Anda di halaman 1dari 34

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT (PWS) KIA DAN PWS

IMUNISASI RT 04 DUKUH KLISAT KELURAHAN


SRIHARDONO PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

Laporan Kelompok Praktek Lapangan (PKL)

Di Susun Oleh:
Kelompok Mahasiswa PKL Dusun Klisat
Kelas V E
Rina

201310105138

Sri tanjung w.n

201310105148

Rina kartika

201310105139

Suhadah

201310105149

Romiyati

201310105140

Sunarti

201310105150

Rosalina septi p

201310105141

Susar farasty

201310105151

Rr Nindya m.

201310105142

Titi winarsih

201310105152

Salmi

201310105143

Titin asrotin

201310105154

Sariyanti

201310105144

Umi fahati k

201310105156

Sasmiati

201310105145

Wahyu Annisa m

201310105157

Sheva arlinda

201310105146

Sri Marlia

201310105147

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA
2013

LEMBAR PENGESAHAN

PEMANTAWAN WILAYAH SETEMPAT (PWS) KIA DAN IMUNISASI

PEDUKUHAN KLISAT KELURAHAN SRIHARDONO PUNDONG BANTUL


YOGYAKARTA

Laporan Kelompok RT Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Tanggal .
Menyetujui dan Mengesahkan

Koordinator PKL

Pembimbing PKL

(Nurbita Fajarini, S.ST)

(Rusminingsih, S.ST.,M.Kes)

Mengetahui,
Ketua Prodi Ilmu Kebidanan
STIKES AISYIYAH Yogyakarta

(Ismarwati, S.KM.,S.ST.,MPH)

KATA PENGANTAR

Assalamuaalaikum. Wr. Wb.


Alahamdulillahirabbil alamin, puji syukur kepada allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan kerja praktik lapangan pemantauan
wilayah Pedukuhan Klisat Kelurahan Srihardono Kecamatan Pundong Bantul pada tanggal 9
Oktober sampai 7 November 2013.
Penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan dan tugas mata kuliah
Kebidanan Komunitas. Laporan ini merupakan bukti pertanggungjawaban kami dalam membina
melakukan pemantauan wilayah setempat (PWS) kesehatan ibu dan anak (KIA) dan PWS
imunisasi.
Pada kesempatan ini kami mengucapakan banyak terima kasih dan rasa hormat kami
kepada :
1. Prof.. Warsiti, S.Kp, M. Kep Sp.Mat selaku Ketua STIKES Aisyiyah Yogyakarta
2. Ismarwati, S, SiT, SKM, MPH selaku Ketua Program Studi Ilmu Kebidanan Stikes
Aisyiyah Yogyakarta.
3. Nurbita fajarini, S.ST selaku ketua pelaksana Praktik Kerja Lapangan (PKL), yang telah
memberikan motivasi dan bimbingan selama Praktik Kerja Lapangan.
4. Kepala Puskesmas Pundong, Kepala Wilayah Kecamatan, Kepala Wilayah kelurahan,
Kepala Dusun, dan warga Pedukuhan Klisat.
5. Sri Sumarni, selaku pembimbing PWS KIA dan Imunisasi
6. Rekan rekan mahasiswa Stikes Aisyiyah Yogyakarta Program Studi Ilmu kebidanan
serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Yang telah membantu terlaksananya Praktik Kerja Lapangan Kebidanan Komunitas dan
terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini, masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu alaikum. Wr. Wb .

Yogyakarta,

November 2013

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

ii

KATA PENGANTAR

iii

DAFTAR ISI

iv

BAB I. PENDAHULUAN

A.
B.
C.
D.

Latar Belakang
2
Tujuan .3
Manfaat ..4
Metode .5

BAB II. TINJAWAN PUSTAKA .6


A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Batasan PWS KIA Imunisasi ..7


Indikator PWS KIA dan Imunisasi .....8
Tujuan PWS KIA dan Imunisasi .....9
Jenis dan Jadwal Pemberian Imunisasi ..10
Cara Melaksanakan PWS KIA dan Imunisasi ...11
Penilaian PWS KIA dan Imunisasi 12
Rencana Tindak Lanjut ..13

BAB III. LAPORAN HASIL PWS KIA DAN PWS IMUNISASI RT 04


DUSUN KLISAT KELURAHAN SRIHARDONO PUNDONG
BANTUL YOGYAKARTA
A. Gambaran RT04 Dukuh Klisat Kelurahan Srihardono Pundong
Bantul Yogyakarta..14
B. Penghitungan Pengelolahan Data ....15
C. Grafik PWS KIA 16
BAB IV. PEMBAHASAN KASUS .17
A.
B.
C.
D.
E.

Data Sasaran .18


Analisis Grafik PWS KIA 19
Analisis Grafik PWS Imunisasi ....20
Analisis Grafik PWS KIA Imunisasi ...21
Tindak Lanjut ...22

BAB V. PENUTUP ....23


A. Kesimpulan ..24
B. Saran 25

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN GRAFIK PWS KIA dan Imunisasi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka kesejahteraan ibu dan bayi di dunia, di Indonesia maupun di tingkat
daerah khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih rendah. Salah satu
indikator kesejahteraan ibu dan bayi yang masih memperhatikan adalah angka kematian
bayi mencapai 3,3 juta setiap tahun ( World Health Organizion, 2002) .

Sedangkan, AKI di Indonesia adalah 307/100.000 kelahiran hidup dan angka


kematian bayi (AKB) 35/100.000 kelahiran hidup ( Survey Demografi kesehatan
Indonesia, 2003). Pada tingkat daerah khususnya DIY yang merupakan daerah dengan
AKI dan AKB terendah se-Indonesia, AKI masih mencapai 15/1000 kelahiran hidup
(Poedji, dkk,2003).
Berdasarakan kenyataan tersebut, maka pemerintah Indonesia membuat berbagai
kebijakan, salah satu kebijakan Pemerintah Indonesia dalam rencana strategik nasional
Making Pregnancy Safe (MPS) di Indonesia 2010 disebutkan bahwa dalam konteks
rencana

pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2012, visi MPS adalah

kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman, serta bayi yang dilahirkan
hidup sehat. Salah satu sasaran yang ditetapkan adalah menurunkan angka kematian
maternal menjadi 125/100.000 kelahiran hidup dari 307/100.000 kelahiran hidup dan
angka kematian neonatal menjadi 16/1000 kelahiran hidup dari 20/1000 kelahiran hidup
(www.depkes.go.id,2004).
Namun untuk melaksanakan kebijakan rencana strategi nasional MPS perlu
diadakan pemantauan secara berkala mengenai indikator penentu kesejahteraan bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, Depkes RI telah menyusun strategi Pemantauan Wilaya
Setempat (PWS) KIA yang juga sebagai indikator program KIA, sehingga pengelolahan
program KIA dapat lebih terarah dan menjangkau semua ibu serta mampu menangani
mereka yang ditemukan berisiko tinggi, secara memadai. Untuk itu, perlu di pantau
secara terus menerus cakupan pelayanan KIA diseluruh wilaya agar diperoleh suatu
gambaran yang jelas mengenai kelompok mana dalam wilayah tersebut yang paling
rawan sehingga wilayah tersebut dapat lebih diperhatikan dan dicarikan pemecahan
masalahnya.
Pedukuhan Klisat dengan komposisi penduduk yang heterogen tentulah memiliki
permasalah KIA yang heterogen pula. Untuk itulah penulis melakukan penilaian PWS
KIA di

Dusun Klisat untuk dapat mengetahui sejauh mana mutu dan jangkawan

pelayanan KIA yang dilakukan oleh Puskesmas serta peran serta masyarakat dalam
penderita resiko tinggi ibu hamil di Pedukuhan Klisat Kelurahan Srihardono Kecamatan
Pundong Kabupaten Bantul Yogyakarta.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam praktik


pelaksanakan PWS KIA dan imunisasi sehingga dapat menganalisa, memprioritaskan,
dan menunjukan pemecahan masalah PWS KIA dan imunisasi, pedukuhan Klisat,
kecamatan Pundong , Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memantau cakupan pelayanan KIA yang dipilih sebagai indikator PWS
KIA
b. Dapat memantau cakupan pelayanan imunisasi yang dipilih sebagai indikator
PWS imunisasi.
c. Dapat memanatau kesenjangan antara target dan pencapaian.
d. Dapat menentukan prioritas masalah
e. Dapat menentukan tindak lanjut
f. Dapat meningkatkan peran serta masyarakat.
C. Manfaat
1. Bagi Profesi Bidan
Hasil PWS KIA / Imunisasi dapat digunakan dalam peningkatan kualitas
pelayanan pada masyarakat, khususnya dalam bidang kebidanan. Selain itu, bidan
dapat lebih mudah memprioritaskan masalah pada wilayah binaannya.
2. Bagi Program KIA
Untuk menilai keberhasilan program dan menentukan tindak lanjut bila cakupan
tidak memenuhi target.
3. Bagi Masyarakat
Dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal karena masyarakat mengetahui secara jelas dan detail
gambaran kesehatan masyarakat khususnya bidang kebidanan di wilayahnya.
D. Metode
Metode dalam pelaksanan program PWS KIA yaitu metode observsional, dengan
cara mengumpulkan data primer dan skunder. Data perimer diambil dari Dusun Klisat
Desa Srihardono diantaranya jumlah penduduk, jumlah bayi, jumlah ibu hamil, jumlah
ibu bersalin, serta deteksi resiko tinggi oleh masyarakat. Sedangkan data sekunder
diambil dari Kartu Menuju Sehat (KMS) dan buku KIA.

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. BATASAN PWS KIA DAN IMUNISASI
Pengertian pemantauan wilayah setempat KIA (PWS KIA) adalah alat manejemen
program KIA untuk memantau cakupan pelayanan disuatu wilayah kerja (Puskesmas
atau Kecamatan) secara terus menurus, agar dapat dilakukan rencana tindak lanjut
yang cepat dan tepat terhadap wilayah kerjanya yang cakupan pelayanan KIA-nya
masih rendah.
Penyajian PWS-KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi dan komunikasih
kepada sektor terkait, khususnya petugas setempat yang berperan dalam pendataan dan
penggerakan sasaran agar mendapatakan pelayanan KIA, maupun dalam membantu
memecahkan masalah non teknis rujukan kasus risiko tinggi.
1. BATASAN PWS KIA meliputi :
a. Pelayanan Anternatal
Pedoman pelayanan kebidanan dasar adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan setandar pelayanan anternatal
seperti yang ditetapkan. Walapun pelayanan anternatal selengkapnya mencangkup
banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan ),
pemeriksaan laboratorium atas indikasi, serta intervestasi dasar dan khusus (sesua
resiko yang ada termasuk penyuluhan dan konseling, tetapi dalam penerapan
operrasionalnya dikenal standar minimal 7T, yaitu :
1. Timbangan berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukuran tekanan darah
3. Ukuran TFU
4. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
5. Pemberian Tabelit Fe (Tablet penambah darah) minimal tabelit selama kehamilan.
6. Melakukan Temu Wicara
7. Melakukan Test PMS
b. Penjaringan (deteksi dini) Kehamilan berisiko

Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan ibu hamil bersiko yang dapat yang dapat
dilakukan oleh, kader, dukun bayi, dan tenaga kesehatan.
c. Kunjungan Ibu Hamil
Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
anternatal sesuai dengan standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini adalah
tidak mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi
setiap ibu hamil tersebut kontak dengan tenaga kesehatan baik di posyandu,
kunjumgan rumah dengan ibu hamil dengan memberikan pelayanan kunjungan ibu
hamil.
d. Kunjungan Baru Ibu Hamil (K1)
Adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali dilakukan pada masa kehamilan pada
tenaga kesehatan untuk mendapat pelayanan anternatal.
e. Kunjungan Ulang
Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke 2 dan seterusnya untuk
mendapatkan pelayanan anternatal sesuai dengan standar selama 1 periode kehamilan
berlangsung.
f. K4
Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke 4 atau lebih untuk
mendapatkan pelayanan anternatal sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan
syarat :
1. Minimal 1 kali kontak pada trimester I
2. Minimal 1 kali kontak pada trimester II
3. Minimal 2 kali kontak pada trimester III
g. Kunjungan Neonatal (KN)
Adalah kunjungan kontak neonatal dengan tenaga kesehatan minimal 2 kali untuk
mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan neonatal, baik di puskesmas maupun di luar
puskesmas maupun diluar puskesmas (termasuk bidan di desa, polinds, dan
kunjungan rumah).
KN 1 : Kontak neonatal dengan tenaga profesional pada umur 0-7 hari
KN 2 : kontak neonatal dengan tenaga profesional pada umur 8-28 hari
h. Cakupan Akses
Adalah persentase ibu hamil disuatu wilaya dalam kurun waktu tertentu, yang
mendapatkan pelayanan anternatal sesuai standar paling sedikit 1 kali selama masa
kehamilan. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut: (Jumlah kunjungan baru ibu
hamil (KI) dibagi dengan jumlah sasran ibu hamil yang ada di suatu wilayah kerja
dalam waktu 1 tahun) dikali 100 %.
i. Cakupan Ibu Hamil (Cakupan K4)

Adalah presntase ibu hamil diwilayah dalam kurun waktu tertentu yang mendapatkan
pelayanan anternatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali, dengan distribusi
pemberian pelayanan minimal 1 kali pada trimester 1,1 kali pada trimester II dan 2
kali pada trimester 1,1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III cara
penghitungannya adalah sebagai berikut :
(Jumlah ibu hamil yang telah meberima K4 dibagi jumlah sasaran ibu hamil dalam
kuru waktu 1 tahun) dikali 95%.
j. Sasaran Ibu Hamil
Adalah jumlah semua ibu hamil disuatu wilayah dalam waktu 1 tahun.
Angka ini diperolah dengan berbagai cara :
1) Angka sebenarnya yang diperoleh bedasarkan cacah jiwa
2) Angka perkiraan, yaitu memakai rumus :
a. Angka kelahiran kasa (CBR) x 1,1 x jumlah penduduk setempat, dengan
pengambilan angka CBR dari propinsi atau bila ada dari kabupaten setempat
atau
b. 3 % jumlah penduduk setempat
k. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga kesehatan.
Adalah persentase ibu bersalin disuatu wilayah dalam kurun waktu tertentu, yang
ditolong persalinannya oleh tenaga kesehatan. Cara penghitungannya adalah sebagai
berikut :
(Jumlah persalian yang ditolong oleh tenaga kesehatan tidak tergantung pada tempat
pelayanan dibagi dengan jumlah seluruh persalinan yang ada di suatu wilayah dalam
kurun waktu satu tahun) dikali 90%.
Jumlah seluruh persalinan disuatu wilayah dalam kuru waktu satu tahun dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
1) Angka kelahiran kasar (CBR) x 1,05 x jumlah penduduk setempat, dengan CBR
mengambil dari angka propinsi atau bila ada dari angka kabupaten setempat atau
2) 2,8% jumlah penduduk setempat
l. Cakupan Penjaringan Ibu Hamil Beresiko Oleh Masyarakat
Adalah persentase ibu hamil beresiko yang ditemukan oleh kader dan dukun bayi
kemudian dirujuk di puskesmas /tenaga kesehatan, dalam kurun waktu tertentu .
Cara penghitungan adalah sebagai berikut :
(Jumlah ibu hamil beresiko yang dirujuk oleh dukun bayi dan kader dibagi jumlah
sasran ibu hamil yang ada diwilayah dalam kurun waktu satu tahun ) dikali 100%
Diperkirakan persentase ibu hamil beresiko mencapai 15- 20% dari seluruh ibu hamil.
m. Cakupan penjaringan ibu hamil beresiko tinggi oleh tenaga kesehatan
Adalah persentase ibu hamil beresiko yang ditemukan baik oleh tenaga kesehatan
maupun kader/ dukun bayi yang telah dipastikan oleh tenaga kesehatan, yang

kemudian ditindak lanjuti (dipantau secarau instensif dan ditangani sesuai


kewenangan, dan atau dirujuk ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi ), dan dalam
kurun waktu tertentu .
n. Ibu Hamil Beresiko
Adalah ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan risiko tinggi kecuali ibu hamil
normal.
1. Cakupan Kunjungan Neonatal (KN )
Adalah persentase neonatal (bayi umur kurang dari 1 bulan ) yang memperoleh
pelayanan kesehatan minimal 2 kali dari tenaga kesehatan, 1 kali pada umur 0-7 hari
dan 1 kali pada umur 8-28 hari.
Cara penghitungannya adalah sebagai berikut :
(Jumlah kunjungan neonatal yang mendapatkan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan minimal 2 kali dibagi dengan seluruh jumlah sasaran bayi yang ada disuatu
wilayah dalam kurun waktu 1 tahun) dikali 100%.
2. Batasan PWS Imunisasi
Dalam menetapkan PWS Imuniasi batasan dalam menentukan jumlah sasaran.
a. Bayi
2. Nasional

CBR Nasional (%) x Jumlah Penduduk nasional

3. Propinsi

CBR Nasional (%) x Jumlah Penduduk Propinsi


4. Kabupaten

Julmlah Penduduk Kabupaten tahun lalu


Jumlah Propinsi tahun lalu
5. Kecamatan

x jumlah Bayi Propinsi

Jumlah Penduduk Puskesmas tahun lalu


Jumlah Penduduk Kabupaten tahun lalu

x Jumlah Bayi kabupaten tahun ini

6. Desa

Jumlah Penduduk Desa tahun lalu


x Jumlah Bayi Kecamatan tahun ini
Jumlah Penduduk Kecamatan tahun lalu
Atau

CBR Propinsi (%) x Jumlah Penduduk Desa


b. Ibu Hamil

1,1 x Jumlah Bayi


c. Anak SD kelas 1
Sasaran imunisasi DT adalah semua anak SD Kelas 1, jumlah berdasarkan data dari
Diknas setempat.
d. Anak SD Kelas VI wanita
Sasaran imunisasi TT adalah murid Kelas VI SD yang wanita, jumlah sasaran
berdasar dari data Diskusi setempat
e. Calon pengantin wanita
Sasaran imunisasi TT adalah calon pengantin wanita. Bagi yang beragama islam data
diperoleh dikantor urusan Agama dan yang Non Islam dikantor pencatatan sipil.
B. Indikator PWS KIA dan Imunisasi
Indikator pemantauan program KIA dan Imunisasi yang dipakai untuk PWS KIA
meliputi indikator yang dapat menggambarkan keadaan kegiatan pokok dalam program
KIA dan Imunisasi.
1. Indikator PWS KIA
Indikator pemantauan program KIA yang ditetapkan yaitu :
a. Akses pelayanan anternatal (cakupan K1)

Indikator akses ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan anternatal


serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat.
Rumus yang dipakai untuk penghitungannya adalah :

Jumlah Kunjungan Ibu Hamil (K1)

x 100%

Jumlah Sasaran Ibu Hamil dalam 1 tahun

1. Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun dihitung dengan rumus :


CBR Propinsi x 1,1 x jumlah penduduk setempat
2. Bila Propinsi tidak mempunyai data CBR, dapat dapat digunakan angka nasional,
sehingga rumus permasalahannya sebagai berikut :
3% jumlah penduduk setempat
b. Cakupan ibu hamil ( Cakupan K4)
Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan anternatal
Secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menempati waktu yang
ditetapkan). Yang menggambarkan tingkat perlindungan tingkat ibu hamil disuatu
wilayah,

disamping

menggambarakan

kemampuan

manajemen

ataupun

kelangsungan program KIA.


Rumusnya :

Jumlah Kunjungan Ibu Hamil (K4)


x 100 %
Jumlah sasaran Ibu Hamil dalam 1 tahun
c. Cakupan persalinan dengan tenaga kesehatan
Dengan indikator ini dapat diperkirakan proprsi persalinan yang ditangani tenaga
kesehatan, dan ini menggambarakan kemampuan manajemen program KIA dalam
pertolongan secara profesional.
Rumusan adalah sebagai berikut :

Jumlah Persalinan oleh Nakes (K4)


Jumlah Sasaran Persalinan 1 Tahun

X 100%

Jumlah seluruh sasaran persalinan dalam 1 tahun diperkirakan melalui


penghitugan :

1. CBR Propinsi x 1,05 x Jumlah pebduduk setempat


Bilah propinsi tidak mempunyai data CBR, dapat digunakan angka nasional
sehingga rumusnya sebagai berikut :
2.2,8 x Jumlah penduduk setempat.
d. Penjaringan (deteksi ) ibu hamil oleh masyarakat
dengan indikator

ini dapat diukur

tingkat kemampuan dan peran serta

masyarakat dalam melakukan deteksi ibu hamil berisiko disuatu wilayah.


Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Jumlah Ibu Hamil Berisiko di Rujuk Nakes

x 100 %

Jumlah seluruh sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

e. Penjaringan (deteksi ) ibu hamil berisiko oleh tenaga kesehatan .


Dengan indikator ini dapat dapat diperkirakan besarnya masalah yang dihadapi oleh
program KIA dan harus ditindak lanjuti dengan intervensi secara intesif.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Jumlah Ibu Hamil Berisiko ditemukan oleh Nakes


Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

x 100%

f. Cakupan pelayanan neonatal oleh nakes

Jumlah Kunjungan Neonatal (KN) dan Nakes Minimal 2 kali


Jumlah Sasaran Bayi dalam 1 Tahun

x 100%

Jumlah sasaran bayi diperkirakan melalui perhitungan :


1. CBR Propinsi x jumlah penduduk
2. Bila propinsi tidak mempunyai data CBR, dapat digunakan angka nasional
dengan penghitungan :
g. Cakupan pelayanan nifas nakes
Dengan indikator ini dapat diketahui jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu
nifas.

Rumus :

Jumlah pelayanan ibu nifas oleh nankes minimal 3 kali


Jumlah Sasaran ibu bersalin dalam 1 tahun

x 100%

h. Penanganan Komplikasi Obstetri


Indikator ini menunjukkan kemampuan sarana pelayanan kesehatan menangani
kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri

pada ibu bersalin, yang kemudian

ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya atau dapat dirujuk ketingkat pelayanan


yang lebih tinggi.
Rumus :

Jumlah Kasus Kegawatdaruratan obstetri yang ditangani


20% Jumlah Sasaran Ibu Hamil dalam 1 Tahun

x 100%

i. Penanganan Komplikasi Neonatal


Indikator ini menunjukan kemampuan sarana pelayanan kesehatan dalam menangani
kasus - kasus kegawatdaruratan neonatal, yang kemudian ditindak lanjuti sesuai
dengan kewenangannya atau dapat dirujuk ketingkat pelayanan yang lebih tinggi.
Rumus :

Jumlah Kasus Kegawatdaruratan Neonatal yang ditangani


x 100%
20% Jumlah Sasaran Bayi dalam 1 Tahun
Kesembilan indikator pemantauan program KIA tersebut merupakan indikator
yang digunakan oleh para pengelola program KIA, sehingga disesuaikan dengan
kebutuhan program. Dalam upaya melibatkan lintas sektoral terkait, khususnya para
pamong setempat, dipilih dua indikator yang mudah dipahami yaitu :
a. Cakupan K1, yang menggambarkan pemerataan KIA
b. Cakupan K4, (cakupan ibu hamil) yang menggambarkan efektifitas pelayanan KIA
Kedua indikator yang merupakan bagian dari kesembilan indikator pemantauan teknis ini
disebut indicator pemantauan non tekhnis.
Penyajian kedua indicator tersebut pada lintas sector ditunjukan untuk alat motivasi dan
komunikasi dalam penyampaian kemajuan kemampuan permasalahan operasional
program KIA, sehingga para pamong wilayah dapat memahami program KIA dan

memberikan bantuan dengan kebutuhan. Indicator pemantauan nontekhnis ini dapat


dipergunakan dalam berbagai pertemuan lintas sektoral disemua tingkat administrasi
pemerintahan.
Kedua indicator nontekhnis tersebut di atas cara berkala disajikan setiap bulan, menurut
desa untuk menunjukkan desa yang telah maju dan masih tertinggal. Pemantauan secara
linsektoral diharapkan dapat diikuti tindak lanjut yang jelas dari pamong wilayah dalam
hal peningkatan pergerakan peran serta masyarakat serta pengalian sumber daya setempat
yang diperlukan.

2. INDIKATOR PWS IMUNISASI


Indicator pemantauan program imunisasi yang dipakai untuk PWS imunisasi meliputi:
a. DPT 1
Indicator ini digunakan untk mengetahui jangkauan atau aseksibilitas pelayanan.

Jumlah Imuniasi DPT 1


x 100%
Jumlah Bayi Lahir dalam 1 Tahun
b. CAMPAK
Indikator ini digunakan untuk efektifitas program (tingkat perlindungan)

Jumlah Imunisasi CAMPAK


x 100%
Jumlah Bayi Lahir dalam 1 Tahun

c. TT Ibu Hamil
Indikator ini digunakan untuk mengetahui jangkauan atau aksesibilitas pelayanan.
Target 90% per tahun

Jumlah Bumil yang mendapat Imunisasi TT 1 + Ulang


Jumlah seluruh sasaran bumil dalam 1 Tahun

x 100%

d. TT II Ibu Hamil
Indikator ini digunakan untuk mengetahui tingkat perlindungan program .
Target 90% per tahun

Jumlah Bumil yang mendapat Imunisasi TT II Ulang


Jumlah seluruh sasaran Bumil dalam 1 tahun

x 100%

e. Drop Out TT I- TT II
Indikator ini digunakan untuk manajemen program atau efisiensi.

Jumlah Bumil yang mendapat Imunisasi TT I - TT II


Jumlah Bumil yang Mendapatkan TT I

x 100%

f. Drop Out DPT I Campak


Indikator ini digunakan untuk menilai efesiensi program/ menejemen.

Jumlah Imunisasi DPT I Campak


DPT I

x 100%

C. TUJUAN PWS KIA DAN IMUNISASI


1. Tujuan Umum
Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA dan Imunisasi di wilayah kerja
Puskesmas melalui pemantauan cakupan pelayanan KIA dan Imunisasi di tiap dusun
secara terus-menerus.
2. Tujuan Khusus
a. Memantau cakupan pelayanan KIA dan Imunisasi yang dipilih sebagai indikator
secara teratur (bulanan) dan terus-menerus ditiap dusun.
b. Menilai kesenjangan antar target yang ditetapakan dan pencapaian sebenarnya ditiap
dusun.

c. Menentukan urutan dusun prioritas yang akan ditangani secara intensif berdasarkan
besarnya kesenjangan antara target dan pencapaian.
d. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan
dapat digali.
e. Membangkitkan peran pamong setempat dalam pergerakkan sasaran dan moblisasi
sumber daya.
D. Jenis dan Jadwal Pemberian Imunisasi
Umur
Jenis Imunisasi
0-7 hari
Hepatitis B
1 Bulan
BCG
2 Bulan
Hepatitis B 2, DPT 1, Polio 1
3 Bulan
Hepatitis B 3, DPT 2, Polio 2
4 Bulan
DPT 3, Polio 3
9 Bulan
Campak
E. CARA PELAKSANAAN PWS KIA DAN IMUNISASI
PWS KIA disajikan dalam bentuk grafik dari setiap indicator yang dipakai, juga
menggambarkan pencapaian tiap desa dalam setiap bulan.
Dengan demikian setiap bulannya dibuat 6 grafik yaitu:
a. Grafik cakupan K1
b. Grafik cakupan K4
c. Grafik cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
d. Grafik penjaringan ibu hamil beresiko oleh masyarakat
e. Grafik penjaringan ibu hamil beresiko oleh tenaga kesehatan
f. Grafik cakupan neonatal oleh tenaga kesehatan
g. Grafik cakupan nifas
h. Grafik penanganan komplikasi obstetric
i. Grafik penanganan komplikasi neonatal
Semua itu dipakai untuk alat pemantauan program KIA, sedangakan grafik cakupan
K1 dan grafik cakupan K4 dapat digunakan juga untuk alat motivasi dan
komunikasi lintas sector. Namun, daerah Bantul sekarang menggunakan cakupan
K7 yaitu kunjungan satu kali pada trimester I, dua kali pada trimester II dan empat
kali pada trimester III.
Dibawah ini dijabarkan cara membuat grafik PWS KIA untuk tingkat puskesmas
yang dilakukan tiap bulan untuk desa.
Langkah-langkah pokok dalam pembuatan grafik PWS KIA adalah:
a. Pengumpulan data
Data yang diperlukan untuk menghitung tiap indicator diperoleh dari catatan
hamil perdesa register kegiatan harian, register kohort ibu, dan bayi, kegiatan
pemantauan ibu hamil perdesa, catatan posyandu.

b. Pengolahan dan perhitungan data


Dalam pengolahan data, maka yang diperlukan adalah:
1) Cakupan kumulatif
2) Cakupan bulan ini
3) Cakupan bulan lalu
Dibawah ini terdapat contoh perhitungan data untuk cakupan K1 dan K4:
1) Perhitungan untuk cakupan K1
a. Pencapaian kumulatif di Pedukuhan Klisat adalah:
ppp
Pencapaian cakupan kumulatif ibu hamil di Pedukuhan Klisat
selama 2013
X 100%
Jumlah ibu hamil pedukuhan Klisat selama satu tahun
Pencapaian cakupan ibu hamil di Pedukuhan Klisat selama bulan
oktober 2013

b. Pencapaian bulan lalu

X
100%
Pencapaian cakupan ibu hamil di Pedukuhan Klisat selama
September 2013
X
100%

2) Perhitungan untuk cakupan K7


a. Perhitungan untuk cakupan K7
Jumlah kunjungan ibu hamil (K7)
X 100%
Jumlah sasaran ibu hamil selama satu tahun

b. Pencapaian bulan ini

Jumlah kunjungan ibu hamil di Pedukuhan Klisat Bulan Oktober


2013
X 100
%

c. pencapaian bulan lalu


Jumlah kunjungan ibu hamil di Pedukuhan Klisat selama bulan
September 2013

X 100
%

d.

C. Penggambaran grafik PWS KIA


Langkah- langkah yang dilakukan

dalam membuat grafik PWS KIA (dengan

menggunakan indikator cakupan KI ) adalah sebagai berikut :


1. Menentukan target cakupan ibu hamil baru (cakupan KI) dalam satu tahun
ditentukan 100% (garis a), maka rata- rata tiap bulan adalah :
100%
= 8,33%
12 bulan
Dengan demikian, maka sasaran kumulatif sampai dengan bulan oktober adalah
(11 x 8,33 x 100%) (garis b).
2. Hasil penghitungan pencapaian kumulatif cakupan KI sampai dengan bulan
oktober dimasukkan ke dalam jalur % kumulatif secara berurutan sesuai dengan
peringkat pencapaian tertinggi di sebelah kanan, sedangkan pencapaian untuk
Puskesmas dimasukan ke dalam kolom terakhir (lihat contoh).
3. Nama RT dituliskan pada lanjur RT
4. Hasil pencapaian bulan lalu dan bulan ini dimasukkan kedalam lajur masingmasing.
5. Gambar anak panah ( ) digunakan untuk mengisi lajur trend pada PWS KIA
dan gambar segitiga ( ) digunakan untuk mengisi lajur trend pada PWS
Imunisasi. Bila pencapaian bulan ini lebih besar dari bulan lalu maka di gambar
anak panah/ segitiga yang mengarah keatas. Sebaliknya apa bila cakupan bulan ini
lebih rendah dari bulan lalu digambarkan anak panah/ segitiga yang menuju ke
bawah. Untuk cakupan yang tetap / sama digambarkan dengan tanda (-).
F. PENILAIAN PWS KIA DAN IMUNISASI
Grafik PWS KIA perlu dianalisis, agar dapat diketahui dusun mana yang paling
memerlukan perhatian dan tidak lanjut yang perlu dilakukan. Analisis grafik cakupan
ibu hamil baru (akses) pada pemantauan bulan Oktober 2013 dapat digambarkan dalam
matrik sebagai berikut.

Dusu
n
A
B
C
D
E

Cakupan Target
Dibawa
Diatas
h
+
+
+
+
+

Cakupan bulan Lalu


Naik

Turun

Tetap

+
+
+
+
+

Status Dusun
Baik
Baik
Kurang
Cukup
Jelek

Dari matrik diatas dapat disimpulkan adanya 4 macam status cakupan dusun, yaitu :
a. Status Baik
Adalah dusun dengan cakupan diatas target yang ditetapkan bulan Oktober 2013
dan mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat atau tetap jika
dibandingkan dengan cakupan bulan lalu. Dusun-dusun ini adalah dusun A dan dusun
B jika keadaan tersebut berlanjut, maka dusun - dusun tersebut akan mencapai atau
melebihi target tahunan yang ditentukan.
b. Status Kurang
Adalah dusun dengan cakupan diatas target bulan Oktober mempunyai
kecenderungan cakupan bulanan yang menurun jika dibandingkan dengan bulan lalu.
Dusun dalam katagori ini adalah dusun C, yang perlu mendapatakan perhatian karena
cakupan bulan ini hanya 5,4% (lebih kecil dari cakupan bulan minimal 6, 86%). Jika
terus menerus, maka dusun itu tidak mencapai target tahunan yang ditentukan.
c. Status Cukup
Adalah dusun dengan cakupan dibawah target bulan oktober, dan mempunyai
kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat jika dibandingkan cakupan bulan
lalu. Dusun dalam kategori ini adalah dusun D, yang perlu didorong agar cakupan
bulan selanjutnya tidak lebih kecil daripada cakupan bulan minimal 53,3%. Jika
keadaan tersebut terlaksana, maka dusun ini kemungkinan besar mencapai target yang
telah ditentukan.
d. Status jelek
Adalah dusun dengan cakupan dibawah bulan oktober 2013, dan mempunyai
kecenderungan cakupan yang menurun dibandingkan dengan bulan lalu. Dusun dalam
kategori ini adalah dusun E, yang perlu diprioritaskan untuk membina agar cakupan

bulanan minimal mengejar kekurangan target sampai bulan oktober 2013 sehingga
dapat pula mencapai target tahunan yang ditentukan.
G. Rencana Tindak Lanjut
Bagi kepentingan program, analisis PWS KIA ditujukan unuk menghasilkan suatu
keputusan tindak lanjut tekhnis dan non tekhnis bagi puskesmas. Keputusan tersebut
dijabarkan

dalam

bentuk

rencana

operasional

jangka

pendek

untuk

dapat

menyelesaikan masalah yang dihadapi sesuai dengan spesifikasi daerah mengikuti


skema seperti dibawah ini:
a. Bagi dusun yang berstatus baik atau cukup, pola penyelenggaraan pelayanan KIA
perlu dilanjutkan, dengan beberapa penyesuaian tertentu sesuai dengan kebutuhan.
b. Dusun yang berstatus kurang terutama yang berstatus jelek perlu diprioritaskan
untuk pembinaan selanjutnya. Perlu dilakukan analisis mendalam serta mencari
penyebab rendahnya atau turunnya cakupan bulanan, sehingga dapat diupayakan
cara penanganan masalah secara spesifik.
c. Intervensi dan kegiatan yang bersifat teknis (termasuk segi penyediaan logistik)
harus dibicarakan dalam mini lokakarya Puskesmas dan rapat Dinas Kesehatan.
d. Intervensi dan kegiatan yang bersifat non teknis (untuk motivasi, pergerakan
sasaran dan mobilitas sumber daya di masyarakat) harus dibicarakan dalam rapat
koordinasi di Kecamatan.

BAB III
LAPORAN HASIL PWS KIA DAN PWS IMUNISASI DUSUN KLISAT

DESA SRIHARDONO, KECAMATAN PUNDONG, KABUPATEN BANTUL


YOGYAKARTA

A. GAMBARAN DUSUN KLISAT DESA SRIHARDONO PUNDONG BANTUL


YOGYAKARTA
1. Batas Wilayah
a) Utara
: Sawah
b) Timur
: Sungai Buntung
c) Selatan
: Dusun Nangsri
d) Barat
: Sungai Opak
2. Kependudukan
a) Jumlah penduduk : 539 jiwa, terdiri dari laki-laki 250 jiwa, perempuan 289
jiwa, tidak terkaji 31, dan yang meninggal 3 jiwa.
b) Data Sasaran
Sasaran
Bayi

Data Riil
2

Data Proyeksi
= CBR x Penduduk
= 0, 027 x 539
= 14,55 14 bayi

Ibu Hamil

= 1,1 x sasaran bayi


= 1,1 x 14,55
= 16,00 16 bumil

Ibu Bersalin

= 1,05 x sasaran bayi


= 1,05 x 14,55
= 15,28 15 bulin

c) Target Sasaran
1. Cakupan K1 (100%)
2. Cakupan K4 (95%)
3. Cakupan persalinan oleh Tenaga Kesehatan (90%)
4. Cakupan kunjungan Neonatal oleh Tenaga Kesehatan (90%)
Target pencapaian PWS KIA Dusun Klisat Desa Srihardono Pundong
Bantul Yogyakarta dari Bulan Januari sampai Oktober 2013 adalah :
Indikator

Target
Nasion

Target

Target

Pencapaian s/d Kesenjanga

Kabupate

Bulan

Oktober

al

n Bantul

Oktobe

(Klisat,Pundon

g, Bantul)

(Bantul
K1

90 %

100 %

)
91,67

K4

80 %

95 %

%
87,08

31,25 %

(-) 55,83 %

100 %

%
73,33

0%

(-) 73,33 %

Deteksi

80 %

Risti

81,25 %

(-) 10,24 %

Oleh
Nakes
PN
KN
Kunjunga
n Nifas

80 %
80 %
80 %

90 %

73,33

90 %

%
73,33

90 %

%
73,33

56,25 %

(-) 17,08

13,74%

%
(-) 59,59

43,75 %

%
(-) 29,58

3. Pelayanan Kesehatan
Kader kesehatan di Dusun Klisat terdiri dari Kader Posyandu Balita dan
Lansia. Dengan melihat jumlah kader yangada, dapat dikatakan bahwa
mayarakat di lingkungan Dusun Klisat ikut berperan serta dalam
terselenggaranya pelayanan kesehatan di wilayah tempat tinggalnya.
B. PERHITUNGAN PENGOLAHAN DATA
Perhitungan pengolahan data menggunakan data riil yaitu :
Sasaran bayi
= 14 jiwa
Sasaran ibu hamil
= 16 jiwa
Sasaran ibu bersalin
= 15 jiwa
1. Cakupan K1
a. Kumulatif (Januari - Oktober) = 15/16 X 100 % = 93,75 %
b. Bulan ini (Oktober)
= 1/16 X 100 % = 6,25 %
c. Bulan lalu (September)
= 0/16 X 100 % = 0 %
2. Cakupan K4
a. Kumulatif (Januari - Oktober) = 10/16 X 100 % = 62,25 %
b. Bulan ini (Oktober)
= 1/16 X 100 % = 6,25 %
c. Bulan lalu (September)
= 0/16 X 100 % = 0 %

3. Cakupan Deteksi Ibu Hamil Risiko Tinggi Oleh Tenaga Kesehatan


a. Kumulatif (Januari - Oktober) = 4/16 X 100 % = 25 %
b. Bulan ini (Oktober)
= 1/16 X 100 % = 6,25 %
c. Bulan lalu (September)
= 0/16 X 100 % = 0 %
4. Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
a. Kumulatif (Januari - Oktober) = 12/15 X 100 % = 80 %
b. Bulan ini (Oktober)
= 0/15 X 100 % = 0 %
c. Bulan lalu (September)
= 1/15 X 100 % = 6,66 %
5. Cakupan Nifas
a. Kumulatif (Januari - Oktober) = 12/15 X 100 % = 80 %
b. Bulan ini (Oktober)
= 0/15 X 100 % = 0 %
c. Bulan lalu (September)
= 1/15 X 100 % = 6,66 %
6. Cakupan Kunjungan Neonatal Oleh Tenaga Kesehatan
a. Kumulatif (Januari - Oktober) = 12/14 X 100 % = 85,7 %
b. Bulan ini (Oktober)
= 0/14 X 100 % = 0 %
c. Bulan lalu (September)
= 1/14 X 100 % = 7,14 %
7. Cakupan Komplikasi Obstetri
Kumulatif (Januari - Oktober)
= 4/14 X 100 % = 28,57 %
Bulan ini (Oktober)
= 1/14 X 100 % = 7,14 %
Bulan lalu (September)
= 0/14 X 100 % = 0 %
8. Cakupan Imunisasi BCG
Target BCG selama 1 tahun
= 90 %
Target BCG perbulan
= 90/12 = 7,5 %
Sasaran BCG bulan Oktober
=0%
a. BCG Kumulatif
= 12/14 X 100 % = 85,71 %
b. BCG bulan ini
= 0/14 X 100 % = 0 %
c. BCG bulan lalu
= 1/14 X 100 % = 7,14 %
9. Cakupan Imunisasi DPT 1
a. Kumulatif (Januari - Oktober)
Jumlah Bayi yang mendapatkan DPT 1

X 100
Jumlah seluruh sasaran bayi dalam1 tahun

1
X 100
14

= 7,14 %
b. Bulan ini (Oktober)

Jumlah Bayi yang mendapatkan DPT 1(bulanOktober )


X 100
Jumlah seluruh sasaranbayi dalam1 tahun

0
X 100
14

c. Bulan lalu (September)


= 0/14 x 100%
= 0%
10. Cakupan Imunisasi Polio 3
a. Kumulatif (Januari - November)
Jumlah Bayi yang mendapatkan Polio 4

X 100
Jumlah seluruh sasaran bayi dalam1 tahun

2
x 100
14

14,28
b. Bulan ini (Oktober)
c. Bulan lalu (September)

=0/14 X 100%
= 0%
= 2/14 x 100%
= 14,28 %

11. Cakupan imunisasi Campak


a. Kumulatif (Januari - Oktober)
Jumlah Bayi yang mendapatkanCampak

X 100
Jumlah seluruh sasaran bayi dalam1 tahun
= 3/14 X 100 %
= 21,42 %
b. Bulan ini (Oktober)
c. Bulan lalu (September)

= 0/14 x 100%
=0%
= 1/14 X 100%
=7,14 %

12. Cakupan imunisasi TT1


Target TT 1 selama 1 tahun
= 90 %
Target TT1 perbulan
= 90 % / 12 = 7,5 %
Sasaran TT sampai bulan Oktober =
a. TT kumulatif (Januari - Oktober)
TT 1+TT Ulang

X 100
Sasaran ibuhamil dalam 1tahun

0+ 2
X 100
16

b. Bulan ini (Oktober)


= 12,5 %
c. Bulan lalu (September)
13. Cakupan imunisasi TT 2
Target TT 2 selama 1 tahun

12,5 %
= 2/16 X 100 %
=0/16 X 100 %
=0%
= 90%

Target TT 2 perbulan
=90% / 12 = 7,5%
Sasaran TT sampai bulan Oktober =
a. TT kumulatif (Januari - Oktober)
TT 2+TT ulang

X 100
Sasaran ibuhamil dalam 1tahun

0+ 2
X 100
16
12,5 %

b. Bulan ini (Oktober)


c. Bulan lalu (September)

= 2/16 X 100 %
= 12,5 %
=0/16 X 100%
= 0%

14. Drop Out (DO)


DO selama 1 tahun
Target DO maksimal selama 1 tahun = 10 %
Target DO maksimal perbulan
=10%/12 = 0,8 %
Sasaran pencapaian DO sampai bulan Oktober =
DPT 1Campak

X 100
a. DO kumulatif
DPT 1
= 1-3/1 X 100%
b. DO bulan ini
c. DO bulan lalu

= 1/1 X 100 % = 100%


1
X 100
1

=100%

C. GRAFIK PWS KIA DAN IMUNISASI (Terlampir

BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
A. DATA SASARAN
Data yang diperlukan untuk memenuhi PWS KIA dan Imunisasi diperoleh
dari hasil pengkajian pada masyarakat Padukuhan Klisat, Desa Srihardono,
Kecamatan Pundong,Kabupaten Bantul, Yogyakarta yang dilakukan pada bulan
Oktober 2013.

1. Jumlah penduduk di Padukuhan Klisat sebanyak 539 jiwa, yang terdiri dari
laki-laki 250 orang, perempuan 289, tidak terkaji 31 orang dan yang
meninggal 3 orang.
2. Jumlah sasaran proyeksi
a) Sasaran bayi
= 14,55
= 14
b) Sasaran ibu hamil
= 16,00
= 16
c) Sasaran ibu bersalin
= 15,28
= 15
B. ANALISIS GRAFIK PWS KIA
Grafik analisa PWS KIA.. dapat menentukan status Pedukuhan Klisat,
Srihardono, Pundong, Bantul, Yogya karta.
No

1
2
3
4

Cakupan

Cakupan

Cakupan

terhadap target
Diata Dibawa

bulan lalu
Nai Turu

K1
Persalinan
PN
KN

h
+
+
+
+

terhadap Status
Dusun
Teta
p
+
+

+
+

Kurang
Kurang
Kurang
Kurang

C. ANALISIS GRAFIK IMUNISASI


No

1
2
3
4

Cakupan

BCG
DPT 1
TT 1
TT 2

Cakupan

Cakupan Terhadap Status

Terhadap Target
Diata Dibawa

Bulan Lalu
Nai Turu

Teta

h
+
+
+
+

D. ANALISIS PWS KIA DAN IMUNISASI

n
+

Dusun

+
+
+

Kurang
Kurang
Kurang
Kurang

Untuk Pedukuhan Klisat, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong,


Kabupaten Bantul, Yogyakarta cakupan bulan Oktober 2013 dengan grafik yang
dibuatmaka dapat penulis analisa sebagai berikut :
1. PWS KIA
1. Cakupan K 1
a. Target yang harus dicapai pada bulan Oktober 2013 adalah 100 %
b. Cakupan yang dicapai adalah 93,75 %
c. Pencapaian kurang dari target dengan selisih 6,25 %
Cakupan yang kurang dari target yaitu dengan selisih 6,25 %, hal ini
dikarenakan ada 16 ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama
kehamilan pada tahun 2013. Trend yang tetap yaitu pada bulan lalu
(September) 0 % dan bulan ini 6,25 % Disertai pencapaian yang
kurang dari target, maka status cakupan K1 Pedukuhan Klisat jelek
karena pada bulan ini semua ibu hamil sudah masuk trimester III.
2. Cakupan K4
a. Target yang harus dicapai pada bulan Oktober 2013 adalah 95 %
b. Cakupan yang dicapai adalah 62,25 %
c. Pencapaian kurang dari target dengan selisih 32,75 %
Cakupan yang kurang dari target yaitu dengan selisih 32,75 %, hal ini
dikarenakan jumlah ibu hamil pada bulan ini sudah mencapai trimester
III dan sudah melakukan kunjungan ke tenaga kesehatan sejumlah 7
kali atau lebih. Trend tetap yaitu pada bulan lalu (September) 0 % dan
bulan ini 6,25 % hal ini dikarenakan 6 ibu hamil sudah melahirkan.
3. Cakupan PN
a. Target yang harus dicapai pada bulan Oktober 2013 adalah 90 %
b. Cakupan yang dicapai adalah 80 %
c. Pencapaian kurang dari target dengan selisih 10 %
Trend turun yaitu pada bulan lalu 66,6 % dan bulan ini hanya 0 %
karena pada bulan ini tidak ada persalinan.
4. CAKUPAN KN
a. Target yang harus dicapai pada bulan Oktober 2013 adalah 90 %
b. Cakupan yang dicapai adalah 80 %
c. Pencapaian kurang dari target dengan selisih 10 %
Trend turun yaitu pada bulan lalu 6,66 % dan bulan ini hanya 0 %
karena pada bulan ini ada 1 persalinan, sehingga ada sasaran
kunjungan neonatal.
2. PWS IMUNISASI
Dari pemantauan PWS Imunisasi di Pedukuhan Klisat adalah :
a) Cakupan BCG

a. Target yang harus dicapai pada bulan oktober 2013 adalah 90 %


b. Cakupan yang dicapai adalah 85,71 %
c. Pencapaian kurang dari target dengan selisih 14,29 %
Trend turun dengan cakupan pada bulan lalu 7,14 % dan bulan ini
0 % karena balita mendapatkan imunisasi BCG pada bulan lalu.
b) Cakupan DPT 1
a. Target yang harus dicapai pada bulan Oktober 2013 adalah 90 %
b. Cakupan yang dicapai adalah 7,14 %
c. Pencapaian kurang dari target dengan selisih 92,86 %
Trend kurang dengan cakupan pada bulan lalu dan bulan ini juga 0 %
karena tidak ada balita yang mendapatkan imunisasi DPT 1 pada bulan
ini dan bulan lalu.
c) Cakupan Polio 3
a. Target yang harus dicapai pada bulan Oktober 2013 adalah 90 %
b. Cakupan yang dicapai adalah 14,28 %
c. Pencapaian kurang dari target dengan selisih 85,72 %
Selisih tajam antara target yang seharusnya dicapai dengan
cakupan yang ada yaitu selisih 85,72 % bukan berarti cakupan
imunisasi Polio 3 sangat rendah karena balita yang ada belum saatnya
mendapatkan imunisasi Polio 3.
d) Cakupan Campak
a. Target yang harus dicapai pada bulan Oktober 2013 adalah 90 %
b. Cakupan yang dicapai adalah 21,42 %
c. Pencapaian kurang dari target dengan selisih 78,58 %
Selisih tajam antara target yang seharusnya dicapai dengan
cakupan yang ada yaitu selisih 78,58 % bukan berarti cakupan
imunisasi campak sangat rendah karena balita yang ada belum saatnya
mendapatkan imunisasi campak.
e) Cakupan TT
a. Target yang harus dicapai pada bulan Oktober 2013 adalah 90 %
b. Cakupan yang dicapai pada bulan Oktober adalah 12,5 %
Trend yang turun yaitu bulan lalu 0 % dan bulan ini juga bukan berarti
cakupan imunisasi TT1 sangat rendah karena ibu hamil yang ada telah
mendapatkan imunisasi TT1 sebelum bulan September dan ada 16 ibu
hamil yang telah mendapatkan imunisasi TT 5 dengan kekebalan
seumur hidup.
f) Cakupan TT 2
a. Target yang harus dicapai pada bulan Oktober 2013 adalah 90 %
b. Cakupan yang dicapai pada bulan Oktober adalah 12,5 %

Trend yang turun yaitu bulan lalu 0 % dan bulan ini juga bukan
berarti cakupan imunisasi TT 2 sangat rendah karena ibu hamil yang
ada telah mendapatkan imunisasi TT 2 sebelum bulan September dan
ada 16 ibu hamil yang telah mendapatkan imunisasi TT 5 dengan
kekebalan seumur hidup.
g) Drop Out (DO) selama 1 tahun
Target DO maksimalselama1 tahun =
Target DO maksimal perbulan
=
Sasaran pencapaian DO sampai bulan Oktober
DPT 1Campak

X 100
a. DO kumulatif
DPT 1

b. DO bulan ini
c. DO bulan lalu =
DO kumulatif yang tinggi bukan berarti banyak bayi yang tidak
mendapatkan imunisasi lengkap, tetapi karena bayi yang ada belum waktunya
mendapatkan imunisasi campak.
E. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut kegiatan PWS KIA dan Imunisasi adalah :
1. Melakukan kunjungan intesif pada ibu hamil
Pada kunjungan intensif dilakukan anamneses, pemeriksaan fisik dan
konseling.

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan PWS KIA dan imunisasi di Pedukuhan Klisat dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. KIA
a. Akses ibu hamil K1 93,75 % dari target 100 %
b. Cakupan ibu hamil K4 62,25 % dari target 95 %
c. Cakupan persalinan oleh Nakes 80 % dari target 90 %

d. Cakupan Kunjungan Neonatal 85,7 % dari target 90 %


2. Imunisasi
a. DPT 1
: 85,71 % dari target 90 %
b. Campak
: 21,42 % dari target 90 %
c. TT 1
: 12,5 % dari target 90 %
d. TT 2
: 12,5 % dari target 90 %
Dari hasil kegiatan PWS KIA dan PWS Imunisasi tersebut dapat
dikatakan bahwa pada umumnya pencapaian target dari 4 indikator
PWS KIA PWS Imunisasi masih kurang, sedangkan cakupan ibu
hamil K 4 telah memenuhi target tetapi keadaan tersebut
kondisional seperti dalam pembahasan.
B. SARAN
Dengan hasil yang telah dicapai dalamPWS KIA pada bulan Oktober 2013
di Pedukuhan Klisat, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten
Bantul, Yogyakarta maka saran atau rencana yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Petugas
a. Peningkatan Frekuensi penyuluhan masyarakat
b. Peningkatan kerja sama petugas kesehatan dan tokoh massyarakat
lintas program dan sektoral.
c. Pendataan dan pembuatan peta ibu hamil
2. Pendataan ini dilakukan dengan mengunjungi ibu hamil dari rumah
kerumah untuk mendapatkan data nyata ibu hamil di wilayah
Pedukuhan Klisat setelah itu dilakukan pembuatan peta wilayah ibu
hamil sehingga memudahkan etugas dan kader untuk melakukan
kunjungan ibu hamil.
Apabila terdapat ibu hamil yang beresiko akan terdeteksi lebih dini.
3. Puskesmas menindak lanjuti atau mengaktifkan posyandu plus.
a. Penentuan pelayanan yang ada di posyandu plus
b. Pelatihan kader secara rutin
c. Pemantauan pelaksanaan posyandu plus termasuk dalam hal
pelaporan kegiatan.
Oleh karena itu melalui posyandu plus ini dapat dilakukan
pelayanan dasra sebagai deteksi dini adanya resiko tinggi pada ibu
hamil, penyakit potensial pada balita, dan lain sebagainya.
4. Bagi Warga Pedukuhan Klisat
a. Tetap meningkatkan keadaan yang sudah tercapai dan berusaha
mengatasi masalah yang masih ada.

b. Tingkatkan derajad kesehatan dengan perilaku hidup bersih dan


sehat
5. Bagi Kader
Untuk lebih meningkatkan peran dan partisipasinya dalam
membina masyarakat khususnya bagi ibu dan anak melalui
Posyandu, bekerja sama dengan perangkat desa atau pamong
setempat maupun tenaga kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2003. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak.
Depkes RI : Jakarta.
Depkes RI, 10 Mei 2004. Setiap Jam 2 Orang Ibu Bersalin Meninggal
Dunia.www.depkes.go.id.,28 Oktober 2013
Sarwono, 2002.Pelayanan Kesehatan Maternal danNeonatal.Yayasan Bina Pustaka:
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai