Anda di halaman 1dari 50

Materi Peluang.

Silahkan anda pelajari materi peluang ini yang saya sajikan secara ringkas melalui
contoh-contoh sederhana.
A. KAIDAH PENCACAHAN
1. Aturan Pengisian Tempat
Andi diundang menghadiri acara ulang tahun temannya. Andi mempunyai tiga buah
baju dua buah celana.
Baju
: Merah, Kuning, Ungu
Celana : Hitam, Biru
Ada berapa cara Andi dapat mamasang-masangkan baju dan celananya?
Penyelesaian:
Banyaknya pasangan celana dan baju yang dapat dipakai Andi ada 6 yaitu:
{(hitam, kuning), (hitam, merah), (hitam, ungu),(biru, kuning), (biru, merah), (biru,
ungu)}

2. Faktorial
Definisi:
n! = 1 2 3 (n 2) (n 1) n atau
n! = n (n 1) (n 2) 3 2 1
1! = 1 dan 0! = 1
Untuk lebih memahami tentang faktorial, perhatikan contoh berikut.
1. 6! = 6 5 4 3 2 1 = 720
2. 3! 2 ! = 3 2 1 2 1 = 6 2 = 12
7!
7654321
3. = = 7 6 5 = 210
4!
4321
3. Permutasi
Dari 5 orang calon pengurus akan dipilih 3 orang untuk menempati posisi sebagai ketua,
sekretaris, dan bendahara. Ada berapa banyak cara memilih pengurus ?
Penyelesaian:
Untuk menjawab hal tersebut marilah kita gambarkan 3 tempat kosong yang akan diisi dari 5
calon pengurus yang tersedia.
5
x
4
x
3
Kotak (a) dapat diisi dengan 5 calon karena calonnya ada 5
Kotak (b) dapat diisi dengan 4 calon karena 1 calon sudah diisikan di kotak (a).
Kotak (c) dapat diisi dengan 3 calon karena 2 calon sudah diisikan di kotak
sebelumnya.
Sehingga banyaknya susunan pengurus kelas adalah 5 4 3 = 60.
Susunan semacam ini disebut permutasi karena urutannya diperhatikan, sebab
ketua, sekretaris, bendahara tidak sama dengan sekretaris, ketua, bendahara.
a. Permutasi r unsur dari n unsur berbeda
Permutasi pada contoh ini disebut permutasi 3 dari 5 unsur dan
dinotasikan dengan P(5.3) atau 5P3, sehingga:
5P 3

=543

= 5 (5 1) (5 2)
= 5 (5 1) .. (5 3 + 1),
Secara umum dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
Banyaknya permutasi dari n unsur diambil r unsur dinotasikan:
nPr = n (n 1) (n 2) (n 3) (n r + 1)
Atau dapat juga ditulis:
(n r) (n r 1) 3.2.1
nPr =n (n 1) (n 2) (n 3) (n r + 1) x
(n r) (n r 1) 3.2.1
n (n 1) (n 2) (n 3) (n r + 1)(n r) (n r 1) 3.2.1
nPr =
(n r) (n r 1) 3.2.1
n!
nPr =
(n r)!
Contoh:
Akan disusun berjajar bendera negara-negara: Inggris, Prancis, Jerman, Belanda,
Spanyol dan Yunani. Tentukan banyaknya cara memasang bendera tersebut jika
bendera Inggris dan Prancis harus selalu berdampingan !
Penyelesaian:
Banyaknya negara ada 6 tetapi Inggris dan Prancis harus berdampingan sehingga
Inggris dan Prancis dihitung 1. Jadi banyaknya negara ada 5,
untuk menyusun benderanya 5P5 = 5!
Inggris dan Prancis dapat bertukar posisi sebanyak 2!
Banyaknya cara = 5! x 2!
=5x4x3x2x1x2x1
= 240
b. Permutasi Jika Ada Unsur yang Sama
Untuk menghitung banyaknya permutasi jika ada unsur yang sama, marilah kita
lihat contoh berikut.
Berapakah banyaknya kata yang dapat disusun dari huruf-huruf pembentuk kata: A,
D, A, M ?
Penyelesaian:
Banyaknya kata = {(ADAM), (ADMA), (AMAD), (AMDA), (AAMD), (AADM), (DAAM),
(DAMA), (DMAA), (MAAD), (MADA), (MDAA)}
ternyata banyaknya kata hanya ada 12, hal ini berbeda kalau tidak ada huruf yang
sama banyaknya cara ada 4! = 24
Dari contoh dapat dijabarkan 12 = 4 3 atau permutasi 4 unsur dengan 2
4!
unsur sama ditulis:

2!
Secara umum banyaknya permutasi n unsur yang memuat k, l, dan m unsur yang
sama dapat ditentukan dengan rumus:
n!
P =
k! l! m!
Perhatikan simulasi berikut!
Contoh 6:
Berapakah banyaknya kata yang dapat dibentuk dari huruf-huruf pembentuk kata
MATEMATIKA?
Penyelesaian:
MATEMATIKA
Banyak huruf =10
banyak M = 2
banyak A =3
banyak T = 2
10!
10 x 9 x 8 x 7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1
P = =
2! 3! 2!
2x1x3x2x1x2x1
3628800
P = = 151200
24
Banyaknya kata yang dapat dibentuk ada 151200 kata
c. Permutasi Siklis
Andi, Budi dan Candra hendak duduk mengelilingi sebuah meja. Berapakah banyak
cara mereka dapat duduk mengelilingi meja tersebut?
Kalau mereka duduk berjajar banyaknya cara ada 3! = 6 yaitu
{ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA}
Bagaimana kalau mereka mengelilingi sebuah meja ?
Kemungkinan 1 diperoleh bahwa ABC = CAB = BCA
Kemungkinan 2 diperoleh bahwa ACB = CBA = BAC
Sehingga banyak cara mereka duduk hanya ada 2 cara
ternyata banyaknya cara 3 orang duduk mengelilingi sebuah meja = (3 - 1)!
Secara umum banyaknya permutasi siklis dapat ditentukan dengan rumus:
P= (n - 1)!
Contoh 7:
Berapakah banyaknya cara 8 orang dapat duduk mengelilingi api unggun jika 2
orang tertentu harus selalu berdampingan?
Penyelesaian:
Banyaknya orang ada 8 tetapi dua orang tertentu harus berdampingan (dihitung
satu) sehingga banyaknya orang ada 7,

Permutasi siklis 7 orang = (7 - 1)!


Dua orang yang berdampingan dapat bertukar posisi sebanyak 2!
Banyaknya cara = 6! x 2!
=6x5x4x3x2x1x2x1
= 1440
4. Kombinasi
Ada tiga sahabat yang baru bertemu setelah sekian lama, mereka adalah
Adi, Budi, dan Candra. Saat bertemu mereka saling berjabat tangan, tahukah kamu
berapa banyak jabat tangan yang terjadi?
Adi berjabat tangan dengan Budi ditulis {Adi, Budi}.
Budi berjabat tangan dengan Adi ditulis {Budi, Adi}.
Antara {Adi, Budi} dan {Budi, Adi} menyatakan himpunan yang sama, hal ini
disebut kombinasi. Di lain pihak {Adi, Budi}, {Budi, Adi} menunjukkan urutan yang
berbeda yang berarti merupakan permutasi yang berbeda.
Dari contoh dapat diambil kesimpulan:
Permutasi = Adi Budi, Adi Candra, Budi Adi,
Budi Candra, Candra Adi, Candra Budi
= 6 karena urutan diperhatikan
Kombinasi = Adi Budi, Adi Candra, Budi Candra
= 3 karena urutan tidak diperhatikan
6
permutasi
Kombinasi = 3 = =
2
2
Jadi kombinasi dari 3 unsur diambil 2 unsur ditulis:
3P 2
3!
3C2 = =
2
2! (3 2)!
Secara umum dapat disimpulkan bahwa:
Banyaknya kombinasi dari n unsur yang berbeda diambil r unsur
n
ditulis dengan C atau C(n. r) atau nCr, sehingga:
r
P
n!
nCr = =
r!
(n - r)! r!
Perhatikan contoh soal berikut untuk lebih memahami tentang kombinasi.
Contoh 8:
1. Hitunglah nilai dari:
a. 8C4
b. 6C2 4C3

Penyelesaian:
8!
8!
8x7x6x 5x4x3x2x1
a. 8C4 = = = = 70
(8 - 4)! 4! 4! 4!
4x3x2x1x4x3x2x1
6!
4!
6x 5x4x3x2x1 4x3x2x1
b. 6C2 4C3 = x = x = 70
(6 - 2)! 2! (4 - 3)! 3! 4 x 3 x 2 x 1 x 2 x 1 1 x 3 x 2 x 1
Penyelesaian:
10!
10C3 =
(10 - 3)! 3!
10!
=
7! 3!
10 x 9 x 8 x 7!
=
7! 3 x 2 x 1
720
=
6
= 120
Contoh 10:
Dalam pelatihan bulutangkis terdapat 8 orang pemain putra dan 6 orang pemain
putri. Berapakah pasangan ganda yang dapat diperoleh untuk:
a. ganda putra
b. ganda putri
c. ganda campuran
Penyelesaian:
a. Karena banyaknya pemain putra ada 8 dan dipilih 2, maka banyak cara ada:
8!
8.7.6!
56
8C2 = = = = 28
(8 - 2)! 2!
6! . 2. 1
2

b. Karena banyaknya pemain putri ada 6 dan dipilih 2, maka banyak cara ada:

6!
6.5.4!
30
6C2 = = = = 15
(6 - 2)! 2!
4! . 2. 1
2
c. Ganda campuran berarti 8 putra diambil satu dan 6 putri diambil 1, maka:
8!
6!
8!
6!
8C1 x 6C1 = x = x = 8 x 6 = 48
(8 - 1)! 1! (6 - 1)! 1!
7!
5!
Contoh 11:
Dari 7 siswa putra dan 3 siswa putri akan dibentuk tim yang beranggotakan 5
orang. Jika disyaratkan anggota tim tersebut paling banyak 2 orang putri,
berapakah banyaknya cara mambentuk tim tersebut?
Penyelesaian:
Karena anggota tim ada 5 dan paling banyak 2 putri maka kemungkinannya adalah:
5 putra atau 4 putra 1 putri atau 3 putra 2 putri
Banyak cara memilih 5 putra =7C5
Banyak cara memilih 4 putra 1 putri =7C4 . 3C1
Banyak cara memilih 3 putra 2 putri =7C3 . 3C2
Banyak cara = 7C5 + 7C4 . 3C1 + 7C3 . 3C2
7!
7!
3!
7!
3!
= + x + x
(7 - 5)! 5! (7 - 4)! 4! (3 - 1)! 1! (7 - 3)! 3! (3 - 2)! 2!

7 . 6 . 5!
7 . 6 . 5 . 4! 3 . 2 . 1 7 . 6 . 5 . 4!
3.2.1
= + x + x
2 . 1 . 5!
3 . 2 . 1 . 4!
2.1
4! . 3 . 2 . 1
2.1
= 105 + 105 + 21 = 231
Jadi banyaknya cara membentuk tim ada 231 cara

B. RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN


1. Ruang Sampel
Tahukah kamu, apa saja yang mungkin muncul ketika sebuah dadu dilempar sekali ?
Kemungkinan yang muncul adalah mata dadu 1, 2, 3, 4, 5 atau 6.
Jadi banyaknya himpunan semua kejadian yang mungkin pada pelemparan sebuah dadu sekali
ada 6.
Himpunan semua kejadian yang mungkin dari suatu percobaan disebut Ruang Sampel atau
Ruang Contoh biasa diberi lambang huruf S
Bagaimana kalau sebuah koin uang logam dilemparkan sekali, apa saja yang mungkin muncul?

S = {Angka, gambar}
n(S) = 2
2. Kejadian
Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel.
Contoh 14:
Dua buah dadu dilemparkan bersamaan sekali, tentukan kejadian munculnya
a. jumlah kedua dadu 10
b. selisih kedua dadu 3
c. jumlah kedua dadu 5 dan selisihnya 1
d. jumlah kedua dadu 4 atau selisihnya 5
Penyelesaian:
Untuk mengerjakan soal ini kita lihat jawaban contoh 13.
a. Jumlah kedua dadu 10 ={(4, 6), (5, 5), (6, 4)}
Jadi banyaknya kejadian ada 3
b. Selisih kedua dadu 3 ={(1, 4), (2, 5), (3, 6), (4, 1), (5, 2), (6, 3)}
Jadi banyaknya kejadian ada 6
c. Jumlah kedua dadu 5 dan selisihnya 1 ={(2, 3), (3, 2)}
Jadi banyaknya kejadian ada 2
d. Jumlah kedua dadu 4 atau selisihnya 5 ={(1, 3), (2, 2), (3, 1), (1, 6), (6, 1}
Jadi banyaknya kejadian ada 5
C. PELUANG SUATU KEJADIAN
1. Peluang Suatu Kejadian
Sebelum mempelajari peluang suatu kejadian, marilah kita ingat kembali mengenai ruang sampel
yang biasanya dilambangkan dengan S. Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel,
sedangkan titik sampel adalah setiap hasil yang mungkin terjadi pada suatu percobaan. Jika A
adalah suatu kejadian yang terjadi pada suatu percobaan dengan ruang sampel S, di mana setiap
titik sampelnya mempunyai kemungkinan sama untuk muncul, maka peluang dari suatu kejadian
A ditulis sebagai berikut.
n(A)
P(A) =
n(S )
Keterangan:
P(A) = peluang kejadian A
n(A) = banyaknya anggota A
n(S) = banyaknya anggota ruang sampel S
Contoh :
Pada pelemparan 3 buah uang sekaligus, tentukan peluang muncul:
a. ketiganya sisi gambar;
b. satu gambar dan dua angka.
Penyelesaian:

a. S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}


Maka n(S) = 8
Misal kejadian ketiganya sisi gambar adalah A.
A = {GGG}, maka n(A) = 1
n(A)
1
P(A) = =
n(S )
8
b. Misal kejadian satu gambar dan dua angka adalah B.
B = {AAG, AGA, GAA}, maka n(B) = 3
n(B)
3
P(B) = =
n(S )
8
Contoh:
Andi mengikuti acara Jalan Santai dengan doorprize 5 buah sepeda motor. Jika jalan
santai tersebut diikuti oleh 1000 orang, berapakah peluang Andi mendapatkan
doorprize sepeda motor?
Penyelesaian:
S = semua peserta jalan santai
maka n(S) = 1000
Misal kejadian Andi mendapatkan motor adalah A.
A = {Motor1, Motor2, Motor3, Motor4, Motor5}
maka n(A) = 5
n(A)
5
1
P(A) = = =
n(S )
1000
200
1
Jadi peluang Andi mendapatkan doorprize sepeda motor
200
2. Kisaran Nilai Peluang
Untuk mengetahui kisaran nilai peluang, perhatikan soal berikut:
Contoh 18:
Sebuah dadu dilemparkan sekali, tentukan peluang munculnya
a. Mata dadu 8
b. Mata dadu kurang dari 7
Penyelesaian:
a. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(S) = 6
misal kejadian muncul mata dadu 8 adalah A
A = { }, n(A) = 0
n(A)
0
P(A) = = = 0
n(S )
6
Kejadian muncul mata dadu 8 adalah kejadian mustahil, P(A) = 0

b. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(S) = 6


misal kejadian muncul mata dadu kurang dari 7 adalah B
B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(B) = 6
n(B)
6
P(B) = = = 1
n(S )
6
Kejadian muncul mata dadu kurang dari 7 adalah kejadian pasti, P(A) = 1
Jadi kisaran nilai peluang: 0 P(A) 1
3. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
Frekuensi harapan dari sejumlah kejadian merupakan banyaknya kejadian dikalikan
dengan peluang kejadian itu. Misalnya pada percobaan A dilakukan n kali, maka
frekuensi harapannya ditulis sebagai berikut.
Fh = n P(A)
Contoh 19:
Pada percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus sebanyak 240 kali,
tentukan frekuensi harapan munculnya dua gambar dan satu angka.
Penyelesaian:
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG} n(S) = 8
A = {AGG, GAG, GGA} n(A) = 3
n(A)
3
Fh(A) = n P(A) = 240 = 240 = 90 kali
n(S)
8
4. Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Untuk mempelajari peluang komplemen, perhatikan contoh berikut.
Contoh:
Pada pelemparan sebuah dadu sekali, berapakah peluang munculnya:
a. nomor dadu ganjil,
b. nomor dadu tidak ganjil?
Penyelesaian:
a. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, maka n(S) = 6.
A adalah kejadian keluar nomor dadu ganjil
A = {1, 3, 5}, maka n(A) = 3 sehingga
n(A)
3
1

P(A) = = =
n(S )
6
2
b. B adalah kejadian keluar nomor dadu tidak ganjil
B = {2, 4, 6}, maka n(B) = 3 sehingga
n(B)
3
1

P(B) = = = , Peluang B adalah Peluang komplemen dari A


n(S )
6
2
Dari contoh tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa:
P(A) + P(AC) = 1 atau P(AC) = 1 P(A)
Contoh:
Pada pelemparan 3 buah uang sekaligus, tentukan peluang munculnya paling
sedikit satu angka !
Penyelesaian:
Cara biasa
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}, maka n(S) = 8
Misal kejadian paling sedikit satu angka adalah A.
A = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA}, maka n(A) = 7
n(A)
7
P(A) = =
n(S )
8
Cara komplemen
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}, maka n(S) = 8
Misal kejadian paling sedikit satu angka adalah A.
Ac = {GGG}, maka n(Ac) =1
n(Ac)
1
P(Ac) = =
n(S )
8
1
7
P(A) = 1 P(Ac) = 1 =
8
8
5. Peluang Kejadian Majemuk
a. Peluang Gabungan 2 kejadian
Misal A dan B adalah dua kejadian yang berbeda, maka peluang kejadian
A B ditentukan dengan aturan:
P(A B) = P(A) + P(B) P(AB)
Contoh:
Sebuah dadu dilambungkan sekali, jika A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil dan B
adalah kejadian munculnya bilangan prima. Tentukan peluang kejadian munculnya bilangan
ganjil atau prima!
Penyelesaian:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} P(A) = 3/6

B = bilangan prima : {2, 3, 5} P(B) =3/6


AB = {3, 5} P{AB} = 2/6
P(A B) = P(A) + P(B) P(AB)
= 3/6 + 3/6 2/6 = 4/6 = 2/3
Jadi peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau prima adalah 2/3
Contoh:
Diambil sebuah kartu dari 1 set kartu bridge, tentukan peluang terambilnya kartu As
atau kartu Hati!
Penyelesaian:n(S) = 52 (karena banyaknya kartu dalam 1 set kartu bridge 52)
A = kartu As, n(A) = 4 (Banyaknya kartu As dalam1 set kartu bridge 4)
4
P(A) =
52
B = kartu Hati, n(B) = 13 (Banyaknya kartu Hati dalam1 set kartu bridge 13)
13
P(B) =
52
n(AB) = 1 (Banyaknya Kartu As dan Hati dalam1 set kartu bridge 1)
1
P(AB) =
52
4
13
1
16
P(A B) = P(A) + P(B) P(AB) = + =
52
52
52 52
16
Jadi peluang kejadian terambilnya kartu As atau Hati adalah
52
b. Peluang Kejadian Saling Lepas (Saling Asing)
Kejadian A dan B saling asing jika kedua kejadian tersebut tidak mungkin terjadi
bersama-sama. Ini berarti AB = 0 atau P(AB) = 0
Sehingga: P (A B) = P(A) + P(B) P(AB) = P(A) + P(B) 0
P (A B) = P(A) + P(B)

Contoh soal faktorial dan permutasi serta pembahasannya

Contoh soal faktorial dan permutasi serta


pembahasannya
Faktorial merupakan penulisan singkat dari perkalian sederetan bilangan
bulat positif terurut hingga 1. Permutasi merupakan suatu susunan yang
berbeda atau urutan yang berbeda yang dibentuk oleh sebagian atau

keseluruhan unsur yang diambil dari sekelompok unsur yang disedikan.


Secara umum rumus faktorial dinyatakan dengan:
n! = n . (n - 1) ! . (n - 2) ! . (n - 3)! . ... . 1 = n . (n - 1)!
Sedangkan rumus permutasi adalah sebagai berikut:

Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan rumus diatas, simak pembahasan


soal-soal dibawah ini.
Pembahasan soal faktorial dan permutasi

Nomor 1
6 ! = ...
A. 720
B. 620
C. 520
D. 360
E. 6
Pembahasan
6 ! = 6 . 5 . 4 . 3 . 2 . 1 = 720
Jawaban: A
Nomor 2
5 ! x 3 ! = ...
A. 15 !
B. 10 !
C. 8 !
D. 7 !
E. 6 !
Pembahasan
5 ! = 5 . 4 . 3 . 2 . 1 = 120
3 ! = 3 . 2. 1 = 6
Maka 5 ! x 3 ! = 120 x 6 = 720
720 = 6 !

Jawaban: E
Nomor 3
8 ! / 5 ! = ...
A. 336
B. 326
C. 316
D. 236
E. 226
Pembahasan

Jawaban: A
Nomor 4

A. 70
B. 50
C. 35
D. 25
E. 10

Jawaban: C
Nomor 5
n ! / (n - 1) ! = ...
A. n
B. n - 1

C. n - 2
D. n2 - 2
E. 1/n
Pembahasan

Jawaban: A
Nomor 6
Jika n! / (n - 2)! = 20, maka nilai n = ...
A. 6
B. 5
C. 4
D. 3
E. 2
Pembahasan
n2 - n = 20
n2 - n - 20 = 0
(n - 5) (n + 4) = 0
n = 5 atau n = -4 (tidak mungkin negatif)
Jawaban: B
Nomor 7
Nilai dari 7P3 sama dengan ...
A. 840
B. 280
C. 210
D. 70
E. 35
Pembahasan

Jawaban: C
Nomor 8
Nilai n agar nP2 = 72 adalah...
A. 9
B. 8
C. 7
D. 6
E. 5
Pembahasan

n2 - n - 72 = 0
(n - 9) (n + 8) = 0
n = 9 atau n = -8 (tidak mungkin negatif)
Jawaban: A
Nomor 9
n+1P3 = nP4 = maka n = ...
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
Pembahasan
n+1P3 = nP4
(n + 1) . n . (n - 1) ! = n . (n - 1) . (n - 2) . (n - 3) !

(n + 1) = (n - 2) . (n - 3)
n + 1 = n2 - 5n + 6
n2 - 6n + 5 = 0
(n - 5) (n - 1) = 0
n = 5 atau n = 1
Jawaban: D
Nomor 10
Empat pejabat yang diundang datang secara sendiri-sendiri (tidak
bersamaan). Banyak cara kedatangan ke empat pejabat sebesar =...
A. 1
B. 4
C. 8
D. 24
E. 48
Pembahasan
Diketahui:
n=4
k = 1 (sendiri-sendiri)
Ditanya: 4P1 = ...
Jawab:
4P1 = 4 ! / (4 - 1)! = 4 . 3! / 3! = 4
Jawaban: B
Nomor 11
Dalam suatu organisasi akan dipilih ketua, bendahara dan sekretaris dari 8
calon yang memenuhi kriteria. Banyak susunan yang mungkin dari 8 calon
tersebut adalah...
A. 56
B. 336
C. 456
D. 1680
E. 6720
Pembahasan
Diketahui
n=8
k = 3 (ketua, bendahara, sekretaris)
Ditanya: 8P3 =

Jawab
8P3 = 8! / (8 - 3)! = 8 . 7 . 6 . 5! / 5! = 8 . 7 . 6 = 336
Jawaban: B
Nomor 12
Sebuah bangku panjang hanya dapat diduduki oleh 5 orang. Banyak cara 8
orang menduduki bangku sama dengan...
A. 6720
B. 336
C. 40
D. 36
E. 24
Pembahasan
Diketahui:
n=8
k=5
Ditanya: 8P5 = ...
Jawab:
8P3 = 8! / (8 - 5)! = 8 . 7 . 6 . 5 . 4 . 3! / 3! = 8 . 7 . 6 . 5 . 4 = 6720
Jawaban: A
Nomor 13
Banyak permutasi atau susunan yang berbeda 6 orang duduk mengelilingi
suatu meja bundar adalah...
A. 720
B. 120
C. 24
D. 12
E. 6
Pembahasan
Banyak susunan melingkar = (n - 1)! = (6 - 1)! = 5 ! = 5 . 4. 3 . 2 . 1 = 120
Jawaban: B
Nomor 14
Misal 6 orang akn duduk mengelilingi sebuah meja bundar. Jika ada dua
orang tertentu yang harus duduk sebelah menyebelah, maka banyak
susunan yang berbeda yang mungkin sama dengan...
A. 96

B. 48
C. 24
D. 14
E. 12
Pembahasan:
Banyak susunan = (n - 2)! karena ada 2 orang yang sebelah menyebelah
Banyak susunan = (6 - 2) ! = 4! = 4 . 3. 2 . 1 = 24
Jawaban: C
Nomor 15
Banyak permutasi dari huruf yang terdapat pada kata SAMASAJA = ...
A. 1680
B. 840
C. 40
D. 210
E. 105
Pembahasan
Diketahui
n1 = 2 (2 huruf S sama)
n2 = 4 (4 huruf A sama)
Ditanya: 8P2,4 =
Jawab:
8P2,4 = 8! / 2! . 4! = 8 . 7 . 6 . 5 . 4! / 2!. 4! = 8 . 7 . 6 . 5/2 = 840
Jawaban: B
Nomor 16
Jika 2 bola merah sejenis, 3 bola kuning yang sejenis, dan 4 bola hijau yang
sejenis disusun secara teratur dalam satu baris, maka banyak susunan
adalah...
A. 1260
B. 630
C. 315
D. 105
E. 21
Pembahasan
Diketahui:
n=2+3+4=9

n1 = 2
n2 = 3
n3 = 4
Ditanya: 9P2,3,4 = ...
Jawab
9P2,3,4 = 9! / 2! . 3! . 4! = 9 . 8 . 7 . 6 . 5 . 4! / (2 . 1) . (3 . 2. 1) . 4!
9P2,3,4 = 15120 / 2 . 6 = 1260
Jawaban: A
Nomor 17
Banyak susunan atau permutasi 3 huruf yang diambil dari 3 huruf a, b, c
yang tersedia = ...
A. 27
B. 9
C. 6
D. 3
E. 1

Contoh soal peluang kejadian dan pembahasannya

Peluang kejadian
Besarnya kemungkinan terjadinya sebuah kejadian disebut peluang kejadian.
Penentuan nilai peluang kejadian didasarkan pada banyak anggota dan
banyak anggota ruang sampelnya. Atau secara matematis penentuan nilai
peluang suatu kejadian ditulis:
P K = nK / n S

Catatan:
Untuk menentukan nK atau nS dapat menggunakan rumus permutasi atau
Kombinasi:
Permutasi dipakai jika dalam soal ada istilah jabatan, urutan, rangking,
predikat, cara duduk, susunan angka.
Kombinasi dipakai jika dalam soal ditanyakan: banyak himpunan bagian,
peluang, urutan diabaikan.
Nomor 1
Dalam percobaan pelemparan sebuah dadu setimbang, K menyatakan
kejadian munculnya mata dadu bilangan genap. Peluang kejadian K adalah...
A. 1/6
B. 1/4
C. 1/3
D. 1/2
E. 1/4
Pembahasan
nK = 3
nS = 6
Sehingga PK = nK / nS = 3/6 = 1/2
Jawaban: D
Nomor 2
Misal kita mempunyai 10 kartu yang bernomor 1 sampai 10. Jika satu kartu
diambil secara acak, maka peluang terambil adalah kartu bernomor bilangan
prima adalah...
A. 4/5
B. 3/5
C. 1/2
D. 3/10
E. 2/5
Pembahasan
nK = 5
nS = 10
maka PK = nK / nS = 5/10 = 1/2
Jawaban: C

Nomor 3
Seorang siswa memegang kartu remi yang berjumlah 52 buah dan meminta
temannya untuk mengambil sebuah kartu secara acak. Peluang terambilnya
kartu hati adalah....
A. 1/52
B. 1/13
C. 9 / 52
D. 1/4
E. 1/3
Pembahasan
nK = 13
nS = 52
Jadi PK = nK / nS = 13/52 = 1/4
Jawaban: D
Nomor 4
Pada pelemparan dua dadu setimbang bersamaan. Misal K adalah kejadian
muncul jumlah mata dadu = 6. Peluang kejadian K adalah...
A. 8 / 36
B. 7 / 36
C . 6 / 36
D. 5 / 36
E. 4/36
Pembahasan
nK = 5
nS = 36

Jawaban: D
Nomor 5
Pada pelemparan dua dadu setimbang secara bersamaan, misal K adalah
kejadian munculnya hasil kali mata dadu = 6. Peluang kejadian K = ...
A. 1/18
B. 1/6
C. 1/4

D. 1/9
E. 5/36
Pembahasan:
nK = 4
nS = 36
Maka PK = nK / nS = 4 / 36 = 1/9
Jawaban: D

Nomor 6
Dalam sebuah kotak terdapat 7 kelereng merah dan 3 kelerang biru. Peluang
mengambil 3 kelereng merah sekaligus....
A. 3/10
B. 1/3
C. 7/24
D. 1/4
E. 3/7
Pembahasan
Banyak cara mengambil 3 kelereng merah dari 7 kelereng merah = nK =
7C3.

Banyak cara mengambil 3 kelereng merah dari seluruh kelereng 10 buah =


nS = 10C3

Peluang terambil 3 kelereng merah nK.

Jawaban: C
Nomor 7
Dalam sebuah kantong terdapat 7 kelereng merah dn 4 kelereng putih. Akan
diambil 4 kelereng sekaligus. Peluang yang terambil 2 kelereng merah dan 2
kelereng putih adalah...
A. 126/330
B. 116/330
C. 63/330
D. 53/330
E. 27/330
Pembahasan
Banyak cara mengambil 2 kelereng merah dari 7 kelereng = 7C2.
7C2 = 7! / (2! . 5!) = 21.
Banyak cara mengambil 2 kelereng putih dari 4 kelereng = 4C2.
4C2 = 4! / (2! . 2!) = 6.
Banyak cara mengambil 2 kelereng merah dan 2 kelereng putih = nK = 7C2 .
4C2 = 21 . 6 = 126.
Banyak cara mengambil 4 kelereng dari seluruh kelereng (11 kelereng) = nS
= 11C4.

Peluang terambil 2 kelereng merah dan kelereng putih PK.


PK = 126/330.
Jawaban: A
Nomor 8
Dua dadu dilambungkan bersama-sama. Peluang muncul mata dadu

pertama 3 dan mata dadu kedua lima adalah...


A. 6 / 36
B. 5 / 36
C. 4 / 36
D. 3 / 36
E. 1 / 36
Jawaban:
Merupakan peluang kejadian saling lepas:
P(3 dan 5) = P(3) x P(5) = 1/6 x 1/6 = 1 / 36
Nomor 9
Jika sebuah dadu dan sekeping mata uang dilempar undi satu kali bersama,
maka peluang untuk memperoleh GAMBAR pada mata uang dan bilangan
ganjil pada dadu adalah...
A. 1/12
B. 1/6
C. 1/4
D. 1/3
E. 1/2
Pembahasan
Merupakan peluang saling bebas, maka:
P(gambar dan ganjil) = P(gambar) x P(ganjil) = 1/2 x 3/6 = 3/12 = 1/4
Catatan
P(gambar) = nK / nS = 1/2
P(ganjil) = nK / nS = 3/6
Nomor 10
Dua buah dadu dilempar undi bersama-sama. Peluang muncul jumlah mata
dadu 9 atau 10 adalah ...
A. 5 / 36
B. 7 / 36
C. 8 / 36
D. 9 / 36
E. 11 / 36
Pembahasan
Merupakan peluang kejadian saling lepas:
P(9 atau 10) = P(9) + P(10) = 4/36 + 3/36 = 7/36

Keterangan
nS (2 dadu) = 36
nK (9) = (3,6), (6,3), (4,5), (5,4) = 4
nK (10) = (4,6), (6,4), (5,5) = 3
Jadi:
P(9) = nK / nS = 4/36
P(10) = nK / nS = 3/36
Contoh:
Sebuah dadu dilambungkan sekali, jika A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil
dan B adalah kejadian munculnya bilangan genap. Tentukan peluang kejadian
munculnya bilangan ganjil atau genap!
Penyelesaian:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} P(A) = 3/6
B = bilangan genap : {2, 4, 6} P(B) =3/6
AB = {} P(AB) = 0 (A dan B kejadian saling lepas)
P(A B) = P(A) + P(B)
= 3/6 + 3/6 = 1
Jadi peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau genap adalah 1
Contoh:
Sebuah kotak berisi 5 bola merah, 2 bola kuning dan 1 bola biru. Akan diambil
sebuah bola secara acak. Tentukan peluang terambilnya bola merah atau bola
kuning!
Penyelesaian:
8!
8!
8 . 7!
n(S) = 8C1 = = = = 8
1!(8- 1)!
1 . 7!
7!
Misal kejadian terambilnya kelereng merah adalah A, maka:
5!
5!
n(A)
5
n(A) = 5C1 = = = 5, P(A) = =
1!(5 - 1)!
4!
n(S)
8
Misal kejadian terambilnya kelereng kuning adalah B, maka:
2!
2!
n(B)
2
n(B) = 2C1 = = = 2, P(B) = =
1!(2 - 1)!
1!
n(S)
8
AB = {} (Kejadian saling lepas)
5
2
7
P(A B) = P(A) + P(B) = + =
8
8
8
7
Jadi peluang terambilnya bola merah atau bola kuning
8

c. Peluang Kejadian Saling Bebas


Jika kejadian A tidak memengaruhi terjadinya kejadian B dan sebaliknya, atau
terjadi atau tidaknya kejadian A tidak tergantung pada terjadi atau tidaknya
kejadian B maka dua kejadian ini disebut kejadian saling bebas. Hal ini seperti
digambarkan pada pelemparan dua buah dadu sekaligus.
A adalah kejadian munculnya dadu pertama angka 3 dan
B adalah kejadian munculnya dadu kedua angka 5
maka kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian yang saling bebas, dan
peluang kejadian ini dapat dirumuskan:
P(AB) = P(A) P(B)
Coba kamu pelajari contoh berikut untuk lebih memahami tentang kejadian saling
bebas.
Contoh:
Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama, tentukan peluang munculnya mata
dadu 3 pada dadu pertama dan mata dadu 5 pada dadu kedua!
Penyelesaian:
Kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama tidak terpengaruh kejadian
munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua jadi ini adalah dua kejadian yang saling
bebas
S = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), .., (6, 6)} n(S) = 36
Misal kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama adalah A, maka:
6
1
A = {(3, 1), (3, 2), (3, 3), (3, 4), (3, 5), (3, 6)} n(A) = 6 P(A) = =
36
6
Misal kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua adalah B, maka:
6
1
B = {(1, 5), (2, 5), (3, 5), (4, 5), (5, 5), (6, 5)} n(B) = 6 P(B) = =
36
6
1
1
1
P(AB) = P(A) P(B) = =
6
6
36
Contoh:
Sebuah dadu dilambungkan sekali, jika A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil
dan B adalah kejadian munculnya bilangan genap. Tentukan peluang kejadian
munculnya bilangan ganjil atau genap!
Penyelesaian:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} P(A) = 3/6
B = bilangan genap : {2, 4, 6} P(B) =3/6

AB = {} P(AB) = 0 (A dan B kejadian saling lepas)


P(A B) = P(A) + P(B)
= 3/6 + 3/6 = 1
Jadi peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau genap adalah 1
Contoh:
Sebuah kotak berisi 5 bola merah, 2 bola kuning dan 1 bola biru. Akan diambil
sebuah bola secara acak. Tentukan peluang terambilnya bola merah atau bola
kuning!
Penyelesaian:
8!
8!
8 . 7!
n(S) = 8C1 = = = = 8
1!(8- 1)!
1 . 7!
7!
Misal kejadian terambilnya kelereng merah adalah A, maka:
5!
5!
n(A)
5
n(A) = 5C1 = = = 5, P(A) = =
1!(5 - 1)!
4!
n(S)
8
Misal kejadian terambilnya kelereng kuning adalah B, maka:
2!
2!
n(B)
2
n(B) = 2C1 = = = 2, P(B) = =
1!(2 - 1)!
1!
n(S)
8
AB = {} (Kejadian saling lepas)
5
2
7
P(A B) = P(A) + P(B) = + =
8
8
8
7
Jadi peluang terambilnya bola merah atau bola kuning
8
c. Peluang Kejadian Saling Bebas
Jika kejadian A tidak memengaruhi terjadinya kejadian B dan sebaliknya, atau
terjadi atau tidaknya kejadian A tidak tergantung pada terjadi atau tidaknya
kejadian B maka dua kejadian ini disebut kejadian saling bebas. Hal ini seperti
digambarkan pada pelemparan dua buah dadu sekaligus.
A adalah kejadian munculnya dadu pertama angka 3 dan
B adalah kejadian munculnya dadu kedua angka 5
maka kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian yang saling bebas, dan
peluang kejadian ini dapat dirumuskan:
P(AB) = P(A) P(B)
Coba kamu pelajari contoh berikut untuk lebih memahami tentang kejadian saling
bebas.
Contoh:
Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama, tentukan peluang munculnya mata
dadu 3 pada dadu pertama dan mata dadu 5 pada dadu kedua!
Penyelesaian:

Kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama tidak terpengaruh kejadian
munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua jadi ini adalah dua kejadian yang saling
bebas
S = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), .., (6, 6)} n(S) = 36
Misal kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama adalah A, maka:
6
1
A = {(3, 1), (3, 2), (3, 3), (3, 4), (3, 5), (3, 6)} n(A) = 6 P(A) = =
36
6
Misal kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua adalah B, maka:
6
1
B = {(1, 5), (2, 5), (3, 5), (4, 5), (5, 5), (6, 5)} n(B) = 6 P(B) = =
36
6
1
1
1
P(AB) = P(A) P(B) = =
6
6
36
Jadi peluang munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama dan mata dadu 5
1
pada dadu kedua =
36
Contoh:Kotak A berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning sedangkan Kotak B berisi 5
bola merah dan 2 bola kuning. Akan diambil sebuah bola secara acak dari masingmasing kotak. Tentukan peluang terambilnya bola merah dari kotak A dan
terambilnya bola kuning dari kotak B!
Penyelesaian:Kotak A
8!
8!
8 . 7!
n(S) = 8C1 = = = = 8
1!(8- 1)!
1 . 7!
7!
Misal kejadian terambilnya bola merah dari kotak A adalah A, maka:
5!
5!
n(A)
5
n(A) = 5C1 = = = 5, P(A) = =
1!(5 - 1)!
4!
n(S)
8
Kotak B
7!
7!
7 . 6!
n(S) = 7C1 = = = = 7
1!(7- 1)!
1 . 6!
6!
Misal kejadian terambilnya bola kuning dari kotak B adalah B, maka:
2!
2!
n(B)
2
n(B) = 2C1 = = = 2, P(B) = =
1!(2 - 1)!
1!
n(S)
7
5
2
5
P(AB) = P(A) P(B) = =
8
7
28

6. Peluang Kejadian Bersyarat


Dua kejadian disebut kejadian bersyarat atau kejadian yang saling bergantung
apabila terjadi atau tidak terjadinya kejadian A akan mempengaruhi terjadi atau
tidak terjadinya kejadian B. Peluang terjadinya kejadian A dengan syarat kejadian B
telah terjadi adalah:
P(AB)
P(A/B) = P(B) 0
P(B)
Atau Peluang terjadinya kejadian B dengan syarat kejadian A telah terjadi adalah:
P(AB)
P(B/A) = P(A) 0
P(A)
Contoh:
Sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning. Akan diambil sebuah bola
secara acak berturut-turut sebanyak dua kali tanpa pengembalian . Tentukan
peluang terambilnya keduanya bola merah!
Penyelesaian:
Misal kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama adalah A, maka:
n(A)
5
P(A) = =
n(S)
8
Misal kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua adalah B, maka:
n(B/A)
4
P(B/A) = =
n(S)
7
5
4
5
P(AB) = P(A) P(B/A) = =
8
7
14

Soal dan pembahasan MATEMATIKA (PELUANG)

1. 10 orang finalis suatu lomba kecantikan akan dipilih secara acak 3 yang terbaik. Banyak
cara pemilihan tersebut ada cara.
A. 70
B. 80
C. 120
D. 360
E. 720
PEMBAHASAN :
Karena tidak ada aturan atau pengurutan, maka kita menggunakan kombinasi atau
kombinatorika.
C3 =

10

=
=
= 4.3.10 = 120 cara
JAWABAN : C
2. Banyaknya bilangan antara 2000 dan 6000 yang dapat disusun dari angka 0,1,2,3,4,5,6,7,
dan tidak ada angka yang sama adalah
A. 1680
B. 1470
C. 1260
D. 1050
E. 840
PEMBAHASAN :
Seperti yang diketahui bahwa bilangan antara 2000 dan 6000 adalah bilangan yang terdiri
dari 4 digit, berarti kita membuat table dengan 4 kolom.
Kolom pertama akan diisi oleh 2, 3, 4 dan 5 (karena digit awal tidak boleh lebih dari 6.
Jadi kolom pertama ada 4 angka.

kolom kedua diisi dengan 7 angka (sebenarnya ada 8 angka tapi sudah dipake pada kolom
pertama)
Kolom ketiga dan keempat diisi dengan 6 angka dan 4 angka.
INGAT : kata kunci dalam soal itu adalah tidak ada angka yang sama.
4

=4x7x6x5
= 840
JAWABAN : E
3. Dari kota A ke kota B dilayani oleh 4 bus dan dari B ke C oleh 3 bus. Seseorang
berangkat dari kota A ke kota C melalui B kemudian kembali lagi ke A juga melalui B.
Jika saat kembali dari C ke A, ia tidak mau menggunakan bus yang sama, maka banyak
cara perjalanan orang tersebut adalah
A. 12
B. 36
C. 72
D. 96
E. 144
PEMBAHASAN :
Rute pergi :
Dari A ke B : 4 bus
Dari B ke C : 3 bus
Rute pulang :
Dari C ke B : 2 bus (kasusnya sama seperti soal sebelumnya)
Dari B ke A : 3 bus (kasusnya sama seperti soal sebelumnya)
Jadi banyak caranya adalah : 4 x 3 x 2 x 3 = 72 cara
JAWABAN : C
4. Banyak garis yang dapat dibuat dari 8 titik yang tersedia, dengan tidak ada 3 titik yang
segaris adalah
A. 336

B. 168
C. 56
D. 28
E. 16
PEMBAHASAN :
C3 =

=
=
= 7.8 = 56 cara
JAWABAN : C
5. Dalam kantong I terdapat 5 kelereng merah dan 3 kelereng putih, dalam kantong II
terdapat 4 kelereng merah dan 6 kelereng hitam. Dari setiap kantong diambil satu
kelereng secara acak. Peluang terambilnya kelereng putih dari kantong I dan kelereng
hitam dari kantong II adalah
A. 39/40
B. 9/13
C. 1/2
D. 9/20
E. 9/40
PEMBAHASAN :
Kantong I :
Peluang terambilnya kelereng putih = 3/8
Kantong II :
Peluang terambilnya kelereng hitam = 6/10
Jadi, peluang terambilnya kelereng putih dari kantong I dan kelereng hitam dari kantong
II adalah 3/8 x 6/10 = 18/80 = 9/40
JAWABAN : E

6. A,B,C, dan D akan berfoto secara berdampingan. Peluang A dan B selalu berdampingan
adalah
A. 1/12
B. 1/6
C. 1/3
D. 1/2
E. 2/3
PEMBAHASAN :
Pola yang mungkin terjadi yaitu : AB C D atau BA CD.
Pola AB C D ini akan terjadi dengan beberapa susunan, yaitu

P =

3 3

= 3.2.1 = 6
Pola BA C D ini akan terjadi dengan beberapa susunan, yaitu

P =

3 3

= 3.2.1 = 6
Untuk keseluruhannya, pola A B C D akan terjadi dengan beberapa susunan, yaitu :

P =

4 4

= 4.3.2.1 = 24
Jadi peluang A dan B berdampingan adalah :
P(A) =
=
= 1/2
JAWABAN : D

7. Sebuah kotak berisi 5 bola merah, 4 bola biru, dan 3 bola kuning. Dari dalam kotak
diambil 3 bola sekaligus secara acak, peluang terambil 2 bola merah dan 1 bola biru
adalah
A. 1/10
B. 5/36
C. 1/6
D. 2/11
E. 4/11
PEMBAHASAN :
Cara mengambil 2 bola merah :

C2 =

=
=
= 4.5 = 10 cara
Cara mengambil 1 bola biru :
C1 =

=
= 4 cara
Pengambilan bola sekaligus :
C3 =

12

=
=
= 10.11.2 = 220 cara

Peluang terambilnya 2 bola merah dan 1 bola biru :


P=
=
= 2/11
JAWABAN : D
8. Dalam suatu populasi keluarga dengan tiga orang anak, peluang keluarga tersebut
mempunyai paling sedikit dua anak laki laki adalah
A. 1/8
B. 1/3
C. 3/8
D. 1/2
E. 3/4
PEMBAHASAN :
misal : perempuan = P , laki-laki = L
Kemungkinan anak yang terlahir dalam suatu keluarga : LLL, LLP, LPP, PPP, PPL, PLL,
PLP, LPL.
Jadi peluangnya adalah
P(A) =

= 1/2

JAWABAN : D
9. Dua buah dadu dilempar bersama sama. Peluang munculnya jumlah mata dadu 9 atau
10 adalah
A. 5/36
B. 7/36
C. 8/36
D. 9/36
E. 11/36
PEMBAHASAN :

S = {(1, 1) (1, 2) (1, 3) (1, 4) (1, 5) (1, 6) (2, 1) (2, 2) (2, 3) (2, 4) (2, 5) (2, 6) (3, 1) (3, 2)
(3, 3) (3, 4) (3, 5) (3, 6) (4, 1) (4, 2) (4, 3) (4, 4) (4, 5)(4, 6) (5, 1) (5, 2) (5, 3) (5, 4)(5, 5)
(5, 6) (6, 1) (6, 2) (6, 3)(6, 4) (6, 5) (6, 6)}
Dua mata dadu berjumlah 9 : (3,6) (4,5) (5,4) (6,3)
Dua mata dadu berjumlah 10 : (4,6) (5,5) (6,4)
P(A) =

= 7/36

JAWABAN : B
10. Sebuah dompet berisi uang logam, 5 keping lima ratusan dan 2 keping ratusan rupiah.
Dompet yag lain berisi uang logam 3 keping lima ratusan dan 1 keping ratusan rupiah.
Jika sebuah uang logam diambil secara acak dari salah satu dompet, peluang untuk
mendapatkan uang logam ratusan rupiah adalah
A. 3/56
B. 6/28
C. 15/28
D. 29/56
E. 30/56
PEMBAHASAN :
Kemungkinan yang terjadi adalah pengambilan sebuah logam ratusan di dompet I atau
sebuah logam ratusan di dompet II :
Dompet I : peluang mendapatkan logam ratusan adalah
P(A) = 2/7
Dompet II : peluang mendapatkan logam ratusan adalah
P(A) = 3/4
P(A) Dompet I + P(A) Dompet II
= 2/7 + 1/4
= 8/28 + 7/28
= 15/28
JAWABAN : C

11. Suatu kelas terdiri dari 40 orang. Peluang seorang siswa lulus tes matematika adalah 0,4.
Peluang seorang siswa lulus fisika adalah 0,2. Banyaknya siswa yang lulus tes
matematika atau fisika adalah orang.
A. 6
B. 7
C. 14
D. 24
E. 32
PEMBAHASAN :
Lulus tes matemtika = 0,4 x 40 = 16
Lulus tes fisika = 0,2 x 40 = 8
Banyaknya siswa yang lulus tes matematika atau fisika adalah 16 + 8 = 24
JAWABAN : D
12. Kotak I berisi 3 bola merah dan 2 bola putih, Kotak II berisi 3 bola hijau dan 5 bola biru.
Dari masing masing kotak diambil 2 bola sekaligus secara acak. Peluang terambilnya 2
bola merah dari kotak I dan 2 bola biru dari kotak II adalah
A. 1/10
B. 3/28
C. 4/15
D. 3/8
E. 57/110
PEMBAHASAN :
Peluang 2 bola merah pada Kotak I :
P(A) =

=
Peluang 2 bola biru pada Kotak I :
P(A) =

=
=
Peluang terambilnya 2 bola merah dari kotak I dan 2 bola biru dari kotak II adalah
= 3/10 x 10/28
= 3/28
JAWABAN : B
13. Suatu kelas terdiri dari 40 siswa. 25 siswa gemar matematika, 21 siswa gemar IPA, dan 9
siswa gemar matematika dan IPA. Peluang seorang tidak gemar matematika maupun IPA
adalah
A. 25/40
B. 12/40
C. 9/40
D. 4/40
E. 3/40
PEMBAHASAN :
Semesta = 40
Yang hanya suka matematika saja = 25 9 = 16
Yang hanya suka IPA saja = 21 9 = 12
Semesta = matematika saja + IPA saja + kedua-duanya + tidak kedua+duanya
40 = 16 + 12 + 9 + tidak kedua-duanya

40 = 37 + tidak kedua-duanya
3 = tidak kedua-duanya
Jadi peluang seorang tidak gemar kedua-duanya adalah 3/40
JAWABAN : E

dan pembahasan soal gaya gravitasi

GAYA GRAVITASI

Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik menarik yang besarnya
berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua benda.

MEDAN GRAVITASI/PERCEPATAN GRAVITASI


Adalah ruang disekitar suatu benda bermassa dimana benda bermassa lainnya
dalam ruang ini akan mengalami gaya gravitasi.

Keterangan:
F = gaya gravitasi (N)
G = tetapan umum gravitasi (6,67 . 10-9 Nm2 / kg2)
m1 = massa benda 1(kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
m = massa benda (kg)
r = jarak (m)
HUKUM KEPPLER
HUKUM PERTAMA KEPLER
Semua planet bergerak dengan lintasan elips mengitari matahari dengan matahari
berada di salah satu titik fokusnya.
HUKUM KEDUA KEPLER
Suatu garis khayal yang menghubungkan matahari dengan planet menyapu luas
yang sama dalam selang waktu yang sama.
HUKUM KETIGA KEPLER
Perbandingan kuadrat periode terhadap pangkat tiga dari setengah sumbu panjang
elips adalah sama untuk semua planet.

Keterangan:
T = periode
R = Jarak rata-rata planet ke matahari

Contoh soal gaya gravitasi dan pembahasan


Nomor 1
Perhatikan gambar

Jika berat benda dibumi adalah 500 N, maka berat benda di planet A adalah...
A. 10 N
B. 25 N
C. 75 N
D. 100 N
E. 250 N
Pembahasan:
Diketahui:
mA = 5 mB
rA = 10 rB
FB = 500 N
Ditanya: FA =...

Nomor 2
Perbandingan massa planet A dan B adalah 2 : 3, sedangkan perbandingan jari-jari
planet A dan B adalah 1 : 2. Jika berat benda di planet A adalah W, maka berat
benda di planet B adalah...
A. 3w/8
B. 3w/4
C. w/2
D. 4w/3
E. 8w/3
Pembahasan:
Diketahui:
mA : mB = 2 : 3
rA : r B = 1 : 2
FA = w

Ditanya: FB = ...

Contoh soal dan pembahasan medan gravitasi


Nomor 1
Perbandingan kuat medan gravitasi bumi untuk dua benda, yang satu dipermukaan
bumi dan satu lagi di ketinggian yang berjarak R dari permukaan bumi (R = jarijari bumi) adalah...
A. 1 : 2
B. 2 : 3
C. 3 : 2
D. 4 : 9
E. 9 : 4

Nomor 2
Jika kedudukan benda A adalah 1/2 R di atas permukaan bumi, sedangkan
kedudukan benda B adalah 2 R di atas permukaan bumi (R = jari-jari bumi), maka
perbandingan kuat medan gravitasi yang dialami benda A dan B adalah....
A. 1 : 8
B. 1 : 4
C. 2 : 3
D. 4 : 1
E. 8 : 1

Nomor 3
Dua bola A dan B massanya sama dan garis tengahnya sama (lihat gambar).

Jika kuat medan gravitasi disuatu titik sama dengan nol, maka jarak titik tersebut
dari kulit bola A adalah...
A. 1,0 m
B. 1,5 m
C. 2,0 m
D. 2,5 m
E. 3,0 m
Pembahasan:
Misalkan titik kuat medan gravitasi nol dititik A.

Contoh soal hukum Keppler dan pembahasan


Nomor 1
Dua planet A dan B mengorbit matahari. Perbandingan antara jarak planet A
dengan planet B ke matahari RA : RB = 1 : 4. Apabila periode planet A mengelilingi
matahari adalah 88 hari, maka periode planet B adalah...
A. 500 hari
B. 704 hari
C. 724 hari
D. 825 hari

E. 850 hari

Nomor 2
Planet A dan B masing-masing berjarak rata-rata sebesar P dan Q terhadap
matahari. Planet A mengitari dengan periode T. Jika P = 4 Q, maka B mengitari
matahari dengan periode...
A.1/12 T
B.1/10 T
C.1/8 T
D.1/6 T
E.1/4 T

Soal-soal latihan gaya gravitasi


Nomor 1
Besarnya gaya gravitasi antara dua benda yang berinteraksi adalah...
A.Sebanding dengan massa masing-masing benda.
B.Sebanding dengan jarak kedua benda
C.Sebanding dengan kuadrat jarak kedua benda.
D.Berbanding terbalik dengan jarak kedua benda.
E.Berbanding terbalik dengan massa masing-masing benda.
Nomor 2
Bila berat benda dipermukaan bumi W Newton, maka berat benda itu diluar bumi
yang jauhnya 3 R dari pusat bumi (R = jari-jari bumi) adalah...
A.W Newton
B.1/3 W Newton
C.1/4 W Newton
D.1/6 W Newton

E.1/9 W Newton
Nomor 3
Planet X massanya 3 kali massa bumi dan jari-jarinya 1 jari-jari bumi. Jika benda
dipermukaan bumi beratnya w, maka berat benda dipermukaan planet X adalah...
A.w/3
B.2w/3
C.3w/4
D.4w/3
E.4 w
Nomor 4
Sebuah roket yang beratnya W diluncurkan vertikal di atas bumi. Jika D adalah
diameter bumi, maka tepat saat roket berada pada ketinggian 0,5 D dari muka
bumi, berat roket adalah...
A.4 W
B.2 W
C.W
D.0,5 W
E.0,25 W
Nomor 5
Satelit A dan B mengorbit bumi pada kedudukan masing-masing R dan 3 R di atas
permukaan bumi (R = jari-jari bumi). Perbandingan kuat medan gravitasi bumi yang
dialami satelit A dan B adalah...
A.9 : 6
B.6 : 3
C.4 : 3
D.4 : 1
E.3 : 4

Anda mungkin juga menyukai