Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA


DENGAN MENGHADAPI MASA PUBERTAS

Dosen Pengampu : Sri Ratnaningsih.,S.ST

Disusun Oleh :
Kholifah Noviani
(201410105247)

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA


DIPLOMA III KEBIDANAN
I. Identifikasi Masalah
Masa remaja merupakan masa dimana dianggap sebagai masa
topan badai dan stres (Storm and Stress). Karena mereka telah memiliki
keinginan bebas untuk menentukan nasib sendiri, kalau terarah dengan
baik maka ia akan nenjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggung
jawab, tetapi kalau tidak terbimbing maka bisa menjadi seorang yang tak
memiliki masadepan dengan baik.

II. Pengantar
Topik :Kesehatan reproduksi remaja
Subtopik :Menghadapi masa pubertas
Sasaran : Remaja sekolah dasar kelas V dan VI
Hari/Tanggal : Selasa, 3 Mei 2016
Jam : 13.00 WIB – 15.00 WIB
Waktu :(15 menit)
Tempat : SD Negri 2 Yogyakarta
III. Tujuan
IV. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan para siswa memahami
pentingnya masa pubertas dan sikap dalam menghadapinya.

V. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para siswa dapat :
1. Mengetahui pengertian Pubertas.
2. Mengetahui ciri – ciri pubertas
2. Menyebutkan ciri-ciri pubertas pada laki-laki.
3. Menyebutkan ciri-ciri pubertas pada perempuan.
4. Menjelaskan sikap dalam menghadapi masa pubertas.
5. Menjelaskan akibat perubahan pada masa pubertas.
6. Menjelaskan bahaya pada pberta

VI. Materi
Terlampir
VII. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VIII. Media
1. PPT

IX. Kegiatan Pembelajaran


No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan klien
1 1 menit Pembukaan : 1. Menjawab salam
1. Memberikan salam dan 2. Memdengarkan dan
menyambut klien memperhatikan
2. Menjelaskan tujuan konseling 3. Menyetujui
3. Menyampaikan akan menjaga persetujuan perjanjian
privasi klien
4. Meminta persetujuan kontrak
waktu
2 9 menit Pelaksanaan materi : Menyimak dan
Pelaksanaan materi konseling secara memperhatikan
berurutan dan teratur :
1. Mengetahui pengertian
Pubertas.
2. Menyebutkan ciri-ciri
pubertas.
3. Menyebutkan ciri-ciri
pubertas pada laki-laki.
4. Menyebutkan ciri-ciri
pubertas pada perempuan.
5. Menjelaskan sikap dalam
menghadapi masa pubertas.
6. Menjelaskan akibat
perubahan perubahan masa
pubertas.
7. Menjelaskan bahaya
pubertas.

3 5 menit Evaluasi dan penutup : 1. Bertanya dan


1. Memberikan kesempatan menjawab pertanyaan
kepada klien untuk bertanya 2. Menjawab salam
2. Memberikan kesempatan
klien untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
3. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
4. Menyampaikan terimakasih
atas waktu yang telah
diberikan dan atas kerjasama
yang baik oleh klien,
mengucapkan salam
X. Pengesahan
Yogyakarta, 3 Mei 2016
Sasaran Konseler

( anak sd ) (Kholifah Noviani)


Mengetahui,
Pembimbing

(Sri Ratna Ningsih, S.ST)


XI. Evaluasi
Metode evaluasi : diskusi dan tanya jawab
Jenis pertanyaan : lisan
Jumlah soal : 2 soal
XII. Lampiran Materi
1. Pengertian Pubertas
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan
fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam
kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh
tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini
memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada
wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche),
sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah.
Pada saat seorang remaja memasuki masa pubertas yang
ditandai dengan menstruasi pertama pada remaja putri atau pun
perubahan suara pada remaja putra, secara biologis mereka mengalami
perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang remaja tiba-
tiba memiliki kemampuan untuk ber-reproduksi. Pada masa pubertas,
hormon seseorang menjadi aktif dalam memproduksi dua jenis hormon
(gonadotrophins atau gonadotrophic hormones) yang berhubungan
dengan pertumbuhan, yaitu: 1) Follicle-Stimulating Hormone (FSH);
dan 2). Luteinizing Hormone (LH). Pada remaja perempuan, kedua
hormon tersebut merangsang pertumbuhan estrogen dan progesterone :
dua jenis hormon kewanitaan. Pada anak lelaki, Luteinizing
Hormone yang juga dinamakan Interstitial-Cell Stimulating Hormone
(ICSH) merangsang pertumbuhan testosterone. Pertumbuhan secara
cepat dari hormon-hormon tersebut di atas merubah sistem biologis
seorang remaja. Karakteristik puber antara lain yaitu merasa diri sudah
dewasa sehingga sering membantah atau menentang, emosi tidak stabil
sehingga remaja puber cenderung merasa sedih, marah, gelisah, khawatir,
mengatur dirinya sendiri sehingga terkesan egois, dan sangat
mengutamakan kepentingan kelompok atau geng sehingga mudah
terpengaruh oleh teman sekelompoknya. Remaja mudah terpengaruh oleh
lingkungan dan budaya baru yang sering bertentangan dengan norma
masyarakat, serta memiliki rasa keingitahuan yang besar pada hal-hal baru
yang mengakibatkan perilaku coba-coba tanpa didasari dengan informasi
yang benar dan jelas.

2. Ciri- Ciri Masa Puber


1. Masa Puber Adalah Periode Tumpang Tindih
Masa puber harus dianggap sebagai periode tumpang tindih karena
mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal
masa remaja.
2. Masa Puber Adalah Periode yang Singkat
Dibandingkan dengan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam
maupun di luar tubuh, masa puber relatif merupakan periode yang singkat,
sekitar 2-4 tahun. Anak yang mengalami masa puber selama dua tahun
atau kurang dianggap sebagai anak yang cepat matang, sedangkan yang
memerlukan tiga sampai empat tahun dianggap sebagai anak yang ’lambat
matang’.
3. Masa Puber Dibagi dalam Tahap-Tahap
Meskipun masa puber relatif merupakan periode yang singkat,
namun biasanya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
a. Tahap Prapuber
Tahap ini tumpang tindih dengan satu atau dua tahun terakhir masa
kanak-kanak, pada saat anak dianggap sebagai ‘prapuber’ yaitu bukan lagi
seorang anak tapi belum juga seorang remaja. Dalam tahap prapuber atau
tahap ‘pematangan’, ciri-ciri seks sekunder mulaitampak tetapi organ-
organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang.
b. Tahap Puber
Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa kanak-kanak dan
masa remaja saat dimana criteria kematangan seksual muncul, yaitu haid
pada anak perempuan dan pengalaman mimpi basah pertama kali bagi
anak laki-laki. Selama tahap puber (atau tahap ‘matang’), ciri-ciri seks
sekunder telah berkembang dan sel-sel diproduksi dalam organ-organ
seks.
c. Tahap Pascapuber
Tahap ini bertumpang tindih dengan tahun pertama dan kedua
masa remaja. Selama tahap ini, ciri-ciri seks sekunder berkembang dengan
baik dan organ-organ seks mulai berfungsi secara matang.

3. Ciri-ciri Pubertas Pada Laki-laki


Pada masa pubertas, setiap laki-laki akan mengalami perubahan sebagai
berikut :
a) Perubahan primer :
Mimpi basah yaitu mimpi bergaul antara lawan jenis sehingga
mengeluarkan cairan (sperma) dari alat kelamin laki-laki.
b) Perubahan sekunder :
1. Tumbuh jakun pada leher. Jakun adalah bagian yang menonjol pada
leher seseorang.
2. Tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu, seperti pada sekitar
kemmaluan, ketiak, kumis.
3. Dada lebih bidang.
4. Suara menjadi lebih pp-berat (besar).
Selain perubahan fisik pada alat perkembangbiakan laki-laki pun
(testis) mulai aktif dalam menghasilkan sperma. Selain itu, perubahan
psikologis yang terjadi adalah mulai tertariknya pada lawan jenis.

4. Ciri-ciri Pubertas Pada Perempuan


Perubahan fisik perempuan pada saat pubertas akan terlihat lebih jelas
dibandingkan dengan laki-laki.
a. Perubahan primer : Datangnya masa haid atau menstruasi, yaitu
keluarnya darah kotor dari kemaluan.

b. Perubahan sekunder :
1. Pinggul
Pinggul menjadi bertambah lebar dan bulat, akibat membesarnya tulang
pinggul dan berkembangnya lemak bawah kulit.
2. Payudara
Segera setelah pinggul mulai membesar, payudara juga berkembang.
Puting susu membesar dan menonjol, dan dengan berkembangnya kelenjar
susu, payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat.
3. Tumbuh rambut pada sekitar kemaluan dan ketiak.
4. Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat dan lubang pori-pori
bertambah besar.
5. Kelenjar
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan
kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat di ketiak
mengeluarkan banyak keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama
masa haid.
6. Otot
Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan
menjelang akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu,
lengan dan tungaki kaki.
7. Suara
Suara menjadi lebih penuh dan lebih semakin merdu. Suara serak dan
suara yang pecah jarang terjadi pada anak perempuan.
Seorang perempuan yang sudah menstruasi menandakan bahwa
alat perkembangbiakannya telah berfungsi, yaitu telah dapat menghasilkan
sel telur. Menstruasi adalah keluarnya darah dari kelamin wanita. Hal itu
disebabkan oleh terjadinya peluruhan dinding rahim karena tidak terjadi
pembuahan pada sel telur wanita. Hal itu terjadi secara bersiklus.
Siklusnya adalah sekitar28 hari. Jika kamu mengalami perubahan-
perubahan tersebut, kamu tidak perlu takut. Komunikasikanlah dengan
orangtuamu (anak laki-laki pada ayah atau kakak laki-lakinya dan anak
perempuan pada ibu atau kakak perempuannya). Hal tersebut merupakan
hal yang wajar dan normal (alami). Setiap orang pasti akan mengalaminya.

5. Sikap dalam Menghadapi Masa Pubertas


Pada masa pubertas, banyak perubahan yang terjadi pada diri kamu yang
tidak kamu duga. Pada masa pubertas itu akan terjadi ketidakstabilan
emosi. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi masa
pubertas ialah sebagai berikut.
a. Bersikap tenang dan percaya diri.
b. Bersikap jujur dan terbuka kepada orang yang kamu percayai ketika
terjadi perasaan yang tidak enak. Hal itu akan membantu memberi
ketenangan dan jalan keluar.
c. Selalu menjaga kebersihan seluruh tubuh dan alat.
d. Jangan minder. Bila anda minder pada seseorang atau bahkan pada diri
anda sendiri, maka anggaplah diri anda itu sebagai seseorang yang
paling sempurna sendiri di muka bumi ini dan anggaplah tidak ada satu
orangpun yang lebih dari diri anda.
e. Tidak perlu bingung dengan berbagai macam hal. Bila anda bingung
dengan berbagai macam hal, anggaplah semua yang anda hadapi
tersebut adalah hal yang paling anda sukai, dalam artian hal tersebut
sudah biasa anda lakukan dan mudah untuk di lakukan.
f. Jangan mengeluh terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri anda, karena semua perubahan itu sudah menjadi hal yang biasa
dalam kehidupan manusia. anggaplah semua perubahan yang terjadi
pada diri anda tersebut juga di rasakan oleh teman sebaya anda. jadi
anda tidak merasakan hal tersebut sendirian, melainkan teman sebaya
anda pun juga merasakan hal tersebut.
g. Menambah wawasan. Bila anda menambah wawasan pikiran, maka
anda tidak akan kaget, minder, bahkan bingung sekalipun bila terjadi
perubahan-perubahan pada diri anda yang terjadi tanpa anda sadari.
Anda bisa tenang-tenang saja atau anda juga bisa mengikuti fashion
untuk masapubertas anda
h. Kendalikan emosi. Jadi bila ada teman anda yang mengejek atau
mencela anda, anggaplah semua itu hanya angin yang berhembus,
tidak usah anda perhatikan dan anda masukkan ke dalam hati, dan
anggaplah diri anda itu perfect.

6. Akibat Perubahan pada Masa Puber


a. Ingin menyendiri
Anak puber kerap melamun betapa seringnya ia tidak dimengerti
dan diperlakukan kurang baik, dan ia juga mengadakan eksperimen
seks melalui mastrubarsi. Gejala menarik diri ini mencakup
ketidakinginan berkomunikasi dengan orang lain.
b. Bosan
Anak puber bosan dengan permainan yang sebelumnya amat
digemari, tugas-tugas sekolah, kegiatan-kegiatan sosial dan kehidupan
pada umunya. Akibatnya, anak sedikit sekali bekerja sehingga
prestasinya di berbagai bidang menurun.
c. Emosi yang Meninggi
Kemurungan, merajuk, redakan amarah, dan kecenderungan untuk
menangis karena hasutan yang sangat kecil merupakan ciri-ciri bagian
awal masa puber. Pada masa ini anak merasa khawatir, gelisah, dan
cepat marah. Sedih, mudah marah, dan suasana hati yang negatif
sangat sering terjadi selama masa prahaid dan awal periode haid.
d. Hilangnya Kepercayaan Diri
Anak remaja yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri sekarang
menjadi kurang percaya diri dan takut akan kegagalan, karena daya
tahan fisik menurun dan karena kritik yang bertubi-tubi datang dari
orang tua dan teman-temanya.
e. Terlalu Sederhana
Perubahan tubuh yang terjadi selama masa puber menyebabkan
anak menjadi sangat sederhana dalam segala penampilannya, karena
takut orang lain akan memeperhatikan perubahan yang dialaminya dan
memberi komentar yang buruk.
7. Bahaya Pada Pubertas
a) Bahaya Fisik
Bahaya fisik utama masa puber disebabkan kesalahan fungsi
kelenjar endokrin yang mengendalikan pertumbuhan pesat dan
perubahan seksual yang terjadi pada periode ini.
b) Bahaya Psikologis
1. Konsep diri yang kurang baik
Anak puber cenderung tidak sosial bahkan mungkin berperilaku
antisosial, sehingga mempengaruhi perlakuan orang-orang lain
terhadap dirinya. Akibatnya, anak puber tidak menikmati dukungan
sosial yang pada waktu-waktu lalu diperoleh. Perlakuan orang lain
sangatmempengaruhi konsep diri, yang menimbulkan sikap negatif
terhadap diri sendiri.
2. Kurangya persiapan untuk menghadapi masa puber
Apapun alasan dari kurangnya persiapan anak dalam menghadapi
masalah puber, ini merupakan bahaya psikologis yang serius, terutama
pada anak yang matangnya lebih awal dan lambat. Hal ini disebabkan
perubahan-perubahan yang terjadi mendorong anak yang berpikir
bahwa ada sesuatu yang salah atau bahwa perkembangannya
sedemikian abnormalnya sehingga tidak mungkin sama dengan teman-
temannya.
3. Menerima tubuh yang berubah
Salah satu tugas perkembangan masa puber yang penting adalah
menerima kenyataan bahwa tubuhnya mengalami perubahan. Hanya
sedikit anak puber yang mampu menerima kenyataan ini, sehingga
mereka tidak puas dengan penampilannya. Karena mengerti betapa
pentingnya penampilan untuk memperoleh dukungan sosial, mereka
sering menyalahkan penampilan sebagai penyebab kurang sesuainya
dukungan yang mereka peroleh dengan apa yang mereka harapkan.
4. Menerima peran seks yang didukung secara sosial
Seperti halnya menerima tubuh yang berubah, menerima
peran seks anak puber yang diharapkan mendekati peran seks orang
dewasa merupakan tugas perkembangan utama pada tingkat usia ini.
Selama masa kanak-kanak, anak laki-laki mendapat tekanan kuat
untuk memerankan peran seks maskulin untuk memperoleh dukungan
sosial, yang dalam sebagian besar kelompok sosial, merupakan peran
tradisional yang menekankan keunggulan pria. Tetapi tidak demikian
dengan anak perempuan. Selama masa kanak-kanak perempuan
mengalami penggolongan peran seks yang tidak terlampau ketat, dan
peran seks yang diharapkan menurut konsep orang dewasa juga tidak
terlampau jelas.
5. Penyimpangan dalam pematangan seksual
Penyimpangan dalam proses kematangan seksual apapun
bentuknya merupakan bahaya psikologis yang potensial. Anak yang
menyimpang dari teman-teman sebayanya dalam hal kematangan
seksual merasa bahwa dalam dirinya pasti ada sesuatu yang salah.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,Abu & Munawar Sholeh.2005. Psikologi Perkembangan.


Jakarta: Rineka Cipta.

Cahyaningsih Sulistyo Dwi.2011.Pertumbuhan Perkembangan


Anak dan Remaja.Jakarta:Trans Info Media

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Anda mungkin juga menyukai