Anda di halaman 1dari 1

Cari

Sistematika Nuzulul
Wahyu

Diunggah oleh Abdul Rachman pada Nov 27, 2018

0 penilaian · 343 tayangan · 5 halaman


Informasi Dokumen
SISTEMATIKA NUZULUL WAHYU
Data diunggah
Nov 27, 2018
Unduh
Judul Asli
SISTEMATIKA NUZULUL WAHYU

Hak Cipta
© © All Rights Reserved
SISTEMATIKA NUZULUL WAHYU

Format Tersedia
A. Sejarah Penggagas Sistematika Nuzulul Wahyu
DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Ustadz Abdullah Said adalah penggagas Sistematika Nuzulul Wahyu, dengan nama Muhsin Kahar
sebelum Hijrah ke Balikpapan. Lahir tepat pada hari proklamasi kemerdekaan republik Indonesia
hari jumat tanggal 17 Agustus 1945 di Lamatti Rilau, salah satu desa dalam wilayah kecamatan
Bagikan dokumen Ini
Sinjai Utara Kabupaten Sinjai (Sulsel).
Beliau pernah menempuh studi di IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Alauddin Makassar. Namun
hanya satu tahun mengikuti kuliah, lalu berhenti. Dalam buku Mencetak Kader yang ditulis oleh
Alm. Mansur Salbu “ sekedar mendapat predikat sarjana? Bukan itu yang diperlukan. Walaupun
pada waktu itu title sarjana sangat mahal, bisa membuat orang besar kepala. Bagi Muhsin Kahar,
lebih tepat kalau aktif di organisasi, giat berdakwah, dan gencar membaca. Itulah yang menjadi
alasannya sehingga meninggalkan bangku kuliah. . Riwayat Organisasi yang pernah diikuti oleh

Facebook
Pemuda Muhammadiyah, dan organisasi politik :
Twitter
beliau adalah organisasi pelajar : Pelajar Islam Indonesia (PII) Makassar , organisasi pemuda

Partai Muslimin Indonesia (Parmusi)


:

B. Latar Belakang Lahirnya Sistematika Nuzulul Wahyu


Berawal dari ketidakpuasan dengan hasil yang diperoleh dan ingin melakukan akselerasi
dalam da’wah Abdullah Said selalu berpikir dan merenung agar mencapai peningkatan demi
peningkatan. Sebagaimana tertulis dalam buku mencetak kader halaman 267
“ Salah satu upaya yang dilakukan adalah selalu mengintropeksi diri, mengevaluasi kembali
langkah-langkah yang telah ditempuh. Ungkapan yang sangat sering terdengar darinya, “jangan
Email
ada detik berlalu tanpa membawa kemajuan”.
Dengan bekal tekad seperti itu, Abdullah Said tidak pernah berhenti mencari kiat dan cara untuk
mengayun langkah lebih cepat. Alasannya, “S ebenarnya kita sangat terlambat memulai pekerjaan
ini sehingga kita harus melakukan percepatan.”
Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?
Ada sebuah pertanyaan yang selalu menyeruak dalam benak Abdullah Said di sela-sela kegiatan
da’wah sejak masih di Makassar, apalagi setelah berada di Darul Hij rah (Balikpapan) dengan
kegiatan yang lebih intens, seperti tertulis dalam buku Mencetak Kader halaman 268.
“Mengapa Nabi Muhammad begitu cepat mencapai hasil sedangkan kita tidak? Dalam
jangka 23 tahun Nabi betul-betul dapat merampungkan hal-hal yang mendasar dalam perjuangan.
Berhasil merubah peta sejarah. Berhasil merombakkultur jahili menjadi kultur islami. Kita sudah
berapa kali 23 tahun, belum ada perubahan yang signifikan ke arah perbaikan yang kita buat.
Padahal kalau berbicara tentang konsep perjuangan, bukankah Al-Quran yang digunakan Nabi
Muhammad SAW itu juga yang ada sekarang? Tanpa perubahan sedikitpun. Kalau soal
berpedoman pada Al-Quran, semua lembaga perjuangan Islam mengaku Al-Quran sebagai
pedomannya. Lalu dimana letak masalahnya?”
Apakah konten ini tidak pantas? Laporkan Dokumen Ini
Dari hasil berpikir dan perenungan tersebut terjawablah pertanyaan ini bahwa letak
kekeliruannya adalah pada cara mempelajari Al-Quran. Sebagaiman tertulis dalam buku Mencetak
Kader halaman 269

-50% BARU -20%

Promo Produk Kesehatan


Shopee

“Ketemulah Kesimpulan bahwa rupanya letak kekeliruannya adalah pada cara mempelajari Al-
Quran. Mungkin karena mempelajari Al-Quran tidak berdasarkan urut-urutan turunnya sehingga
cara menyelaminya tidak sistematis. Cara seperti itu seolah-olah juga menunjukkan kita tidak
yakin dengan kebenaran metode ber-Islam dan metode dakwah yang diajarkan ALLAH. Pasti
bukanlah kebetulan kalau Al-Alaq 1-5 yang pertama diturunkan kemudian surat-surat yang lain.
Pasti ada target ALLAH subhanahu wa ta’ala di balik itu.”
Dari kesimpulan tersebut Abdullah Said mencari pembendaharaan referensi yang
mendukung sistematika nuzulul wahyu, juga meminta guru-guru lulusan pesantren, santri-santri,
dan jamaah untuk mencari referensi tambahan agar memperkaya manhaj Sistematika Nuzulul
Wahyu.

C. Manhaj Sistematika Nuzulul Wahyu

1. Al-Alaq : Pondasi Dalam Ber-Islam


Surat Al 'Alaq terdiri atas 19 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Ayat 1 sampai
dengan 5 dari surat ini adalah ayat-ayat Al Quran yang pertama sekali diturunkan, yaitu di
waktu Nabi Muhammad s.a.w. berkhalwat di gua Hira'. Surat ini dinamai Al 'Alaq (segumpal
darah), diambil dari perkataan Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Surat ini dinamai juga
dengan Iqra atau Al Qalam .

Pokok-pokok isinya:
Perintah membaca Al Quran; manusia dijadikan dari segumpal darah; Allah menjadikan
kalam sebagai alat mengembangkan pengetahuan; manusia bertindak melampaui batas karena
merasa dirinya serba cukup; ancaman Allah terhadap orang-orang kafir yang menghalang-
halangi kaum muslimin melaksanakan perintah-Nya.

Internalisasi Jiwa Tauhid


Dalam buku Mencetak Kader tertulis “Kala itu, wahyu yang turun dan diajarkan oleh Nabi
Muhammad baru lima ayat. Namun orang-orang yang tersentuh langsung berubah keyakinan,
pola pikir, dan cara memandangnya”. Oleh sebab itu Abdullah Said ingin menanamkan
kedalam jiwa tauhid yang benar dengan cara menjadikan pelajaran yang paling utama dan
paling tinggi melibihi semua pelajaran yang lain adalah mempelajari La Ilaha Illallah
Muhammadur Rasulullah. Sebagaimana tertulis dalam buku Mencetak Kader halaman 275
“Si stem pembelajaran ini dianalogikan seperti Nabi mengajar di rumah Arqom bin Arqom. Di
dalamnya terdapat orang tua dan anak-anak, bangsawan dan budak, senior yunior, semua
duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Dan pelajaran paling utama dan paling tinggi melibihi
semua mata pelajaran yang dikenal orang adalah mempelajari dan meresapi serta
menghayati La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah

Mengikis Thaga’ (Arogansi)


Masih dalam suroh Al-Alaq terutama ayat 6- 7, dalam buku Mencetak Kader dikatakan “
Abdullah Said senantiasa mengontrol perwatakan warga dan santrinya, khawatir kalau-
kalau watak thagha’ (arogansi) masih bercokol di dalam hati. Ini poin penting, berpijak
pada evaluasi terhadap 5 ayat pertama surat Al-Alaq, yakni pada ayat ke-6 dan7, yang

diartikan oleh Abdullah Said dengan “Sekali -kali tidak, karena sesungguhnya manusia itu
thaga’ (arogan,sombong). Melihat dirinya serba cukup.”
Memang benar thaga (arogan,sombong) itu harus dikikis karena itu adalah penyakit hati
yang berbahaya, bahkan Rosul pernah bersabda tentang kesombongan ini.
Muslim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud rodiyallahuanhu, Nabi Shallallahu Alaihi
Wassallam beliau bersadba: “Tidak akan masuk surga orang yang dihatinya bercokol
kesombongan meskipun seberat dzarrah. Seseorang berkata : “Sesungguhnya ada
seseorang yang senang jika pakaian dan alas kakinya bagus. Bagaimana ini?” beliau
Shallallahu Alaihi Wassallam bersabda: “Sesungguhnya Allah itu Maha indah dan
menyukai keindahan. Yang dimaksud dengan kesombongan adalah menolak kebenaran
dan merendahkan orang lain.”

2. Al-Qalam : Cita-cita ber-Quran


Surat ini terdiri atas 52 ayat,termasuk golongan surat-surat Makkiyah,diturunkan sesudah
surat Al Alaq.
Nama Al Qalam diambil dari kata Al Qalam yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang
artinya pena . Surat ini dinamai pula dengan surat Nun (huruf nun ).

Pokok-pokok isinya:
Nabi Muhammad s.a.w., bukanlah orang yang gila melainkan manusia yang berbudi
pekerti yang agung; larangan bertoleransi dibidang kepercayaan; larangan mengikuti
orang-orang yang mempunyai sifat sifat yang dicela Allah; nasib yang dialami oleh
pemilik-pemilik kebun sebagai contoh orang-orang yang tidak bersyukur terhadap nikmat
Allah; kecaman-kecaman Allah kepada mereka yang ingkar dan azab yang akan menerima
mereka; Al Quran adalah peringatan bagi seluruh ummat.
Pada suroh ini Abdullah Said banyak menekankan pada ayat ke-2 yaitu:
“berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila ” (Q.S Al -
Qalam(68):2)
Ayat ini merupakan jawaban dari tuduhan orang kafir, ALLAH berfirman:
“Mereka berkata: "Hai orang yang diturunkan Al Quran kepadanya, sesungguhnya kamu
benar- benar orang yang gila” (Q.S Al-Hijr (15) : 6) Kata-kata ini diucapkan oleh orang-
orang kafir Mekah kepada Nabi s.a.w. sebagai ejekan. Dalam buku Mencetak Kader tertulis
mengenai ayat ini (Q.S Al- Hijr (15) : 6): “Bukan orang yang ber -Quran yang gila, tapi
sebaliknya orang yang tidak ber- Quran itulah yang gila”. Masih dal am buku Mencetak
Kader tertulis
“Abdullah Said menggambarkan kondisi manusia yang tidak ber -Quran sebagai manusia
yang dilanda kegilaan. Gila karena tidak normal cara memandang dan pola berpikirnya.
Salah dalam memandang kehidupan ini, misalnya dengan menghabiskan waktu dan
kesempatan untuk hal- hal yang tidak perlu”.

3. Al-Muzammil: Ayat-ayat Tazkiyah


Surat Al Muzzammil terdiri atas 20 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah,
diturunkan sesudah surat Al Qalam. Dinamai Al Muzzammil (orang yang berselimut)

diambil dari perkataan Al Muzzammil yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang
dimaksud dengan orang yang berkemul ialah Nabi Muhammad s.a.w.

Pokok-pokok isinya:
Petunjuk-petunjuk yang harus dilakukan oleh Rasullulah s.a.w. untuk menguatkan rohani
guna persiapan menerima wahyu, yaitu dengan bangun di malam hari untuk bershalat
tahajjud, membaca Al Quran dengan tartil; bertasbih dan bertahmid; perintah bersabar
terhadap celaan orang-orang yang mendustakan Rasul. Akhirnya kepada umat Islam
diperintahkan untuk bershalat tahajjud, berjihad di jalan Allah, membaca Al Quran,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, membelanjakan harta di jalan Allah dan memohon
ampunan kepada Allah s.w.t.
Dalam suroh Al-Muzammil, Abdullah Said menyebut ada enam amalan yang dapat
membersihkan jiwa menyuburkan iman, amalan itu adalah
1. Shalat Lail
2. Baca Al-Quran
3. Zikir
4. Tawakkal
5. Sabar
6. Hijrah

4. Al-Mudatsir: Perintah ke Gelanggang (Dakwah)


Surat Al Muddatstsir terdiri atas 56 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah,
diturunkan sesudah surat Al Muzzammil. Dinamai Al Muddatstsir (orang yang berkemul)
diambil dari perkataan Al Muddatstsir yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Pokok-pokok isinya perintah untuk mulai berda´wah mengagungkan Allah, membersihkan


pakaian, menjauhi maksiat, memberikan sesuatu dengan ikhlas dan bersabar dalam
menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah; Allah akan mengazab orang-orang
yang menentang Nabi Muhammad s.a.w. dan mendustakan Al Quran; tiap-tiap manusia
terikat dengan apa yang ia usahakan.

5. Al-Fatihah: Menuju Islam Kaffah


Surat Al Faatihah (Pembukaan) yang diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat adalah
surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap diantara surat-surat yang ada dalam
Al Quran dan termasuk golongan surat Makkiyyah. Surat ini disebut Al
Faatihah (Pembukaan), karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al Quran.
Dinamakan Ummul Quran (induk Al Quran) atau Ummul Kitaab (induk Al Kitaab) karena
dia merupakan induk dari semua isi Al Quran, dan karena itu diwajibkan membacanya
pada tiap-tiap shalat. Dinamakan pula As Sab'ul matsaany (tujuh yang berulang-ulang)
karena ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam shalat.
Dalam buku Mencetak Kader tertulis:
“Alhamdulillahi Rabbil -a’lamin”, menurut Abdullah Said bermakna kalau kita telah
memiliki persyaratan Al-Muzammil dan Al Muddatstsir, yang tentu sebelumnya memiliki
fondasi iman yang kuat seperti terkandung dalam Al-Alaq 1-5, serta memiliki cita-cita yang

Bagikan dokumen Ini

Anda mungkin juga menyukai

Dokumen 20 halaman

BAB_I.pdf
Agung Pirsada
Belum ada peringkat

Dokumen 6 halaman

Membina Kekuatan Dan


Ketahanan Anggota
adam
Belum ada peringkat

Dokumen 8 halaman

makalah aqidah
kelompok 5
Mochamad Faishal Amir
Belum ada peringkat

Majalah Podcast

Partitur

Dokumen 18 halaman

Makalah Tafsir Tarbawi;


Metode Pendidikan
Ade Esa Iskandar
100% (5)

Dokumen 16 halaman

(Rumusan) Kewajiban
Pemuda Islam Hari…
Ini_Dr. Yusuf
Mohammad HidirAl-Qardawi
Baharudin
Belum ada peringkat

Dokumen 3 halaman

REKOMENDASI
KITAB.docx
Althaff Muslim
0% (1)

Dokumen 21 halaman

MAKALAH ilmu tajwid


Rasyid Hasibuan
Belum ada peringkat

Dokumen 12 halaman

Pemikiran Tasawuf
Syaikh Sirri al-Saqathi
Bang Jalal
Belum ada peringkat

Dokumen 16 halaman

May.akma1MAKALAH
Charan
Belum ada peringkat

Dokumen 13 halaman

Proposal Living Al
Qur'an Muhamad Abd…
Rozaq
Rozaq seater
50% (2)

Dokumen 76 halaman

Budaya
een widyaselawekia
Belum ada peringkat

Dokumen 18 halaman

Aqidatul awam
Zacky Ae
Belum ada peringkat

Tampilkan lebih banyak

Tentang Dukungan

Tentang Scribd Bantuan / Pertanyaan


Umum
Media
Aksesibilitas
Blog kami
Bantuan pembelian
Bergabunglah dengan tim
kami! AdChoices

Hubungi Kami Penerbit

Undang teman
Sosial
Hadiah

Scribd untuk perusahaan Instagram

Twitter
Hukum Facebook

Syarat Pinterest

Privasi

Hak Cipta

Preferensi Cookie

Jangan menjual atau


membagikan informasi
pribadi saya

Dapatkan aplikasi gratis kami

Buku audio • Buku • Dokumen • Majalah •


Podcast • Partitur • Snapshots

Bahasa: Bahasa Indonesia

Hak cipta © 2023 Scribd Inc.

Anda mungkin juga menyukai