Satu persatu, pengikut Mushaddeq berjabat tangan, saling menatap mata, dan
mengucapkan syahadat ala Mushaddeq. Meski menggunakan sejumlah istilah
agama Islam dalam ajarannya, namun Mushaddeq tidak mengikuti lima rukun
Islam yang dianut umat Islam. Dia menetapkan enam hal yang harus dilakukan
umatnya dengan istilah enam program pengabdian.
Keenam program itulah yang dijadikan pegangan bagi pengikut Al-Qiyadah. Dia
tidak mewajibkan umatnya untuk melakukan shalat lima waktu, puasa di bulan
Ramadhan, melaksanakan zakat, dan ibadah haji. Meski bergelar haji, namun
Mushaddeq menampik ibadah ke Tanah Suci itu sebagai kewajiban, karena haji
diartikan hanya sekadar ajang berkumpul. Shalat dan haji bukan ritual
sebagaimana yang dilakukan kaum agamais (maksudnya kaum muslim). Tidak
mewajibkan Shalat Jumat, tetapi wajib mengkuduskan hari Sabat,
sebagaimana ajaran Kristen Advent yang mewajibkan mengkuduskan hari
Sabat.
Kesesatan Ajaran Al-Qiyadah
Selain itu, mereka membagikan syariat dalam dua macam serta
memberlakukan hijrah yakni jahron dan syiron, dan sekarang masih laiyl tidak
perlu ritual-ritual ibadah. Berikut rincian kesesatan Al-Qiyadah:
1. Al-Qiyadah mengajarkan, bahwa kiamat bukan kehancuran melainkan
kebangkitan; Mengubah syahadat berbunyi Asyahadu An La Ilaha ill Allah, Wa
Asyahadu Anna Masih Al Mawud Rasul Allah (Saya Bersaksi bahwa Tiada Tuhan
selain Allah dan Saya Bersaksi bahwa Masih Al-Mawud sebagai Rasul Allah).
2. Nabi Muhammad Saw bukan nabi terakhir melainkan nabi penggenap ajaran
Isa Al-Masih, sehingga masih akan ada rasul berikutnya yang menggenapi
ajaran Nabi Muhammad Saw. Dalam pengertian Al-Qiyadah Al-Islamiyah,
nabi/rasul penerus itu adalah Al-Masih Al-Mawud.
3. Menurut Al-Qiyadah, ajaran dari Kristen ataupun Islam itu tidak salah,
keduanya merupakan penyempurnaan dari ajaran sebelumnya yang diwariskan
Musa melalui Kitab Taurat-Zabur. Jadi, pegangan mereka kitab Al Quran
disatukan dengan alkitab kristen/yahudi.
4. Pengertian itu membawa kepada prinsip bahwa saat ini merupakan masa
Makiyah dan bukan masa Madaniah, sehingga ajaran untuk sholat lima waktu,
ajaran untuk berpuasa, ajaran untuk naik haji, ajaran untuk menghormati
orangtua, tidak perlu ritual.
5. Al-Qiyadah juga mengajarkan, tugas orangtua kepada anak selesai setelah
ibu melahirkan anaknya.
6. Ahmad Moshaddeq mengaku sebagai almasih al-mawud, mengaku nabi dan
rasul bahkan dirinya mengaku sebagai ruhul qudus yang pernah datang kepada
Nabi Muhammad Saw.
Dari beberapa poin di atas, paham yang dianut nampaknya ada kemiripan
dengan beberapa aliran dan paham sesat yang sudah ada sebelumnya, yaitu
Ahmadiyah Qadian, Lembaga Kerasulan, Inkarussunnah, dan tentu saja NII KW
9, karena dulunya Mushadeq bersama Syekh Panji Gumilang Pimpinan Pondok
Pesantren Al Zaytun, pada tahun 2000 keluar dan mendirikan Al-Qiyadah Al-
Islamiyah yang sudah beberapa kali merubah nama untuk menipu umat Islam.
Al-Qiyadah Al-Islamiyah memiliki organisasi yang terstruktur, dengan jabatan:
RASUL , Pemimpin Tertinggi
Malaul Awwal
Mala Tsani
Katib, Sekretaris
Wazir, Manajemen
Kisbul Maliyah, Finansial
Kisbul Ummah, Sumberdaya Manusia
Kisbul Difa, Keamanan/Security
Menjadi 12 sel (sesuai dengan jumlah 12 murid Yesus)
Sedangkan tingkatan ada tujuh tingkatan dengan model piramid sesuai struktur
langit. Sesuai dengan surat An-Nahl (lebah), Al-Qiyadah dibentuk menggunakan
sistem-sistem sel yang independen namun sinergi sehingga membentuk
jaringan. Satu sel rusak, maka akan diperbaiki atau digantikan sel baru, dalam
satu sel terdiri atas 2 hingga 6 rain (gembala) dimana satu sel diberi amanat
mengatur 40 KK. Sel tersebut nanti mengembangkan diri hingga Mulk. Dimulai
dari tingkat paling bawah
Misbah membawahi 1 10 KK
Buruj membawahi 12 Misbah
Siraj membawahi 12 Buruj
Thariq membawahi 12 Siraj
Najm membawahi 12 Thariq
Kawakib membawahi 12 Najm
Malaul Alla membawahi 12 Kawakib
Pada saat periode Jahran dimulai, Mushaddeq sudah mencapai tingkat Thariq,
yang artinya sudah dibentuk 12 sel yang membawahi 114 sel yang membawahi
1368 sel, berarti jumlah kader aktif (rain) ada 7470 orang (belum termasuk
kader pasif/ummah) yang terus bergerak membentuk sel dan melakukan
improvisasi. Jumlah pengikut di sinyalir antara 40,000 hingga 60,000.
Dalam penyebarannya, aliran ini memiliki 6 fase yaitu sirran (rahasia), jahran
(inklusif), hijrah (berpindah), qital (perang), futuh (kemenangan) dan khilafah
(pemimpin). Menurut internal Al-Qiyadah model fase ini mengambil dari
uswah/contoh dari fase-fase enam tahap penciptaan alam semesta (Kerajaan
Allah di alam aktual), enam tahap penciptaan manusia (dari zigot menjadi
bayi), dan fase perjuangan Nabi Muhammad Saw. Di mana fase-fase tersebut
mesti dijalankan secara sempurna. Pada tahun 2023 (bertepatan dengan 100
tahun kehancuran Khilafah Islamiyah 1923, istilahnya: masa tidur Uzair)
diproyeksikan bahwa Bangsa Indonesia akan memimpin Khilafah.
Aku Al-Masih Al-Mawud menjadi syahid Allah bagi kalian, orang-orang yang
mengimaniku, dan aku telah menjelaskan kepada kalian tentang sunnah-Nya
dan rencana-rencana-Nya di dalam hidup dan kehidupan ini sehingga dengan
memahami sunnah dan rencana-rencana-Nya itu kalian dapat berjalan dengan
pasti di bawah bimbingan-Nya.
Dan aku juga memerintahkan kepada katib agar mempersiapkan sebuah acara
di Ummul Qura bagi para sahabat untuk menjadi syahid bagi kerasulan Al-
Masih Al-Mawud, tetapi katib mengusulkan agar acaranya diadakan di Gunung
Bunder saja, akupun menyetujuinya, di malam yang ketigapuluh tiga, tiga hari
menjelang empat puluh hari aku bertahannuts, kembali aku bermimpi, di dalam
mimpi itu aku sedang dilantik atau diangkat menjadi rasul Allah disaksikan para
sahabat. (hal 182)
Kisah di atas dikutip dari buku Ruhul Qudus yang Turun Kepada Al-Masih Al-
Mawud edisi pertama Februari 2007, diberi kata pengantar tertanggal Gunung
Bunder, 10 Februari 2007 oleh Michael Muhdats.
Buku tersebut merupakan firman Allah atau ruhul qudus yang diturunkan
kepada rasul-Nya. Sebagaimana dinyatakan dalam kata pengantarnya, Buku
yang ada di hadapan saudara ini merupakan firman Allah atau ruhul qudus yang
diturunkan kepada rasul-Nya.
Gerakan kelompok ini mulai merambah kalangan kampus dan meresahkan
masyarakat. Model gerakannya senyap, tersembunyi, dan berkembang melalui
rekruitmen dengan menggunakan pola sistem sel.
Selain meyakini adanya rasul Allah pada masa sekarang ini, yang mereka sebut
Al-Masih Al-Mawud, mereka pun berkeyakinan bahwa shalat (dikerjakan) hanya
pada waktu malam saja. Tidak ada shalat lima waktu sebagaimana kewajiban
yang ditunaikan kaum muslimin umumnya. Mereka pun menganggap musyrik
orang yang tidak sepaham dengan mereka.
Lafazh syahadatain mereka berbeda dengan yang diucapkan dan diyakini kaum
muslimin. Seperti termuat dalam buku di atas, lafazh syahadatain kelompok Al-
Qiyadah Al-Islamiyyah ini berbunyi, Aku bersaksi bahwa tiada yang hak untuk
diibadahi kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa anda Al-Masih Al-Mawud adalah
utusan Allah (hal 191). Al-Masih Al-Mawud menyatakan bahwa dirinya banyak
menerima wahyu dari Allah saat bertahannuts di Gunung Bunder. Dan kepada
para pengikutnya ditekankan agar bersaksi bahwa semua itu adalah kebenaran
yang datang dari Allah melaui rasul-Nya. (hal 184)
Dan wajib mengkuduskan hari Sabat, inilah ajaran kristen Advent yang
disusupkan kepada aliran sesat Al-Qiyadah Al-Islamiyah. Setelah difatwakan
sesat oleh MUI, kemudian berubah nama menjadi KOMAR (Komunitas Millah
Abraham), dan sekarang berubah menjadi ormas GAFATAR (Gerakan Fajar
Nusantara). Itulah bukti keterlibatan Pendeta Welly alias Robert P. Walean alias
Waroqoh bin Naufal yang mengajarkan Islam Hanif akan masuk Sorga, padahal
itu ajaran Kristen Advent.
Comments