SECARA BERTAHAP
ILMU HADITS
NAMA
KELOMPOK
~ Menurut ulama ushul fikih, pengertian hadits hanya yang terkait dengan
hukum syara’ yakni segala perkataan,perbuatan, dan taqrir Nabi yang
terkait dengan hukum.
● Metode graduasi (Al-Tadarruj), Yaitu metode berdakwah secara bertahap, ini sebenarnya
merupakan metode Al-Qur’an dalam membina masyarakat, baik dalam melenyapkan
kepercayaan dan tradisi Jahiliyah maupun yang lain. Demikian pula dalam menanamkan
aqidah, al-Quran juga memakai metode graduasi ini.[5] Al-Qura’an diturunkan kepada Nabi
saw secara bertahap (berangsur-angsur) begitu pula Nabi saw menyampaikan hal itu kepada
para sahabatnya. Karenanya sangatlah wajar apabila salah satu cara dakwah nabi Muhammad
saw adalah garduasi. Dakwa dan pengajarannya di sampaikan secara bertahap dan memerlukan
tahap matang dan di sesuaikan dengan kemampuan daya tangkap masyarakat atau tingkatan
pengertian mereka.
Namun tampaknya, metode graduasi dalam pendidikan Nabi saw bukan semata-mata
karena al-Qur’an diturunkan secara graduasi, melainkan juga merupakan kebijaksanaan Nabi
saw sendiri dalam pendidikan. Sebab banyak contoh yang menunjukkan Nabi saw tetap
memakai metode itu meskipun hal itu terjadi pada saat-saat akhir dari kehidupan beliau di mana
Al-Qur’an sudah hampir tuntas diturunkan.
Isi Kandungan Hadits
● Materi dakwah dan pengajaran pokok yang pertama disampaikan dalam adalah
mengenai Tauhid. Tauhid merupakan permasalahan yang paling penting dalam agama ini.
Maka mendakwahkannya juga merupakan perkara yang penting yang dan tidak boleh
disepelekan. Tauhid merupakan bagian yang terpenting dari agama ini, ia merupakan fitrah
yang telah Allah tetapkan pada setiap manusia.
Tauhid juga merupakan inti dakwah dan ajaran seeluruh nabi dan rasul, meski sayri’at
yang dibebankan kepada masing-masing umat berbeda. Tauhid merupakan ilmu tentang
mengesakan Tuhan, meyakini keesaan Allah swa dalam rububiyah, ikhlas beribadah kepada-
Nya, serta menetapkan bagi-Nya nama dan sifat-Nya. Dengan demikian tauhid ada tiga macam,
yaitu tauhid rububiya, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma wa sifat.[6]
Tahapan Dakwah Nabi saw Secara Historis
Tahapan dakwah Rasulullah saw terbagi menjadi dua sesi, yaitu Dakwah
Secara Sembunyi-sembunyi, dan dakwah secara terang-terangan.