Pengertian perikatan
Istilah hukum perikatan: verbintenis (belanda), obligation (perancis),
Perikatan sering salah kaprah dengan perjanjianovereenkomst yg artinya setuju atau sepakat
Perikatan adalah terjemahan dari verbintenis yg artinya mengikat antara orang yang satu dan yang
lain. Hal yg mengikat itu adl peristiwa hukum yg dpt berupa: perbuatan misalnya jual beli, hutang-piutang,
dan dpt berupa kejadian: misalnya kelahiran, kematian, dan dapt berupa keadaan: misalnya pekarangan
berdampingan, rumah susun. Peristiwa hukum tsb menimbulkan hub hukum.
Menurut ps 1233 BW hanya menegaskan bahwa: tiap-tiap perikatan dilahirkan, baik karena persetujuan,
baik karena UU. Pengertian perikatan didasarkan pada doktrin atau ilmu pengetahuan dan pendapat para
sarjana, perikatan adl suatu hub hukum antara 2 orang atau dua pihak dlm lap harta kekayaan, dmn pihak yg
satu berhak atas prestasi dan pihak yg lain berkewajiban memenuhi prstasi
Definisi perikatan:
Hofmann: hk perikatan adl suatu hub hukum antara sejumlah terbatas subyek-subyek hk sehubungan dgn
itu seorang atau beberapa orang dr padanya (debitur/para debitur) mengikatkan dirinya untuk bersikap
menurut cara2 tertentu terhadap pihak yg lain yg berhak atas sikap yg demikan itu
Pitlo: hk perikatan adl suatu hub hk yg bersifat harta kekayaan antara 2 orang atau lebih atas dasar mana
pihak yg satu berhak dlm hal ini (kreditur) dan pihak yg lain berkewajiban (debitur)atas suatu prestasi.
Menurut ilmu pengetahuan: hk perikatan adl suatu hub hukum dlm lap harta kekayaan antara
seorang/lebih dimana pihak yg satu berhak atas sesuatu dan pihak yg lain berkewajiban atas sesuatu.
-Perikatan memiliki sistem terbuka ( setiap orang boleh mengadakan perikatan apa saja baik yg sudah
ditentukan namanya maupun yg belum ditentukan namanya dlm uu)
-sistem terbuka dlm hk perikatan disebut kebebasan berkontrak
Kebebasan berkontrak berarti setiap orang dpt mengadakan perikatan atau mengadakan perjanjian yg
bersumber pd perjanjian, perjanjian apapun dan bagaimanapun isinya yg mereka kehendaki baik yg diatur
dlm uu maupun yg tdk diatur dalam uu. Kebebasan berkontrak bahasa belandanya partij autonomie istilah
lainnya contrac tsurijeid
-hk perikatan bersifat hk pelengkap yg mrpkn peraturan umum dan bagian khusus dr hk perdata
-hub hukum perikatan dengan hk perdata adalah lex spesialis lex derogate lex generalis
Buku III KUHPerdata adl bagian umum terdiri dr 4 bab dan bagian khususnya terdiri dr 15 bab
Bagian umum bab I: mengatur ketentuan2 untuk semua perikatan baik yg timbul dr perjanjian / persetujuan
maupun yg timbul dari uu.
e. debitur wajib membayar biaya perkara jika diperkarakan di muka pengadilan negeri, dan debitur
dinyatakan bersalah.
Keadaan memaksa
Keadaan memaksa ialah keadaan tdk dipenuhinya prestasi oleh debitur karena terjadi peristiwa yg tdk dpt
diketahui atau tdk dpt diduga akan terjadi ketika membuat perikatan.unsur0unsur keadaan memaksa yaitu:
a. tdk dipenuhinya prestasi karena terjadi peristiwa yg membinasakan/memusnahkan benda objek perikatan
b. tdk dipenuhi prestasi karena terjadi peristiwa yg menghalangi perbuatan debitur untuk berprestasi
c. peristiwa itu tdk dpt diketahui atau diduga akan terjadi ketika membuat perikatan
ganti kerugian
ganti kerugian karena tdk dipenuhinya suatu perikatan, barulah mulai diwajibkan apabila debitur setelah
dinyatakan lalai memenuhi perikatannya, tetap melalaikannya, atau sesuatu yg harus diberikan atau
dibuatnya hanya dpt diberikan atau dibuat dlm tenggang waktu yg telah dilampauinya. Unsure-unsur
kerugian ialah:
1. ongkos atau biaya yg telah dikeluarkan, misalnya ongkos cetak, biaya materai.
2. kerugian sesungguhnya karena kerusakan, kehilangan benda milik kreditur , akibat kelalaian debitur
misalnya busuknya buah-buahan karena keterlambatan dlm penyerahan.
3. bunga/keuntungan yg diharapkan, misalnya bunga yg berjalan selama piutang yg terlambat diserahkan
(dilunasi)
Jenis-jenis perikatan
1. Perikatan bersyarat (voorwaardelijk verbintenis) : perikatan yg digantungkan pada syarat. Syarat itu adl
suatu peristiwa yg masih akan terjadi dan blm pasti terjadinya, baik dgn menangguhkan pelaksanaan
perikatan hingga terjadinya peristiwa, maupun dengan membatalkan perikatan karena trjadi/tdk terjadinya
peristiwa tsb (ps 1253 KUHpdt). Jenis-jenis perikatan bersyarat yaitu:
perikatan dgn syarat tangguh: apabila syarat peristiwa yg dimaksudkan itu terjadi, maka (ps 1263
KUHpdt)
perikatan dgn syarat batal: perikatan yg sudah ada akan berakhir apabila peristiwa yg dimaksudkan itu
terjadi ( ps 1265 KUHpdt)
perikatan dengan ketetapan waktu : syarat ketetapan waktu ialah pelaksanaan perikatan itu digantungkan
pada waktu yg ditetapkan. Waktu yg ditetapkan itu adalah peristiwa yg masih akan terjadi dan terjadinya
itu sudah pasti.
Perikatan manasuka (boleh pilih) : didalam perikatan ini objek prestasi ada 2 macam benda. Dikatakan
perikatan manasuka karena debitur boleh memenuhi prestasi dgn memilih salah satu dari 2 benda yg
dijadikan objek perikatan.
Perikatan tanggung-menanggung : seorang debitur yg berhadapan dengan beberapa kreditur atau seorang
kreditur yg berhadapan dengan beberapa orang debitur
Perikatan dapat dan tidak dapat dibagi : suatu perikatan dikatakan dpt atau tdk dapat dibagi apabila benda yg
mejadi objek perikatan dpt atau tdk dpt dibagi menurut imbangan, pembagian tdk boleh mengurangi hakekat
dr prestasi tsb
Perikatan dengan ancaman hukuman : perikatan ini memuat suatu ancaman hukuman terhadapt debitur
apabila dial alai memenuhi prestasinya. Ancaman hukuman ini bermaksud untuk memberikan suatu
kepastian atas pelaksanaan isi perikatan seperti yg telah ditetapkan dalam perjanjian yg dibuat oleh para
pihak-pihak.
Hapusnya Perikatan dikarenakan: pembayaran, penawaran pembayaran tunai diikuti penitipan,
pembaharuan hutang (novasi), perjumpaan hutang (kompensasi), percampuran hutang, pembebasan hutang,
musnahnya benda yg terhutang, karena pembatalan, berlaku syarat batal, lampau waktu (daluarsa)
Perikatan yg lahir karena perjanjian
Perikatan yg bersumber dr perjanjian atau perjanjian melahirkan perikatan, karena memang
perjanjian seringkali bhkan byk melahirkan sekelompok perikatan. Dlm perikatan yg timbul dr karena
perjanjian, kedua pihak debitur dan kreditur dgn sengaja bersepakat saling mengikatkan diri.
Asas-asas dan ketentuan umum ttg perjanjian
a. asas personalia: asas ini diatur dlm ps 1315 KUHper pada umumnya tdk seorangpun dpt mengikatkan
diri atas nama sendiri atau meminta ditetapkannya suatu janji selain untuk dirinya sendiri
b. asas konsesualitas: pada dasarnya suatu perjanjian yg dibuat scr lisan antara dua atau lebih individu telah
mengikat, dan karenanya telah melahirkan kewajiban bagi salah satu atau lebih pihak dlm perjanjian tsb,
segera setelah orang2 tsb mencapai kesepakatan atau consensus, meskipun kesepakatan tsb telah dicapai scr
lisan semata-mata. Ketentuan yg mengatur mengenai konsensualitas terdapat dl mps 1320 KUHper yg
berbunyi: kesepakatan masing2 pihak, kecakapan dlm membuat suatu perikatan, suatu pokok persolan
tertentu, suatu kausa yg halal.
c. asas kebebasan berkontrak: sama seperi ps 1320 KUHPer. Dengan asas ini para pihak yg membuat dan
mengadakan perjanjian diperbolehkan untuk menyusun dan membuat kesepakatan atau perjanjian yg
melahirkan kewajiban apa saja, selama dan sepanjang prestasi yg wajib dilakukan tsb bukanlah sesuatu yg
terlarang.
d. perjanjian berlaku sbg uu (pacta sunt servanda): asa ini daitur dlm ps 1338 ayat 1 KUHper semua
perjanjian yg dibuat secara sah berlaku sbg uu bagi mereka yg memuatnya