Anda di halaman 1dari 4

Jelaskan situasi yang terjadi sebelum lahirnya NU!

Jawaban:
Berakhirnya perang dunia pertama berdampak besar terhadap dunia
 islam. Para cendikiawan muslim di negara Islam mencoba menawarkan gagasan baru dalam rangka
pembaharuan dalam Islam. 
Tokoh-tokoh yang gencar menyuarakan pembaharuan dalam Islam adalah Ibnu Sa`ud di Mekah, Syaikh
Muhammad Abduh di Mesir, Jamaluddin al Afgani di Afganistan, Musthafa Kamal Pasha di Turki. 
Di Indonesia sendiri gerakan pembaharu muncul dengan didirikannya Syarikat Islam oleh H.O.S.
Tjakroaminoto, lalu Muhammadiyah oleh K.H. Ahmad Dahlan dan Al Irsyad oleh Syaikh Ahmad Sarkati. 
Para pembaharu tersebut, menyuarakan kepada umat Islam di seluruh dunia agar kembali kepada al
Qur`an dan Hadits. 
2. Sebutkan hasil pembahasan dari pertemuan ulama di kampung Kertopaten, Surabaya!

Jawaban:
Dengan prakarsa K.H. Abdul Wahab Hasbullah dan K.H. Muhammad Hasyim Asy`ari para ulama
berkumpul di rumah K.H. Abdul Wahab Hasbullah kampung Kertopaten, Surabaya. Dalam pertemuan
tersebut ada tiga hal penting diputuskan, yaitu:
1. Meresmikan berdirinya ”Komite Hijaz”. Yang selanjutnya mengutus K.H.R. Asnawi Kudus untuk
menghadap Raja Ibnu Sa`ud di Mekah, 
2. Membentuk suatu Jam`iyah untuk wadah persatuan para ulama dalam tugas memimpin umat Islam
menuju tercapainya cita-cita ”Izzul Islam wal Muslim”, kejayaan Islam dan kaum muslimin bernama
Jam`iyah Nahdlatul Ulama. 
Nama Nahdlatul Ulama merupakan usulan dari K.H. M. Alwi Abdul Aziz 
3. Membatasi masa kerja Komite Hijaz; yaitu sepulangnya delegasi dari Mekah, maka komite Hijaz
bubar.

3. Sebutkan organisasi yang didirikan oleh KH Wahab Hasbullah sebagai embrio berdirinya NU!

Jawaban:
Cikal Bakal lahirnya Nahdlatul Ulama diawali dengan dibentuknya organisasi pergerakan oleh KH Wahab
Hasbullah seperti:
- “Nahdlatul Wathan” (Kebangkitan Tanah Air),
- ”Taswirul Afkar” atau sering dikenal dengan (Nahdlatul Fikr)
- “Nahdlatul Tujjar”
BACA JUGA

 Soal ke-NU-an Bab 1 Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia (Ke-NU-an Kelas 7 SMP/MTs)
 Soal Ke-NU-an Bab 2 Cara Dan Media Penyebaran Islam di Indonesia (Ke-NU-an Kelas 7 SMP/MTs)
 Soal ke-NU-an Bab 3 Pondok Pesantren dan Perkembangan Islam di Indonesia (Ke-NU-an Kelas 7
SMP/MTs)
4. Jelaskan yang anda ketahui tentang Komite Hijaz dan latarbelakang berdirinya!
Jawaban:
Komite Hijaz adalah nama sebuah kepanitiaan kecil yang diketuai oleh KH Abdul Wahab Chasbullah.
Panitia ini bertugas menemui raja Ibnu Sa’ud di Hijaz (Saudi Arabia) untuk menyampaikan beberapa
permohonan.
5. Sebutkan beberapa hal yang telah dicapai dengan didirikannya Komite Hijaz!

Jawaban:
Komite Hijaz yang diwakili oleh K.H. Abdul Wahab Hasbullah dan Shaikh Ahmad Ghanaim Al-Mishry
berangkat ke Mekah. Dari dua orang utusan yang berangkat ke Mekah itu membawa hasil yang
memuaskan, yaitu:
1) Penguasa Hijaz dan Nejed (Saudi Arabia sekarang) akan 
bersikap adil serta melindungi adanya ajaran Empat Madzhab.
2) Ajaran Ahlussunah wal Jama`ah atau yang berhaluan Empat Madzhab yang biasa berlaku dalam
Masjidil Haram tetap 
dihormati dan tidak dilarang.
3) Tidak ada larangan dan dijamin keamanannya orang-orang yang berziarah ke makam-makam di
wilayah Hijaz Nejed, 
terutama makam-makam yang bersejarah, seperti makam nabi dan para shahabat.

Latar Belakang

Berdirinya Nadlatul ‘Ulama Jam‟iyah Nahdlatul Ulama berdiri pada tanggal 16 Rajab 1344 H., bertepatan
dengan 31 Januari 1926 M. di Surabaya.Pendirinya adalah KH. Wahab Hasbullah, KH. Hasyim Asy‟ari, KH.
Bisri Jombang, KH. Ridwan Semarang dll. Latar belakang berdirinya Nahdlatul Ulama, tidak bisa
dilepaskan dari keadaan Umat Islam Indonesia saat itu, hal ini dapat dilihat dari dua sisi.Pertama, Umat
Islam Indonesia pada saat itu sedang berada dalam cengkraman kaum penjaja Belanda, sehingga
ketentraman umat Islam dalam menjalankan ibadah banyak terganggu, sebab hakhak mereka dirampas
oleh kaum penjajah. Kedua, munculnya gerakan pembaruan Islam yang berfaham wahabi, dengan
menentang tradisi umat Islam yang sudah sejak lama ada di Indonesia, sebagai warisan dari para wali.
Mereka beranggapan bahwa keislaman masayarakat Nusantara waktu itu belum sempurna, karen
penuh dengan praktek-praktek tahayul, bid‟ah dan khurafat. Tuduhan syirik pun tak jarang dialamatkan
pada umat islam Indonesia yang berpegang pada tradisi. Bukan hanya itu, mereka juga telah
membentuk kekuatan melalui pendirian organisasiorganisasi yang berfaham Wahabi. Selain kedua
faktor yang terjadi di Indonesia tadi, ada juga faktor internasional, yaitu; kebijakan Raja Abdul Aziz bin
Suud (Saudi Arabia) yang mematenkan satu faham keagamaan saja, yaitu wahabi, dengan melakukan
pelarangan bermadzab, larangan berziarah ke makam Syuhada‟ dan makam Rosulullah (Bahkan mereka
bermaksud menghancurkan kubah hijau makan Rosulullah SAW di Madinah), berdoa, bertawasul
dilarang keras, tidak boleh memb•c sholawat Dalailul Khoirot sebab kesemuanya dipandang sirik dan
bid‟ah. Parahnya lagi, Raja ini bermaksud mengadakan Muktamar Khilafah untuk mengukuhkan dirinya,
menggantikan daulah Usmaniyah, sebagai pusat kekuasaan Islam.Umat Islam dari seluruh dunia
diundang, termasuk juga Indonesia. Delegasi Indonesia diwakili oleh tokoh Syarikat Islam,
Muhammadiyah dan dari kalangan Pesantren.Namun dari kalangan Pesantren, ditolak, sebab tidak
mewakili organisasi. Padahal kalangan Pesantren sangat berkepentingan dalam muktamar itu, mereka
akan mengusulkan kepada raja Suud, agar memberikan kebebasan dalam bermadzhab. Olah karena itu,
KH. Wahab Hasbullah, mengumpulkan tokoh-tokoh Pesantren seJawa dan Madura, yang menghasilkan
keputusan untuk membentuk komite Hijaz sebagai utusan resmi dari kalangan Pesantren. KH.Hasyim
Asyari menyarankan agar Komite Hijaz ini tidak hanya untuk sekedar urusan Muktamar saja, tetapi
dikembangkan menjadi organisasi permanen untuk memperjuangkan dan melestarikan ajaran Islam
Ahlussunnah wal-jama‟ah. Akhirnya usulan tersebut dispakati oleh para ulama yang hadir dalam
pertemuan tersebut dengan suara bulat, dan dibentuklah Jam‟iyah Nahdlatul Ulama, pada tanggal 16
Rajab 1344 H. atau 31 Januari 1926 M. Dengan demikian, Organisasi NU ini, berdiri untuk
mempertahankan ajaran Islam Ahlus-sunnah waljama‟ah yang mengakui dan mengikuti madzhab, juga
sebagai bentuk perlawanan terhadap kaum kolonial Belanda dalam perjuangan kemerdekaan. Selain itu,
berdirinya NU merupakan ujung dari perjalanan dan perkembangan gagasan yang muncul di kalangan
para kyai. Seab, sebelum lahir Nahdlatul Ulama, terlebih dahulu muncul organisasi para pedagang yang
bernama Nahdlatut Tujjar (tahun 1918), kelompok diskusi Tashwirul Afkar (1922) dan gerakan
pendidikan Nahdlatul Wathan. II. Bentuk dan Sistem Organisasi Nahdlotul Ulama A. Tujuan Nahdlatul
Ulama Dalam pasal 5 Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama dikatakan bahwa : “ Tujuan Nahdlatul Ulama
adalah berlakunya ajaran Islam yang menganut faham Ahlus-Sunnah wal-Jama‟ah dan menurut salah
satu dari madzhab empat untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadilan
demi kemaslahata dan kesejahteraan umat”. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka Nahdlatul
Ulama melaksanakan ikhtiar-ikhtiar sebagai berikut : a. Di bidang Agama, dengan mengupayakan
terlaksananya ajaran ahlus-sunah wal-jamaah dan menurut madzhab empat, dengan melaksanakan
dakwah islamiyah dan amar ma‟ruf nahi munkar. b. Di bidang Pendidikan, pengajaran dan kebudayaan.
Mengupayakan terwujudnya pendidikan, pengajaran dan pengembangan kebudayaan yang sesuai
dengan ajaran Islam untuk membina umat. c. Di bidang Sosial. Mengupayakan kesejahteraan lahir-batin
rakyat Indonesia. d. Di bidang Ekonomi. Mengusahakan pembangunan ekonomi untuk pemerataan
kesempatan berusaha dan menikmati pemangunan, dengan penguatan ekonomi kerakyatan.. e.
Mengembangkan usaha-usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat banyak guna terwujudnya khaira
umma. B. Struktur keorganisasian Nahdlatul ‘Ulama Struktur organisasi Nahdlatul Ulama terdiri dari : a.
Pengurus Besar, Berkedudukan di ibukota Negara b. Pengurus Wilayah, berkdudukan di ibukota propinsi
c. Pengurus Cabang, berkdudukan di ibukota kabupaten/kota d. Pengurus cabang istimewa,
berkedudukan di luar negeri e. Pengurus Majlis Wakil cabang, berkedudukan di ibukota kecamatan f.
Pengurus Ranting, berkedudukan di ibukota kelurahan Adapun, kepengurusan Nahdlatul ulama terdiri
dari : 1. Mustasyar; penasehat yang terdapat di tiap tingkat kepengurusan (kecuali tingkat ranting) 2.
Syuriyah; adalah pimpinan tertinggi nahdlatul Ulama 3. Tanfidziah; adalah pelaksana kebijakan
organisasi C. Perangkat Organisasi Nahdlatul Ulama’ Perangkat organisasi Nahdlatul „Ulama terdiri atas:
1. Lembaga Adalah perangkat departemen organisasi Nahdlotul Ulama‟ yang berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan Nahdlotul Ulama‟, khususnya yang berkaitan dengan bidang tertentu. Lembaga-
lembaga tersebut adalah : a. Lembaga Dakwah Nahdlotul Ulama‟(LDNU) bertuigas melaksanakan
kebijakan Nahdlotul Ulama‟ dibidang penyiaran agama islam Ahlussunah Wal Jama‟ah. b. Lembaga
pendidikan Ma‟arif Nahdlotul Ulama‟ (LP. MA”ARIF. NU) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul
Ulama‟ dibidang pendidikan dan pengajaran, baik formal maupun non formal selain pondok pesantren.
c. Lembaga Sosial Mabarot Nahdlotul Ulama‟ (LS MABAROT NU) bertugas melaksanakan kebijakan
Nahdlotul Ulama‟ di bidang sosial dan kesehatan. d. Lembaga Perekonomian Nahdlotul Ulama‟ (LP. NU)
bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama‟ di bidang pengembangan ekonomi warga Nahdlotul
Ulama‟. e. Robithoh Ma‟had (RMI) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama‟ di bidang
pengembangan pondok pesantren. f. Lembaga Kemasyarakatan Keluarga Nahdlotul Ulama‟ (LKKNU)
bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama‟ di bidang kemaslahatan keluarga, kependidikan dan
lingkungan hidup. g. Lembaga Tamir Masjid Indonesia (LTMI) bertugas melaksanakan kebijakan
Nahdlotul Ulama‟ di bidang pengembangan dan kemakmuran masjid. h. Lembaga kajian dan
pengembangan sumber daya manusia (LAKPESDAM) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul
Ulama‟ dalam bidang kajian dan pengembangan sumber daya manusia. i. Lembaga Seni Budaya
Nahdlotul Ulama‟ (LESBUMI NU) bertugas melajsanakan kebijakan Nahdlotul Ulama‟ di bidang seni dan
budaya. j. Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlotul Ulama‟ (LPBH NU) bertugas
melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama‟ di bidang Penyuluhan dan bantuan hokum. k. Jamiatul
Quro‟wal hiuffad bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama‟ di bidang pengembangan seni
baca dan metode pengajaran dan hafalan Al Qur‟an. 2. Lajnah Adalah perangkat organisasi Nahdlotul
Ulama‟ untuk melaksanakan program Nahdlotul Ulama‟ yang memerlukan penanganan khusus. a.
Lajnah Falaqiyah bertugas mengurus masalah hisab dan ru‟yah. b. Lajnah Ta‟lif Wanafsir bertugas di
bidang penerjemahan, penyusunan dan penyebaran kitab-kitab menurut faham Ahlussunah Wal
Jama‟ah. c. Lajnah Auqof bertugas menghimpun dan mengelola tanah serta bangunan yang diwakafkan
kepada Nahdlotul Ulama‟. d. Lajnah Waqof Infaq dan Shodaqoh bertugas menghimpun, mengelola dan
mentasarufkan zakat, infaq, dan shodaqoh. e. Lajnah Bahtsul Masail Diniyah, bertugas menghimpun,
membahas dan memecahkan masalah maudzuiyah dan waqiiyah yang harus segera mendapat kepastian
hokum. 3. Badan Otonom Adalah perangkat organisasi Nahdlotul Ulama‟ yang berfungsi membantu
melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama‟, khususnya yang berkaitan dengan kelompok masyarakat
tertentu yang beranggotakan perseorangan. 1. Jam‟iyah ahli thoriqoh mu‟tabaroh annahdiyah, badan
otonom yang menghimpun pengikut aliran thoriqoh yang Mukhtabar di lingkungan Nahdlotul Ulama‟. 2.
Muslimat Nahdlotul Ulama‟ (Mulimat NU) menghimpun anggota perenpuan Nahdlotul Ulama‟. 3.
Fatayat Nahdlotul Ulama‟ (Fatayat NU) menghimpun anggota perempuan muda Nahdlotul Ulama‟. 4.
Gerakan Pemuda Ansor (GP ANSOR) menghimpun anggota pemuda Nahdlotul Ulama‟ 5. Ikatan Pelajar
Nahdlotul Ulama‟ (IPNU) menghimpun pelajar, santri, dan mahasiswa laki-laki. 6. Ikatan Pelajar Putri
Nahdlotul Ulama‟ (IPPNU) menghimpun pelajar, santri dan mahasiswa perempuan. 7. Ikatan Sarjana
Nahdlotul Ulama‟ (ISNU) menghimpun para sarjana dan kaum intelektual di kalangan Nahdlotul Ulama‟.
8. Pagar Nusa menghimpun para anggota Nahdlotul Ulama‟dalam bidang bela diri pencak silat

Anda mungkin juga menyukai