesenjangan antara target dan pencapaian.
d. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan
dapat digali.
e. Membangkitkan peran pamong setempat dalam pergerakkan sasaran dan moblisasi
sumber daya.
D. Jenis dan Jadwal Pemberian Imunisasi
Umur
Jenis Imunisasi
0-7 hari
Hepatitis B
1 Bulan
BCG
2 Bulan
Hepatitis B 2, DPT 1, Polio 1
3 Bulan
Hepatitis B 3, DPT 2, Polio 2
4 Bulan
DPT 3, Polio 3
9 Bulan
Campak
E. CARA PELAKSANAAN PWS KIA DAN IMUNISASI
PWS KIA disajikan dalam bentuk grafik dari setiap indicator yang dipakai, juga
menggambarkan pencapaian tiap desa dalam setiap bulan.
Dengan demikian setiap bulannya dibuat 6 grafik yaitu:
a. Grafik cakupan K1
b. Grafik cakupan K4
c. Grafik cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
d. Grafik penjaringan ibu hamil beresiko oleh masyarakat
e. Grafik penjaringan ibu hamil beresiko oleh tenaga kesehatan
f. Grafik cakupan neonatal oleh tenaga kesehatan
g. Grafik cakupan nifas
h. Grafik penanganan komplikasi obstetric
i. Grafik penanganan komplikasi neonatal
Semua itu dipakai untuk alat pemantauan program KIA, sedangakan grafik cakupan
K1 dan grafik cakupan K4 dapat digunakan juga untuk alat motivasi dan
komunikasi lintas sector. Namun, daerah Bantul sekarang menggunakan cakupan
K7 yaitu kunjungan satu kali pada trimester I, dua kali pada trimester II dan empat
kali pada trimester III.
Dibawah ini dijabarkan cara membuat grafik PWS KIA untuk tingkat puskesmas
yang dilakukan tiap bulan untuk desa.
Langkah-langkah pokok dalam pembuatan grafik PWS KIA adalah:
a. Pengumpulan data
Data yang diperlukan untuk menghitung tiap indicator diperoleh dari catatan
hamil perdesa register kegiatan harian, register kohort ibu, dan bayi, kegiatan
pemantauan ibu hamil perdesa, catatan posyandu.
X
100%
Pencapaian cakupan ibu hamil di Pedukuhan Klisat selama
September 2013
X
100%
X 100
%
d.
Dusu
n
A
B
C
D
E
Cakupan Target
Dibawa
Diatas
h
+
+
+
+
+
Turun
Tetap
+
+
+
+
+
Status Dusun
Baik
Baik
Kurang
Cukup
Jelek
Dari matrik diatas dapat disimpulkan adanya 4 macam status cakupan dusun, yaitu :
a. Status Baik
Adalah dusun dengan cakupan diatas target yang ditetapkan bulan Oktober 2013
dan mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat atau tetap jika
dibandingkan dengan cakupan bulan lalu. Dusun-dusun ini adalah dusun A dan dusun
B jika keadaan tersebut berlanjut, maka dusun - dusun tersebut akan mencapai atau
melebihi target tahunan yang ditentukan.
b. Status Kurang
Adalah dusun dengan cakupan diatas target bulan Oktober mempunyai
kecenderungan cakupan bulanan yang menurun jika dibandingkan dengan bulan lalu.
Dusun dalam katagori ini adalah dusun C, yang perlu mendapatakan perhatian karena
cakupan bulan ini hanya 5,4% (lebih kecil dari cakupan bulan minimal 6, 86%). Jika
terus menerus, maka dusun itu tidak mencapai target tahunan yang ditentukan.
c. Status Cukup
Adalah dusun dengan cakupan dibawah target bulan oktober, dan mempunyai
kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat jika dibandingkan cakupan bulan
lalu. Dusun dalam kategori ini adalah dusun D, yang perlu didorong agar cakupan
bulan selanjutnya tidak lebih kecil daripada cakupan bulan minimal 53,3%. Jika
keadaan tersebut terlaksana, maka dusun ini kemungkinan besar mencapai target yang
telah ditentukan.
d. Status jelek
Adalah dusun dengan cakupan dibawah bulan oktober 2013, dan mempunyai
kecenderungan cakupan yang menurun dibandingkan dengan bulan lalu. Dusun dalam
kategori ini adalah dusun E, yang perlu diprioritaskan untuk membina agar cakupan
bulanan minimal mengejar kekurangan target sampai bulan oktober 2013 sehingga
dapat pula mencapai target tahunan yang ditentukan.
G. Rencana Tindak Lanjut
Bagi kepentingan program, analisis PWS KIA ditujukan unuk menghasilkan suatu
keputusan tindak lanjut tekhnis dan non tekhnis bagi puskesmas. Keputusan tersebut
dijabarkan
dalam
bentuk
rencana
operasional
jangka
pendek
untuk
dapat
BAB III
LAPORAN HASIL PWS KIA DAN PWS IMUNISASI DUSUN KLISAT
Data Riil
2
Data Proyeksi
= CBR x Penduduk
= 0, 027 x 539
= 14,55 14 bayi
Ibu Hamil
Ibu Bersalin
c) Target Sasaran
1. Cakupan K1 (100%)
2. Cakupan K4 (95%)
3. Cakupan persalinan oleh Tenaga Kesehatan (90%)
4. Cakupan kunjungan Neonatal oleh Tenaga Kesehatan (90%)
Target pencapaian PWS KIA Dusun Klisat Desa Srihardono Pundong
Bantul Yogyakarta dari Bulan Januari sampai Oktober 2013 adalah :
Indikator
Target
Nasion
Target
Target
Kabupate
Bulan
Oktober
al
n Bantul
Oktobe
(Klisat,Pundon
g, Bantul)
(Bantul
K1
90 %
100 %
)
91,67
K4
80 %
95 %
%
87,08
31,25 %
(-) 55,83 %
100 %
%
73,33
0%
(-) 73,33 %
Deteksi
80 %
Risti
81,25 %
(-) 10,24 %
Oleh
Nakes
PN
KN
Kunjunga
n Nifas
80 %
80 %
80 %
90 %
73,33
90 %
%
73,33
90 %
%
73,33
56,25 %
(-) 17,08
13,74%
%
(-) 59,59
43,75 %
%
(-) 29,58
3. Pelayanan Kesehatan
Kader kesehatan di Dusun Klisat terdiri dari Kader Posyandu Balita dan
Lansia. Dengan melihat jumlah kader yangada, dapat dikatakan bahwa
mayarakat di lingkungan Dusun Klisat ikut berperan serta dalam
terselenggaranya pelayanan kesehatan di wilayah tempat tinggalnya.
B. PERHITUNGAN PENGOLAHAN DATA
Perhitungan pengolahan data menggunakan data riil yaitu :
Sasaran bayi
= 14 jiwa
Sasaran ibu hamil
= 16 jiwa
Sasaran ibu bersalin
= 15 jiwa
1. Cakupan K1
a. Kumulatif (Januari - Oktober) = 15/16 X 100 % = 93,75 %
b. Bulan ini (Oktober)
= 1/16 X 100 % = 6,25 %
c. Bulan lalu (September)
= 0/16 X 100 % = 0 %
2. Cakupan K4
a. Kumulatif (Januari - Oktober) = 10/16 X 100 % = 62,25 %
b. Bulan ini (Oktober)
= 1/16 X 100 % = 6,25 %
c. Bulan lalu (September)
= 0/16 X 100 % = 0 %
X 100
Jumlah seluruh sasaran bayi dalam1 tahun
1
X 100
14
= 7,14 %
b. Bulan ini (Oktober)
0
X 100
14
X 100
Jumlah seluruh sasaran bayi dalam1 tahun
2
x 100
14
14,28
b. Bulan ini (Oktober)
c. Bulan lalu (September)
=0/14 X 100%
= 0%
= 2/14 x 100%
= 14,28 %
X 100
Jumlah seluruh sasaran bayi dalam1 tahun
= 3/14 X 100 %
= 21,42 %
b. Bulan ini (Oktober)
c. Bulan lalu (September)
= 0/14 x 100%
=0%
= 1/14 X 100%
=7,14 %
X 100
Sasaran ibuhamil dalam 1tahun
0+ 2
X 100
16
12,5 %
= 2/16 X 100 %
=0/16 X 100 %
=0%
= 90%
Target TT 2 perbulan
=90% / 12 = 7,5%
Sasaran TT sampai bulan Oktober =
a. TT kumulatif (Januari - Oktober)
TT 2+TT ulang
X 100
Sasaran ibuhamil dalam 1tahun
0+ 2
X 100
16
12,5 %
= 2/16 X 100 %
= 12,5 %
=0/16 X 100%
= 0%
X 100
a. DO kumulatif
DPT 1
= 1-3/1 X 100%
b. DO bulan ini
c. DO bulan lalu
=100%
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
A. DATA SASARAN
Data yang diperlukan untuk memenuhi PWS KIA dan Imunisasi diperoleh
dari hasil pengkajian pada masyarakat Padukuhan Klisat, Desa Srihardono,
Kecamatan Pundong,Kabupaten Bantul, Yogyakarta yang dilakukan pada bulan
Oktober 2013.
1. Jumlah penduduk di Padukuhan Klisat sebanyak 539 jiwa, yang terdiri dari
laki-laki 250 orang, perempuan 289, tidak terkaji 31 orang dan yang
meninggal 3 orang.
2. Jumlah sasaran proyeksi
a) Sasaran bayi
= 14,55
= 14
b) Sasaran ibu hamil
= 16,00
= 16
c) Sasaran ibu bersalin
= 15,28
= 15
B. ANALISIS GRAFIK PWS KIA
Grafik analisa PWS KIA.. dapat menentukan status Pedukuhan Klisat,
Srihardono, Pundong, Bantul, Yogya karta.
No
1
2
3
4
Cakupan
Cakupan
Cakupan
terhadap target
Diata Dibawa
bulan lalu
Nai Turu
K1
Persalinan
PN
KN
h
+
+
+
+
terhadap Status
Dusun
Teta
p
+
+
+
+
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
1
2
3
4
Cakupan
BCG
DPT 1
TT 1
TT 2
Cakupan
Terhadap Target
Diata Dibawa
Bulan Lalu
Nai Turu
Teta
h
+
+
+
+
n
+
Dusun
+
+
+
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Trend yang turun yaitu bulan lalu 0 % dan bulan ini juga bukan
berarti cakupan imunisasi TT 2 sangat rendah karena ibu hamil yang
ada telah mendapatkan imunisasi TT 2 sebelum bulan September dan
ada 16 ibu hamil yang telah mendapatkan imunisasi TT 5 dengan
kekebalan seumur hidup.
g) Drop Out (DO) selama 1 tahun
Target DO maksimalselama1 tahun =
Target DO maksimal perbulan
=
Sasaran pencapaian DO sampai bulan Oktober
DPT 1Campak
X 100
a. DO kumulatif
DPT 1
b. DO bulan ini
c. DO bulan lalu =
DO kumulatif yang tinggi bukan berarti banyak bayi yang tidak
mendapatkan imunisasi lengkap, tetapi karena bayi yang ada belum waktunya
mendapatkan imunisasi campak.
E. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut kegiatan PWS KIA dan Imunisasi adalah :
1. Melakukan kunjungan intesif pada ibu hamil
Pada kunjungan intensif dilakukan anamneses, pemeriksaan fisik dan
konseling.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan PWS KIA dan imunisasi di Pedukuhan Klisat dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. KIA
a. Akses ibu hamil K1 93,75 % dari target 100 %
b. Cakupan ibu hamil K4 62,25 % dari target 95 %
c. Cakupan persalinan oleh Nakes 80 % dari target 90 %
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2003. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak.
Depkes RI : Jakarta.
Depkes RI, 10 Mei 2004. Setiap Jam 2 Orang Ibu Bersalin Meninggal
Dunia.www.depkes.go.id.,28 Oktober 2013
Sarwono, 2002.Pelayanan Kesehatan Maternal danNeonatal.Yayasan Bina Pustaka:
Jakarta