20-01-2013
إذا جاء نصر هللا والفتح
Tahun pertama sampai tahun ke lima dari hijrah, di madinah rosul membentuk
aturan yang memberikan hak-hak yang sama kepada internal (warga) atau exsternal
(yahudi dan musyrikin) dalam konteks Negara, di dalamnya masih kepada penataan,
pembenahan dan konsolidasi1 kekuatan, kalau dilihat dari marhalan termasuk tahapan
ke tiga yaitu : جهرية الدعوه وجهرية التنظيم, sekarang jadi terbalik yaitu : سرية الدعوه وسرية التنظيم
artinya, di Indonesia geus teu ka logikaan, anggap Indonesia sebagai gelas, UIBI gula
na, kopi luar UIBI tapi teu amis, itu tanda Tanya besar..??? sama halnya UIBI di
Indonesia, tidak mempengaruhi terhadap pengembangan syari’at.
Hijrah bukan semata-mata karena tertindas saja, tapi merupakan bagian yang
tidak bisa dipisahkan dari syari’ah sebagai konsekuensi 2) logis bagi seorang muslim,
dimana setiap manusia wajib melaksanakan hijrah sesuai dengan situasi kondisi dan
waktu. Esensi3) ; Meninggikan kalimat Allah dimuka bumi.
I. بناء المسجدMembangun masjid. Aplikasi masjid di tinjau dari social politik, sebagai
pusat kegiatan (komunikasi) islam, “Kantor kepemimpinan umat Islam
(kekholifahan)” وىPPPى على التقPPPجد اسسPPP المس, Pondasi masjid diposisikan dalam
ketakwaan. “Intruksi Allah dilaksanakan, larangan Allah ditinggalkan”. Salah satu
keunggulan rasul, َ جُعلة اآلرض مسجدdijadikannya masjid/ardhun sebagai masjid”.
Bagaimana ardhun dijadikan wilayah sujud…? Yaitu ketika hukum sudah
mempunyai imam di tiap-tiap negara
1
. kon·so·li·da·si n 1 perbuatan (hal dsb) memperteguh atau memperkuat (perhubungan, persatuan, dsb); 2
peleburan dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan;
me·ngon·so·li·da·si·kan v memperteguh atau memperkuat (hubungan, persatuan, dsb): negara itu mulai ~
pasukan yg ada di daerah perbatasan
2
. kon·se·ku·en·si /konsekuénsi/ n 1 akibat (dr suatu perbuatan, pendirian, dsb); 2 persesuaian dng yg dahulu
3
. esen·si /ésénsi/ n hakikat; inti; hal yg pokok: -- pertikaian antara kedua tokoh itu ialah pertentangan ideologi
II. Di syari’atkan adzan. Sebelum turun syari’at adzan sholat sudah ada
sebelumnya
Kronologis : Mu’min bingung bagai mana cara memberi tahu ketika waktu solat
sudah tiba, kemudian rasululloh mengajak musyawarah, sahabat usul :
a. Menaikan bendera. Jawaban forumTidak efektip,terutama bagi orang yang
tidur dan jauh dari masjid.
b. Dengan lonceng, kata rosul, itu syari’at yahudi
c. Dengan menyalakan api, rosul menolak, karena kebiasaan “millah” majusi
d. Melalui pentungan, dan akhirnya disepakati, ditugaskan kepada Abdullah bin
Jaed Al Anshori, malamnya Jaed mimpi sedang memukul pentungan untuk
mengundang sholat dan datang seorang laki-laki untuk mengajarkan adzan
dan menyuruh menghafalnya, kemudian laporan kepada rasul tentang
impiannya itu, rasul berkata : ا حقPPPPا لرءيPPPP ا ّنهkemudian rasul menyuru
mengajarkan kepada Bilal bin Rabah. Ketika Bilal adzan pertama Umar
terperanjat, “Demi Allah saya bermimpi di ajarkan adzan seperti yang dibaca
oleh Bilal”, termasuk sahabat yang lain.
4
.“agama dari sisi kebiasaan/budaya”
mengumandangkan adzan pertama, ngabring seluruh sahabat (jamaah) karena
mendengarkan kata-kata yang di ajarkan dalam mimpi masing-masing. Ternyata
yang bermimpi bukan hanya Abdullah bin jaed Al-Ansori.
Catatan :
1. dari mimpi apabila di tetapkan oleh pimpinan bisa menjadi sebuah hokum
2. Solat sudah ada 3 tahun sebelum hijrah. Pertanyaannya, kenapa lebih di
dahulukan syari’at solat daripada adzan…? “Sebab masih masa سرية الدعوه و سريه
التنظيم
3. Adzan merupakan “Slogan/pengingat/ucapan-ucapan yang mengingatkan.
a. هللا اكبر: Meng-akbarkan Allah SWT, sebagai kampanye / propaganda.
b. شهدات: :Pondasi hidup
c. دينPPا دالPPالة عمPP الص: الحPP“ حي على الصSolat merupakan patokan/tiang agama yang
menjadi pola hidup kehidupan maka syarat, rukun, batal dan tsamroh akan
menjadi aplikasi sehari-hari.
Bentuk-bentuk solat :
1). كتابا موقت: “Baru memenuhi solat yang lima waktu”
2). تنها عن الفخشىء: “Sudah menjadi aplikasi sehari-hari”
3). دائم: “Solat diluar lima waktu”
4). أقم الصالة: “Solat diluar lima waktu”
Catatan :
kebanyakan solat belum khusyu, contoh sedang solat melihat sarung kotak-kotak di
hadapan kita, jadi ingat kepada papan catur, “Kebiasaan sedang solat membayangkan
kebiasaan pekerjaan sebelumnya”.
Ada sebahagian hadits, “Yang diberi nilai/upah oleh Allah SWT hanya yang khusunya
sajah sisanya sebatas gugur kewajibannya sajah. Bukti solat yang khusyu, seperti
mencabut panah dari tubuh Sayid Ali ketika sedang solat setelah perang, itu bukti solat
daaimun.
Sedang solat harus suci dari najis. Sudah solat harus suci dari dosa. أقم الصالةharus
1X24 jam
Kesimpulan : Solat itu gambaran kehidupan sehari-hari, “Berdiri baca patihah, “lihat
esensi fatihah”. Ruku simbolis “mensucikan jiwa. Sujud simbolis ketundukan. Shaf dan
imam gambaran struktur berjama’ah.
d. حى على الفالح: “Simbolis kemenangan. “diluar solat”, diluar solat harus berjuang
supaya islam “falah” artinya KKM. Catatan : kondisi di makah, jangankan
adzan, membaca ahad sajah jadi masalah.
Utusan-utusan syariyah :
1. Abdul Mutholib : Utusan pertama dalam ekspedisi, tapi tidak terjadi
pertempuran. Waktu itu sudah ada pengumuman dari Allah SWT bahwa
mukminin harus siap berjuang dengan fisik. Kenapa ekspedidi-ekspedisi
pertama tidak berhasil..? “Sebab belum di sususnnya strategi-setrategi
bertempur” dan terjadi tempurnya di badar.
2. Syariyah ke 2 tidak jadi. Ternyata yang namanya pertempuran kalau dibuka
“open” ke luar akan penuh dengan rekayasa “tipu muslihat” dari orang-orang
luar dan munafik. Contoh : kalahnya Arab Saudi,”Karena banyaknya
kebocoran strategi kepada intelejen.
3. Perubahan strategi sampai terjadi badar.
- Intruksi badar tidak di umumkan
- Komando perang melalui surat, tujuan perang untuk mencegat “”عيرsurat
boleh dibuka setelah perjalanan sampai di naklah, berangkat 10 orang
dan di pimpin oleh Ubaidah bin Harits, isi surat menyuruh bertanya
kepada yang 10 orang, isi pertanyaan apakah siap mengikuti intruksi
rosul….? Ternyata yang 10 orang masih harus di uji kesiapannya untuk
menjaga kekhawatiran ada munafik. Terjadi bulan Syawal, sampai terjadi
panah memanah. “Intinya” Allah SWT mengumumkan tentang boleh
bertempur.
V. Perjanjian Madinah
Inti dalam perjanjian Madinah :
1. Meninggalkan perang antar kelompok, “Antara bani-bani” (antar partai-partai)
maka dengan perjanjian ini madinah jadi damai, Artinya “di ajak kepada
kesatuan wilayah”, seperti Indonesia mengajak kepada “Bhineka Tunggal
Ika”. Bedanya Indonesia dengan Madinah :
Catatan :
1. Rosul merapatkan barisan dan pembinaan lewat solat untuk menjaga
keutuhan Aqidah dan Idiologi jama’ah, meskipun ada tantangan dari yahudi
dan nasrani terutama terpengaruhi dalam tingkah laku oleh orang-orang
munafik hingga muncul peperangan melawan Yahudi dan Nasrani.